part 1
Gift ( I Know it was From You)Jessica POV
“Fany~ah….aku pulang dulu, sampai jumpa besok” aku meninggalkan rumah Tiffany kembali ke apartemen mewah yang dibeli ayahku sebagai kado ulang tahunku yang ke 19
Jessica Jung, ya, aku seorang Jung, ayahku Jung Woo Sung pebisnis andal yang dikenal di seluruh dunia. Hidup penuh dengan kemewahan, mendapatkan apapun yang aku inginkan, namun ada satu hal yang sangat penting dari diriku telah menghilang, kekosongan di hatiku, aku bahkan tidak ingat bagaimana cara mengisi kekosongan itu.
Hidup mewah tidak selalu mendatangkan kebahagiaan. Aku memutuskan untuk melanjutkan hidupku di sini, di Negara asal orang tuaku Korea Selatan. Besar di Amerika membuatku kesulitan untuk beradaptasi dengan orang-orang disini pada awalnya, tapi kini aku telah terbiasa dan hidup layaknya orang Korea lainnya.
Tiffany adalah seniorku di Universitas, aku sedang mengerjakan tugas akhirku sebagai Mahasiswa, tidak adanya kelas yang harus aku ikuti lagi memberikanku waktu kosong yang berlimpah, dan aku memutuskan untuk kursus vocal bersama Tiffany. Walaupun Tiffany seniorku tapi kami seumuran, aku ketinggalan satu tahun karena harus mengulang kuliahku di saat tahun ke 2 ku di Universitas, kuliahku diulang dari awal saat aku memutuskan untuk kembali ke Korea.
Sebelum sampai ke apartemenku, aku singgah di salah satu supermarket untuk membeli keperluan dapur, sejak aku pindah ke Korea aku mengikuti kelas memasak kini aku bisa melihat buah dari usahaku hahaha
“semua cek….” Aku melihat catatan yang sudah kusediakan sejak kemarin
Aku pergi ke salah satu bot cemilan dan memilih cemilan apa yang akan ku beli saat music di supermarket itu bertukar ke lagu berikutnya
(random song and Lyric)
Sometimes I’m thinking about
Can we tried? Can we?
Rowing our boat together
Gathered our wishes
When we always
disturbing by little thing
like wind, blowing in winter
and hesitate our heart
held my hands and don’t worry
it rather not be remembered
Naïve and selfish ever come
Make it as a lesson
Listen to me baby
Try to relieve our feeling
Accept me for whoi am
And keep our heart, always
Why, why always
disturbing by little thing?
like wind, blowing in winter
and hesitate our heart
held my hands and don’t worry
it rather not be remembered
Naïve and selfish ever come
Make it as a lesson
If your worried won’t disappear
Let’s stop our heartbeat
If you want to forget me
I’d rather die in time
Oh my god lagu ini, aku mempercepat langkahku ke kasir dan membayar barang-barang yang aku beli dan meninggalkan supermarket itu dengan cepat.
Braakkk….
Tanpa sadar aku membanting pintu depan dan menjatuhkan semua bawaanku lalu masuk ke kamar
“unnie…apa yang terjadi?” aku mendengar Krystal dengan suara khawatirnya
Tok tok tok…
“unnie…? Unnie….”
Bukannya tidak ingin menjawab, hanya bibirku sudah tidak mampu bergerak dan airmata tidak berhenti keluar dari mataku.
Flashback
“aku ingin kita putus….!!!!” Aku berteriak pada lelaki yang sangat aku cintai
“kau becanda” ucapnya
“tidak Yul…aku serius…aku ingin kita putus…jangan pernah muncul di hadapanku lagi…!!!”aku pergi meninggalkannya, sakit? Tentu, tapi aku tidak punya pilihan lain
“Sica…Sicababy….” Dia memegang pergelangan tanganku “kau kenapa? Kau becanda….” Ucapnya dengan sedikit tertawa
“LEPASKAN TANGANKU KWON!!!!” aku berteriak dan membuatnya terkejut, raut wajahnya berubah
“kenapa babe…apa salahku huh? Apa yang aku perbuat?” tanyanya dengan suaranya yang bergetar
“aku muak Kwon Yuri…aku muak dengan hubungan kita...kau selalu saja berbicara tentang pelajaran, tidak pernah sekalipun kau memikirkan aku saat kita kencan” ucapku tak sungkan-sungkan menggoreskan luka di hatinya, tentu saja itu hanya alasanku saja.
“Sicababy…aku akan berubah…aku janji aku akan berubah” ucapnya memohon
“tidak perlu Kwon Yuri…” aku pergi meninggalkannya, dengan airmata yang jatuh dipipiku
Ini sudah 2 hari sejak aku memutuskan hubungan kami, Yuri tidak henti-hentinya memohon, ia selalu menungguku di gerbang sekolah saat pulang sekolah karena kami tidak belajar di kelas yang sama, begitu pula hari ini, aku melihatnya berdiri di gerbang sekolah dengan wajah sedihnya.
“Sicababy….” Dia menghampiriku
“menjauh !!!!” ucapku dingin
“Sicababy…aku tidak bisa terima ini…aku mencintaimu Sica…aku tulus…” uc
Comments