part 5
Gift ( I Know it was From You)Jessica POV
ini aku dan Yuri Hyung saat liburan ke Macau” aku melihat layar computer yang tunjukkan padaku. Lututku terasa melemah, di hatiku seperti ada beribu paku menusuk lebih dalam.
Yoong adalah sepupunya, sepupu Yuri-ku, takdir memang bermain denganku ‘tuhan apa yang telah aku lakukan di kehidupan sebelumnya, sehingga kau memberiku cobaan seperti ini?’ air mata tak terbendung lagi jatuh ke pipiku.
Aku ingin lari, aku ingin sembunyi dari dunia ini, aku melihat potonya, aku melihat wajahnya lagi, aku datang kesini untuk melupakan kesedihanku, bahkan tak satu tentangnya pun yang aku bawa kesini.
“Jessica?? Kau kenapa??” aku mendengar suara Yoong tapi pandanganku gelap, dimana aku sekarang ini
“Jessica…Sica…!!!! Omo…” kakiku semakin melemah
Normal Pov
Yoong membalikkan badannya karena tidak mendengar respon apapun dari Jessica. Ia melihat Jessica menangis dengan wajah pucat pasi berdiri di belakangnya.
“Jessica?? Kau kenapa??” Yoong menghampirinya, dan Jessica langsung terkulai di lantai, Yoong tidak sempat menangkapnya.
“Jessica…Sica…!!!! Omo…” Yoong mengangkat Jessica ke tempat tidurnya “umma….UMMA…!!!” teriak Yoong memanggil Mrs. Im
“iya Yoong ada apa…????” Mrs. Im masuk ke kamar Yoong dengan cemas
“umma…Sica pingsan tiba-tiba…aku tidak tahu….” Yoong menggenggam tangan Jessica sangat erat
“ya tuhan…apa yang terjadi???? Panggil dokter sekarang…lekas!” Mrs. Im duduk di tepi tempat tidur menggenggam tangan Jessica menggantikan Yoong.
Yoong dengan cepat menelpon dokter pribadi keluarga mereka, setelah itu ia mencari Krystal dan Yoon San.
Krystal dan Yoon San sedang melihat tanaman Mrs. Im di halaman belakang rumah. Bunga-bunga dengan berbagai macam sangat indah dan menyejukkan mata.
“Krystal…Yoon San…ternyata kalian disini” Yoong datang dengan wajah cemasnya
“oppa…ada apa???? Kau baik-baik saja?” Krystal memegang lengan Yoong untuk menopangnya berdiri tegak.
Yoong menegakkan badannya
“aku baik-baik saja…kalian ikut aku ke kamarku sekarang” Yoong dengan cepat jalan ke kamarnya diikuti Krystal dan Yoon San “hmm…Yoon San mungkin kau tunggu di sini saja” ucap Yoong sebelum masuk ke kamarnya.
“nee hyung…” Yoong dan Krystal masuk ke kamar Yoong
Dengan bingung Krystal menatap sosok yang tidur tenang di tempat tidur. Krystal melihat Mrs. Im membelai rambut Jessica dan tangan yang satunya lagi menggenggam tangan Jessica sangat kuat.
“Unnie….!!!!” Krystal jongkok di sebelah tempat tidur itu, wajahnya sejajar dengan wajah Jessica “oppa apa yang terjadi?” paniknya
“dia tiba-tiba pingsan Krystal…aku juga tidak tau…” Yoong berdiri menunduk
“Taeng oppa…” Krystal dengan cepat mengeluarkan ponselnya menghubungi Taeng. Tidak ada keluarga lain yang bisa dia hubungi selain Taeng “aiisshh…oppa…” suara Krystal sudah bergetar ingin menangis saat Taeng tidak menjawab panggilannya.
“dear…tenang…tante akan mengurus unnie-mu…” Mrs. Im meremas bahu Krystal
“unnie apa yang terjadi…bangun unnie…” Krystal memegang tangan Jessica
“apa sebenarnya yang kau lakukan Yoong?” tanya Mrs. Im
“aku tidak melakukan apa apa umma…Jessica melihat potoku bersama Yuri hyung” jawab Yoong dengan cepat merasa dituduh oleh Mrs. Im
“Yuri…???” Krystal berdiri dan menatap Yoong “Yuri..??” tanyanya sekali lagi
“iya…dia melihat poto ini” Yul mengambil frame yang tadi dilihat Jessica “lalu aku menunjukkan potoku bersama Yuri hyung saat kami liburan ke Macau” Yoong menjelaskan “dan saat aku melihatnya dia menangis lalu pingsan” lanjutnya lagi
“oppa…Yuri…” Krystal menangis “apa maksudmu Kwon Yuri???” Krystal menyeka air matanya
“nee…dia sepupuku dan….~”
“dia kekasih unnie yang meninggal 6 tahun yang lalu” potong Krystal
“oh tuhan…” Mrs. Im menutup mulutnya “kenapa ini terjadi…?” Mrs. Im memeluk Krystal yang sudah nangis histeris, teringat kesedihan Jessica yang tak berujung.
“kami sudah berusaha menghapus memory nya tentang Yuri oppa….tapi semua sia-sia…sekarang apa yang harus kulakukan?” Krystal membalas pelukan Mrs. Im
“Krystal…dear…jangan menangis…kau tidak boleh lemah” Mrs. Im mengelus punggungnya
Tok tok
“Hyung…Dr. Lee sudah tiba” mereka mendengar suara Yoon San
Yoong membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan Dr itu memeriksa keadaan Jessica
“tidak ada yang serius…dia shock…dan jantungnya sudah kembali normal…kasi dia obat ini saat bangun nanti…itu akan membantu menenangkan pikirannya” Dr. Lee memberikan beberapa obat kepada Mrs. Im
“terimakasih Andrew-ssi…” ucap Mrs. Im kepada Dr keturunan Korea-America itu
“kalau begitu saya pamit..” Dr. Lee meninggalkan rumah keluarga Im.
Krystal duduk di sebelah Jessica di atas tempat tidur. Menatap kakaknya dengan sedih, memikirkan kekejaman takdir yang ia jalani. Baru saja mereka berusaha megobati luka hatinya dengan kehadiran Yoong. setidaknya setelah mengenal Yoong Jessica mulai tersenyum dan membagi pikirannya bersama mereka.
Yoong merasa bersalah dan kasihan pada Jessica. Ia memandang wajah cantik yang kini pucat dan warnanya sepeti bawang putih yang baru dikupas.
“ada apa disini? Aku bertemu Dr. Lee di luar” Mr. Im masuk dengan wajah bingung
“yeobo…ini teman Yoong pingsan karena ulah anakmu” jawab Mrs. Im, Yoong menatap murka ibunya karena tuduhan barusan
“appa sudah bilang berkali-kali Yoong…kejahilanmu terkadang bisa menyelakai orang…kau masih belum mengerti huh?” Mr. Im mengunci kepala Yoong di ketiaknya.
“appa…appa…bukan seperti itu…aku ti..dak…bisa…” Yoong belum sempat menyelesaikan kata-katanya
“halo paman…aku Krystal teman Yoong oppa” Krystal menyapa Mr. Im menundukkan sedikit kepalanya dengan begitu Mr. Im membebaskan Yoong
“apa yang kau lihat dari dia sehingga mau menjadi temannya?” tanya Mr. Im
“appa…!!!!!”
“Yoong oppa banyak membantu kami paman…dia sangat baik” jawab Krystal sopan
“hahaha…baik? Membantu? Yang dia tau Cuma membuat masalah” canda Mr. Im
“aiisshh..terserah appa…”
Yoong duduk di tepi tempat tidur tempat ibunya tadi duduk
Mrs. Im sudah turun menyiapkan bubur untuk Jessica. Keluarga ini memang sangat baik dan hangat kepada tamu. Krystal bisa melihat dan memaklumi sifat Yoong yang selalu ceria itu turun dari keluarganya. Tapi mengapa Yoon San berbeda, dia pendiam dan tidak suka bercanda sangat beda dengan Yoong.
Hari sudah semakin sore, Jessica masih belum sadar dari pingsannya. Krystal tidak ada niat sedikitpun meninggalkan sisi kakaknya, dengan telepon genggam di tangannya dan menghubungi Taeng berkali-kali.
Teman Yoong datang disambut dengan wajah muram oleh Yoong. pikiran Yoong bergulat memikirkan Jessica. Jika sudah seperti ini apa dia masih bisa menghapus nama Yuri dari hati Jessica, apa Jessica masih mau bertemu dengannya? Kekhawatiran terus datang ke otaknya.
“bung…kau terlihat sangat mendung hari ini…apa ada badai melanda?” tanya Sooyoung menyadari wajah Yoong yang tanpa ekspresi itu.
“aku sedang tidak mood…” jawab Yoong singkat
“aku khawatir kapan mood mu menghilang…ternyata seorang Yoong bisa mendung juga rupanya” Sooyoung menggodanya “mana rusa yang lincah itu…kalau seperti ini kau lebih mirip dengan Buaya yang tidak leluasa bergerak di daratan” celoteh Sooyoung
“apa yang terjadi Yoong..??? mau berbagi dengan kami? Maksudku berbagi kue itu” Hyoyeon menunjuk ke arah cake besar yang diletak Mrs. Im di atas meja makan
“aiisshh…kalian tidak pernah bisa membantuku” Yoong mengacak rambutnya kasar
“santai Bung…kau sedang dalam masalah? Tenang aja…kami akan menemukan jalan keluarnya” ucap Hyoyeon
“kalian akan menemukan jalan keluarnya? Baiklah…kalau begitu bisakah kalian menghidupkan kembali sepupuku yang sudah meninggal” ucap Yoong menyeringai.
“kau kira kami tuhan…menghidupkan dan mematikan orang???” Sooyoung dengan nada alaynya
“menceritakan masalah dengan kalian tidak akan menemukan jalan keluar yang ada hanya menambah masalah baru” Yoong meninggalkan mereka tercengang, ia pergi ke kamarnya.
Yoong mengunci pintu kamarnya antisipasi kalau-kalau si kudanil dan kodok masuk ke kamarnya. Ia mendekati Krystal dan Jessica.
“bagaimana sudah ada perkembangan?” tanyanya
Krystal menggelengkan kepalanya masih dengan wajah yang sedih
“unnie belum juga membukakan matanya, tapi dari tadi ia menangis dalam tidurnya” Krystal menyibakkan rambut Jessica yang menutupi wajahnya “unnie…bangunn…aku takut” uapnya hampir berbisik.
Yoong mengelus kepala Krystal perhatian “jangan khawatir… dia akan baik-baik saja” ucapnya
“bagaimana dia akan baik-baik saja oppa…sudah 6 tahun dia masih tetap seperti ini” Krystal sedikit meninggikan suaranya, seolah-olah tidak ada orang yang mengerti situasi dia saat itu.
“aku mengerti Krystal…kalau kita sedih luka di hati Jessica akan bertambah dan bertambah…kita harus kuat jika ingin membantunya” Yoong meremas pundak Krystal dan menatapnya dalam
“aku tidak tahan lagi…” Krystal menangis semakin kuat
“tunggu disini…” Yoong keluar dan menghubungi Taeyeon, mungkin Taeyeon bisa menenangkan Krystal pikirnya.
Setelah berhasil mengabari Taeyeon, Yoong menghampiri ibunya di dapur, memintanya untuk menemani Krystal.
Di kamar Yoong, Krystal merasa bersalah, ini adalah hari yang special di keluarga ini, tapi kehadirannya dan Jessica membalikkan keadaan yang seharunya gembira menjadi drama seperti ini.
Setelah beberapa jam, Jessica perlahan membuka matanya dan menatap atap diam. Air matanya keluar lagi dan lagi. Dadanya seperti diikat sangat erat membuatnya sesak belum lagi kesedihan hatinya yang tak ada akhirnya.
“hiks…” Mrs. Im dan Krystal duduk di sofa berhad
Comments