Stepping Stones

Dream High 3

Tinggal 20 hari lagi sampai debut GB itu yang diberi nama Dear Soul. Sudah diputuskan kalau Raehwa yang jadi leader sekaligus main dancer. Choi Minyoung ada di posisi main rapper sementara Mijung dan Yeonwoo di posisi vokal. Juga berarti 20 hari telah berlalu sejak Baekhyun dan Yeonwoo mulai berpacaran

Shi saem masih saja menjelaskan tentang pelajaran untuk improvisasi dance, sementara di ujung kelas, seseorang sedang menguap lebar, Yeonwoo.

“Hey, kau, cuci muka sana” titah Shi saem, menunjuk Yeonwoo dengan spidol

“Ne, ne, saem”

Yeonwoo lalu berdiri dan berjalan keluar kelas, tapi sebelum itu, dia sempat iseng mencubit bahu Sehun.

“Mwoya -___-” protes Sehun

Di perjalanan menuju toilet, terdengar lagu XOXO milik EXO berbunyi dari handphone-nya, tanda telepon masuk

Tuk

Handphone Yeonwoo tidak sengaja terjatuh begitu dia sedang merogoh sakunya. “Ah, jatuh lagi -__-” ujarnya sambil memungut handphone-nya. “Yeoboseyo?”

“Chagiya, naya~”

“Ng…” gumam Yeonwoo, mulai salah tingkah karena Baekhyun mulai memanggilnya ‘chagiya’. “Waeyo, oppa?”

“Sore ini ada kegiatan nggak?” tanyanya. “Hari ini aku nggak ada jadwal apa-apa, aku ingin mengajakmu nonton Pacific Rim”

Yeonwoo tersenyum lebar. “Eobseo~ waaa Pacific Rim, aku pengen banget nonton itu dari kemarin”

“Ya, oke, deal. Bioskop di dekat sekolah Kirin itu dimana?”

“Mungkin paling dekat itu bioskop di mall Kyungha”

“Arasseo, nanti jam 3 ya” ujar Baekhyun. “Aku mungkin agak telat soalnya mau nemenin Kyungsoo belanja ke supermarket nanti. Kau beli tiketnya duluan oke?”

“Hmn~”

 

“Yeonwoo-ya, mau makan es krim nggak?” ajak Sehun, duduk di atas meja Yeonwoo

“Eh? Mian, tapi aku ada janji sama Baekhyun oppa”

Sehun mengerucutkan bibirnya. “Udah beda deh acara orang yang udah pacaran”

“Jangan ngambek dong, nanti tambah cadel loh” ejek Yeonwoo sambil menarik-narik bibir Sehun, terkekeh pelan

“Ya -____-” protes Sehun, mencekik Yeonwoo pelan

“Sudah dulu ya. Annyeong, sampai ketemu di gedung SM nanti~”

Sehun menatap Yeonwoo yang berlari semakin menjauh itu dengan tatapan kosong

Kai menepuk bahunya. “Wae? Ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?” tanyanya

“Aniyo” Sehun menggeleng. “Hanya saja, aku berpikir tentang sesuatu”

“Yeonwoo?”

“Hm. Apa dia akan tersenyum selebar itu kalo mengetahui mantan Baekhyun hyung yang selama ini sulit dilupakan adalah leadernya sendiri?”

“Itu masa lalu, Sehun-ah. Yang penting sekarang Baekhyun hyung sudah memulai yang baru dengan Yeonwoo. Aku cuma bisa banyak berharap kalo Yeonwoo bisa menyembuhkan luka di hati Baekhyun hyung”

“Aku hanya takut kalau Baekhyun hyung masih seperti dulu, terlalu terbayang-bayang dengan kenangan bersama Raehwa”

“Aku janji, kalau Baekhyun hyung membuat Yeonwoo menangis, aku tidak akan memaafkannya”

 

from : Im Yeonwoo

Oppa, aku sudah beli tiketnya. Jam 4 kan?

“Hyung, menurutmu ini cukup nggak?” tanya Kyungsoo, memperlihatkan sekotak telur berisi 6 ke Baekhyun yang lalu mengalihkan pandangannya dari LCD handphone-nya

“Eoh, cukup. Kita juga jarang masak kan” jawab Baekhyun

Kyungsoo menatap Baekhyun dengan tatapan aneh. “Hyung, kau kenapa? Dari tadi kelihatan gelisah”

“Aniyo, aniyo, nan gwenchanha”

Kyungsoo lalu mengalihkan pandangannya dan mulai mencari-cari bahan makanan di supermarket itu.

‘Uh, Kyungsoo, cepatlah, nanti aku telat nonton -___-’ batin Baekhyun

Trrrt Trrrt

Telepon masuk di handphone Baekhyun, tapi namja itu segera terhenyak begitu melihat ID si penelepon

Rino saem

“Kenapa nggak diangkat, hyung?”

Baekhyun tersadar dari lamunannya. “Oh, ne” gumamnya lalu mengangkat telepon. “Yeoboseyo? Ada apa, saem?”

“…….”

Baekhyun membulatkan kedua matanya begitu mendengar kabar dari Rino itu. Kyungsoo juga melihatinya dengan tatapan bingung.

“Eodiseo?”

 

Yeonwoo memainkan genangan air bekas hujan tadi. Sudah hampir setengah jam Baekhyun terlambat. “Kemana dia?”

 

‘Raehwa, dia pingsan saat latihan dan tidak bangun-bangun setelah berkali-kali aku dan Minyoung mencoba membangunkannya’ cerita Rino

‘Telepon ambulans’ titah Baekhyun. ‘Kabari aku kalau sudah di rumah sakit. Aku akan segera kesana’

Baekhyun berlarian masuk ke dalam rumah sakit itu. Di luar ruang UGD, dia melihat Rino dan Minyoung sedang duduk di sana.

“Apa yang terjadi dengan Raehwa?”

“Aku tidak tahu, mendadak dia jatuh pingsan” jawab Rino

Minyoung menghambur memeluk Baekhyun, air matanya jatuh. “Aku takut apa yang terjadi dengan Raehwa itu seperti yang dulu, oppa”

“Semuanya akan baik-baik saja” sahut Baekhyun, membalas pelukan Minyoung, sepupunya itu. “Dia akan baik-baik saja”

 

Yeonwoo mengadah, melihati langit yang mulai berubah warna orange. 15 menit lagi film akan dimulai, tapi sampai sekarang, Baekhyun tidak memperlihatkan batang hidungnya. “Apa benar dia akan datang?”

 

Baekhyun duduk di samping Minyoung, masih menunggu proses penanganan Raehwa di UGD.

“Ah, Minyoung, aku ijin menelepon seseorang dulu ya” ujar Baekhyun

“Eoh? Mm…” gumam Minyoung lalu melihat Baekhyun yang bangkit berdiri. “Kau nggak punya janji kan hari ini?”

“Ah, sebenarnya ada sesuatu yang harus kulakukan hari ini. Aku akan segera kembali”

 

“Oppa…kau sudah 1 jam terlambat. Apa yang terjadi? Aku tidak bisa menghubungimu sama sekali” ujar Yeonwoo di seberang sana

“Mianhae, tapi ada sesuatu yang mendesak terjadi” ujarnya. “Kurasa aku tidak bisa pergi hari ini, jadi kau bisa pulang ke dorm dulu, Yeonwoo”

“Eh? Tapi bagaimana dengan film-nya?”

“Mianhae”

“Kira-kira jam berapa kau bisa datang? Biar kutukar tiketnya”

“….mollayo…”

“Mollayo? Kalau boleh tahu, apa yang terjadi, oppa?”

Baekhyun menggenggam erat handphone-nya. “Raehwa pingsan dan aku, Minyoung, Rino-ssi sedang menunggunya di rumah sakit”

Yeonwoo membulatkan kedua matanya. “Raehwa pingsan?”

“Eoh..dia pingsan saat latihan tadi”

“A-arasseo..” sahut Yeonwoo. “Apa ada sesuatu hal buruk yang terjadi padanya?”

“Saat ini kami belum tahu, tapi sepertinya dia kecapekan, apalagi dia anemia” jawab Baekhyun. “Dia belum keluar dari UGD”

“Arasseo” gumam Yeonwoo. “Itu terdengar parah”

“Hmm. Karena itu, sampai kami tahu keadaan Raehwa-”

“Tapi kenapa oppa harus ada disana?” tanya Yeonwoo, memotong pembicaraan Baekhyun

Keduanya terdiam cukup lama

“Wae? Padahal Raehwa punya Minyoung dan Rino saem disana” tanya Yeonwoo sekali lagi

“Aku tau itu, tapi…”

“Karena itu cepatlah datang kesini” nada suara Yeonwoo bergetar, sedikit lagi dia akan menjatuhkan air matanya

“Aku tidak bisa mengabaikan dia”

Yeonwoo terkaget saat Baekhyun menaikkan nada suaranya, terlebih lagi karena perkataannya. “Kau..tidak bisa mengabaikan dia?”

“Jebal, pulanglah dan tunggu aku. Aku akan menemuimu di dorm nanti” titah Baekhyun. “Arasseo, Yeonwoo? Jebal”

“Aku tidak akan pulang! Cepat datang kesini. Aku tidak akan pulang sampai kau datang”

“Yeonw-” pembicaraan Baekhyun terpotong karena Yeonwoo menutup teleponnya. Air mata Yeonwoo sudah menumpuk di ujung matanya.

‘Wae? Kenapa Baekhyun oppa memilih bersama Raehwa dari pada bersamaku…sampai saat ini? Apa mungkin rumour yang kutemukan di fanbase waktu itu benar kalau Raehwa adalah mantan pacar Baekhyun oppa bahkan dari sebelum debut?’

 

Jam menunjukkan pukul 9 malam, akhirnya, seorang dokter keluar dari dalam UGD

“Bagaimana Raehwa?” tanya Rino saem

“Han Raehwa hanya kecapekan disaat anemia dia sedang kurang mendukung untuk latihan intensif. Kalau bisa, kurangi jadwal latihan untuk Han Raehwa.”

“Arasseo, gamshaeyo, uisa”

Minyoung mendekap mulutnya dengan kedua tangannya. “Syukurlah”

Baekhyun menarik napas lega. “Dahaengittda.” gumamnya. “Ah, Minyoung, Rino saem, aku pergi dulu ya. Aku benar-benar harus pergi ke suatu tempat”

“E-eoh…kau punya janji ya ternyata. Maaf, aku mengganggu” gumam Minyoung. “Aku yang meminta Rino saem meneleponmu”

“Gwenchanhayo. Sebenarnya aku ingin disini sampai Raehwa bangun, tapi sepertinya tidak memungkinkan. Titipkan salamku saja untuk Raehwa” ujar Baekhyun. “Kalau sesuatu terjadi pada Raehwa lagi, jangan ragu untuk meneleponku”

“Ne”

“Annyeong”

Minyoung melihati Baekhyun yang semakin menjauh. “Ah, Baekhyun oppa”

“Hmn?”

“Bagaimana kalau Raehwa ternyata masih mencintaimu?”

Baekhyun menghentikan langkahnya lalu berbalik, wajahnya terlihat shock. Detik selanjutnya, dia memutuskan untuk kembali berjalan menjauh, keluar rumah sakit

“Baekhyun oppa…Raehwa masih mencintaimu selama ini. Kenapa kau memilih Yeonwoo?”

 

Napas Baekhyun terengah-engah, melihati sekeliling dekat mall Kyungha itu, mencari sosok Yeonwoo. Langit malam yang gelap menyulitkan daya penglihatannya

“Im Yeonwoo, eodiseo?”

Dia lalu melihat sosok yang sangat dikenalnya, sedang berdiri bersandar di batang pohon, masih dengan seragam sekolah Kirinnya, menundukkan kepalanya. “Yeonwoo-ya!”

Si pemilik nama itu mengadahkan kepalanya, membulatkan matanya begitu melihat Baekhyun sedang berdiri di depannya dengan napas yang masih sulit diatur. “Aku kira kau sudah pulang. Aku kesini takut-takut kalau kau tidak mendengarkanku. Ternyata benar”

Yeonwoo membuang muka, kembali menunduk. Air matanya yang seharian terjatuh kembali mengalir

“Mianhae, aku sudah mengingkari janji”

“Mwoya…ige moduga mwoya…” gumam Yeonwoo. “Aku mungkin egois oppa, tapi..kenapa oppa tidak mengerti perasaanku?”

Baekhyun ikutan menunduk. “Aku tau aku tidak bisa mengatakan hal lain selain ‘mianhae’”

Tanpa berkata sepatahpun, Yeonwoo berjalan pergi

“Yeonwoo”

“Oppa, bagiku, ini tidak adil”

“Mianhae!”

Yeonwoo menghentikan langkahnya sejenak, tapi malah langsung berlari pergi setelahnya

“Yeonwoo, chamkkanman” Baekhyun memegang bahu Yeonwoo

“Nawa!” bentak Yeonwoo, menepis tangan Baekhyun

Detik kembudian, Baekhyun hanya bisa membiarkan Yeonwoo berlari pergi. ‘Aku..tidak bisa memaafkan diriku yang membuat dia menangis dan.. aku tidak yakin aku bisa terus menahan diriku untuk tidak menyakitinya. Tapi..aku tidak akan menyerah. Aku tidak akan mengulangi kesalahanku seperti waktu dengan Raehwa’ batinnya. Baekhyun lalu mengurut dahinya yang terasa pening

 

“Yeonwoo? Yeonwoo?” panggil Minyoung, menyadarkan lamunan Yeonwoo

“Ng?”

“Kau mendangarkan penjelasan Ryan saem?” tanya Minyoung

“Eh? Penjelasan? Mwo?”

Ryan saem terkekeh. “Kau sedang melamun apa, nona? Memikirkan pangeran kuda putihmu?”

Yeonwoo menggeleng pelan. “Aniyo, saem”

“Oke, kuulang penjelasannya untuk si nona pemimpi ini.”

“Saem -___-”

“Jadi, di showcase debut kalian ada beberapa stage. Pertama, stage solo Mijung ditambah narasi intro dari Yeonwoo dan Baekhyun.”

“YEE?!” pekik Yeonwoo begitu mendengar nama Baekhyun disebut

“Wae? Kau kan pacarnya, jadi aku merekomendasikan Baekhyun yang duet narasi denganmu”

Yeonwoo tersenyum kecut

“Wae? Kalian sedang bertengkar?” tanya Ryan, mencubit dagu Yeonwoo

“Aniyo” jawab Yeonwoo berbohong, padahal sudah 3 hari mereka berdua tidak berbicara satu sama lain

“Nah, setelah duet narasi itu, ada juga duet song dengannya, Yeonwoo, kau harus menciptakan suasana romantis disini karena stage selanjutnya itu Minyoung harus menyanyikan lagu ballad”

“Arasseo, arasseo”

“Ending Page, lagu title album kalian, akan dinyanyikan terakhir sekaligus reveal MV”

Yeonwoo menatap keluar jendela. ‘Apa aku bisa melakukannya dengan baik bersama Baekhyun oppa disaat keadaan kami sedang seperti ini?’

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet