Chapter 6

PILIHAN HATI YANG TAK TERPILIH......

Di suatu siang hari saat gue sedang nonton tv di kost kakakku sehabis makan siang disini, mbak ayu baru saja pulang dari kampus dan diantar oleh si robby, tapi kali ini robby nggak mampir.

Mbak ayu : “assalamualaikum…. Rai kok nonton sendiri?” sambari masuk kedalam kost

Gue : “kak via sama mbak niken tidur siang, kak rani jalan sama temannya, mbak rika belum pulang kuliah.” Jawab gue singkat dan cuek sambil tetap menatap tv. Akibat gue baru saja terbakar api cemburu melihatnya diantar oleh pacarnya itu.

Mbak ayu : “uwihhhhh…. Ketus banget jawabannya…. Yah uda lanjut aja….” Tersenyum

Mbak ayu pun meninggalkan gue sendiri masuk ke kamarnya yang juga kamar kak via. Tak lama kemudian dia keluar kamar setelah mengganti pakaiannya. Dia pun duduk di samping kananku untuk ikut nonton tv.

Mbak ayu : “nonton apa’an sih serius banget…”

Gue cuma diam aja nggak menjawab sambil memegang remote mncoba mencari siaran bagus di tv.

mbak ayu kemuadian mencoba mencairkan suasana agar gue mau berbicara dengannya. “hai, adik kecil coba ganti dunk siarannya pengen nonton FTV nih…” tersenyum sambil mengambil remote dari tanganku dan mengganti siaran tv.

Gue yang udah dari tadi marah jadi tambah marah mendengar perkataannya tadi. Gue pun menoleh padanya dan dengan suara yang membentang gue katakana padanya…. “mbak ayu, rai ini bukuan anak kecil, kan uda rai bilang ke kalian semua rai nggak suka dibilangin gitu, kenapa sih suka banget bilang gitu, emangnya suka ya kalau rai marah-marah terus…. Kalau mau bilang jangan datang kesini lagi bilang aja, jadi rai nggak bakal datang kesini lagi, bukannya kalian smeua ngatain rai anak kecil supaya rai marah dan ngambek terus nggak datang kesini kama uda marah kaya gitu. Mbak ayu kan tau rai nggak suka dengar itu…..” dengan wajah marah dan suara yang gede gue perlihatkan ke dia yang jaraknya hanya dua jengkal dari gue.

Setelah meluapkan kemarahan gue padanya, gue menatap dia saat itu yang cuma diam melihat gue yang tengah marah, entah mengapa…. Melihat wajahnya yang diam saja saat gue maki-maki malah bikin gue tambah marah….

Mbak ayu : “ rai…. Jangan marah kita nnggak ada maksud ngelarang kamu datang kesini. Kamu kan adiknya via dan rani, uda kayak adik kita semua… kita senang kok kamu kesini jadi ada teman bermain domino dan lain-lain…

Gue yang masih maraha lalui berkata… “ sudahlah….. rai pulang….”

malam hari jam 9 malam kak via sms gue…. “rai, kamu nggak kesini makan malam….? Isi smsnya.

Gue pun membalas… “nggak lapar…. Malas rai kesana ntar ketemu mbak ayu lagi….”

Mendapat balasan sms gue yang isinya begitu, kak via yang lagi kumpul-kumpul dengan teman-teman kostnya menonton tv , lalu bertanya kepada mbak ayu yang duduk disebelahnya….

Kak via : “yu, kok si rai katanya malas ketemu kamu….?” Penasaran

Kak rani : “ mank kenapa kak via?”

Kak via : “ini si rai kan biasanya abis magrib pasti uda cari-cari makan malam disini. Malam ini kok nggak nonggol cari makan. Biasanya juga sms tanya menu makan malam apa, malah nggak sms. Makannya kakak sms dia tanyain kok nggak datang makan malam. Kan uda cape-cape masak tadi sore dibantu sama ayu lagi tadi masaknya.

Mbak ayu : “oh… biasa dia ngambek lagi gara-gara gue katain adik kecil lagi…..abisnya gue seneng banget liat ekspresi wajahnya rai waktu marah dibilangi adik kecil....maap ya vi... ran....hehehehe” tertawa kecil.

Mbak rika : “adiknya via and rani tuh….. hahahaha….” Ikut tertawa

Kak via : "nggak masalah kok yu... kami juga suka liat wajah cemberutnya rai kalau marah dikatain gitu... beber nggak ran...???"

Kak rani : "yoaa...." tetap fokus pada tontonannya.

Kak via : “ si rai ini bentar-bentar ngambek palingan dua atau tiga hari nggak tahan ngambeknya datang lagi kesini…..”

Mbak niken : “iyalah vi, gimana nggak tahan kalau lama-lama marah nggak bisa dapat makanan enak dia, si rai kan suka masakan kita-kita daripada makan di warung, yang paling penting mana tahan dia lama-lama cuekin kita terutama si ayu…. Macam nggak tau aja si rai….”

Mbak ayu : “ memangnya kenapa sama gue, ken?” tanyanya bigung

Mbak niken : “ aduh…. Si ayu mah nggak ngeh kalau rai itu suka sama kamu, iya kan vi, ran, rik?”

Mbak ayu : “ kamu ken ada-adanya aja…. Kita kan semua akrab sama rai uda kayak adik sendiri begitu juga dia uda nganggap kita kakak sendiri sama kayak via and rani….”

Kak rani : “udahlah nggak usa ribut…. Nggak dengar ni suara tv-nya….. rai itu nanti baikan sendiri, tunggu aja dalam dua atau tiga hari ini…. “

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet