New Life's First Step

Dream High 3

“EEEH? Jinjja?”

Yeonwoo menatap Mijung, shock

“Ya, mulai besok kalian masuk admission class” jelas juri. “Berikutnya, nomor 78, 79, 80, 81, dan 82″

Yeonwoo dan Mijung keluar dari ruang audisi itu, dengan tatapan poker face

1 detik…

2 detik…

3 detik…

“Wahaaaaaaaaaa~ XD”

 

Yeonwoo berlari memasuki kamarnya, melempar tas-nya keatas kasur. Dia menjajarkan sertifikat masuk sekolah Kirin dekat poster EXO-nya. “Yihaaa~ mulai besok kemungkinan bertemu EXO semakin besar~” senyuman lebar menghiasi wajahnya

Yeonwoo melompat-lompat kecil sebelum melompat ke ranjangnya, membenamkan wajahnya di bantal, meredam teriakan-teriakannya

 

Keesokkan harinya

Ternyata, dari 100 siswa yang mengikuti audisi, 7 orang masuk regular class (sudah termasuk KaiHun), 25 orang masuk admission class, dan sisanya failed

“Selamat pagi” sapa Yeonwoo pada satpam penjaga gerbang

“Selamat pagi, nona”

Gadis itu lalu melangkah memasuki gedung sekolah Kirin yang luaaaaas sekali itu. Yeonwoo membuka buku guide-nya. “Pertama kelas dance ya” gumamnya lalu berjalan ke ruang kelas dance dengan bantuan map di buku guide-nya. (playing : Two Moons – EXO ft. Key (SHINee)). Dari kejauhan, terdengar musik ber-beat cepat dari dalam sana. Yeonwoo yang merasa familiar dengan lagu itu membuka pintu, seketika berubah (˙▿˙?) begitu melihat dua orang namja sedang latihan di depan kaca ruangan itu, yang ternyata…

Kai dan Sehun

Kai yang menyadari kehadiran Yeonwoo berhenti dance dan menoleh ke arah pintu, melihat Yeonwoo masih terdiam disana. “Kau kan…si translator itu ya?”

“Yeonwoo-ssi~” sambung Sehun, melambai-lambai

“A-annyeonghaseyo” balas Yeonwoo pelan

“Kau di regular class juga? Wah daebak”

“Regular…class.. (˙▿˙?)”

“Loh kok kaget? Inikan kelas dance regular class”

Yeonwoo melihat ke arah papan yang lumayan besar tertempel di pintu ruangan itu

‘Regular Class’s Dance Room’

“Eh?” Yeonwoo terhenyak begitu tangan Sehun menarik tangannya

“Ayo kita dance bareng hahaha special stage featuring translator XD”

“Tu-tunggu…tapi…”

Kai tersenyum isenf lalu me-replay lagu. Kedua member EXO itu lalu meliuk-liukkan tubuh lentur mereka sesuai beat, meninggalkan Yeonwoo yang terdiam diantara Kai dan Sehun

Brak

Yeonwoo terjengit begitu mendengar suara pintu dibanting keras. Kai dan Sehun juga terhenti. Gerombolan regular class memajang wajah tidak suka dengan keberadaan Yeonwoo di dalam sana

“Kenapa dia ada disini?” tanya seorang yeoja yang Yeonwoo kenal sebagai Ji Injung. “Kau admission class kan?”

“Admission class” ulang Kai, menatap Sehun dan Yeonwoo bergantian

“Eh, itu…”

“Nggak bisa baca ya di papan pintu kalau ini regular class?” tanya Injung lagi

“Atau mungkin dia mau sok-sokan masuk regular class” sambung seorang namja

Kai mengepalkan tangannya geram

“Dengar, sampah sepertimu lebih cocok di kelas buangan seperti admission class. Regular class hanya untuk orang-orang terpilih yang memiliki bakat special” desis Injung dengan nada sinis

“Cukup” ujar Kai, kesal. “Emangnya ada masalah kalau Yeonwoo-ssi masuk ruangan ini? Lagipula kan Yoon Baekhee saem belum datang, jadi siapapun boleh masuk ruangan ini selagi kelas belum dimulai”

“Tapi tidak di regular class sementara dia ini siswa admission class”

“Kalau kau memang merasa memiliki bakat special untuk regular class ini, coba buktikan” kata Kai menantang gerombolan yang seharusnya jadi teman sekelasnya

Seorang dari 5 orang itu memunculkan smirknya. “Kami tidak takut”

Kai berjalan mendekati mereka. “Kita akan battle non-stop. Satu orang akan dance sampai tidak kuat untuk bergerak lagi. Setelah itu digantikan yang lainnya sampai tidak ada prang tersisa lagi. Kurasa ini sebuah keuntungan bagi kalian yang berjumlah 5 orang” jelas Kai. “Kita lihat group mana yang dance dengan waktu terlama”

“Kau meremehkan kami? Mentang-mentang kalian idol dan sama-sama dancer”

“Kai-ssi” panggil Yeonwoo, menarik tangan Kai. “Kau tidak perlu melakukan ini”

“Biarkan saja, Yeonwoo-ssi, aku ingin mengetes kalau apa yang mereka katakan bukanlah omong kosong belaka”

“Bagaimana kaau kita mulai sekarang?” tanya seorang yeoja bernama Sohee. “Jangan mengulur waktu. Kalian mulai duluan, kami mengalah karena bagaimanapun, pasti kami yang menang”

“Kita lihat saja nanti…”

Sehun lalu memencet tombol ‘play’ pada tape, sementara Kai mulai dance. Yeonwoo menatap Kai dan Sehun yang memasang ekspressi serius. “Mereka ini…serius ya”

Kai menyelesaikan dance-nya dengan rekor 20 menit. Sehun juga berhasil bertahan selama 15 menit.

“35 menit, coba lewati kami” ucap Sehun

“35 menit? Itu waktu yang singkat” celetuk Jaeho, namja yang berambut pirang dan menyesuaikan diri dengan beat lagu. Ternyata Jaeho berhasil menembus waktu 10 menit. “Mudah kan? Dengan sisa 4 orang, 25 menit akan mudah”

Jaeho lalu mendekati Injung. “Giliranmu” bisiknya. Menolak, Injung mendorong seorang namja lain, Jimin, kembaran Jaeho. “Nggak gentle, namja duluan dong!” protes Injung

“Silheo, aku terakhir aja” tolak Jimin. “Bohye saja duluan”

“Seenaknya -___-”

“Kenapa kalian jadi berantem?” Kai mengeryitkan keningnya

Sohee berusaha melerai. “Sudah, aku duluan saja”

Sohee yang memang salah satu dari team back-up dancer dari YG Entertaiment itu menunjukkan skill-nya yang memang tidak meragukan profesinya. 10 menit

“Bohye, bbali” panggil Sohee

Bohye yang menggerutu lalu memulai dance-nya, tapi, cuma bertahan 3 menit. “Kenapa kita harus melakukan hal bodoh seperti ini?”

“Injung, cepat” ujar Jaeho, mendorong gadis itu

“Eh? Jimin duluan saja”

Jimin ternyata memilih aliran dance B-Boy. Sudah hampir 10 menit berlalu, kalau injung bertahan 2 menit lagi saja, maka mereka akan mengalahkan maknae line EXO itu

Tiba-tiba saja, lagu yang terputar dari tape berhenti. Tanpa disadari, Yoon saem ternyata sudah ada di dalam ruangan itu sedari tadi. Semua kegiatan terhenti

“Apa yang kalian lakukan, hah?” tanya Yoon saem

“Yoon saem…”

Yoon Baekhee, yang merupakan guru dance regular class itu menatap Yeonwoo yang berdiri di belakang Sehun. “Kembali ke admission class, Min saem sudah masuk kelas”

“Ne saem” sahut Yeonwoo, membungkuk, lalu berlari keluar ruangan

“Kim Jongin, Ji Injung, temui aku saat kelas selesai nanti”

“Ne”

 

Kelas sudah dimulai begitu Yeonwoo sampai di kelasnya

“Maaf aku terlambat”

“Gwenchanha, masuklah”

Yeonwoo lalu duduk di samping Mijung

“Kau dari mana saja?” tanya Mijung

“Mian, tadi nyasar” jawab Yeonwoo, cengengesan

“Dasar -___-”

Min saem lalu melanjutkan penjelasan yang sempat terhenti. “Jadi sebenarnya, walaupun kalian masuk admission class sekarang, kalian masih punya kesempatan minggu depan melalui penyaringan akhir itu”

Yeonwoo menoel-noel Mijung. “Maksudnya apa?”

“Penyaringan akhir masuk regular class”

Mendengar ‘regular class’ disebut, Yeonwoo meniup poni-nya. ‘Aku tidak mau sekelas dengan 5 orang menyebalkan itu’

“Apa semua murid harus ikut?” tanya Yeonwoo lagi

“Mm~ sepertinya begitu” jawab Mijung. “Wae? Kau tidak mau masuk regular class? Itukan impian semua murid Kirin”

“Ne, museowo -___,-”

“Aku sih pengen banget masuk regular class” ujar Mijung. “Bukannya ada dua member EXO disana ya?”

Yeonwoo menggeleng. “Tetep aja nggak membantu”

“Ada sesuatu terjadi denganmu dan murid regular class ya?”

“Ng…not really”

“Okee itu artinya ‘iya’. Coba ceritakan padaku apa yang terjadi”

Disaat yang sama, Min saem membubarkan kelas. “Sampai bertemu besok, hanksaengdeul”

Yeonwoo membantu Mijung berdiri. “Boleh aku memilih untuk tidak menceritakannya?”

Mijung mengangkat kedua bahunya. “Terserah kau” jawab Mijung. “Abis ini kelas vokal kan?”

“Sepertinya aku harus ikut denganmu selama ada di sekolah ini. Aku takut nyasar lagi -__,-” kata Yeonwoo sambil memeluk tangan Mijung

 

“Sebentar ya, aku ke toilet dulu”

Yeonwoo mengangguk sementara Mijung berjalan masuk ke toilet, tapi, di dalam sana, ada seorang yeoja yang sepertinya Mijung kenali sedang mencuci tangannya. “Kau Ji Injung ya?”

Yeoja itu menoleh. “Ada masalah apa?”

“Ani, geunyang. Oh ya, kau dari regular class kan? Boleh tau apa yang terjadi antara kalian dan Yeonwoo?”

“Yeonwoo? Ah, si fans EXO itu. Tadi aku hanya mau mengingatkan padanya kalau regular class hanya boleh dimasuki oleh orang-orang special dan tidak sembarang orang, apalagi admission class bisa seenaknya masuk”

Mijung tersenyum tipis. “Enaknya jadi siswa regular class”

“Kau ingin masuk regular class?”

“Eh? Maksudnya?”

“Aku punya cara agar kau bisa masuk regular class”

“Cara..nya?” gumam Mijung

“Caranya…”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet