Chapter 8

PILIHAN HATI YANG TAK TERPILIH......

Sementara dodi masuk duluan kedalam kost dan bertemu dengan salah satu teman kost gue yang kebetulan sedang menonton tv diruang tamu untuk menanyakan apakah boleh jika para ladies yang menunggu di depan pintu kost itu boleh masuk atau tidak untuk menjengguk gue yang sekarang sakit.

Dodi : “hai, mas bro… maaf ganggu bentar….”

Anton : “ada apa di…”

Dodi : “si rai lagi demam katanya, gue kesini bawain dia obat, kebetulan kakaknya yang kost di depan dengan teman-temannya pengen ikut gue masuk jengguk rai… kost ini ngebolehin nggak cewe masuk mas bro….?”

Anton : “setau gue sih nggak pernah dengar ada larangan… silahkan aja…. Kan pengen jengguk orang sakit… gue kira rai kuliah dan belum kembali….”

Dodi : dia nggak masuk hari ini, gue disuruh dia nih bawaain obat ini…” sambil menunjukkan obat yang dipegangnya.

Anton : “ kalo gitu ayo kita sama-sama masuk ke kamarnya….”

Dodi : “ sebentar gue panggil para ladies itu dulu…”

Dodi pun menghampiri para ladies yang telah menunggunya di depan pintu kost gue.

Dodi : “mbak-mbak ayo ikut dodi ke kamar rai…..”

Kak via : “jadi boleh masuk nih?”

Dodi : “ya iyalah mbak via……. Kan dodi uda ngajak masuk….”

Kak rani : “ayo sudah, jangan bedebat…. Yang mana kamarnya di?” sambil masuk duluan daripada yang lainnya.

Dodi dan anton pun kemudian memimpin jalan menuntun para ladies itu menuju kamar gue… tanpa diketok terlebih dulu pintu kamar gue sudah dodi buka dengan lancangnya…. Dasar, anak satu ini memang nggak ada sopan santunnya masuk kamar orang tanpa mengetuk pintu dulu.

Mereka semua masuk kedalam kamar gue, mendapati gue yang tertidur pulas sambil membungkus seluruh badan gue dengan selimut di atas ranjang kecil gue. Untungnya gue termasuk cowo yang cinta kebersihan sehingga kamar gue lumayan bersih nggak berantakkan seperti kebanyakan kamar cowo pada umumnya, sehingga gue nggak perlu malu jika orang lain masuk kekamar gue.

Kak via maju dan duduk di atas ranjang tepat disebelah gue disusul oleh kak rani yang berdiri sebelahnya. Kak via berusaha untuk membangunkan gue yang tertidur dengan suaranya yang pelan sambil menepuk-nepuk pundak gue supaya gue terbangun dari tidur gue.

Kak via : “rai…rai…. Bangun dek…..” sambil mengerak-gerakkan badan gue…

Gue pun terbangun dari tidur gue..

Gue : “ehm…. Kak via…. Kok ada disini…? Dengan membuka mata dengan sangat beratnya.

Kak via : “tadi kakak liat dodi mau ke kostmu.. terus dia bilang kamu sakit, makanya kak via, kak rani, mbak ayu, mbak niken dan mbak rika ikut dengan dodi masuk kesini. Coba sini kakak cek panasmu.” Sambil memegang dahi gue….

Dodi : “mas bro ini gue bawain obat yang loe pesan tadi….”

Kak rani : “sini dodi, kamu ambilkan air minum sana….”

Dodi : “ oke mbak cantik….”

Guepun memakan obet yang dibawakan oleh dodi dibantu dengan kak via yang memegang badan gue agar tetap duduk bersandar dibahunya….

Gue : “makasih ya semua sudah datang…. Tapi, rai pusing banget mau tidur lagi….”

Kak via : ya uda nanti malam kakak datang lagi, bawakan makan buatmu… dodi, kamu nginap disini aja, nanti kami mau datang lagi tguetnya nggak ada yang memberikan ijin masuk…”

Dodi : “tapi…. Dodi nggak bawa baju ganti kak. Dodi pulang dulu sebentar, ntar kembali lagi….”

Gue pun tertidur dan mereka semua pun kembali ke kostnya dan dodi pulang untuk mengganti bajunya dan mengambil baju ganti untuk dipakainya besok untuk pergi ke kampus karena dodi malam ini menemani gue yang sakit. Malam ini kak rani, kak via dan mbak ayu beserta pacaranya robby datang untuk membawakan gue makan dan mengecek kondisi badan gue yang masih panas.

Kak rani : “rai… ini mbak ayu datang dengan mas robby…”

Gue pun duduk diatas ranjang dan bersandar di dinding untuk meminum obat..

Gue : “oh… makasih mas robby nggak perlu repot-repot datang kesini, rai cuma demam aja, paling sebentar lagi sembuh….” Kata gue kepada mas robby tanpa menyebut nama maupun menatap mbak ayu yang berdiri disampingnya.

Robby : “nggak papa rai…. Kebetulan malam ini datang mau ketemu ayu, jadi sekalian kesini…”

Gue : “ehm….” tersenyum hambar…

Gue pun kembali merebahkan diri di atas ranjang karena nggak sanggup duduk terlalu lama…

Gue : “maaf semuanya, rai baringan lagi, rai nggak kuat duduk lama-lama… pusing…”

Robby : “ah… iya nggak papa rai, kamu istirahat aja, kalo gitu kita pamit pulang yah… “ tersenyum

Kak via : “ iya kita pulang dulu, besok kakak bawain makanan untuk sarapan, eh dodi…, jangan lupa sms atau telepon kalau ada yang penting…. Ingat itu…. Awas adek gue kenapa-kenapa gue nggak tau…” sambil mengepalkan tangan kanannya di depan wajah dodi….

Dodi : “iyeh…… dijamin aman deh mbak via…. Tguet amat, emangnya sih rai tu anak cewe apa, dimanjain banget…. Oh ya mbak via, besok sarapannya yang enak yah….” Hehehe

Kak rani : “ pastilah yang enak buat rai, kalau kamu di kasihkan makanan ayam aja…”hahahah

Kak via : “sudah-sudah ayo balik ran….” Sambil menarik tangan rani…

Gue pura-pura memejamkan mata tanpa melihat mereka keluar kamar, tapi begitu mereka membalikkan badan membelakangi gue dan dodi, gue melihat sekilas raut wajah mbak ayu yang kecewa karena gue tak memandangnya atau menegurnya sama sekali…

Sebenarnya hati gue sakit saat gue memperlakukan mbak ayu seperti itu, tapi mengapa dia membawa robby kesini segala, jadinya gue emosi lagi melihatnya… padahal mbak ayu nggak salah apa-apa seharusnya yang gue cuekin itu bukan dirinya melainkan sih robby itu… tapi mengapa, lidah gue dan mata gue terhadap mbak ayu…. Dalam hati gue hanya bisa menyesali perbuatan gue….

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet