Chapter 9

PILIHAN HATI YANG TAK TERPILIH......

Keesokkan harinya…

Hari ini hujan turun deras dodi berangkat kuliah setelah menghabiskan sarapan yang telah dibawakan oleh kak via. Dan gue tinggal sendiri di dalam kamar, gue bisa merasakan suhu badan gue yang masih panas, kak via yang tadi pagi sempat mengajak gue ke dokter karena deman gue yang belum sembuh juga, tapi gue menolak dengan alasan hujan malas keluar ntar malah tambah sakit. Jadi, kak via mengajak gue untuk ke dokter malam hari saja. Dia nggak bisa lama-lama nemani gue dikamar karena di harus berangkat kuliah, dan sudah di tunggu oleh kak rani yang sudah memanaskan mobil di depan kost mereka…

Hari masih hujan, dari dalam kamar gue terdengar suara handphone gue….

#nada dering berbunyi sebanyak 3 kali… gue pun terbangun dari tidur gue. Gue mencoba meraba meja disebelah ranjang gue untuk mencari handphone gue.

Gue : “halo….”

Kak via : “rai, dodi uda pulang kuliah belum?”

Gue : “belum kak… ada apa?”

Kak via : “ kakak kirain dia uda balik… ini uda jam 1 siang tapi kakak dan kak via belum bisa pulang karena ada jam tambahan, kamu pasti uda lapar kan…??”

Gue : “oh… nggak usah khawatir kak, rai tidur aja lagi nggak terasa uda siang mungkin karena hujan jadi nggak terasa juga rasa laparnya…”

Kak via : “ya uda kamu tunggu bentar, kakak telepon ayu dulu minta dia bawain kamu makanan, kakak tadi subuh masak, kalau nggak makan sekarang tguetnya ntar kesorean malah basi lagi…”

Gue : “tunggu kak….. nggak papa kok, nggak usah suruh mbak ayu bawakan nanti ngerepotin dia, rai makannya nanti aja kalau dodi atau kakak pulang baru bawakan makanan kesini….” Dengan suara yang lemah..

Kak via : “nggak bisa dong rai… kamu harus makan sekarang kan kamu harus minum obat, lagian kalau tunggu kakak atau dodi ntar lama… kakak tau kamu alasan aja nggak mau ketemu sama ayu kan, kamu sampai sekarang belum ada menegurnya…. Pokoknya  kakak akan mita ayu bawakan kamu makan, biar kalian berdua bisa berbicara dan berbaikan lagi….”

#tut…tut…tut…. Kak via pun menutup teleponnya…..

“akh…. Kak via bikin gue jadi nggak tenang ni….” Gue bicara sendiri dengan kesalnya…..

#terdengar suara nada dering dari handphone mbak ayu…..

Mbak ayu : “hao vi… ?” sudah tau yang menelpon via engan melihat layar handphonenya…

Kak via : “yu….. sorry, mau tanya kamu nggak kuliah kan hari ini?”

Mbak ayu : “nggak via, ada apa..??”

Kak via : “ini sudah jam 1 lewat, gue ada jam tambahan belum bisa pulang, kamu bisa nggak tolongin gantiin gue bawakan makanan untuk rai, dia harus makan obat jam segini…. Rani juga belum bisa pulang katanya ada tugas kelompok…please…..”

Mbak ayu : “ehm….. gimana ya vi…. Kamu kan tau rai, tguetnya dia nggak mau terima makanan dari tangan gue….”

Kak via : “tenang aja yu, gue uda ceramahin dia, lagi pula ini kesempatan kalian untuk bicara berdua dan berbaikan lagi… mau yah… kan kamu uda anggap rai kayak adik sendiri, masa kamu tega liat rai kelaparan dan sakit gitu….”

Mbak ayu: “iya deh vi….. gue antarin makanannya….”

Kak via : “makasih banget ya ayu….. makanannya ada di atas meja ketutup. Tadi subuh gue uda masakan untuk rai…. Makasih banget ya yu…”

Mbak ayu : “iya vi… sama-sama…”

Kak via : “ okelah kalau gitu, gue tutup teleponnya.”

mbak ayu pun mengambil makanan yang sudah disediakan kakak via buat gue dan mengambil paying dikamarnya karena diluar hujan masih turun dengan derasnya….

#tok..tok…tok… terdengar suaru ketokan pintu dari rumah kost gue. Dan seseorang membukakan pintu, dia adalah andri teman kost gue yang kamarnya berada disebelah kanan gue tepat disamping ruang tamu.

Andri : “mbak ayu ya yang kost di depan?” tanyanya

Mbak ayu : “iya…. Ehm, boleh masuk nggak ? gue mau jengguk dan bawain makanan untuk rai….”

Andri : “oh boleh mbak…. Silahkan…. Ngomong-ngomong rai belum sembuh ya mbak…?

Mbak ayu : “sepertinya sih begitu, tapi ntar malam kakkaknya mau mengantarnya ke dokter…”

Andri : “oh begitu…. Kalau begitu saya tinggal ya mbak masih mau mengerjakan tugas kuliah…. Mbak ayu masuk aja langsung ke kamarnya, maaf nggak bisa antar ke kamarnya….” Tersenyum kecil

Mbak ayu : “iya nggak papa… makasih yah….” Tersenyum

Andri : “sama-sama mbak…” sambil membuka pintu kamarnya dan berlalu masuk kekamarnya.

Mbak ayu berdiri didepan kamar gue mencoba mengambil napas dan keberanian untuk bertemu dan berbicara dengan gue setelah dua minggu lebih kami tidak saling melihat dan bertegur sapa satu sama lain.

#tok…tok… terdengar suara pintu kamar gue…

Gue : “masuk aja nggak dikunci…” sambil mempersiapkan diri berbaring diatas ranjang gue…

Mbak ayu pun masuk…. “permisi….” Katanya sembari masuk ke dalam kamar gue.

Mbak ayu : “eh…. Rai…. Ini gue bawain makan untuk kamu, tadi via nelpon katanya pulang sore, jadi gue gantikan dia untuk membawakan kamu makan, katanya kamu harus makan sekarang dan minum obat setelah makan…. “ sambil duduk dilantai dan membuka kotak makanan yang dibawanya….”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet