Quint - Drama Quint

Princess and Pange Love Story

"Drama Quint"

 

Waktu cuti adalah waktu yang paling ditunggu Ayah Suho sejak mulai kerja jadi pilot. Pas masih pacaran, kerjanya ya pacaran sama Bunda waktu lagi cuti. Pas udah nikah, kalau bisa cuti pasti ngajakin Bunda jalan-jalan, menikmati jadi suami istri kemana-mana boleh bareng. Pas udah punya anak, waktu cuti jadi momen yang Ayah Suho pake buat menghabiskan waktu bersama anak-anaknya. Waktu belum ada Quinta, Ayah Suho pasti pergi main bola sama kakak Pange. Waktu ada Quinta, uhhhh gemes banget ayah Suho lupa Bunda dan kakak Pange, pasti maunya nempel-nempel sama Quinta.

Quinta ini emang tipe anak bungsu yang disayangggggg banget sama semua orang, ya terutama Ayah Suho. Dulu kalau sama Pange, Ayah Suho masih bisa nih ngomel-ngomel kalau Pange ngga nurut. Tapi sama Quinta… mau naikin suara buat marah aja Ayah Suho ngga tega. Ya abisnya, anaknya lucu banget, cantik banget, mana tega marahin… Dan lucunya, Quinta juga nempel banget sama Ayah Suho. Dari masih di perut sampai sekarang udah empat tahun, masih aja loh kalau mau bobo, yang dicari ya Ayah Suho, atau kalau Ayah Suho lagi pergi, cari “baunya” Ayah Suho; misalnya pinjem jaketnya, atau tidur sama Bunda, ciumin bantalnya Ayah Suho.

Makanya ngga heran pas Ayah Suho ada cuti, hal pertama yang ada dalam pikiran Ayah Suho cuman satu, mau jalan-jalan sama Quinta. Bukan Ayah Suho pilih kasih, tapi Pange yang udah kelas 5 SD lagi banyak les sedangkan Ayah Suho cutinya pas hari kerja. Otomatis Pange ngga bisa segampang itu bolos sekolah dan les dan ikut Ayah Suho jalan-jalan sama Quinta. Kalau Bunda sih pastinya setia menemani Ayah Suho dan Quinta. Jadilah pagi itu mereka menghabiskan waktu bersama dan lanjut pergi…. Ke mall.

Ya realistis aja. Tinggal di Jakarta, rumah di Menteng, ngesot dikit ketemu Starbucks, ngesot dikit lagi ketemu… mall. Berhubung Bunda mau ketemuan sama temen kuliahnya yang lagi nungguin anaknya ke kids gym, akhirnya Ayah Suho bareng Quinta dan Bunda pergi ke Kota Kasablanka. Mereka mostly muter-muter mall, terus lunch, terus setelah itu ketemuan sama temennya Bunda dan saat itulah… Quinta menemukan sesuatu yang menarik.

“Ayah.” Quint tau-tau narik kerah baju Ayah Suho.

“Ya…”

“Pantai…” Quint nunjuk ke satu replika pantai yang ada di tengah-tengah mall. Salah satu produk susu bayi yang terkenal lagi bikin acara main di pantai. Mereka beneran bikin pantai di tengah mall, lengkap dengan pasir pantai dan tentunya perangkat untuk bikin istana pasir. Quinta dulu pernah pergi ke pantai pas di Bali dan puas banget main-main di pantai. Begitu lihat pasir pantai, pikirannya cuman satu: mau main pasir!

“Ayah ayo masuk…” kata Quinta, sekarang minta turun dari gendongan ayahnya.

“Ngga bisa, Sayang.” Kata Ayah Suho, sambil berlutut di sebelah Quinta.

“Kenapa?”

“Belum buka. Masih diberesin.” Jawab Ayah Suho sambil nunjuk beberapa petugas yang memang lagi bersih-bersih. Secara ngga ada anak-anak dan hari kerja, jelas aja wahananya masih tutup.

“Mau masuk…” sekarang Quinta udah mulai merajuk, nempel di pagar pembatas dan memandangi pasir pantai yang seolah memanggil-manggil Quinta. “Mau…”

“Sayang, nanti kita main kalau udah dibuka ya? Sekarang masih tutup tuh… Ngga bisa…”

“Kenapa?”

Ayah Suho menarik napas. Susah banget memang ngomong sama balita.

“Soalnya masih tutup, Quint.” Kata Ayah Suhi sambil senyum, elus-elus rambutnya Quint.

“Tapi Quinta mau ke situ. Boleh ya?” kata Quinta sambil liat Ayah Suho. Buat Quint, ayahnya ini adalah idola, hero, ngapain aja bisa dan minta apaan aja pasti bisa dikasih.

“Ngga bisa, Sayang.”

“Ke…napa?”

Ayah Suho speechless. Ngga tau lagi mau ngomong apa karena setelah dibilangin ngga bisa, Quinta langsung berkaca-kaca dan secara dramatis, menutup mukanya dengan kedua telapak tangan Quint yang mungil dan…. nangis. Selesai. Hati Ayah Suho rasanya retak dikit.

“Quint… jangan nangis dong…” bujuk Ayah Suho sambil gendong Quint, yang digendong masih nutup muka dan nangis pelan-pelan. “Quint…”

“Quint cuman pengen main di pantai, Ayah…” kata Quint, masih dengan suara terisak.

“Sini dengerin Ayah… Mana mukanya, masak Ayah ngomong ngga diliat…” Ayah Suho berusaha membujuk Quint. Mukanya merah habis nangis, matanya basah.

“Quint mau main pasir?”

Quint ngangguk.

“Quint mau bikin istana pasir?”

Quint ngangguk lagi.

“Quint mau ke pantai?”

Sekali lagi Quint ngangguk.

“Yaudah, liburan ini kita ke Bali… Main di pantai beneran. Quinta mau?”

Quint kelihatan mikir bentar tapi terus ngangguk.

“Jadi Quint sekarang ngga sedih lagi?”

Quint masih manyun sambil lap air mata, tapi terus dia menggeleng. “Ngga sedih.”

“Kenapa ngga sedih?”

“Soalnya mau ke pantai…”

“Pinter…”

Ayah Suho terus ciumin pipinya Quinta sampe bikin anaknya kegelian terus ngga berapa lama, udah ketawa- ketawa lagi. Hhh… lega banget masalah sama Quint beres. Ayah Suho paling ngga tega sebenernya kalau anak-anaknya nangis, cemberut, sedih, ngga keturutan. Tapi ya gimana… tempatnya emang ditutup dan ngga mungkin juga Ayah Suho maksa minta dibuka. Ayah Suho pun langsung ajakin Quint jalan-jalan lagi dan sampe waktunya pulang, menjauh dari area sentral mall, takut Quint merajuk lagi pengen masuk ke tempat main pasir.

Di lobby mall, sambil nungguin mobil jemput ke lobby, Quinta yang lagi digendong ayahnya dan senderan di bahunya Ayah Suho, memandang sendu ke dalam mall.

“Ayah.”

“Ya Sayang?”

“Besok ke Bali-nya jam berapa?”

Yah, kayaknya Ayah Suho masih harus puter otak meyakinkan Quinta… Good luck Ayah! 

 

----------------------------------------------------------------------------------------------

 

Aduh kangen ya sama Ayah Suho dan Quint. 

Hope you guys enjoy it ;) 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
yuriyaa
Editing the foreword. Dicek dulu yaaa...

Comments

You must be logged in to comment
stebbuny #1
Kangen fic ini uhuhuhu
Ocioci #2
Chapter 6: Gemes.... Kangen princess
stebbuny #3
Chapter 64: tambah pairing coba, BaekYeon mungkin ? xD wkwkwk
stebbuny #4
Chapter 64: Ayah Suhooooo:""))
yaampun daddy material banget nihhh.
nggak pernah bosen baca drabble drabble disini.
thanks authornim<3
cepet dilanjut yaa selanjutnya, mungkin daddy Kris ? atau Kai ? atau Sehun ? kkkkkk, I'll be waiting!
abcderrawr #5
Chapter 64: Kak kangen banget sama cerita ini. Ini quinta sama banget ya kayak adek sepupu aku kalo udah minta harus banget keturutan hahaha
addict0503
#6
Chapter 64: iyaa kak kangen bangett ;;
yookaila #7
Chapter 64: awwww Quinta chu banget gakuat huhu kangen :"
vivie_galaxyluhan #8
Chapter 64: aHHHhh seneng bgt update,,
hehehe kange daddy kris,,
fienyeol #9
Chapter 64: Kangen banget,,next ya kak... fighting ^^