chapter 3/?

We are One?

 

 

“ungh…”

 

Pandangannya kabur, terlalu kabur bahkan untuk mengenali orang yang berada diatasnya. Tangannya menggapai kedua matanya, berusaha untuk menghilangkan kabur itu, tidak cukup berhasil sepertinya karna tangannya sulit digerakan. Rasanya begitu berat, dan dingin.. seolah ada tumpukan batu es yang menekan tangannya.

 

Uh ini menyebalkan.

 

“nghh..” mencoba sekuat tenaga kali ini, ia mencoba membuat pusaran angin kecil sebisanya dan mengarahkan angin itu untuk membantunya mendudukkan diri.

 

Hampir berhasil. Tapi,

 

Brukk!

 

“aw!!”

“sehun?! Kau sudah sadar?”

“hah?”

 

..

 

Kyungsoo meletakkan mangkuk berisi bubur yang nyaris habis itu di meja kecil sebelah kasur Sehun . Matanya memperhatikan maknae kesayangannya dengan tampang khawatir. “jujur dengan hyung Sehun ..apa yang terjadi denganmu?” tanya kyungsoo, ia tidak bisa menyembunyikan nada khawatir dari suaranya. “entah sudah berapa kali sepanjang pagi ini tapi.. rambutmu” tangan Kyungsoo mengelus rambut Sehun dengan sangat lembut. Tapi, hal itu mengakibatkan beberapa helai jatuh. Mata Kyungsoo langsung membulat antara bingung dan kaget “a—ah maaf Sehun .. hyung tidak bermaksud..”

 

Sehun menggenggam tangan Kyungsoo “gwenchana…” suara Sehun terdengar sedih.. “ sudah satu minggu ini hyung..” lanjut Sehun , tangannya meraih helaian rambutnya yang jatuh.. ia juga menatap helaian rambut itu bingung “ jangan kau tanya padaku, aku sendiri tidak tau hyung.. satu minggu ini rambutku sangat sering berubah, kadang aku sulit bernapas, beberapa kali juga aku tidak bisa mengarahkan pusaran anginku dengan baik dan.. maaf.. “ Sehun menunduk. Ia ragu mengatakan ini atau tidak, ia takut kena marah kyungsoo. Tapi.. “er… aku yang memecahkan guci dan beberapa gelas kesayangan hyung”

 

Mata Kyungsoo membulat lagi “MWO? KA—” nada tingginya berhenti ketika matanya menangkap Sehun yang menunduk takut. Kyungsoo menghela napas “baiklah.. lupakan.. kita harus memeriksakanmu Sehun , sejak tadi pagi suhu tubuhmu berubah terlalu drastis kaddang sangat panas, kadang sangat dingin. Begitu juga warna rambutmu, dari merah ke putih terus begitu berulang ulang. Suho hyung sedang pergi mencari Yixing hyung.” Kyungsoo menghela napas “ kau membuat Jongin sangat panik. Percayalah dia sudah menghancurkan cukup banyak vas hanya karna tidak bisa mengontrol diri dan berpindah kesana kemari” kata Kyungsoo sambil melirik ke sosok yang kini tengah terlelap di sofa.

 

“maaf..”

 

“jangan maaf lagi.. sekarang istirahatkan tubuhmu dan habiskan minumnya, itu ramuan herbal yang Jongin cari sendiri. Sedikit pahit, jika kau tdk menyukainya setidaknya minumlah itu untuk jongin” Kyungsoo berdiri dari duduknya, mengambil mangkuk bubur tadi. “jangan keluarkan energimu terlalu banyak arra?”

 

Sehun mengangguk. Ia menampakkan senyumnya yang sedikit menyakiti Kyungsoo “gomawo hyung”

 

“ne..” Kyungsoo mengecup kening Sehun “istirahatlah”. Dan Kyungsoo pun meninggalkan kamar itu. rasa sedih menguasainya disaat seperti ini kekuatannya tidak berguna, ia hanya bisa berharap Suho bisa membawa Yixing pulang. Kalau bisa.. mereka semua juga.

 

Dengan langkah malas Kyungsoo berjalan mendekati Jongin yang masih terlelap. Tangannya mengusap rambut Jongin dengan lembut, ‘sudah lama tidak sedekat ini’ batin Kyungsoo lalu menghela napas. Sesungguhnya dia sendiri sangat merindukan kebersamaan dengan para penghuni rumah ini. Tidak, Kyungsoo merindukan mereka bukan hanya karena kejadian belakangan ini.. tapi memang, sejak tiga atau empat bulan lalu mereka—para penghuni rumah ini— terkesan menjauhi satu sama lain. Tepatnya setelah mereka sama sama memutuskan untuk bersosialisasi dengan makhluk bumi.

 

—flashback

 

Kyungsoo merapihkan dasi di leher Jongin dengan sedikit kesulitan. Hari ini adalah hari pertama Kyungsoo, tao, Jongin dan Sehun pergi sekolah. Keadaan dorm cukup sepi. Suho dan Kris sudah berangkat pagi pagi sekali karena keduanya sudah mendapat pekerjaan. Sementara Luhan lay dan Minseok memang sudah satu bulan ini tidak tinggal di rumah. Mereka membuka coffee house di kota dan lebih sering menginap disana, yah walaupun malam senin mereka akan menyempatkan untuk kembali ke rumah yang mereka miliki bersama. Kalau kalian menanyakan baekhyun, Chanyeol dan jongdae, mereka sudah pasti masih tidur sekarang karna mengambil jam kuliah siang. Sengaja, supaya tidak takut telat masuk.

 

Sebenarnya kris, dan Suho juga berencana untuk kuliah. Bagaimanapun juga mustahil bagi mereka untuk mendapat pekerjaan dengan mudah kalau ijasah SD pun mereka tidak punya. Tapi untuk itu mereka butuh uang, belum lagi untuk sekolah dan kuliah dongsaengdeul mereka. Kalau Cuma memanfaatkan penghasilan Coffee House milik Minseok pasti akan sangat sulit. Jadilah Kris memutuskan untuk menjadi model dulu, salah satu keuntungan yang ia dapatkan dari wajah tampan dan postur tubuhnya yang sempurna itu, setidaknya agensi tidak mempertanyakan ijasah sekolahnya. Sementara Suho memilih untuk menjadi penyiar radio, dia juga beruntung karena keberadaannya membawa banyak listener baru untuk radio tempat ia bekerja dan tentu saja hal itu membuat nya sering mendapat bonus dari stasiun radio itu.

 

“um…. sepertinya kulihat di televisi tidak sesulit ini.. uh” Kyungsoo memasukkan bagian terakhir dan “ah~ sudah selesai” senyumnya mengembang dan memperhatikan dasi yang ia ikatkan dengan wajah bangga. Ia lalu menyerahkan dasi ke Jongin “gantian pakaikan aku” perintahnya.

 

Jongin cemberut “aku kan tidak bisa hyung. Minta Tao saja dia jago mema—“ kata kata Jongin terhenti setelah mendapati Kyungsoo menatapnya dengan wajah cemberut. “—ba-baik-lah, uh.. naikkan kerah seragammu hyung” pinta jongin, ‘uh sulit sekali melawan kyungsoo-hyung apalagi cemberutnya. Bisa gawat kalau Kyungsoo tidak mau memasakkannya sarapan’ pikir jongin, sementara tangannya masih terbelit dengan dasi.

 

“aku dengar itu jonginnie~” Kyungsoo memainkan nada menindasnya. Membuat Jongin bergidik.

“a—aku bercanda hyung he.. he.. he” Jongin menampakkan cengirannya.

kyungsoo memutar bola matanya malas “ bercanda? Kalau begitu aku tisak akan memasak untukmu”

“MWO? Hyung!! Jangan begituuu aku bercanda” pinta dongin dengan wajah memelas.

 

Kyungsoo baru saja akan merespon Jongin ketika seseorang menginterupsinya

 

“uh..”

 

Sehun yang sebenarnya sudah daritadi memperhatikan Kyungsoo dan Jongin akhirnya angkat bicara, kalau tidak di pisahkan bisa bisa dia telat di hari pertamanya. “.. kira kira sampai kapan kalian selesai bermesraan? Aku juga belum dipasangkan dasi, dan aku tidak menonton acara apapun yang kalian ributkan semalam itu, ini sudah hampir jam 7, sekolah masuk jam 8, Minseok hyung melarang kita menggunakan kekuatan untuk ke sekolah, dan kita belum sarapan. Kau bahkan belum memasak hyung! jadi bantu aku duluuu” ucap Sehun panjang lebar, membuat Kyungsoo dan Jongin terdiam bingung ‘sejak kapan Sehun jadi cerewet begini?’ pikir mereka.

 

 

“ne, saya wali nya” Minseok menundukan tubuhnya memberi hormat “sungguh saya sangat merasa tidak enak atas kelakuan keponakan saya” ia memaksakan senyumnya kepada para polisi itu sesekali memberi tatapan tajam ke arah Jongin dan tao.

 

Polisi itu mengangguk “tidak apa Minseok-ssi, anak remaja memang seperti itu saya mengerti” kata polisi itu.

 

Minseok tersenyum “baiklah, kalau begitu saya permisi dulu, sekali lagi terimakasih pak” setelah pamit, Minseok langsung keluar dari kantor polisi, sementara itu tao, jongin, Kyungsoo dan Sehun mengikuti dari belakang.

 

Di dalam mobil Minseok tidak mengatakan sepatah katapun, ia hanya mengendarai mobilnya dalam diam. Tanpa ia sadari, setir mobilnya mulai di selimuti es. Membuat Sehun yang duduk disebelahnya kaget. “h—hyung.. jangan marah pada Jongin dan tao.. mereka hanya membela Sehun ” ucap Sehun dengan sedikit takut.

 

“…”

“hyung.. dengar kan Sehun ..”

“apa yang terjadi” respon Minseok akhirnya.

 

Sehun menelan ludahnya “uh.. sepulang sekolah.. Sehun mengajak hyungdeul bermain di game center sebentar.. tapi tanpa sengaja Sehun menjatuhkan koin milik seseorang orang itu marah marah pada Sehun dan nyaris memukul Sehun walaupun Sehun bilang akan ganti koinnya.” Nada bicara Sehun semakin kecil karna terlalu takut. Mengambil napas dalam dalam, ia pun melanjutkan “Jadi Tao hyung menghentikan waktu dan memanipulasi letak koinnya dan meletakkannya di tangan orang itu.. begitu di kembalikan.. orang itu malah marah dan.. mengira kami mempermainkan dia.. jadi dia memukul Sehun dan.. begitulah hyung, sungguh Sehun minta maaf. Jangan salahkan Jongin dan Tao hyung mereka hanya membela Sehun ”

 

“sudah hyung bilang jangan gunakan kekuatanmu jika berinteraksi dengan manusia bumi” kata Minseok akhirnya, es yang tadinya menyelimuti setir mobilnya mulai menghilang

 

“dan membiarkan Sehun dipukuli? Hyung bercanda?” tanya Jongin tidak terima. Sehun mendelik ke arah jongin.

 

Minseok menjawab dengan sedikit santai “kau bisa laporkan dia ke pihak yang berwajibkan jadi bukan kau yang dilaporkan.”

 

Tao yang ingin menimpali ucapan Jongin tadi hanya menghenyakkan tubuhnya ke jok mobil, menatap kesal ke arah minseok. Sementara Kyungsoo hanya terdiam di tempat duduknya, is sungguh tidak tau kalau hari itu adalah awal dari hal yang tidak pernah dia harapkan untuk terjadi.

 

Flashback end—

 

Tapi sejak satu minggu yang lalu tidak satupun dari mereka melakukan aktivitas diluar hutan yang mereka tinggali itu. Chanyeol kabur dari rumah dan menghilang. Sementara itu merasa disalahkan Minseok juga keluar dari rumah. Tentu saja hal itu membuat yang lain khawatir dan mencari mereka. Tinggal lah dia, Sehun dan Jongin yang masih dirumah, karena mereka tidak berani keluar. Mereka takut menambah masalah.

 

Tap

 

Sesuatu menyentuh pundak kyungsoo. Membuatnya hampir melompat dari tempat duduknya karna kaget. Ia berbalik “yixing hyung!” teriaknya senang, Kyungsoo berdiri dan langsung memeluk yixing.

 

“aigoo aigoo aigoo tahan dirimu kyunggie, kau membuat Yixing sesak” kata Suho yang baru masuk ke rumah.

 

Kyungsoo melepas pelukannya dan tanpa berkata apa apa langsung membawa Yixing ke kamar Sehun “hyung jebbal langsung periksa Sehun ” katanya tegas, yeah Kyungsoo sadar kalau dia mengulur waktu dengan mengajak Yixing mengobrol atau yang lain lain bisa bisa keburu terjadi sesuatu pada Sehun .

 

“ia sadar beberapa saat yang lalu hyung..” jelas kyungsoo

Yixing menatapnya heran “benarkah?’

“yeah sikapnya seolah tidak terjadi apa apa, tapi tubuhnya sangat panas dan rambutnya berwarna merah padahal tadi pagi Jongin panik karena tubuhnya sangat dingin” jelas Kyungsoo lagi sambil membuka pintu kamar Sehun “..dan rambutnya berwarna pu—“ kata kata Kyungsoo terhenti. Ia lagi lagi dibuat terkejut dengan kondisi Sehun .

 

Yixing tidak membuang waktu dan mendekati Sehun , ia menyentuh dahi sang maknae. “ini normal..” kata yixing. Ia mengelus rambut Sehun yang kini berwarna coklat. Warna coklat adalah warna asli rambut Sehun , tapi hal aneh yang membuat Kyungsoo kaget adalah ada sejumput rambut yang berwarna merah dan juga sejumput yang berwarna putih.

 

“ini tidak mungkin hanya karena tertekan aura negatif” kata Yixing akhirnya. Matanya beralih ke Suho yang berdiri di dekat pintu “suho, apa kau mengenal orang tua Sehun ?” tanya yixing.

 

Suho dengan cepat menggeleng “aku hanya mengenal ibunya, dia juga tidak pernah cerita tentang ayahnya” jelas Suho ragu.

 

Yixing menghela napas “kalau diagnosa ku benar, aku takut ini akan sangat berbahaya untuk Sehun ” hela yixing. Ia meletakkan tangannya ke dada Sehun . Memusatkan pikirannya, sebisa mungkin ia mecari cela supaya diagnosanya itu salah.

 

.

 

..

 

 

“kurasa aku sanggup membunuh Minseok untuk alasan ini”

 

***

 

Luhan menatap Minseok dengan wajah yang sangat kesal, ketegangan terasa begitu kuat diantara mereka. Hal ini membuat Jongdae hanya terdiam dan duduk tidak nyaman. Ketegangan dan aura negatif selalu menjadi salah satu kelemahan dari kaum mereka. Terutama untuk mereka yang bukan asal dari aura tersebut. “Aku sudah mengikuti mu dari awal minseok, kau sahabatku karena itu aku menemanimu disini. Tapi kalau kau masih akan keras kepala seperti ini, walaupun kau sudah dengar perkataan Suho tadi sebaiknya aku pulang. Tidak ada gunanya bagiku untuk tetap disini dan membujukmu” kata Luhan sambill membereskan barang barangnya.

 

“pulang saja kau pikir aku peduli? Aku tidak mau berurusan dengan anak anak seperti mereka“

“anak anak?! Dan lihat siapa yang seperti anak anak sekarang! Kau membuatku malu minseok, kau kabur dari rumah karena kesalahanmu, aku tau kausadar akan hal itu. tapi sifat angkuh mu itu terus menahan mu untuk minta maaf.” Luhan membalas dengan kasar.

 

Tidak pernah sekalipun Luhan bersikap seperti itu. ini pertama kalinya, Luhan adalah tipikal orang yang lebih memilih menunggu sampai seseorang mengakui kesalahannya daripada secara langsung menghardik orang tersebut. Tapi Minseok sudah keterlaluan. Sudah lebih dari satu minggu sejak kejadian itu dan Minseok masih dengan keras kepala menolak mengakui kesalahannya. Ditambah lagi kabar yang di berikan suho.. tidakkah seharusnya ego Minseok mencair?

 

Merasa tidak ada respon apapun, Luhan menghela napasnya kasar. Ia memakai ranselnya dan menatap Jongdae “ aku pulang dulu” pamitnya lalu pergi.

 

***

 

Kris melingkarkan tangannya di pinggang Tao dan membawa Tao terbang, sementara ia sibuk memperhatikan jalan, ia membiarkan Tao memperhatikan keadaan di bawah, bagaimanapun juga tujuan mereka terbang agar lbh mudah menemukan Baekhyun atau Chanyeol bukan untuk sekedar jalan jalan menikmati minggu pagi.

 

“Gege itu baekhyun” Tao menunjuk kepada seseorang yang kini tengah duduk dibawah pohon, bahunya terlihat naik turun dengan tidak teratur. Tao jadi curiga, apakah orang itu sedang menangis?

 

Kris langsung mendarat dengan mulus, ia membiarkan Tao berlari mendekati orang itu terlebih dahulu. “baekhyun-hyung..” panggi Tao dengan nada lembut, tangannya menyentuh pundak Baekhyun membuat Baekhyun menegakkan kepalanya.

 

“uh.. tao..” balas Baekhyun dengan suara serak, matanya terlihat memerah dan wajahnya sembab. Sepertinya prediksi Tao benar, Baekhyun menangis.

“hyung kenapa menangis?” tanya Tao dengan nada lembut. Kedua tangannya mengangkat Baekhyun dan membuat Baekhyun berdiri lalu memeluknya erat.

 

baekhyun tidak menjawab dan dia hanya mebnlas pelukkan tao.

 

“hyung aku tidak bisa membaca pikiranmu..” kata Tao berusaha sedikit bercanda. Baekhyun memukul Tao pelan dan kemudian kembali diam.

 

“bisakah kita pulang?” pinta Baekhyun akhirnya.

 

“tapi chanye—“

 

Kris menyela, “biar gege antar Baekhyun pulang sebentar” Kris bisa merasakan ada masalah antara Baekhyun dan chanyeol. Kemungkinan besar ego yang terlalu kuat sudah melahap Chanyeol bulat bulat hingga membuat dia sanggup membuat Baekhyun menangis. Kris melihat ke arah Tao “tunggu disini sebentar ne?” pinta kris.

 

Tao mengangguk pelan.

 

...

 

Sambil menunggu kris, Tao memutuskan untuk berjalan lagi. Ia melangkahkan kakinya mengikuti aliran sungai. Andai saja sedang tidak terjadi keadaan seperti ini, pasti rasanya sangat menyenangkan berjalan jalan menyusuri aliran sungai. ‘hmpt’ Tao jadi teringat saat pertama mereka bermain main di sungai ini. Saat itu Suho mengajak ia, Sehun dan Jongin bermain di sungai, berseluncur dengan gelombang air kecil yang ia buat, berenang bersama dan menangkap ikan dengan tangan.

 

Senyum mengembang di wajah tao. Yeah, Tao sangat berharap bisa melakukannya lagi bersama sama.

 

Bukk!!

 

Bukk!!

 

“BRENGSEK!”

 

Senyum Tao langsung menghilang begitu mendengar suara pukulan dan teriakan yang familiar di telinganya. Dengan gerak cepat ia mengikuti arah suara itu, dan betapa terkejutnya ia begitu mendapati pemandangan yang di tangkap matanya.

 

“Jongin hentikan!”

 

***

to be continued~

 

please subscribe and comment ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
woogyuyie #1
Chapter 6: kenapa baru nemu ino ff sekarang? ini ff keren serius! tp lebih keren lg kalo ada sequelnya kkkkkk
woogyuyie #2
Chapter 6: kenapa baru nemu ino ff sekarang? ini ff keren serius! tp lebih keren lg kalo ada sequelnya kkkkkk
SehunnieBaby
#3
Chapter 6: Omg im tearingㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜ

SEHUNㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜㅜ
clairenoona_887 #4
Chapter 7: ga bsa dibuka :3
clairenoona_887 #5
Chapter 6: ehh. . udahan ini??
jdi itu reinkarnasi sehun or??
hemehh.. agak gantung.. tp ak ckup ngrti sii sm isi Ff ini. #sotoy xD
ending ny mcem film holywood aj yg tiba2 nongol karakter lain :3
thedjvagon #6
Chapter 6: apa ini?!! kok nggantung sih?!! Aaa!! bikin sequelnya thor! gk rela ff ini tamat dgn ending nggantung gini, udh terlanjur cinta sih sm ni ff! sequel please!
btw you did an amazing job author-nim!
clairenoona_887 #7
Chapter 4: Jongin anak.buangann??
trus knp dy tiba2 pukulin chanyeol..??
aaaaa... Tbc nya ganggu.. :3
okesipp ditunggu next chapt nya author-ssi ^^
thedjvagon #8
Chapter 4: huaaa! ini msh membingungkan!
jd makin penasaran sm inti mslh dr crita ini... itu si sehun sm taemin sebnrnya apaan? tlg dijelasin lg ya author-nim! pokoknya wajib lanjut!
thedjvagon #9
Chapter 1: ini author ParkHyunRee dr ffn bkn?? soalnya di ffn ada ff ini jg. Btw critanya keren nih! suka bgt liat sehun tersiksa(?)
Please update more author-nim
clairenoona_887 #10
Chapter 3: aku msi ga paham sehun knp jd bgtu ap emg blm diceritain yaa? aisshh lemotnyaa :3
brothership plisss (˘ʃƪ˘)
klo bkin kailu aja,kan kekuatan mereka brhubungan tuhh
#Plakkk xD
#reader bnyk maunya
okdehh.. wait for update :))