chapter4/?

We are One?

chapter 4!

 

 


Jongin mengusap matanya, pandangannya kabur dan matanya sedikit sulit terbuka, mungkin karena ia menangis saat tidur. Keadaan disekitarnya cukup sepi, kemana orang orang?

Uh, jongin baru ingat mereka masih entah dimana, suho hyung sudah pasti mencari yixing hyung sementara kyungsoo hyung mungkin sedang istirahat. Ah, iya sehun, bagaimana keadaannya? Sejak terakhir ia tinggal kondisi sahabatnya itu masih terlihat tidak stabil terutama dengan perubahan suhu tubuhnya. ngomong ngomong soal sakit, tangan jongin meraba tengkuknya dan mendapati rasanya nyeri disana. 'belum hilang ternyata' pikirnya. Jongin ingat tadi ia nyaris mati karena harus mengambil beberapa tumbuhan herbal di jurang.

Jurang?

Yeah, tepatnya dinding jurang,

 

—flashback

 

Panik.

 

Ya jongin begitu panik mendapati sahabat tersayangnya ia temukan seperti dalam keadaan beku.

Terlalu panik sampai ia tidak memperhatikan bahwa detak jantung sahabatnya itu melemah dan malah muncul dan hilang di sekitar rumah sambil terus memanggil nama kedua hyungnya yang berada dirumah.

Uh, mengingat kejadian itu jongin cukup malu, untung saja suho mampu menghentikannya dan membuat dia sadar. Muncul dan hilang seperti itu tidak membantu sehun sama sekali. Dengan sedikit pengetahuan suho tentang obat obatan herbal ia meminta jongin untuk mencari beberapa tumbuhan, belum tentu menyembuhkan tapi setidaknya suho saat itu berharap sehun akan –setidaknya—membaik.

 

.

 

Ternyata memiliki kekuatan teleportasi tidak begitu berguna jika tumbuhan yang harus kau ambil berada di dinding jurang yang sangat curam. Yeah kekuatan teleportasinya hanya bisa digunakan untuk berpindah tempat bukan melayang di sembarang tempat. Tangannya mencoba menggapai dari samping dinding jurang tapi sayang jangankan mengambil, menyentuhnya pun tidak bisa.

 

"fuh.. disaat seperti ini kemana hyung naga-nya itu" rutuk jongin sebal. Ia akhirnya memutuskan untuk mengikat dirinya dengan tali ke pohon lalu turun dengan perlahan. Ngomong ngomong soal naga.. er

 

Yeah bagaimanapun juga terkadang ia jengkel kalau ingat kris yang sering mengganggu waktunya bersama sehun. Apa tidak cukup ia harus membagi sehun dengan luhan dan tao hyung nya? Ck sudahlah mengingat hal itu hanya membuat jongin menjadi dongkol.

Mencoba memanjangkan tangannya lagi jongin menggapai tumbuhan yang terselip diantara celah celah dinding jurang, "ah dapat" katanya senang, ia memasukkan tanaman itu ke kantong yang ia bawa. Tangannya merogoh kantong satunya memeriksa daftar tumbuhan yang harus dia cari. 'ah satu lagi' pikir jongin.

Mata jongin mengitari sekelilingnya, dimana kira kira tumbuhan itu terselip. Lagian kenapa tumbuhan obat harus tumbuh di tempat seperti ini? Bukankah harusnya tumbuh di tempat yang lbh mudah di jangkau? Dengan begitu kan lebih mudah di gunakan dan dicari.' Aneh sekali disini' rutuk jongin dalam hati. Dia ingat bagaimana yixing sering mengajaknya dan kyungsoo mencari obat obatan herbal di sekitar mereka sebelum peperangan terjadi. Begitu mudah di exoplanet, obat obatan herbal tumbuh pesat di berbagai tempat yang mudah dijangkau, "tidak seperti disini" cibirnya.

Setelah beberapa menit bergelantungan di dinding jurang, lehernya mulai merasakan pegal karna bagaimanapun, menengok ke atas terus terusan bukan hal yang baik.

 

!

 

Akhirnya!

 

Tumbuhan—menyebalkan sialan—itu ternyata ada di sisi dinding paling curam, tidak ada pijakan dan pegangan.

 

"sial.. bagaimana aku ke—"

 

Takk.

 

Tiba tiba tubuh jongin hampir terjatuh. Matanya menatap ke arah tali dimana ia menggantungkan nyawanya. Sial, tali itu hampir putus..

 

"bagaimana ini" suara jongin terdengar takut.

 

Matanya terus terfokus pada tumbuhan yang menjadi tujuannya "uh, baiklah, lakukan dalam sekali atau…" jongin menatap jurang dibawahnya. "…mati" . menelan air liurnya pelan, ia membulatkan tekadnya. 'demi kau, sehun'

Dengan sigap jongin menggoyang goyangkan talinya dan di saat yang tepat, tubuhnya terjatuh. Tidak kehilangan fokus tangannya langsung menyambar tubuhan yang menjadi tujuannya.

 

'dapat!' pekiknya dalam hati.

Sekarang saatnya teleportasi atau.. tertancap di batu runcing di ujung jurang. Kembali memusatkan pikirannya jongin berusaha untuk berpindah.

 

Bukk!

 

"aaakh!" sial, tubuhnya terbentur dinding jurang, membuatnya bergelinding mengikuti bentuk dinding jurang itu.

 

 

'uh jangan, ku mohon, selamatkan aku ..'

 

Flashback end—.

 

Jongin menggeleng gelengkan kepalanya, itu sangat mengerikan. Ia bersumpah tidak ingin hal itu terjadi lagi.. kalau kyungsoo tidak muncul dan dan membuat tanah dasar jurang menjadi sangat lunak mungkin sekarang tubuhnya sudah hancur lebur. Yeah, cukup memalukan tapi tadi itu. diselamatkan kyungsoo dan pingsan disaat yang bersamaan –terlau takut mati bahkan setelah peperangan yang lebih mengerikan, eh?—

Kyungsoo keluar dari kamar sehun, ia mendekati jongin yang baru bangun "luka mu, sudah baikan?" tanyanya lembut.

Jongin mengangguk. "terimakasih hyung, kalau tidak ada kau ak—"

 

"yeah kalau tidak ada kyungsoo kau sudah tinggal puing puing, tidak bisakah lain kali dengarkan hyungmu yang belum selesai bicara? Tidak kah kau berpikir panjang? Apakah aku sebodoh itu menyuruhmu mencari tumbuhan herbal di dinding jurang?" suho yang tiba tiba muncul langsung mengeluarkan ocehan panjangnya. Wajar saja, dia hampir nyaris kehilangan salah satu adiknya lagi. dalam satu minggu dua member nya harus tumbang tentu bukan hal yang suho inginkan.

 

"tapi kan hyung menyuruhku—"

"membawa kyungsoo ke pinggir jurang dan membiarkan kyungsoo menggunakan kekuatannya untuk membuat pijakan pijakan di dinding jurang" potong suho lagi.

Jongin mendunduk malu "uh… mian"

 

Kyungsoo tersenyum lembut, "yang penting kau sudah baikan, berterima kasihlah pada yixing ge yang menyempatkan diri mengobatimu dulu" kata kyungsoo sambil membelai rambut jongin.

"yixing hyung? Disini?" tanya jongin, ia tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya mendengar kabar itu.

Kyungsoo mengangguk "yeah, suho hyung langsung menjemputnya setelah aku membawamu dalam keadaan parah, padahal tadinya suho hyung berniat menunggu reaksi obat yang kita cari dulu—"

"yeah tapi bukan Cuma obat yang datang tapi juga korban baru" cibir suho lagi. Uh, suho sangat menyebalkan dalam kondisi seperti ini. Tekanan memang cukup membangkitkan sisi evilnya.

Kyungsoo mendelik ke arah suho dengan tatapan sebal "tutup saja mulutmu hyung, kau butuh ketenangan"

 

"sehun..?" ucap jongin mengalihkan topik.

Mengabaikan tingkah suho yang sepertinya cukup buruk sekarang, kyungsoo menatap jongin dengan senyuman "yixing hyung sedang memeriksanya lagi" wajah kyungsooo berubah murung "ia belum bisa memastikan bagaimana menyembuhkannya, tapi setidaknya obat yang kau cari tadi sudah membuatnya sedikit lebih normal, warna rambutnya kembali coklat dan suhu tubuhnya normal, tapi.." kyungsoo terhenti.

Jongin menatap ke kedua mata kyungsoo mencari jawaban yang tertahan dari bibir lelaki bermata bulat besar itu "tapi apa hyung?"

"jongin, kau ingat taemin?"

"anak kepala suku di daerah tempat tinggal sehun kan? Tentu saja, dia teman baikku. yeah kau tau sebelum—" jongin terdiam. mengingat kejadian saat itu rasanya ia ingin memangis.

dengan berat hati kyungsoo membuka mulutnya dan mengatakan"—itu, yixing hyung bilang kalau sehun.."

Jongin terlonjak dari tempat duduknya "mwo? Jangan bercanda hyung! Sehun murni kaum kita kau tau itu!" nada suaranya meninggi tidak memikirkan sedikitpun rasa pusing di kepalanya, emosi cukup kuat merengkuhnya.

Kyungsoo menggeleng "tidak ada yang tau siapa ayah sehun, dan ibunya tidak pernah cerita apapun.."

 

...

 

 

"AAAARGGH! KENAPA!" jongin berteriak kencang, ia memukul mukul pohon dihadapannya.

 

Tidak.

 

Jangan sehun..

 

Setelah taemin, tidak ada yang boleh mengambil sehun.

 

Tidak.

 

Tubuhnya merosot dan terduduk ke tanah, tidak bisa mengontrol emosinya, terlalu menyakitkan. Setelah semua kesialan yang ia alami, jongin hanya ingin tinggal bersama sama sahabat dan hyung nya dengan tenang, tapi kenapa? Selalu saja ada cobaan

 

'Mama, kenapa kau tidak adil?'

'Bahkan setelah aku tidak tinggal lagi di exo planet itu, apakah kau akan selalu merenggut orang orang yang aku sayangi?'

 

Jongin ingat, semua memori itu selalu segar di otaknya. Bagaimana ia harus kehilangan sahabatnya. Sahabat yang selalu mengajarinya banyak hal.

 

—flashback

 

Ketiga anak laki laki itu berjalan beriringan di pinggir jalan, dua dari mereka memiliki kulit putih pucat, satu membiliki rambut berwarna warni yang terang dan satunya memiliki rambut berwarna warni yang terkesan lembut sementara anak yang berjalan ditengah tengah mereka berkulit agak lebih coklat dengan rambut hitam yang terlihat menawan.

Orang itu adalah sehun, jongin dan taemin. Mereka adalah sahabat yang selalu pergi bersama kemana dan apapun yang terjadi. Seperti saat ini, berjalan bersama menikmati sore yang cuku indah ini. exoplanet memang masih terkesan indah walaupun keadaannya sedang kacau, pohon kehidupan mungkin memang terpisah tapi untuk kehidupan anak kecil yang belum mengerti apa apa tidak akan begitu berdampak besar setidaknya sampai..

 

"jangan sentuh taemin dan sehun!" jongin berteriak pada lelaki dewasa yang kini berusaha menarik taemin darinya. Sehun sudah berada dalam gendongan pria tersebut. Terlihat wajah pucatnya yang ketakutan.

 

Lelaki dewasa itu jongin ketahui sebagai pengikut dari penguasa kegelapan, hal itu terciri dari tanda di tangannya. "diamlah kau anak buangan, tidak pantas kau berteman dengan anak kepala suku dan sepupunya ini, lebih baik mereka ku makan daripada berteman dengamu hahahaha" tawa orang itu memekakkan telinga.

Jongin berteleportasi ke belakang orang itu dan memukul tengkuknya. Sayang kekuatannya tidak setara dengan orang itu dan tidak berefek sama sekali.

 

"oh anak buangan ini punya kekuatan juga rupanya? Menarik.. hanya keturunan bangsawan dan pengikut kegelapan yang bisa memiliki kekuatan ini" lelaki itu melemparkan sehun dan taemin "well siapa yang butuh petir dan angin kalau kau punya orang yang bisa berpindha pindah fufufu" ia lalu meremas tangan jongin dan mendekapnya erat "aku akan membawamu saja" katanya.

Jongin berusaha melepaskan lelaki itu tapi kekuatannya tidak cukup, ia masih kecil untuk berteleportasi satu kali saja dia sudah kelelahan. Taemin tidak terima hal itu, dia menurunkan petir ke lelaki itu lelaki itu terpental, begitu juga jongin. Sehun langsung mendekati jongin dan membuat petahanan dengan anginnya.

 

Lelaki itu mati seketika.

 

Sehun bernapas lega, ia menghentikan pertahanannya, dan memeriksa keadaan jongin. Senyum mengembang di wajahnya, untunglah jongin berdarah murni.

"jongin baik baik saja?" tanya taemin sedikit terengah engah. Ia menghampiri sehun dan jongin.

"hanya tertidur sepertinya, bagaimana denganmu?" sehun menyuruh taemin duduk dulu, ia tampak lelah "untung bukan kau yang kena" kata sehun menghela napas lagi.

"yeah, mungkin Mama masih mengingiinkanku menyatukan pohon kehidupan" taemin tersenyum. Sehun hanya membalas senyumnya sedih. Bagi dia dan taemin, hidup sampai di detik ini adalah suatu hal yang sangat patut di syukuri. Menjadi keluarga bangsawan utama, memiliki kekuatan yang tidak terkendali dan.. ke—

 

Srakk

 

"kau berpikir sudah aman uh?" suara itu muncul bersamaan dengan sekumpulan orang orang pengikut penguasa kegelapan. Mereka berdiri mengitari tiga anak itu.

Dengan sigap sehun memasang pertahanan anginnya. Namun orang orang itu melancarkan salju salju yang begitu banyak. Sehun ketakutan yang bisa ia lakukan hanya memeluk jongin dengan erat.

"kita tidak bisa terus bertahan sehunah, kau kau bisa—"

"gwenchana hyung, aku yakin sebentar lagi suho hyung dan minho hyung akan datang, aku.. aku masih kuat" balas sehun, taemin tau sepupunya itu berbohong, bibirnya terlihat membiru dan warna rambutnya pucat. Ini tidak baik pikirnya,

Kedua tangan taemin mengganggu tubuh jongin, mengguncang guncangkannya membuat pemilik tubuh itu membuka matanya. 'seperti kata appa, regenerasinya cepat' pikir taemin sambil tersenyum "jongin dengar.. bantu sehun mempertahankan perisainya okay?"

Jongin menatap taemin bingung, lalu ia menatap sekelilingnya.. "kenapa banyak.. sekali?" suaranya terdeengar bergetar. Ia tampak sangat takut.

Taemin memegang pundak jongin " kita tidak punya banyak waktu,.. lihat" taemin menggeser wajah jongin memaksanya melihat ke arah sehun "sehun butuh bantuanmu, beri dia kekuatan dan aku janji, semua akan selesai dalam waktu cepat.. mengerti?"

Meski sedikit bingung dan sangat takut. Jongin mengangguk, ia menyentuh tangan sehun memberinya sedikit kekuatan. Ia tersenyum begitu perisai yang mereka buat tampak lebih kuat tapi itu hanya..

 

DHUAAAAR

 

Slash!

 

"…"

 

Semua terjadi begitu cepat…

Hanya hening yang tersisa. Jongin melepaskan tangannya dari tangan sehun, tapi belum sampai satu detik tubuh sehun seketika jatuh ke pangkuan jongin. Jongin menatap sekelilingnya bingung. Kabut asap megelilinginya.

 

Perlahan tapi pasti, kabut asap itu mulai menghilang. Jongin bisa melihat sekelilingnya, orang orang yang ingin menyakitinya dan dua sahabatnya itu semua telah jatuh.. tidak bernapas. Hal itu membuat jongin lega, ia memeriksa keadaan sehun yang masih terkulai lemas. Bibirnya sangat pucat dan warna rambutnya juga pucat tapi setidaknya jongin bisa merasakan tanda tanda kehidupan dari sehun.

 

"astaga! Jongin! Sehun! Taemin!" suara dari kejauhan membuat jongin menatap keatas dia mendapati suho sepupu sehun dan taemin datang.

"hyuung! Sehun dan aku berhasil membuat perisai yang kau ajarkan" katany sedikit terdengar ceria "dan taemin berhasil mengalahkan mereka, taemin sangat hebat! Iya kan tae?.." jongin mengedarkan pandangannya ia baru sadar ia belum melihat taemin sejak ledakan itu terjadi. Matanya menangkap sosok sahabatnya itu dalam pelukan minho. Taemin terkulai lemas dalam pelukan hyungnya. Tapi ada yang aneh dari taemin, wajahnya pucat.. bukan pucat biasa yang terjadi saat dia memaksakan kekuatanya tapi.. dia .. rambutnya berwarna coklat, namun putih tiba tiba mendominasi rambutnya begitu juga tubuhnya yang semakin membiru.. jongin terkejut, sangat terkejut.

 

Dan untuk menutup itu semua, dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat.. sari kehidupan keluar dari bibir taemin yang beku.

 

Flashback off—

 

Tangisannya tidak bisa berhenti, begitu sakit hatinya mendengar kata kata kyungsoo tadi. Ia tidak sanggup kalau harus kehilangan lagi, kehilangan taemin sudah menjadi titik balik yang sangat buruk untuk dirinya. Dan kehilangan sehun?

 

Tidak.

 

Ini tidak boleh terjadi.

 

"jongin?.." sebuah suara menginterupsi kekacauan hati jongin. Mengharapkan kedamaian menenangkannya, lagi lagi Mama seperti terlalu membencinya. Kini di hadapannya chanyeol berdiri dengan wajah sedikit khawatir walaupun tidak menutupi angkuh yang masih menguasainya.

Jongin menatap chanyeol dengan tatapan yang belum pernah chanyeol lihat sebelumnya. Tatapannya kosong namun tajam, begitu menyakitkan dan menusuk hatinya. Separuh dari keangkuhannya seolah sirna meihat tatapan itu. "berani muncul di depanku?" tanya jongin datar. Ia mulai mendekati—memojokkan chanyeol.

 

Bukk!

Bukk!

Bukk!

 

Jongin melancarkan tinjunya ke wajah chanyeol "BRENGSEK! KENAPA! KENAPA KAU LAKUKAN ITU!"

"JONGIN HENTIKAN!"

TBC

===============================================================================================

 

A/N

terimakasih banyak untuk yang sudah subscribe~~

jangan ragu buat subscribe dan comment ya~~ makasiiih

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
woogyuyie #1
Chapter 6: kenapa baru nemu ino ff sekarang? ini ff keren serius! tp lebih keren lg kalo ada sequelnya kkkkkk
woogyuyie #2
Chapter 6: kenapa baru nemu ino ff sekarang? ini ff keren serius! tp lebih keren lg kalo ada sequelnya kkkkkk
SehunnieBaby
#3
Chapter 6: Omg im tearingㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜ

SEHUNㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜ
clairenoona_887 #4
Chapter 7: ga bsa dibuka :3
clairenoona_887 #5
Chapter 6: ehh. . udahan ini??
jdi itu reinkarnasi sehun or??
hemehh.. agak gantung.. tp ak ckup ngrti sii sm isi Ff ini. #sotoy xD
ending ny mcem film holywood aj yg tiba2 nongol karakter lain :3
thedjvagon #6
Chapter 6: apa ini?!! kok nggantung sih?!! Aaa!! bikin sequelnya thor! gk rela ff ini tamat dgn ending nggantung gini, udh terlanjur cinta sih sm ni ff! sequel please!
btw you did an amazing job author-nim!
clairenoona_887 #7
Chapter 4: Jongin anak.buangann??
trus knp dy tiba2 pukulin chanyeol..??
aaaaa... Tbc nya ganggu.. :3
okesipp ditunggu next chapt nya author-ssi ^^
thedjvagon #8
Chapter 4: huaaa! ini msh membingungkan!
jd makin penasaran sm inti mslh dr crita ini... itu si sehun sm taemin sebnrnya apaan? tlg dijelasin lg ya author-nim! pokoknya wajib lanjut!
thedjvagon #9
Chapter 1: ini author ParkHyunRee dr ffn bkn?? soalnya di ffn ada ff ini jg. Btw critanya keren nih! suka bgt liat sehun tersiksa(?)
Please update more author-nim
clairenoona_887 #10
Chapter 3: aku msi ga paham sehun knp jd bgtu ap emg blm diceritain yaa? aisshh lemotnyaa :3
brothership plisss (˘ʃƪ˘)
klo bkin kailu aja,kan kekuatan mereka brhubungan tuhh
#Plakkk xD
#reader bnyk maunya
okdehh.. wait for update :))