chapter 5/5

We are One?

Chapter 5

 

***

 

"jongin?.." sebuah suara menginterupsi pemikiran jongin. Mengharapkan kedamaian menenangkannya, lagi lagi Mama seperti terlalu membencinya. Kini di hadapannya Chanyeol berdiri dengan wajah sedikit khawatir walaupun tidak menutupi angkuh yang masih menguasainya.

Jongin menatap Chanyeol dengan tatapan yang belum pernah Chanyeol lihat sebelumnya. Tatapannya kosong namun tajam, begitu menyakitkan dan menusuk hatinya. Separuh dari keangkuhannya seolah sirna meihat tatapan itu. "berani muncul di depanku?" tanya Jongin datar. Ia mulai mendekati—memojokkan chanyeol.

 

Bukk!

Bukk!

Bukk!

 

Jongin melancarkan tinjunya ke wajah Chanyeol "BRENGSEK! KENAPA! KENAPA KAU LAKUKAN ITU!"

"JONGIN HENTIKAN!"

 

Tao menarik Jongin dari chanyeol. “apa yang kau lakukan jongin!” hardiknya kesal.

 

Chanyeol jatuh terduduk, masih cukup shock dengan apa yang terjadi. Tadi ia hanya berjalan jalan disekitar hutan. Terpikir olehnya untuk kembali dan minta maaf pada yang lain karna telah menyusahkan, terutama kepada baekhyun. Tapi, baru saja ia berbalik ia mendapati Jongin duduk di bawah pohon sambil menangis, dengan rasa penasaran dan khawatir ia mendekati Jongin untuk menenangkannya. Namun, apa yang dia dapat? “kau gila?” tanya Chanyeol setelah mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

 

Jongin menghentakkan tangan tao, dengan gerak cepat ia mendorong Chanyeol ke pohon. Mata Jongin tampak merah, hal itu menciutkan nyali Tao untuk menghentikannnya. Jongin sudah bersiap melancarkan tunjunya lagi namun,

 

Bukk!

 

Orang lain telah terlebih dulu memukul jongin.

 

“kontrol emosi mu kim jongin” hardik orang itu, wajahnya yang biasa terlihat datar dan lebih banyak diam sekarang menampakkan wajah yang terlihat sangat marah.

 

Jongin terdiam di tempatnya.

 

“pulang! Jangan melawan” dan setelah mengatakan itu, Kris membawa Tao dan Chanyeol terbang kembali ke rumah mereka.

 

 

Yixing baru selesai mengganti baju Sehun yang basah oleh keringat saat dia berbalik dan tiba tiba menemukan Jongin berdiri menatap Sehun dari ujung ranjang dengan tatapan sedih, sangat sedih.

 

“astaga kau membuatku terkejut kim jongin!”

 

“…”

 

Yixing menghela napas, menyadari Jongin tidak merespon sedikitpun. Ia meletakkan tangannya di pundak jongin, “jangan seperti ini jongin, percaya lah Sehun lebih kuat daripada taemin, dan lagi Sehun hanya terke—“

 

“tapi Sehun tidak seperti kita hyung“

 

Perkataan Jongin membuat Yixing terdiam. Jongin tau? “jangan bercanda.. kau hanya terlalu khawatir padanya”

 

“kumohon, jangan berbohong padaku. Aku tidak bodoh,aku tau hyung, hal itu membuat semuanya menjadi jelas, kenapa setelah kejadian itu keadaan Sehun semakin melemah. Aku memang bukan dari kaum penyembuh tapi aku sedikit mengerti tentang hal itu, kalau dia memang seperti kita, keadaannya tidak akan seperti itu” Jongin terdiam ragu melanjutkan.

 

“jongin..”

 

“taemin juga meninggal karena itu kan hyung? Dia hanya lebih sial karna terkena kekuatan itu dari pengikut kegelapan dan efek kekuatannya sendiri saat kondisinya sedang lemah. Tapi, walaupun ia tidak terkena efek kekuatannya sendiri dan tidak sedang lemah dia akan tetap meninggal juga, aku tau itu hyung. Karna walaupun mereka lebih kuat, sekali terkena kekuatan lain bagaimanapun juga.. mereka akan semakin lemah” nada bicara Jongin kian mengecil dan suaranya bergetar. Hal itu membuat Yixing semakin sulit berkata kata, ia hanya memutuskan untuk memeluk adik kecilnya itu.

 

“tenang lah untuk saat ini jongin, aura sedihmu terlalu kuat.. “

 

“—membahayakan sehun.. maaf, aku keluar hyung” kata Jongin setelah melirik Sehun terlebih dahulu.

 

Yixing hanya menghela napasnya sedih, ia menjentikkan jarinya dan seketika sebuah perisai mengelilingi kamar itu. sudut bibirnya sedikit terangkat “ mungkin tidak terlalu berarti tapi, setidaknya aura negatif mereka tidak akan menyakitimu” katanya lembut, Yixing mencium kening Sehun dengan pelan, lalu keluar dari kamar itu. ia siap, harus siap memberi tau kabar buruk ini.

 

 

Luhan menatap Yixing dengan tatapan tajam, ia meminta penjelasan. “ aku mau masuk yixing, aku mau melihat sehun. biarkan aku masuk sekarang atau aku akan menyakitimu” teriaknya.

 

Buruk

 

Ini buruk

 

Yixing menghela napas, tangannya menyentuh pundak luhan. “tahan emosimu luhan. Kau masuk hanya akan membuat buruk keadaan sehun” pinta Yixing dengan tenang. Ia mecoba menyalurkan energi positif pada luhan.

 

Luhan terdiam, apa yang Yixing katakan benar. Ia mengangguk “maaf aku hanya terlalu emosi” sesalnya.

Yixing tersenyum “ tidak apa apa aku mengerti perasaanmu luhan, begitupun aku..” katanya setengah hati. Ia menatap Luhan sedih ‘terlebih aku..’ lanjut Yixing dalam hati. “duduklah di ruang tengah aku sudah menyuruh Kyungsoo mencari nektar..” kata Yixing sebelum berlalu ke dapur.

 

 

Baekhyun duduk diam di sofa, aura sekitarnya terasa begitu buruk. Ia melihat Minseok duduk bersama Jongdae disisi lain sofa. Minseok terlihat masih setengah hati untuk kembali ke dorm, sepertinya Jongdae memaksanya pulang.

 

—flashback

Setelah Luhan pergi Jongdae hanya bisa menatap Minseok dengan tatapan lelah “ apa kau masih akan tetap keras kepala hyung?” tanyanya lirih

 

Minseok menatap Jongdae kesal “apa? Kau juga akan pergi? Pergi! Pergi saja kau kira aku peduli? Tidak ada yang menyuruhmu mengiku—“

 

“tidakkah kau mengerti hyung!! Suho hyung mengatakannya padamu, Luhan hyung juga mengatakannya padamu. Kami mengikutimu karna kami khawatir padamu!! Tidakkah kau bisa mengrti itu walau sedikit? Kenapa kau jadi sangat keras kepala seperti ini hyung? Kau bukan Minseok hyung yang ku kenal. Kau membuatku sangat kecewa hyung!” Jongdae terus berbiacara, tanpa terasa airmata mulai menetes dari kedua matanya. “aku kecewa.. hiks… sungguh kecewa padamu”

 

Minseok terdiam. Ekor matanya melirik ke Jongdae yang kini duduk memeluk lututnya. ‘ aku keterlaluan?’ pikirnya.

 

“aku sangat menghormati hyung.. hiks karna hyung sangat bijaksana dan selalu tenang disaat kita ketakutan di tempat itu dulu… tapi kenapa hyung berubah? Sejak hyung datang kesini.. hyung menjadi sangat sensitif.. mudah marah.. hiks.. hyung bahkan melakukan itu, aku bukan membela Suho hyung atau chanyeol.. tapi. Hiks aku hanya merindukan hyung yang dulu” lanjut Jongdae dengan suara serak .

 

Minseok menghela napasnya. Ia menatap Jongdae tak tega, kalau dipikir pikir memang sebagian ini salahnya. Kenapa dia harus begitu mudah terpancing emosi? Kenapa dia harus melakukan itu? kenapa dia harus melarang Suho membantu orang orang bumi?.. kesimpulan pendeknya dari hasil penelitian para penelii dari planet mereka sepertinya terlalu mempengaruhi dirinya.

 

Yeah, ayah Minseok adalah pahlawan yang mengabdikan dirinya untuk meneliti planet yang mungkin bisa mereka tinggali, salah satu planet itu adalah planet bumi. Meskipun bumi terletak dari galaxy berbeda dari planet mereka setidaknya mereka masih mampu melakukan wrap ke planet bumi. Mereka butuh menemukan planet cadangan secepatnya, karena planet M dulu keadaannya sangat rapuh.

 

Namun, mendengar apa yang ayahnya katakan soal orang orang di planet bumi membuatnya jadi sedikit membenci orang orang itu. mereka adalah alasan kenapa saat itu ayahnya pulang dengan wajah kecewa. Ayahnya meneliti dan tinggal di planet bumi untuk beberapa bulan. Ia bersosialisasi dengan cukup baik sampai saat ia membantu seseorang di bumi dengan kekuatannya, orang itu malah memanfaatkannya. itulah alasan mengapa Minseok begitu melarang Suho membantu orang lain, terlebih dengan kekuatannya. Ia takut mereka harus merasakan sakitnya dimanfaatkan oleh orang orang tidak bertanggung jawab. Terlebih suho, Suho adalah tipe orang yang sangat baik. Minseok tidak mau orang baik seperti Suho merasakan rasanya dihianati.

 

“aku mengerti. Kita pulang” tanpa berkata apa apa lagi Minseok membereskan perlengkapannya. Ia memasukkannya dalam tas dan menghampiri Jongdae yang masih diam “ayolah jongdae-ie haruskah aku menggendongmu?”

 

—flashbackend

 

Terlalu jelas terlihat di wajah minseok, dia masih setengah hati dengan pilihannya, Baekhyun sangat sadar. Pasti Jongdae sudah menangis dulu baru Minseok mau kembali. Tapi keinginannya mencibir Jongdae tertahan karna dia ingat.. ‘aku juga menangis tadi’ desahnya sebal.

 

Baekhyun baru saja mau menjatuhkan tubuhnya ke senderan sofa saat Suho dan Kyungsoo datang membawa dua guci. Dari baunya Baekhyun bisa sangat mengenali itu. dia tersenyum dan langsung menghampiri mereka berdua “nektar?!” pekiknya senang.

 

Kyungsoo langsung memeluk guci nya protektif “punya sehun!” katanya singkat lalu pergi ke dapur.

 

Baekhyun mendengarnya langsung cemberut. Namun menyadari itu untuk sehun, wajah cemberut itu langsung berubah sedih. “singkirkan aura jelekmu itu dari dapur nanti obatnya tidak jadi” ledek Yixing yang sedang menumbuk sesuatu. Memancing abekhyun untuk melirik. Kini ia sudah cemberut lagi

 

Suho tersenyum melihatnya “tenang saja baekhyun. Tetap ada nektar untukmu, dan kita” ia menaruh guci yang ia bawa disamping Yixing lalu membawa Baekhyun kembali ke ruang tengah setelah membisikkan sesuatu ke Yixing dan membuat pipi lelaki yang menyukai unicorn itu memerah.

 

“uh, hyung apa kau lihat jongin?” tanya Kyungsoo ke yixing.

Yixing menggeleng pelan “entah tadi ia tiba tiba muncul di kamar sehun. Auranya terlalu kuat jadi aku suruh dia keluar untuk menenangkan diri sebentar” jawab yixing. Ia mengambil guci yang diberikan Kyungsoo “ terima kasih nektarnya”

“aku cari dia dulu ne?”

“ya..”

 

 

Suho kembali ke dapur dan menghampiri Yixing “Xing.. kau tau.. aku masih merasa ini semua salahku” katanya sambil menundukkan kepalanya.

Yixing menggeleng tidak terima, “ dengar Minseok dan Chanyeol memang salah karena walaupun kekuatan mereka tidak membunuh kaum kita namun menyelesaikan permasalahan dengan kekuatan mereka sama bodohnya dengan nyaris membuka identitas kita di muka umum”

 

—flashback  

 

Minseok baru pulang dari coffee housenya. Hari ini mereka hanya buka setengah hari karena Luhan dan lay sedang ingin berlibur dan mereka pergi ke pinggir kota. Jadi Minseok memutuskan kembali ke rumah mereka dan bersantai. Sabtu pagi seperti ini rumah sangat sepi. Jongin Sehun Tao dan Kyungsoo sedang sekolah. Kris mendapat job di luar kota. Baekhyun dan Jongdae kuliah sementara Suho dan Chanyeol pergi membeli keperluan rumah.

 

Sambil memeluk toples keripiknya Minseok mendudukkan dirinya di sofa, tangannya yang lain membawa remot dan langsung menghidupkan televisi“—kebakaran terjadi di pusat perbelanjaan Y, di seoul. Semua pengunjung pusat perbelanjaan itu telah berhasil di eva— ada beberapa orang yang terjebak di lift! Lift itu kini berhenti di antara lantai 4 dan 5 membuatnya sulit di evakuasi! Apa?” pembawa acara itu terdiam ia lalu melanjutkan “mereka sudah berhasil di evakuasi oleh dua orang yang dengan nekat masuk ke pusat perbelanjaan yang sudah tertutupi api tersebut,ah.. kami berhasil mendapatkan beberapa gambar orang tersebut.. seperti ada gelombang air yang melin—“

 

Wajah Minseok langsung berubah tidak senang ia menaruh toples keripiknya di meja setelah mematikan tv nya. Baru saja ia akan mengambil ponselnya di kamar, seseorang mengetuk pintu “aku pulang..” orang itu langsung masuk dan duduk di sofa. “loh Minseok hyung?” tanya nya bingung.

 

Minseok menatap Sehun bingung masih dengan tampang marahnya “kenapa sudah pulang! Kau membolos sekolah lagi?!!” hardiknya kesal.

 

Sehun yang diteriaki jadi ikut bingung, ada apa dengan hyungnya satu ini bukannya dia tidak pernah mempermasalahkan saat dia bolos sekolah? “kenapa… kan hyung bilang tidak apa apa bahkan kalau aku mengulang kelas malah lebih bagus, lagipula hari ini pelajaran olahraganya harus berenang. Sudah jangan banyak marha marah nanti cepat tua” katanya santai. Ia langsung beranjak menuju kamarnya tidak menyadari lantai tempat Minseok menginjak sudah di kelilingi es.

 

Mencoba menenangkan diri dan mengambil ponselnya. Minseok langsung menekan tombol tombol di pnselnya dengan sedikit sulit –tentusaja ponsel itu hampir membeku— dan menunggu nada sambung dengan tidak sabar.

 

“ne minseok?” orang itu akhirnya menjawab.

 

“kau dimana?” balas Minseok singkat.

 

Ting tong

 

“KAMI PULAAAAANG~~~~” suara yang sangat ceria muncul dari depan pintu, membuat Minseok melemparkan ponselnya ke sofa. Ia melemparkan es ke pergelangan tangan orang dibelakang chanyeol—pemilik suara yang kelewat ceria tadi—

 

Suho mengerang, ia tidak bisa merasakan pergelangan tangannya yang kini terperangkap dalam es yang menempel di dinding “m-minseok, sakit..” rintihnya menahan sakit,ia pun jatuh terduduk.

 

Chanyeol berbalik dan menjatuhkan belanjaannya. Ia langsung mengeluarkan api dari tangannya dan mendekatkannya ke tangan Suho “j-jangan Chanyeol kau membakar lenganku..” pinta Suho lirih.

 

Dengan enggan dan rasa bersalah Chanyeol menjauhkan tangannya dari tangan suho, ia kembali berbalik dan menatap Minseok dengan tampak tidak percaya dan sangat kesal. “HYUNG!!! LEPASKAN KEKUATANMU ITU!!” teriaknya tidak terima. Persetan dengan konteks Minseok yang adalah hyungnya.

 

“KALIAN BERJANJI TIDAK LAGI MENGGANGGU TAKDIR SIAPAPUN KITA HANYA MENUMPANG DISINI!!” Teriak Minseok kesal, ia masih menolak melepaskan tangan suho.

“KALAU MEMANG SUDAH TAKDIRNYA KITA MENOLONG MEREKA APA SALAHNYA HYUNG! Suho HYUNG TIDAK BERSALAH, DIA BUKAN KAU YANG BISA TENANG MELIHAT HAL SEPERTI ITU DI DEPAN MATAMU SENDIRI”

 

Sehun yang mendengarpertengkaran itu keluar dari kamarnya dengan wajah baru bangun tidur. Betapa kagetnya ia mendapati Suho terduduk di samping dinding dimana pergelangan tangannya terperangkap es dan Minseok serta Chanyeol yang kini saling berhadapan dengan tubuh yang diselimuti kekuatan masing masing. “apa..yang sedang terjadi?” tanya Sehun bingung. Ia mendekati Suho dan menggunakan angin hangatnya mencairkan es di tangan Suho perlahan.

 

Minseok yang melihat itu langsung menatap Sehun kesal. Es kembali muncul di telapak tangannya“siapa yang menyuruhmu melepaskan dia aku belum selesai! Minggir sehun!” hardiknya

 

“apa yang hyung lakukan! Kita bisa bicarakan ini baik baik hyung”pinta sehun. Ia sudah hampir selesai mencairkan es di tangan suho.

“bicarakan baik baik? ENTAH SUDAH KEBERAPA KALI MULUTKU BERBUSA KARENA MENGOCEHI MEREKA DAN KAU MINTA BICARA BAIK BAIK? IDENTITAS KITA TERANCAM KARENA KECEROBOHAN MEREKA OH SEHUN!”

“hyung.. tapi tidak seperti ini..” Sehun menatap Minseok sedih. Ia berdiri dari tempatnya setelah ia sukses mencarikan es di tangan suho.

Suho mengurut pergelangan tangannya.

 

Geraman keluar dari mulut minseok.

 

Srakk!!

 

Ia melancarkan kembali esnya bermaksud mengenai pergelangan dalam tangan suho, tapi sialnya Sehun menghalanginya dan membuat es itu masuk tepat ke dada kanannya, membuat Sehun tercekat sesaat. Namun ia langsung berbalik. “hyung hentikan kumohon!” pintanya dengan suara yang lemah.

 

“kau! Kenapa kau melakukan itu !!” Chanyeol semakin berapi. Kedua tangannya bersau dan membentuk bola api yang cukup besar “ kalau kau bahkan tega melakukan itu! aku juga akan membuatmu merasakannya!!”

Suho langsung menengahi “sudah chanyeol! Hentikan!!” pintanya.

“oh! Jadi kau menantangku? Berani sekali anak ingusan sepertimu? Baik!” sudut bibir Minseok terangkat, ia juga menyatukan kedua tangannnya dan meembuat bola es diantaranya

“minggir Suho hyung!” teriak chanyeol.

 

Suho terkejut. Kenapa semua harus menjadi seperti ini?dan Belum sempat ia menjauh ia sudah merasakan dua kekuatan itu hampir menyentuh dirinya sampai ia merasakan sepasang tangan memeluk dirinya erat. Ia membuka matanya dan mendapati Sehun yang memeluknya dengan mata terpejam takut. Perisai angin nya melindungi mereka berdua, sementara baik Chanyeol maupun Minseok tidak menghentikan kekuatan mereka.

 

“menjauhlah sehun!! Suho hyung!!” pekik chanyeol.

“yeah, biarkan aku mengajari anak ingusan ini dengan baik!” respon Minseok santai.

 

Sehun terdiam. Kekuatannya melemah karna diserang dua orang bersamaan, ia tidak mungkin langsung pergi dari tengah kedua orang itu mereka pasti langsung terlempar oleh kekuatan mereka sendiri dan itu akan berefek buruk. “hyung buat perisai utuk dirimu sendiri” pinta sehun.

 

“uh..?”

“buat saja” pinta sehun.

 

Suho menurut saja. Dan saat ia mau memasukkan Sehun ke perisainya juga anak itu malah membuka perisainya sendiri dan membelokkan kekuatan Minseok dan chanyeol. Sayang Sehun hanya mampu membelokkan kekuatan Minseok sepenuhnya, otomatis kekuatan Chanyeol yang tidak terbendung melemparkannya ke tubuh Minseok yang berdiri dengan wajah kaget. Lantas saja Chanyeol menghentikan serangannya, ia menatap apa yang terjadi pada Sehun tidak percaya.

 

“SEHUN!” pekik Suho histeris.

 

—end flashback

 

yixing menatap Suho “aku tidak menyalahkanmu karena kau menolong orang orang itu. itu jiwa alami seorang pahlawan, hanya saja keadaan bumi saat ini terlalu canggih dan kau hanya tidak sadar ada kamera cctv yang menangkap gambarmu dan yeol saat menolong mereka tapi tetap lain kali kau harus hati hati” ia mengelus pundak Suho lalu tersenyum.

 

“sehun ingin melindungimu tentu saja, yang kau lakukan benar Sehun memintamu berlindung dan membiarkan dirinya yang membelokkan itu karna tidakkah kau sadar? Air mu hanya akan dibekukan Minseok dan di hanguskan chanyeol. Pilihan Sehun benar saat itu” kata Yixing lagi. Melihat Suho masih tertunduk ia melanjutkan “hanya kekuatan angin yang bisa membelokkan kekuatan utama yang lain suho. Yang salah disini adalah sejak awal kita tidak bisa mendeteksi siapa Sehun sebenarnya hanya itukan? Jangan salahkan dirimu lagi. Sehun pun tidak akan menyukai hal itu” kata Yixing sambil tersenyum. Sekarang kembali lah keruang tengah sepertinya Kris sudah kembali.

 

Suho mengangguk dan pergi.

 

..

 

Brukk

 

Tubuh Chanyeol jatuh terjerembab di depan pintu, tidak begitu sakit sepertinya Kris hanya terbang rendah hingga sampai ke pintu dan pegangannya ke Chanyeol terlepas. “oh. Mian” katanya singkat.

 

Chanyeol menata Kris sebal ‘kau sengaja’ batinya

“memang” balas Kris santai. Ia menurunkan Tao di sofa dan langsung melesat dan duduk disamping suho.

 

Suho tersenyum menatap semu—a “kau mematahkan hidungku Kris hyung” kata Chanyeol sebal. Ia bingung mau duduk dimana. Sofa yang pertama ada Minseok dan jongdae, jelas tidak mungkin ia duduk disana. Diantara Tao Kris dan suho? Uh tapi Kris baru saja mematahkan hidungnya. Duduk di dekat Luhan dan baekhyun? Tapi ia membuat Baekhyun menangis. Ah itu dia!

 

Baru saja Chanyeol akan duduk di sofa terakhir tiba tiba Kyungsoo dan Jongin dudah duduk disana terlebih dahulu. Chanyeol memasang tampang tidak senangnya. Yeah tidak mungkin kan dia duduk disamping orang yang tadi tiba tiba muncul dan memukuli wajahnya.

 

“aigoo Chanyeol wajahmu kenapa? Uh coba Kyungsoo Baekhyun bagikan nektarnya” kata Yixing menaruh nampan di atas meja. Ia kemudian menghampiri Chanyeol yang masih berdiri bingung. Ia mendudukkan Chanyeol di samping Jongin dan dengan kekuatannya ia ‘memperbaiki’ wajah chanyeol.

 

Chanyeol hanya tersenyum masam “terima kasih hyung” katanya singkat. Yixing tersenyum “sama sama” balasnya dan kemudian duduk di samping Minseok.

 

Keadaan sesaat menjadi sangat hening.

 

Ini pertama kalinya setelah delapan hari lebih mereka akhirnya duduk bersama di satu tempat yang sama. Meskipun tanpa sehun, tapi setidaknya Sehun masih berada di rumah ini. Senyum mengembang di bibir suho. Walaupun ia sadar kabar yang akan ia beritakan kepada semua orang dihadapannya ini bukan kabar yang baik tapi ia ingat. Ia tidak boleh memperburuk keadaan.

 

“mana sehun?” tanya chanyeol. Menjadi satu satunya orang yang tidak tau apa yang sedang terjadi membuatnya kikuk. Selain pertengkarannya dengan Minseok, keadaan tegang di ruangan ini lebih mengarah kepada aura sedih. Dan absennya Sehun sama sekali tidak membantu

 

Suho menghela napas “baiklah.. berjanjilah setelah aku mengatakan ini kalian tidak akan melakukan perbuatan bodoh dan mengontrol emosi kalian dengan baik” pinta suho. Membuat anggota lain bingung. “minumlah dulu nektarnya” tawar suho. Yang lain menggeleng.

 

“katakan saja Suho jangan bertele tele” pinta Luhan tidak sabar. Yang lain hanya mengangguk menyetujui luhan.

 

“okay.. kalian yang minta…” Suho diam. Ia masih ragu mengatakannya, tapi Yixing memberinya anggukan dan membuatnya tidak ragu lagi. Setelah menarik napasnya dalam Suho berkata “sehun adalah blasteran”

 

.

 

..

 

 

….

 

“M—“ dengan cepat mereka semua (kecuali suho, kyungsoo, Yixing dan Jongin terutama—jongin sudah nyaris mual, ia dicekoki banyak nektar oleh Kyungsoo sebelum masuk ke ruang tengah—) meneguk nektar yang ada di hadapan mereka. Efeknya tidak bergitu keluar tapi setidaknya cukup menenangkan mereka dan tidak membuat mereka histeris, kecuali Minseok dan Chanyeol yang masih terlihat sendu walau[un mereka sudah meminum nektarnya.

 

“sudah ku katakan..” kata Suho sedikit jengkel. “kurasa aku tidak perlu melanjutkan perkataanku lagi, kalian pasti sudah bisa menebak maksudku, dan iya, Sehun cukup beruntung karna esnya masuk ke otak dan apinya masuk ke lambung. Tidak mengenai jantung maupun hatinya tapi, ini sudah lebih dari satu minggu dari kejadian itu. kita terlambat menyadarinya” suara Suho melemah. Semanis apapun nektar yang ia teguk rasa pahit dan takut kehilangan Sehun cukup mengalahkan manisnya nektar. Ketakutan hampir menguasai dirinya jika Kris tidak menggenggam tagannya erat.

 

Semua diam.. mereka masih larut dalam kebingungan.

 

Jongdin berdiri dari duduknya, ia menatap tajam orang yang duduk disebelahnya dan diseberangnya“ini salah kalian!” hardiknya kesal. Tampaknya bahkan nektar tidak mampu benar benar menenangkan dirinya. Ia menunjuk Chanyeol dan Minseok bergantian “kalau saja.. kalian tidak melakukan itu..!”

 

“INI SALAH KALIAN!!”

 

Kyungsoo menarik narik ujung baju Jongin “sudahlah jongin..” pintanya dan membawa Jongin kembali duduk

 

kris akhirnya angkat bicara “sekarang semuanya sudah jelas, sebagai leader kalian juga aku memohon dengan sangat jangan bertengkar lagi. Jangan lagi gunakan kekuatan kalian hanya karena kalian tidka bisa mengendalikan emosi kalian sendiri. Sekalipun itu tidak membunuh kita, dengan melakukan itu kalian sudah membunuh hubungan kita. Kali ini hanya Sehun yang menjadi korban, kita tidak tau mungkin nantinya kalau kalian tetap membiarkan emosi membekuk kalian suatu saat diluar kesadaran kalian bukan tidak mungkin kalian melakukan itu di depan publik dan membahayakan orang banyak”

 

minseok berdiri “aku mengerti. Maafkan aku.. suho, yang lain juga maafkan aku” ia menyesal dan membungkukkan tubuhnya.

 

“aku juga, maaf Suho hyung.. minseokhyung, Baekhyun juga kalian aku minta maaf” sesal Chanyeol ia ikut membungkuk seperti yang Minseok lakukan.

 

“ne minseok, chanyeol.. hanya tolong jangan diulang” jawab Luhan mewakili, yang lain hanya mengangguk mengiayakn termasuk Jongin meskipun ia masih setengah hati melakukannya.

 

Baekhyun memeluk Chanyeol dari belakang “aku memaafkanmu channie.. hanya, jangan ulangi itu lagi” ucap Baekhyun lirih.

Chanyeol berbalik dan memeluk Baekhyun lebih erat “ne aku janji” kata Chanyeol setelah mengecup kening baekhyun.

 

Jongdae juga berdiri dan menghampiri Minseok “ itu baru hyungku” katanya mencoba seceria mungkin ia juga lagsung memeluk Minseok yang hanya mengangguk dipelukkannya.

 

baru saja mereka mencoba menghela napas lega tiba tiba..

 

Yixing terhentak dari tempat duduknya dan bergegas masuk ke kamar Sehun membuat yang lain juga langsung serentak mengekorinya. Betapa terkejutnya mereka melihat Sehun yang kejang ditempat tidurnya. Seluruh rambutnya sudah memutih sempurna dan bibirnya membiru. Hal tersebut membuat Jongin dan Luhan langsung menghampirinya tanpa menghiraukan yixing.

 

“sehun! Sehunah!!” Jongin menggenggam tangan Sehun begitupun luhan. Mereka berdua mengguncangguncangkan tubuh sehun, berusaha membuatnya sadar. Namun yang terjadi hanya rambutnya semakin banyak yang rontok.

 

Melihat itu otomatis Yixing menggeser posisi Luhan dan mengambil tangan sehun. “sehun, kau dengan hyung?” tanyanya tenang. “tolong kontrol aura panik kalian atau keluar dari kamar ini” pinta Yixing sebelum kembali ke sehun. Tangannya mencari denyut di nadi Sehun dan hanya mendapati denyut jantung yang sangat lemah. Ia mengeluarkan sedikit kekuatannya dan membuat Sehun kembali tenang “sehun bisa dengar hyung?” tanyanya lagi.

 

Dengan perlahan kedua mata yang ditatapi banyak orang itu terbuka walau sedikit “.. kalian .. disini?” tanyanya dengan suara lemah. Senyum menghiasi wajahnya dan air mata mengalir di sudut matanya.

 

Melihat sahabatnya yang sangat lemah itu air mata juga ikut menetes dari sudut mata jongin. Tangan Sehun terangkat dan menyeka air mata itu. “jangan menangis” pintanya. Jongin mengangguk “kami disini, kembalilah lihat mereka sudah berbaikan” kata Jongin berusaha ceria.

 

Chanyeol dan Minseok hanya saling menatap lalu menunduk “maaf sehunah, sungguh maafkan keegoisan kami. Maaf sudah membuatmu seperti ini” kata Chanyeol sementara Minseok hanya kian menunduk dan terdiam ia terus menyalahkan dirinya sendiri dalah hati.

 

“jan..jangan salahkan diri sendiri hyung..” pinta sehun. Ia kemudian menatap sekelilingnya “ kalian sudah berkumpul…” air mata kembali turun dari sudut matanya. Begitu indah akhirnya bisa melihat keluarga kesayangannya berkumpul bersama bahkan di kamarnya, Sehun sangat senang “ berjanjilah… untuk.. terus begini” pinta Sehun dengan suaranya yang kian melemah.

 

“ne sehunah kami berjanji karna itu bertahanlah “ pinta suho. Air mata pun sudah menumpuk di sudut matanya.

 

“sehun kau janji menemaniku berlibur ke china.. hiks hiks kau harus tepati janjimu” kata Tao terisak. Ia tidak sekuat yang lain untuk menahan tangisnya. Dan berakhir memalingkan wajahnya ke dada Kris yang Kris sambut dengan pelukan hangat

 

Sehun tersenyum melihatnya, ia memperhatikan satu per satu wajah hyungnya hingga berakhir ke Luhan yang terdiam di sisi yixing, Sehun mengirimkan telepati ke hyung kesayangannya itu ‘hyung tetap hyung favoritku walaupun hyung memilih mengikuti minseokhyung, jangan salahkan dirimu karena aku mengerti yang kau lakukan, dan mungkin akupun akan be….tu ji..a yang berte..kar ada.. jongin.. jadi…’

 

Luhan menyadari ada cairan kental yang mulai mengalir dari hidung sehun.. “..ja..jangan gunakan telepatimu sehun!” pintanya khawatir ia langsung menyeka cairan itu dengan tangannya tidak memerdulikan bajunya yang ikut kena.

 

“tetap..tetap tersenyum hyung… jongin.. Tao hyung.. juga yang lain” suara itu kian melemah dan menghilang seiring dengan merenggangnya pegangan Jongin kepada tangan sehun. Tubuh itu kian lama kian memudar, hanya potongan potongan rambut berwarna warni yang rontok di bantal juga baju yang Sehun gunakan yang tertinggal. Sosok itu telah pergi, kembali ke tempat dimana setengah dari dirinya berasal. Menyisakan penyesalan yang berat untuk dihilangkan dan janji persatuan yang semakin erat untuk dibina.

 

Sehun adalah satu dari sekian banyak makhluk di dunia yang harus menjadi korban dari suatu pertengkaran kecil. pertengkaran yang mungkin sebenarnya bisa diselesaikan dengan pembicaraan dan rasa saling memahami. Belajarlah untuk mendengarkan dan menerima kesalahan orang. Sulit mungkin, namun hal itu tidak akan menyakitimu. Hanya ingatlah selalu.. pertengkaran dan kesalahpahamanan bisa diselesaikan tanpa emosi dan tanpa adanya korban tidak bersalah yang harus jatuh.

 

END

 


Epilogue

 

15 tahun kemudian—

 

Jongin sedang membantu Kyungsoo di Bread House milik kyungsoo. Siang itu cukup sepi maklum saja ada perayaan di jalan utama, lay dan Luhan sedang membuka stand disana. Sejak kejadian itu hubungan mereka satu sama lain memang semakin erat. Namun mereka tetap harus menghinadari kecurgigaan manusia di bumi jadi mereka memutuskan untuk berpencar.

 

suho membangun perusahaan real estate dengan bantuan uang dari Kris dan Minseok. Luhan dan lay adalah karyawannya hanya saja khusus hari ini mereka berdua membantu Jongin dan kyungsoo(sebenarnya untuk lay dia lebih sering di cibir yang lain karena kerjanya serabutan, tidak benar benar serabutan sih hanya saja kadang ia menjadi penyanyi di bread house milik kyungsoo, kadang ia menjadi salesman perumahan Suho kadang juga kau bisa menemukan dia di jalanan seoul dengan gitarnya dan kotak gitarnya yang terbuka –kaubenar, ia mengamen—).

 

Chanyeol dan Baekhyun benar benar tidak bisa di prediksi, keduanya sampai saat ini merupakan pengacara yang sangat terkenal di gangnam. Mereka selalu memenangkan kasus yang mereka bela, tentu saja mereka sering bertarung namun itu sala sekali tidak merenggangkan hubungan mereka.

 

tao Kris Minseok dan Jongdae pindah ke china. Minseok melanjutkan coffee housenya hanya saja dengan konsep yang baru dan sama sekali tidak berhubungan dengan coffee house nya yang lama. Mereka semua memutuskan untuk berpihan limabelas tahun sekali dan mengganti nama mereka. Walaupun terpisah mereka selalu menjadwalkan untuk selalu aktif di grup chat mereka dan melakukan pertemuan rutin.

 

Kling

Kling

 

Bell angin di Bread House itu berbunyi menandakan seseorang memasuki Bread House. Masih dengan setengah hati Jongin akhirnya bangun dari tidurnya, ia amsih mengantuk sebenarnya. Luhan mengajaknya bertanding ps semalaman tentu saja ia jadi mengantuk. “selamat datang, silahkan pilih rotinya” katanya malas.

 

Pembeli itu membelakangi jongin. Ia mengenakan jacket berwarna biru muda dengan topi hitam, tapi Jongin bsia melihat rambutnya yang berwarna warni ‘dasar anak anak’ cibirnya. Pandangan Jongin turun ke Ransel orang itu, terlihat cukup berat karna menggembung kebelakang. Sementara headphone menutup kedua kupingnya. ‘ah anak sekolah jaman sekarang’ cibir Jongin lagi dalam hati.

 

Orang tersebut tiba tiba berbalik dan mendekati kasir tempat dimana Jongin berada, uh wajahnya cukup mulus untuk ukuran laki laki.. dan apa itu? kacamata diruangan begini? Pasti anak orang kaya. Pikir Jongin lagi

 

“uh aku bukan anak orang kaya. Mataku berbeda warnanya kanan dan kiri makanya aku pakai kacamata” orang itu menjawab. Ia lalu menaruh nampannya ke depan Jongin “ini pesananku” dan mulai sibuk dengan ranselnya.

 

“eh?” Jongin tercekat. Pertama, orang itu membaca pikirannya? Dan. Suaranya.. sangat familiar “kau.. membaca pikiranku?” tanya Jongin bingung

 

Orang itu menurunkan kacamatanya “yeah seperti itulah, aku tau kau alien” mata orang itu memandangi Jongin dari atas sampai kebawah “tapi wujud aslimu seperti manusia sih” lanjutnya sedikit bingung. Jongin akhirnya menangkap mata itu sebelah kanan berwarna keabuan sementar sebelah kirinya berwarna biru muda.

 

Mata itu.. sangat ia kenal.

 

“sehun?”

 


 

its finally done~~ sorry banget telat huehuehue~ paling enggak beneran selesai kurang lebih seminggu~, ganyangka banget padahal dulu kalo bikin ff selesainya bisa berbulan bulan(?) oh ya buat yang langsung baca ke chapter ini boleh baca prolog dulu baru di post prolognya itu summary dibalik cerita ini^^

makasih yang udh review selama ini~

sederhana banget kan masalahnya? Cuma karena jiwa manusiawi suho yang sulit dibendung, sifat idealis nan egois minseok yang sulit dicairkan dan chanyeol yang mudah tersulut emosinya mereka harus kehilangan adik kesayangan mereka.

Nah, makasih buat yang udh ngikutin cerita ini dari awal sampe akhir makasih banyak banyak banyak banget buat yang udh sempetin review~~

Maaf kalo mungkin endingnya ngecewain dan ga menuhin ekspetasi kalian tapi sekali lagi makasih banget ^^

Semoga bisa ketemu di cerita yang lain ato di kesempatan yang lain^^ see yaa sampai ketemu kapan kapan~~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
woogyuyie #1
Chapter 6: kenapa baru nemu ino ff sekarang? ini ff keren serius! tp lebih keren lg kalo ada sequelnya kkkkkk
woogyuyie #2
Chapter 6: kenapa baru nemu ino ff sekarang? ini ff keren serius! tp lebih keren lg kalo ada sequelnya kkkkkk
SehunnieBaby
#3
Chapter 6: Omg im tearingㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜ

SEHUNㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜ
clairenoona_887 #4
Chapter 7: ga bsa dibuka :3
clairenoona_887 #5
Chapter 6: ehh. . udahan ini??
jdi itu reinkarnasi sehun or??
hemehh.. agak gantung.. tp ak ckup ngrti sii sm isi Ff ini. #sotoy xD
ending ny mcem film holywood aj yg tiba2 nongol karakter lain :3
thedjvagon #6
Chapter 6: apa ini?!! kok nggantung sih?!! Aaa!! bikin sequelnya thor! gk rela ff ini tamat dgn ending nggantung gini, udh terlanjur cinta sih sm ni ff! sequel please!
btw you did an amazing job author-nim!
clairenoona_887 #7
Chapter 4: Jongin anak.buangann??
trus knp dy tiba2 pukulin chanyeol..??
aaaaa... Tbc nya ganggu.. :3
okesipp ditunggu next chapt nya author-ssi ^^
thedjvagon #8
Chapter 4: huaaa! ini msh membingungkan!
jd makin penasaran sm inti mslh dr crita ini... itu si sehun sm taemin sebnrnya apaan? tlg dijelasin lg ya author-nim! pokoknya wajib lanjut!
thedjvagon #9
Chapter 1: ini author ParkHyunRee dr ffn bkn?? soalnya di ffn ada ff ini jg. Btw critanya keren nih! suka bgt liat sehun tersiksa(?)
Please update more author-nim
clairenoona_887 #10
Chapter 3: aku msi ga paham sehun knp jd bgtu ap emg blm diceritain yaa? aisshh lemotnyaa :3
brothership plisss (˘ʃƪ˘)
klo bkin kailu aja,kan kekuatan mereka brhubungan tuhh
#Plakkk xD
#reader bnyk maunya
okdehh.. wait for update :))