Devil's Step

Dream High 3

Injung berjalan keluar dari toilet, membuat Yeonwoo mencibir samar begitu melihat gadis itu. Tidak mau kalah, Injung juga melihati Yeonwoo dari ujung kepala ke kaki dengan tatapan sinis

“Mijung-ah, sudah? tanya Yeonwoo begitu melihat Mijung yang keluar dari toilet

“Eoh? Ng…”

Mijung melihat ke Injung yang berjalan menjauh dengan tatapan kosong

“Mijung-ah, neo wae?”

“Eh? Aniyo, gwenchanha”

Yeonwoo menatap wajah Mijung yang lesu. “Dia nggak…menyakitimu kan?”

Mijung menggeleng, memaksa tersenyum. “Yuk”

 

Seisi kelas vokal admission class sunyi. Udara dingin dari AC juga merasuki kulit, ditambah dengan lampu yang redup. Bukan, bukan karena guru vokal mereka killer, tapi mereka sedang mempelajari tentang menyanyi sambil mengontrol audience dan membangun suasana

Woori, yang sedang berhanyi ballad sepertinya berhasil menerbarkan mantra lewat performance-nya, terbukti dengan Yeonwoo yang bersandar di tembok, hampir menutup kedua matanya yang terasa berat dan nyaris jatuh tertidur (˙▿˙?)

“Hey, kau, nona yang ada di pojokan” panggil Ahn saem

“Woo, Yeonwoo” panggil Mijung tapi tidak direspon Yeonwoo. “Im Yeonwoo”

“Eng? Ya?” tanya Yeonwoo seketika terbangun dengan polosnya

“Im agassi, kau selanjutnya” ujar Ahn saem, menaruh microphone di pangkuan Yeonwoo

“Eh? Aku?”

“Yup, bbali” titah Ahn saem lalu menarik Yeonwoo bangkit dari kursinya

Yeonwoo menggenggam erat microphone, udara AC terasa seperti semakin mendingin di depan kelas itu

‘Yeonwoo-ssi, fighting ^^’ Yeonwoo sempat membaca gerakan mulut Seungjo yang juga sempat mengacungkan kepalan tangannya

(singing : Rolling – Jiyeon (T-Ara))

 

“Yeonwoo-ssi~ Yeonwoo-ssi~ chakkamanyo”

Yeonwoo menoleh, melihat ke arah seorang yeoja yang sedang berlri mengejarnya dengan napas terengah-engah

“Waeyo, Sujin-ssi?”

“Eh, itu…” gumam Sujin. “Yeonwoo-ssi, aku suka suaramu. Maukah ng…berpartneran denganku di penyaringan akhir?”

Yeonwoo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Mian, Sujin-ssi, tapi aku sudah punya partner”

“Dengan Mijung-ssi ya?”

“Ne”

Sujin terlihat langsung salah tingkah. ‘Andwaeyo Yeonwoo-ssi’ batinnya

“Yeonwoo-ya” panggil Mijung di ujung lorong

“Ne, chamkkanman” Yeonwoo lalu berlari menyusul sahabatnya itu

Sujin hanya menatap Yeonwoo yang semakin menjauh. “Andwaeyo, Yeonwoo-ssi” gumamnya pelan

 

“Aku punya cara agar kau bisa masuk regular class”

“Cara..nya?” gumam Mijung

“Caranya…’ ucap Injung. “Temui si kepala sekolah, Jang saem. Dan ajak dia berkencan”

Sujin, yang ternyata berada di dalam salah satu stall toilet membekap mulutnya, tidak sengaja mendengar semuanya

“Aku tidak bisa menjamin kalau dia tidak akan melakukan hal yang ‘macam-macam’, itu menurut mood-nya dan itu akan menjadi poin tambahan. Walau tidak-pun, kalu 100% akan masuk regular class”

“Be-benarkah?”

“Tapi, kau juga bisa membutuhkan korban. Pakailah kesempatan itu jika ada seseorang yang ingin kau jatuhan, terlebih lagi jika orang-orang itu adalah orang-orang yang mengancam bakatmu”

“Korban…”

“Dengan menggunakan cara ‘itu’, partner performance-mu otomatis akan langsung failed”

Mijung terdiam

“Pikiran baik-baik, Hwang Mijung, kesempatan itu tidak akan terbuka untuk umum. Hanya orang-orang jenius yang memiliki rahasia itu” ujar Injung lalu berjalan ke arah pintu

“Tunggu, Ji Injung” panggil Mijung, membuat Injung menoleh. “Wae? Kenapa kau memberikan rahasia itu padaku?”

Injung menunjukkan smirk-nya. “Karena kau memiliki bakat dan aku dapat melihat jiwa ‘devil’ di dalam dirimu, Hwang Mijung” jawabnya sebelum berjalan keluar toilet

 

“Chamkkanman…stop~ stop”

Yeonwoo terkapar di lantai, napasnya berat. “Pfftt…Mijung-ah, kita udah dance selama 3 lagu berturut-turut. Kau tidak lelah?”

“Aniyo, ayo Yeonwoo, kita tidak punya banyak waktu” Mijung lalu memulai dance-nya lagi.

“Eeh? Lagi?”

“Bbali..” gumam Mijung. “Part-mu”

Yeonwoo bangkit berdiri lalu menggerakan tubuhnya walau sudah terasa berat, tapi, tatapannya terus tertuju pada Mijung

“Yeonwoo, fokus” titah Mijung

“Mmn..”

Yeonwoo sedikit mengerutkan keningnya. ‘Mijung kok serius banget kayak gini ya? Nggak biasanya’

 

Di hari H…

“Permisi, permisi~” Yeonwoo berlari-lari kecil di backstage yang ramai itu karena para murid admission class sedang mempersiapkan diri untuk perform disana

Tuk

Buk

“Huee -__,-” rengek Yeonwoo yang jatuh terduduk karena menginjak entah kaki siapa

“Eh? Yeonwoo-ssi?” panggil si pemilik kaki tidak beruntung itu yang sebenarnya kesakitan karena diinjak higheels Yeonwoo, Cha Seungjo

“Seungjo-ssi, mianhae. Manhi appeo?”

Seungjo tersenyum. “Aniyo. Neo gwenchanha?” tanyanya, membantu Yeonwoo berdiri

“Ng~ gwenchanha” jawab Yeonwoo. “Oh ya, apa kau lihat Mijung?”

“Hwang Mijung?” Seungjo lalu menggeleng

“Ah, yasudahlah. Oh ya, Seungjo-ssi, 2 urutan lagi performance-mu ya?”

“Yup ^^”

“Haha fighting ^^9″

“Seungjo-ssi” panggil Sujin, mendekati Seungjo dan Yeonwoo. “Oh, Yeonwoo-ssi, annyeong ^^”

Yeonwoo mengangguk. “Aku lanjut nyari Mijung ya. Bye~”

Tapi tiba-tiba, tangan Sujin menahannya dan mendekat. “Yeonwoo-ssi, cepat lari dari Mijung-ssi selagi sempat” bisiknya

Yeonwoo mengerutkan keningnya, melepaskan tangannya dari tangan Sujin. “Maksudnya?”

Sujin menggeleng. “Kau pasti mengerti maksudku, Yeonwoo-ssi, kau pasti menyadarinya”

Yeonwoo terdiam, berjalan pergi meninggalkan Sujin dan Seungjo

cepat lari…

Yeonwoo menggeleng, membuyarkan lamunannya. Gadis itu melihat sesosok yang dicari-carinya, sedang berdiri di dekat jendela

“Mijungie” Yeonwoo menarik tangan Mijung. “Apa yang kau lakukan disini? Bbali, 3 urutan lagi giliran kita”

Mijung terdiam, mengabaikan Yeonwoo, tetap memandang keluar jendela dengan tatapan kosong

“Mijung? Kau sakit?”

Mijung menggeleng. “Ayo, Yeonwoo”

 

(playing : Maxstep – Younique Unit)

Seungjo, Sujin, dan 4 namja lainnya baru saja menyelesaikan performance mereka

“Failed” ujar juri

Keenam orang itu berjalan keluar ruangan, beberapa dari mereka menggerutu kesal

“Cha Seungjo” panggil Yeonwoo yang dari tadi menunggu dibawah stage. “Sayang sekali ya”

Namja itu tersenyum tipis. “Goodluck Yeonwoo-ssi”

Mijung dan Yeonwoo lalu menaiki stage

“Hwang Mijung, Im Yeonwoo, silahkan mulai”

(singing : Somebody – 15&)

Yeonwoo sedikit kagok begitu Mijung banyak melakukan gerakan dance tambahan. Mijung juga banyak melakukan adlibs sehingga suara Mijung terdengar sedikit lebih dominan.

cepat lari dari Mijung-ssi selagi sempat…

“Hwang Mijung, kau masuk regular class. Im Yeonwoo, failed”

Semuanya tercengang, Mijung adalah orang pertama yang lolos ke regular class

“Mustahil..” celetuk seseorang. “Hwang Mijung lolos?”

“Ini ada yang salah..”

Yeonwoo menatap Mijung. “Bagaimana bisa?”

Mijung mengepalkan tangannya erat dan berjalan keluar ruangan, mengabaikan Yeonwoo

“Ya, Hwang Mijung!”

Yeonwoo mengejar Mijung, menerobos kerumunan

“Hwang Mijung!” teriak Yeonwoo. “Stop!”

Mijung menghentikan langkahnya. “Wae?”

“Wae? Seharusnya aku yang bertanya itu padamu” jawab Yeonwoo. “Wae? Kenapa ini bisa terjadi?”

Mijung menoleh. “Kau meremehkanku?”

“Maksudmu?”

“Aku sadar dimana aku seharusnya berada, regular class, bukan di admission class” jawab Mijung. “Bakat dan kemampuanku layak masuk regular class. Bukan sepertimu atau yang lainnya. Aku terpilih, artinya aku special” lanjutnya lalu kembali melangkah

“Mwoya…”

Sujin menarik Yeonwoo yang masih terlihat shock  dan berjalan ke balkon

“Yeonwoo-ssi?”

“Sujin-ssi, sepertinya kau mengetahuinya. Bisa ceritakan apa yang terjadi sebenarnya?”

Sujin mengangguk dan menarik napas dalam sebelum memulai ceritanya. “Jadi, waktu itu aku tidak sengaja mendengar pembicaraan Mijung-ssi dengan Injung-ssi. Injung-ssi memberitahu cara rahasia untuk bisa masuk ke regular class”

“Cara rahasia?”

“Ne, Injung-ssi juga bilang kalau memakai cara itu, Mijung-ssi 100% bakal masuk regular class. Ternyata cara itu adalah mengajak Jang saem kencan” sambung Sujin. “Sepertinya Injung dan yang lainnya juga melakukannya”

Yeonwoo membulatkan kedua matanya. “Ternyata mereka berbuat curang”

“Yeonwoo-ssi, kau, ah, tidak, semuanya adalah korban kecurangan Ji Injung, Park Bohye, Jung Jaeho, Jung Jimin, dan…Hwang Mijung”

Yeonwoo berpegangan pada tralis pagar pembatas balkon, kepalanya terasa pening

Pembicaraan Yeonwoo dan Sujin tidak sengaja terdengar oleh seseorang, yang sedari tadi duduk di atas gedung sekolah

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet