Chapter 4

When you say love me
Please Subscribe to read the full chapter

Sorry for typos :)

 

 

Warning 'semi rated'

 

***

 

 

“Eheemm, ada yang lagi berbunga-bunga nih.” Kata Chansung

 

“Kau benar Channie, berasa dunia milik berdua gitu. Kita yang didepannya tak di gubris”

 

Wooyoung, orang yang dibicarakan hanya tersenyum malu sambil mengunyah makanan dari suapan Nichkhun. “Kalian kenapa sih, kalian biasanya juga seperti ini.”

 

“Tidak apa-apa. Hanya heran saja. Sekarang jujur padaku. Kalian sudah berkencan kan?” Kata Junho.

 

“Kami tidak berkencan.” Jawab Wooyoung enteng.

 

“What?”  Kata Junho dan Chansung bersamaan.

 

“Khun, kita memang tidak sedang berkencan kan?”

 

“Aaaaa....” Nichkhun memberikan suapan lagi pada Wooyoung dan Wooyoung membuka mulutnya, menerimanya. “Yeah, Wooyoung benar.”

 

“Astaga, kalian aneh.” Junho membenturkan kepalanya sendiri di meja berkali-kali tapi dengan pelan-pelan. Sedangkan Chansung hanya memijit kepalanya sendiri.

 

 

“Baby, dimana hyungmu?”  Tanya Taecyeon yang baru saja datang dan mengambil duduk dekat Wooyoung. Taecyeon sedang mencari Minjun. Sepertinya pertemuannya kemarin disekolah yang tak disengaja (Minjun sedang kebingungan mencari ruang kepala sekolah, sedangkan dia lupa membawa ponsel untuk menghubungi Wooyoung. Jadilah Taecyeon yang tak sengaja berpapasan, mengantarkan Minjun ke ruang kepala sekolah sekaligus mengenalkan semua yang ada di lingkungan sekolahnya).

 

“Bisakah kau tidak memanggilnya dengan baby. Itu sangat mengganggu pendengaranku.” Kata Nichkhun yang terlihat tak suka.

 

“Ups, maaf Khun. Woo, dimana Minjun hyungmu?

 

“Minjun hyung masih diruang guru. Ada beberapa hal yang harus diurus. Kau jangan macam-macam dengan Minjun hyung. Aku tidak mau Tiffany dan teman-temannya melukainya.” Kata Wooyoung tanpa sadar.

 

“Maksudmu Woo?” Tanya Nichkhun heran.

 

“Ehm, aku hanya tidak mau Taec akan menggoda Minjun hyung. Karena itu sangat menyebalkan.”  Wooyoung berusaha menutupi.

 

“Tidak akan. Kali ini aku serius.” Kata Taec semangat. “Ayo Woo, antarkan aku bertemu hyungmu. Khun, aku pinjam Wooyoung sebentar.” Taec langsung menarik tangan Wooyoung dan meninggalkan mereka tanpa persetujuan Nichkhun.

 

*

Nichkhun mendengus kesal dengan Taecyeon yang membawa Wooyoung begitu saja. Nichkhun langsung meminum jus jeruk sebanyak-banyaknya.

 

‘Sruuuuppt’

 

“Hyung, asal kau tahu saja. Pipi Wooyoung terluka itu karena dia berkelahi dengan Tiffany dan teman-temannya.” Chansung mencoba memberi tahu.

 

‘Uhuks uhuks’

 

“Maaf Ho... Chan kau serius?” Nichkhun mengambil tisu dan memberikannya pada Junho. Tanpa merasa bersalah dengan Junho.

 

“Channie....” Junho merengek, lagi-lagi wajahnya menjadi sasaran temannya yang tersedak kaget.

Chansung mengangguk dan berusaha menahan tawa, sambil mengambil alih tisu dan membersihkan wajah Junho dari cipratan jus jeruk.

*** 

 

 

 

“Nanti pulang sekolah, kau harus ikut aku.” Nichkhun berbicara sambil memeluk Wooyoung dari belakang dan meletakkan dagunya di pundak Wooyoung. Sedangkan Wooyoung yang sedikit risih dengan sikap Nichkhun yang berubah agak agresif-tapi tidak menolak- hanya menunduk memperhatikan tangannya yang tengah dibasuhnya diwastafel dalam toilet sekolahnya.

 

“Ke-mana? Aku harus menemani Minjun hyung ke toko musik.” Wooyoung menatap Nichkhun lewat kaca besar didepannya. Dan terlihat jelas Nichkhun mulai mengecup pipinya.

 

“Aku ingin ke toko buku. Aku butuh beberapa buku untuk persiapan ujian. Biar Taec yang mengantarkan Minjun saja.” Kali ini Nichkhun membalikkan tubuh Wooyoung dan mengangkat tubuh Wooyoung, mendudukkannya disamping wastafel.

 

“Baiklah. Apa yang akan kau lakukan?” Wooyoung mulai mengalungkan tangannya di leher Nichkhun.

 

“Menciummu...” Nichkhun mulai mengeratkan pelukannya di pinggang Wooyoung.

 

“Berani sekali kau. Apa hakmu untuk menciumku? Bukankah kita tidak sedang berkencan.” Kali ini Wooyoung memundurkan kepalanya, tepat saat Nichkhun hampir menempelkan bibirnya dengan bibir Wooyoung.

 

“Woo..” Tangan kanan Nichkhun naik ke atas menyusuri punggung Wooyoung  dengan seduktif dan berhenti di kepala bagian belakang Wooyoung.  “aku berhak menciummu, karena aku menyukaimu dan aku mencintaimu.” Nichkhun menekan kepala Wooyoung agar lebih mendekat.  “Kita memang tidak sedang berkencan, tapi aku tahu kau telah menerima cintaku walaupun bibirmu tak berucap mengiyakan.”   Kali ini Nichkhun memiringkan kepalanya. “Jujur saja, kau telah mengambil cintaku untuk  mengisi ruang hatimu yang kosong,kan.”   Nichkhun menempelkan bibirnya di bibir Wooyoung.

 

“Percaya dir—mmmppphh”  Wooyoung tak bisa melanjutkan kata-katanya karena bibirnya sudah berada dalam kuasa bibir Nichkhun. Nichkhun mengulum bibir Wooyoung dengan lembut. Tangan Wooyoung beralih mencengkram seragam belakang Nichkhun. Tangan Nichkhun menuju tengkuk Wooyoung dan menekannya untuk memperdalan ciumannya. Wooyoung yang terlena, membuka mulutnya dan membiarkan lidah Nichkhun menjelejahi setiap sudut dalam ronnga mulutnya.

 

Ciuman mereka terlepas, karena mereka harus mengisi kembali oksigen kedalam paru-paru mereka.

 

“Maafkan aku.” Kata Nichkhun di sela nafasnya yang terengah.

 

“Untuk apa?”

 

“Luka dipipimu karena wanita itu.” Kali ini Nichkhun mengecup bekas luka di pipi Wooyoung yang hampir hilang.

 

“Jauhi dia.” Tekan Wooyoung

 

“Oke. Asalkan sekarang kau yang menciumku dulu.” Nichkhun mengangguk mantap dan memundurkan kepalanya untuk melihat wajah Wooyoung yang semakin merona.

 

Wooyoung yang tak tahan dilihat. Langsung mengalungkan lagi tangannya ke leher Nichkhun dan menjemput bibir Nichkhun yang masih basah. Giliran Wooyoung yang mulai mengulum bibir Nichkhun yang lebih tebal dari bibirnya. Wooyoung lebih senang mengulum bibir bagian bawah  Nichkhun karena terasa emm kenyal dan nikmat. Wooyoung sendiri tidak tau, kenapa dia berubah seperti ini.

 

Nichkhun benar, Wooyoung memang belum berucap menerima cinta Nichkhun. Tapi Wooyoung sudah mengambil cinta Nichkhun dan meletakkannya diruang hatinya yang dulunya kosong. Wooyoung rasa dengan dirinya yang semakin lengket dengan Nichkhun dan tidak pernah menolak ciuman yang Nichkhun berikan, itu sudah cukup untuk menjadi jawabannya.

 

*** 

 

 

 

 

Wooyoung dan Nichkhun sedang melihat-lihat buku yang akan dibeli di toko buku. Wooyoung memutuskan untuk membaca dulu di sofa yang sudah disediakan tepat di pojok ruangan yang berdinding kaca. Wooyoung tertarik untuk membaca buku kosmografi tentang perbintangan. Saat Wooyoung sedang fokus membaca tentang planet Sirius. Tiba-tiba Nichkhun duduk disampingnya dan membisikkan kata-kata yang membuatnya sedikit bingung.

 

“Woo, kau tahu tidak, kenapa donat itu tengahnya bolong?” Bisik Nichkhun.

 

Wooyoung memiringkan kepalanya dan dahinya mengernyit mencoba berfikir  “Ya kalo tidak bolong namanya bukan donat, Khun.  Tapi kue beras.”

 

“Salah.  Yang utuh dan tidak bolong itu cinta aku ke kamu.” Nichkhun tersenyum lebar.

 

Wooyoung malu, ingin tersenyum tapi ditahannya. Senyumnya hanya dikulum lewat bibirnya. “Jangan bercanda, Khun” Wooyoung pura-pura melanjutkan membaca bukunya.

 

“Woo, Boleh aku pinjam pulpemu?”

 

“Sebentar...” Wooyoung membuka tas punggungnya dan mencari pulpen. “Ini, Untuk apa?” Wooyoung menyodorkan pulpennya tapi Nichkhun justru tak bergeming untuk menerima.

 

“Untuk menulis namamu di hatiku.” Kali ini Nichkhun tersenyum geli.

 

Wooyoung yang merona, langsung menggerakkan pulpennya untuk memukul Nichkhun “Dasar pembual”   tapi Nichkhun tepat menangkap tangan Wooyoung dan menggenggamnya.

 

“Aku serius Woo. Dengarkan aku, satu kali lagi. Kau tau, aku tidak mau kalau disuruh jadi superhero.”

 

“Memangnya kenapa?” Kali ini Wooyoung mencoba menanggapi.

 

“Karena aku cuma ingin jadi superDad buat anak-anak kita.”

 

Wooyoung yang semakin gemas langsung mencubit hidung Nichkhun dengan tangan satunya yang tak digenggam  “Berhenti menjadi pembual. Kau membuatku mual.”

 

“Akh, sakit Woo. Sungguh aku tidak bohong.”

 

“Kau pikir aku bodoh. Kau menyonteknya dari buku biru bergambar hati kan?”

 

“Darimana kau tau?”

 

“Aku sempat membacanya tadi.”

 

“Hahaa. Baiklah aku memang menyonteknya. Tapi sungguh, itu juga mewakili isi hatiku.” Nichkhun semakin erat menggenggam tangan Wooyoung dan menatap dalam mata Wooyoung.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LenkaChakhi
#1
Chapter 9: Onnie ayo dong come back and update ff mu ini . Atau aku baakalan nerorr tanpa henti.
LenkaChakhi
#2
Chapter 9: Huh ! Woo ngalamin baby Hate yah :-Dkkk . Itu biasa di alamin ibu" muda yg bru nikah .
Tpi merekakan udah bhagya kenapa kudu ada laen , ntar khunya marah lg ?masa" kecil bamienya jangan di cut yah biar ada lucu"nya gitu hehe :-D .
adeumi
#3
thoorr mereka udah bahagia kenapa kau hadirkan orang ketiga huhuhu ..
pokoknya ending nya tetep harus khunyoung yaa ..

update jangan lama" ya thor ^^
jangwooyoung0730
#4
Chapter 9: buakakakakakk, better emang wooyoung sama yugyeom lah atau ga tiba tiba jinyoung datang dan melamar wooyoung, jr yugyom,khun berantem memperebutkan wooyoung dan wooyoung lbh milih jadi duda lah, eeh jr datang lagi membuktikan cinta nya dan mereka nikah deeeh. Hahaha. gila emang kok. hahahaha masa iya khun kalah sama anak yg umurannya jauuuuh. dari dia. makan tuh. emang enak. Hahaha khun KO. khun KO. authornim, ga mungkin kan in berakhir jadi wooyoung yugyeom? Hahaha. wooyoung sama aku aja lah. atau sama junho lah. sama siapa aja lah asal wooyoung bahagia. Tapi kalo sama yugyeom, dia biar nunggu bam bam aja lah. kayaknya bam bam suka sama yugyeom. Hahaha. eyyy yugyeom, come on, dia itu udah nikah, kamu jangan jadi perebut ah. jangan. udah ya, kamu nunggu bam bam gede aja. atau ga kamu bisa nyari yerin gih ke jypn. Hahaha. kan katenye suara dia bagus, dia bisa manajin kamu juga kayaknya. Hahaha.
khunyoungyes
#5
Chapter 9: kenapa harus yugyeom errr... dia terlalu muda ra -.- aku kira ini ffnya udah mau ending. aku kira yugyeom cuman muncul sbg anak kecil yg ngefans sama wooyoung eh kok aku jd mencium bau bau orang ketiga sih /,\ hooooo aku berharap khun bisa ngelakuin sesuatu hueeekkkk kasian mereka nikah muda tp udah banyak masalah keknya.. update soon ra~
2pm_4ever #6
Chapter 9: Kenapa ada yugeommmm......??????

Aakkhhh....thooorrrr!!!!
Jgn bkn masalah doooonnggg!!!

Update asap!!!
vargaskey #7
Chapter 9: GAK SUKA ADA ORANG KETIGA!!! *kesel!!!
ademonica #8
Chapter 9: Haduuhh kenapa harus ada orang ketiga si thor ?
jangwooyoung0730
#9
Chapter 8: demi apa, nikun yg rempong bikin aku ikut deg degan juga. dasar rempong dady. huhuhuhuuuu

ngakk pas tau adek bayi di kasih nama bam bam. ga kebayang aja wajah idiot bam bam. Hahaha asli, ga bisa yg lain apa? jackson ajla sekalian, biar anak ky stress, Hahaha

oooh I miss you and your story authornim :-) . pertama kalinya balik ke aff buat baca ky. chap selanjutnya bakalan nyeritain apaan? kan woo udah lahiran, ky idup bahagia, ga mungkin ada konflik kan? hehehe
Makasih dah, author udah bikin wooyoung idup, Makasih. biasanya kan author yg sadistic mah kalo udah bunyi biiip biiip biiiiiiiip panjang' itu bakalan ben'eran, asli, wooyoung nya mati. untung aja ga. huhuhu. Makasih yeee authornim :-)
Maekyu #10
Chapter 8: Ohohoh saya kirain semua ff khunyoung yg biasa saya baca bakalan updet abis lebaran ternyata ada yg tidak. Kalo bisa besok updet lg ya author-nim tentang kebahagiaan keluarga kecil nickhun