Chapter 5

Just Listen What Your Heart Saying

Warning : cerita bisa jadi tidak jelas, typo beterbangan dan segudang kekurangan lainnya.

Rating : PG

Perasaan sehun tak tenang Selama perjalanan ke apartemen jessica. Pikirannya kembali melayang pada kejadian tempo hari di daejeon. Yang jelas sehun merasa tak enak. Dia yakin sempat melihat air mata di pelupuk mata jessica saat itu. Ada perlu apa sampai jessica mendatanginya? Daejeon memang tidak jauh, mungkin hanya satu jam perjalanan dari seoul tapi tetap saja kalau sesuatu itu sifatnya tidak mendesak seharusnya jessica tidak perlu repot – repot sampai ke daejeon segala. Mereka kan masih bisa bertemu di sekolah keesokan harinya.

I miss you like crazy

Even more than words can say

I miss you like crazy

Every minute of every day

Jarak apartemen sehun dan jessica ada dua puluh kilometer. Kalau ditempuh menggunakan sepeda motor mungkin memakan waktu perjalanan tiga puluh menit. Tapi sekarang namja itu  justru sudah berdiri dengan gagahnya di area parkir apartemen mantan yeojanya. Sehun berhasil membuat perjalanan normal yang seharusnya ditempuh selama tiga puluh menit menjadi lima belas menit perjalanan penuh dengan adrenalin. Mempersingkat waktu menjadi setengahnya sama artinya dengan menambah kecepatan menjadi dua kali lipat. Dengan jarak yang sama untuk menempuh tiga puluh menit perjalanan diperlukan kecepatan 80 km/jam. Jadi bisa dihitung berapa kecepatan sehun berkendara? 160 km/jam. Suatu keberuntungan namja itu masih selamat sampai tujuan.

Apartemen jessica tidak begitu mewah, namun juga tidak buruk. Menurut namja serba berkecukupan seperti dirinya apartemen ini termasuk kelas menengah. Apartemen namja itu saja memakan biaya dua kali lebih mahal dari biaya sewa apartemen ini.

Saat akan memasuki lift menuju lantai tiga. Secara tak sengaja namja itu melihat jessica keluar dari gedung. Yeoja itu masih dan akan selalu ia rindukan. Ia merindukan sikap dingin jessica. Bagaimana yeoja itu membuat sehun mati kutu karena kata – katanya. Hanya jessica seorang wanita yang mampu membuatnya merasa membeku sekaligus lumer dalam satu waktu.

“Jessica” panggilnya

Dalam hitungan detik namja itu berjalan mendekat. Meraih gadis yang sebulan lalu masih menjadi kekasihnya.

“sehun”— jawab jessica terkesan dingin, sehun pun menyadarinya. Tak ada lagi nada bicara yang sengaja dibuat manja untuk mencari perhatiannya seperti sebulan yang lalu. Apa mungkin jessica masih sakit hati pasca kejadian kemarin. “kau,, mau apa kemari eoh? Kau mau menyakitiku ya” tuduhnya sambil berkacak pinggang. Udara malam hari yang sudah dingin terasa jauh lebih dingin oleh ucapan Jessica. Rupanya benar dugaan sehun, sepertinya memang kenangan buruk kota daejeon masih membayangi gadis itu.

“mwo?? Tidak,, aku hanya kawatir padamu. Aku menyesali kejadian di daejeon kemarin. Maaf”

‘Sial. Sepertinya aku salah ucap’ sehun – namja itu terlihat menggigit kecil bibirnya. Sebelah matanya sedikit menyipit. Dua tahun bersama membuat jessica paham ekspresi – ekspresi apa saja yang ditunjukkan sehun saat dirinya merasa menyesal

“daejeon? Kenapa kau justru membahasnya?” ucap jessica sarkastik mencemooh sikap sok tahu mantan kekasihnya

Sehun menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal baru kembali berujar. “sudah lah lupakan saja. Yang jelas saat itu aku menyesal, maafkan aku. Tidak seharusnya kau melihatnya”

‘Tskk’ jessica mendecih. Kemudian segera berbalik arah tanpa melihat namja itu. Kepalanya yang sudah pusing sejak awal mendadak jadi tambah lebih pusing. Bertemu dengan sehun seperti menggali memori di daejeon yang ingin ia kubur.

‘Kenapa namja ini bisa muncul di parkiran apartemenku?’

‘Ahh sudah lah tak perlu dipikirkan, kepalaku pusing dan aku butuh obat. Lebih baik sekarang aku segera menuju apotek dua blok dari sini, minum obat lalu segera tidur’ batin jessica yang bukannya merespon namun justru berjalan menjauhi sang namja.

“hei jessica—“ diam. Yeoja itu tetap tak merespon dan lebih memilih meninggalkan sehun sendiri di area parkir. “jessica jung –“ masih tak ada jawaban.

Geram karena jessica terus saja tak menghiraukannya  sehun akhirnya sedikit berlari mengejar yeoja itu. “JESSICA” ucap sehun sambil menarik tangan kanan jessica. Saking besarnya gaya yang ia berikan membuat jessica sedikit terhuyung, kepala gadis itu sedikit membentur dadanya yang bidang.

“dengar aku minta maaf atas se—“

ucapan sehun terpotong karna belum sempat namja itu menyelesaikannya sebuah suara familiar yang diyakini berasal dari gadis di depannya membuat sehun bungkam.

“atas apa? Yang terjadi di daejeon? Kalau masalah itu kau tak perlu minta maaf. Lagi pula bukan urusanku juga kau mau apa dengan ke-ka-sih barumu” ucap jessica sarkastik sedikit mengeja dan memberi penekanan pada kata ‘kekasih’. “ Lakukan sesukamu dan jauhi aku”  tambah jessica sambil menghentakkan pergelangan tangannya yang masih di genggam namja itu.

“jangan begini, saat itu aku menyesal. niatku kemari ingin minta maaf—“ sedikit salah tingkah namja itu kembali berucap. “—disamping itu aku juga merindukanmu” gerakan mata sehun yang tidak tenang pada posisinya seolah bisa menunjukkan betapa gugupnya dia saat ini.

Deg,, kata – kata terakhir dari namja bernama oh sehun mampu membuat hati jessica bergetar. Seandainya saja kata – kata itu sehun ucapkan ketika masih berstatus kekasihnya, tentu jessica akan meleleh dibuatnya. Namun untuk sekarang, perkataan itu malah membuat hatinya nyeri. Tidak mungkin sehun mengartikan ‘rindu’ dari kalimatnya sama seperti hasil tafsiran jessica. Sehun sekarang sudah menjadi kekasih orang. Bukan siapa – siapanya lagi.

“jadi kau menyesal sehunnie? Dan baru sekarang setelah selama satu bulan lamanya kita putus? Kemana saja kau selama ini. Kemana saja kau saat aku merasa benar – benar membutuhkanmu. Kau jahat sehun kau egois. Kau mengataiku berselingkuh, padahal kau sendiri yang melakukannya. Sekarang baru setelah aku melihatmu berciuman dengan seohyun kau menyesal?” murka jessica. Tanpa pikir panjang yeoja itu segera berjalan, meneruskan langkahnya yang tadi sempat tertunda. Namun baru juga dua langkah, kepala yeoja itu terasa sangat pusing. Bukan hanya kepala tapi perut bagian bawahnya juga terasa nyeri bercampur sakit. Tak lama jessica berdiri karena setelah itu kegelapan benar - benar merenggut kesadaran yeoja itu.

“maaf, maafkan aku jess. Kumohon.. Jessica – jess, JESSICAA” teriak sehun panik. Melihat tubuh mantan yeojanya mulai tidak seimbang, sehun yakin kalau jessica akan pingsan. Benar saja, tak lama setelah itu tubuh gadis yang berhasil ia dekap limbung dengan mata yang sudah terpejam sepenuhnya. Yang lebih mengagetkan sehun adalah melihat aliran darah yang kini mengalir di antara paha gadis itu. sebenarnya apa yag terjadi?

~JLWYHS~

“maaf, maafkan aku jess. Kumohon buka matamu”

Sehun melarikan yeoja yang masih dicintainya ke rumah sakit terdekat menggunakan jasa taxi. ia menyesal kenapa membawa motor sportnya bukannya memilih mengendarai mobil tadi. Ia yakin bisa mengemudi tiga kali lebih cepat dari pak sopir yang menurutnya lelet. “tidak bisakah bapak mengemudi lebih cepat lagi. Yeojaku pingsan dan aku harus segera sampai ke rumah sakit”

“maaf tuan sepertinya di depan ada perbaikan jalan”

Tak banyak yang bisa sehun lakukan. Sejak beberapa saat yang lalu, lalu lintas kota seoul lumpuh total akibat perbaikan jalan. Seberapa inginnya sehun mengutuk pemerintah yang dengan seenaknya saja memilih hari ini untuk mendandani jalan. Memang kemarin – kemarin kemana saja, dasar pemerintah tak berguna. Batin sehun merutuki segala hal yang terjadi

“berapa jauh rumah sakit terdekat dari sini?”

“masih sekitar 500 meter tuan”

Ceklek, pintu penumpang taxi itu pun terbuka menampakkan sosok laki – laki tampan yang kini tengah menggendong bridal style seorang yeoja. Tak sabar terus menunggu di dalam taxi membuat sehun lebih memilih keluar mencari cara lain agar yeojanya bisa segera sampai rumah sakit. Sehun tak perduli, mau berapa pasang mata pun yang melihatnya dengan pandangan keanehan. Namja itu terus berlari sambil tetap membopong gadis yang saat ini ia rengkuh.

“Jessica kumohon bertahanlah” ucap sehun frustasi. Tak ada waktu bagi sehun untuk memikirkan penampilannya. Rambut dan pakaiannya yang acak – acakan tak pernah ia betulkan. Malah tangan kekar namja itu selama lima menit sekali terlihat menjambak – jambak rambutnya. Melihat jessica tak sadarkan diri, ditambah darah yang kini mulai mengering di antara pahanya. Panik, mungkin itu adalah satu – satunya yang bisa sehun rasakan saat ini.

“tuan kembaliannya”

Hilang sudah segala jenis arogansi yang sering dia banggakan. Masa bodoh dengan nama baik atau apa lah itu. Melihat wanita yang paling dicintainya tak sadar membuat sehun gila. Dia bahkan tak menggubris sama sekali teriakan supir taksi yang terus memanggilnya. Tarif taxi dari apartemen jessica sampai tempat ini kira – kira tujuh ribu won tapi karna panik sehun justru membayar 100 ribu won dan tidak meminta kembalian. Keselamatan yeoja ini jauh lebih penting dari nilai berapa pun juga

.

DRAKKK

“tolong,, siapapun tolong aku” teriak sehun di depan pintu seoul hospital. Dirinya seperti namja kesetanan karena sudah mengganggu kenyamanan rumah sakit tapi siapa perduli di situasi semacam ini lelaki mana pun pasti akan melakukan hal yang sama.

Dari dalam beberapa orang dengan seragam serba putih segera membantu sehun. Pertama mereka memindahkan gadis dalam gendongan sehun ke atas kasur. Mendorong kasur beroda itu ke arah instalasi gawat darurat. Dari belakang sehun mengikuti langkah tim medis yang membawa jessica. Namun kebijakan rumah sakit melarang orang lain selain tim medis memasuki ruangan itu. tak punya pilihan namja itu akhirnya menurut, langkah sehun terpaksa berhenti tepat di depan pintu instalasi. tubuhnya yang sejak tadi bersandar pada dinding rumah sakit perlahan mulai merosot. Telapak tangan namja itu merangsek naik membingkai wajahnya yang telah basah oleh campuran keringat dan air mata. Sesak, sungguh dadanya terasa sesak melihat jessica dalam keadaan tak berdaya seperti tadi. Pikirannya melanglang buana pada segala kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi. Ia tak akan siap jika sesuatu yang buruk terjadi pada jessica.

Selama 30 menit sehun menunggu tanpa kepastian. Dan selama itu juga dia belum merasa tenang. Kepalanya seketika menoleh begitu dia mendengar suara decitan pintu. Benar saja laki – laki yang sehun yakini sebagai dokter yang tadi memeriksa jessica berjalan menghampirinya. Spontan sehun segera berdiri, mensejajarkan dirinya dengan dokter itu.

“dokter bagaimana keadaan jessica” tanya sehun panik. Satu – satunya yang bisa dia pikirkan adalah kondisi jessica.

“dia baik – baik saja..sebelumnya anda siapanya yeoja itu?”

Merasa kaget sehun menjawab sedikit terbata “saya – kekasihnya dok”. Apa kekasih? Ia tak tahu kenapa kata itu keluar begitu saja dari mulutnya. Tanpa pemikiran.

“kalau begitu apakah anda adalah ayah dari janin yang dikandung oleh yeoja ini?”

“mwo??”

Sehun terbeliak begitu kalimat dokter tersebut telah sampai saraf sensorik pendengarannya. sebenarnya telinga sehun masih berfungsi. Ia bisa mendengar dengan begitu jelas ucapan dokter. Hanya ucapan dokter tersebut terlalu mengagetkan.

‘Apa maksud dokter ini? Siapa mengandung siapa?’ Batin namja itu.

“Jessica, yeoja chingu anda saat ini tengah hamil lima minggu”

“mwoo?? Ha,,hamil? Lima minggu?” bola mata sehun melotot dan nyaris saja keluar kalau tidak ada otot – otot mata yang menahan agar bola mata itu tetap pada tempatnya. ‘Jessica, yeoja chingu anda saat ini tengah hamil lima minggu’ benarkah kalimat pak dokter itu ditujukkan padanya. Apa jessica yang dimaksud oleh dokter benar jessica yang bersamanya.

“anda tidak tahu? Gadis bernama jessica yang berada dalam IGD dan jika benar merupakan kekasih anda sedang mengandung lima minggu. Trimester awal kehamilan merupakan masa yang rentan untuk ibu hamil, jadi saya harap anda sebagai kekasihnya bisa lebih baik menjaganya.”

Lima minggu. Itu artinya pertama kali mengandung, jessica masih berstatus sebagai kekasihnya. Lalu apakah mungkin janin yang saat ini jessica kandung adalah anaknya. Anak Oh sehun. Tapi seandainya memang benar demikian lantas kenapa jessica sama sekali tak pernah mengungkit masalah ini. Masalah kehamilan seharusnya menjadi masalah kedua belah pihak. Pihak pria dan wanita yang bersangkutan. Mungkinkah jessica sendiri juga belum mengetahui hal ini. Pikir sehun

“lalu bag,,bagaimana—“

“untuk saat ini dia dan janin yang ada dalam kandungannya masih baik - baik saja. Untuk ukuran wanita seusianya saya pikir kandungan yeoja itu cukup kuat. Tapi tetap saja kalau gadis itu selalu mendapat tekanan dari lingkungan, kondisinya bisa memburuk dan bahkan bisa saja dia mengalami keguguran”

“keguguran?”

sampai detik ini berita yang disampaikan dokter bahwa jessica hamil masih sulit dipercaya. Tapi dokter itu terlihat yakin sekali. Sepertinya tidak mungkin kalau sampai ada kesalahan pemeriksaan.

“ini—“ ucap dokter menyodorkan kertas hitam putih yang sehun tak tahu apa itu. “—hasil foto USG kekasih anda. Lihat ini adalah anak anda, di usia kehamilan lima minggu ukuran janin masih sebesar ujung pulpen tapi lihatlah beberapa minggu kedepan pasti dia akan tumbuh jauh lebih besar”

Sempat ragu meski akhirnya sehun menerima foto USG yang dokter berikan. Perasaannya kali ini sangat sulit untuk dideskripsikan. Ada campuran kaget, marah, tapi juga sedikit perasaan bahagia. Benar saat ini ada sedikit perasaan bahagia yang membuat hati sehun menghangat.

“anak—ku”

.

Tiga puluh menit berlalu dan kini sudah saatnya yeoja berambut coklat eboni itu membuka sepasang manik indah kecoklatan yang sejak tadi bersembunyi di balik kelopak matanya. Masih dalam posisi berbaring tatapan yeoja itu tak beranjak dari langit – langit. Mungkin yeoja itu sudah berhasil menyusun kronologi kejadian sehingga tanpa perlu bertanya lagi yeoja itu bisa menebak bahwa rumah sakit adalah tempat dirinya berada saat ini. Atau bisa juga bau obat dan campuran desinfektan khas tempat ini terlalu meninggalkan bekas untuknya sehingga hanya dengan mencium aromanya membuat jessica yakin bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit.

Sedangkan sosok Oh sehun namja yang pernah memiliki hubungan dua tahun dengannya terlihat duduk bersandar pada sofa yang memang tersedia di kamar VIP berukuran lima kali enam meter tersebut. Selama lebih dari satu jam sehun menunggu sampai jessica tersadar. Kecanggungan terjadi saat kedua manik mata mereka bertemu. Coklat bertemu kehitaman.

“jess aku—“ hanya dua dari sekian banyak kata yang pada akhirnya lolos masuk ke pendengaran sehun

“kau tentu sudah mendengarnya bukan?—“

Suara gadis itu mengejutkan sehun membuat tubuhnya yang semula terangkat untuk berdiri perlahan turun kembali, bersentuhan dengan kelembutan sofa di ruangan. Dirinya terkejut, tak menyangka kalau jessica akan membuka suaranya. Dan seketika semua kata – kata menuntut penjelasan yang berhasil namja itu susun sedemikian rupa lenyap.

“—aku yakin dokter sudah memberitahukan semuanya padamu. Kau tak perlu khawatir sehun, tenang saja anak ini bukan apa – apa. Aku tidak akan meminta pertanggung jawabanmu karena aku akan menggugurkan janin ini” ucap jessica pada akhirnya.

Mendengar jessica menyebut kata ‘menggugurkan’ namja yang menjadi lawan bicara jessica hanya bisa berdiri mematung. Tak ada satu pun kata yang berhasil lolos setelah jessica selesai berucap. Lidah lelaki itu tiba – tiba saja terasa kelu. tak tahu apa yang harus dia lakukan untuk saat ini. Tentu bohong besar jika sehun mengatakan kalau dirinya tidak shock saat untuk kali pertama dokter mengatakan kalau jessica hamil. Bahkan selama beberapa saat sehun sempat berpikir bahwa mungkin saja dokter tersebut salah melakukan diagnosis. Namun gambar 4 dimensi yang ditunjukkan dokter tersebut adalah bukti. Gambar yang saat ini berada dalam genggaman tangan sehun adalah sebuah bukti autentik tak terbantahkan yang menunjukkan kalau jessica memang benar tengah mengandung.

Sehun POV

Apa lagi ini belum ada sejam yang lalu dokter mengatakan jessica hamil lima minggu dan sekarang belum sempat aku meminta penjelasan yeoja itu justru dengan seenaknya mengatakan kalau dirinya akan menggugurkan janin dalam kandungannya. Sejujurnya saat ini aku merasa telah menjadi orang paling bodoh. Berapa lama Jessica menyembunyikan hal ini dariku? Selama lima minggu rupanya semua telah berjalan di balik punggungku dan aku tidak mengetahui apa pun. Kecewa, aku benar – benar merasa kecewa dan dibohongi. Kenapa Jessica tega menyimpan rahasia sebesar ini dariku. Kalau saja aku tak mengaku – ngaku sebagai kekasih jessica lalu dokter tidak mengatakan hal ini maka—. Arghhh kepalaku rasanya seperti akan meledak saja.

“katakan padaku sudah berapa lama kau mengetahuinya?”

Aku memperhatikan dirinya yang hanya berdiam diri saja sejak tadi. Pandangan matanya masih terlihat menerawang langit – langit rumah sakit. Memandang langit – langit itu seolah tak ada objek lain yang lebih menarik untuk diamati. Aku tahu jessica hanya sedang berusaha menghindariku. Menghindari sorot mata menuntut penjelasan yang saat ini aku pancarkan. Hal ini membuatku sedikit gemas padanya. Kenapa sekarang dia bertingkah seperti seorang maling yang sedang tertangkap basah begini.

“kau bisa mendengarku kan? Jangan diam saja dan jawab pertanyaanku!”

‘arghhh’

Beginilah caraku menunjukkan seberapa frustasinya aku saat ini. Menjadikan rambut – rambut di kepalaku yang seharusnya tidak bersalah sebagai pelampiasan, mengacak – acaknya tak beraturan, tak perduli meski mungkin saja setelah ini aku akan berhadapan dengan resiko kebotakan. Aku hanya bingung tak tahu apa yang mesti aku lakukan. Berita ini bagaikan bom yang tiba – tiba saja meledak. Tanpa pemberitahuan, tanpa aba –aba.

“lima minggu, dokter berkata kehamilanmu memasuki usia lima minggu.. Kalau benar dugaanku maka seharusnya anak itu adalah darah dagingku bukan? Kauu ‘berhenti sejenak’ jangan katakan kalau kau sudah mengetahuinya dari awal karna kalau benar begitu aku akan sangat marah padamu jess”

Sudah cukup. Kata – kata tertahan yang sejak tadi kusimpan pada akhirnya terucap juga. Serangkaian kalimat panjang lebar barusan aku ucapkan hanya dalam satu kali tarikan napas. Aku tahu aku bodoh, aku tidak punya kelebihan apa pun, meski begitu apa yang dilakukan jessica tetap tidak bisa dijadikan pembenaran.

“jessica ayolah, katakan sesuatu.. Kau, bagaimana kau bisa bersikap setega ini.. Hari ini aku mendengar semuanya, disaat yang hampir bersamaan aku mengetahui dua hal sekaligus. Pertama aku mendengar dari dokter perihal kehamilanmu, tiga puluh menit kemudian kau sadar dan mengatakan kalau kau akan melakukan aborsi.. Tolong pikirkan bagaimana perasaanku saat ini”

Dia dan kediamannya membuatku muak.. Nyaris saja aku bangkit berdiri sampai aku mendengar suara yeoja itu, suara lembut yang aku rindukan.

“sehun—“ ucap jessica sebelum kembali dalam kebisuan sesaat. Begitu aku mendongakkan kepalaku untuk melihat ekspresinya, seketika dada ini serasa disergap oleh jutaan penyesalan. Selama dua tahun kita bersama, belum pernah aku melihat sosok jessica begitu rapuh. Selama ini jessica yang aku kenal adalah sosok yang keras kepala. Jessica dan kepala batunya

“—percayalah lima hari yang lalu aku pun sama kagetnya denganmu. Apa kau juga merasakan sesak dibagian dadamu?” jessica kembali mengambil napas dalam. “selama lima hari ini dadaku selalu terasa sesak karena menahan jutaan emosi yang tak bisa aku keluarkan. Apa kau ingat kejadian di daejeon?”

DEG.. Daejeon,,,

Mendengar kata daejeon membuat pikiranku kembali pada kejadian dua hari yang lalu. Kejadian antara aku, jessica dan seo.

Sehun POV end

.

“dua hari yang lalu aku pergi ke daejeon untuk menemuimu. Tujuanku kesana murni karna aku ingin memberitahu kabar ini. Aku pikir walau pun tidak lama tapi paling tidak kau pernah merasakan akan memiliki seorang anak, menjadi seorang ayah. Namun sayang semua tidak berjalan sesuai rencana, aku urung memberitahumu  begitu aku melihat kebersamaan kalian – kau dan seohyun.—”

Setelah dari tadi dirinya terus diam dan menjadi pendengar, kini tiba saat yeoja itu menumpahkan segala rasa yang mengganjal. Yeoja itu menarik napas dalam – dalam pertanda akan mulai berbicara kembali.

“—Lalu aku mulai berpikir, mungkin memang sebaiknya kau tak usah tahu saja. Lagi pula semua akan selesai begitu aku memutuskan menggugurkan janin ini. Kau setuju kan?”

“jes dengar aku—“ kata – kata sehun kembali terpotong.

“tunggu aku belum selesai bicara, dengarkan aku dulu please. Sehun, sekarang kau dan aku sudah memilih jalan masing – masing. Kisah kita berdua sudah usai, yang ada kini hanya kisahku dan kisahmu. Sejak satu bulan yang lalu tak ada lagi kata ‘kita’, yang ada hanyalah kata kau dan aku. Ketika di daejeon aku melihatmu begitu bahagia, lalu kau pikir apa aku tega merusak kebahagiaan orang lain hanya karena janin yang secara tidak sengaja kita miliki?”

Hening

Telak. Dia benci ketika dirinya merasa tak berdaya seperti saat ini. Nurani sehun berteriak meminta jessica mengurungkan niatnya untuk melakukan aborsi. Janin itu adalah anaknya, miliknya juga. Bukankah pepatah mengatakan diperlukan dua orang untuk bermain tenis? Bukankah diperlukan dua orang untuk membuat seorang bayi. Anak itu bukan sekonyong – konyong tercipta dari hasil partenogenesis.

Seperti halnya jessica, sehun juga seharusnya memiliki hak yang sama untuk memutuskan. Tapi kembali lagi, dia bisa apa. Bukan dia yang harus mengandung selama sembilan bulan, bukan dia pula yang merasakan sakitnya proses melahirkan. Mungkin jessica benar. Lagi pula saat ini dia memiliki seohyun gadis baik yang sudah selama sebulan ini menemaninya. Bisa sehun bayangkan bagaimana sakit hatinya yeoja itu kalau sampai dia tahu namja chingu yang sangat dicintainya menghamili seorang gadis yang kebetulan mantan kekasihnya sendiri. Sudah cukup jessica saja. Untuk sekarang dan kedepannya sehun tak ingin menyakiti hati seorang gadis lagi.

‘maaf, maafkan ayahmu ini nak. Saat ini ayah tak punya banyak pilihan, tapi ayah janji akan selalu melindungi ibumu paling tidak sampai dia menemukan orang yang tepat untuk melindunginya’

Masih dalam keadaan emosi dan tangan yang terkepal kuat, namja itu meninju dinding rumah sakit sebelum melangkah keluar ruangan. Rasa sakit akibat memukul kerasnya dinding sama sekali tak sebanding dengan rasa sakit yang sedari tadi dia rasakan. Belum apa – apa dia sudah merasa gagal menjadi figur ayah yang baik untuk anaknya.

Di lain pihak, selepas kepergian sehun. Yeoja cantik bernama jessica itu mulai menangis. Pertahanan yang dibangunnya runtuh menyisakan isak tangis yang kini dia keluarkan. Sebenarnya dia tak ingin membohongi sehun dengan mengatakan kalau dia akan melakukan aborsi. Tapi mau bagaimana lagi, jessica pikir ini adalah jalan terbaik untuknya, sehun, dan seohyun. Jessica tetap pada keputusan awalnya untuk mempertahan janin ini. Kita lihat saja kemana permainan takdir ini membawa mereka.

“sehun maafkan aku,, hiks”

~JLWYHS~

Jessica memilih untuk pulang ke rumah. Dia menolak saat dokter memintanya tinggal di rumah sakit selama beberapa hari. Akhirnya setelah mengurus biaya administrasi sehun pun mengantarkan jessica kembali ke apartemen. Saat di dalam taxi kedua insan tersebut tidak saling bertukar pembicaraan sama sekali. Keduanya masih tenggelam dengan dunia masing masing. Disamping itu juga mereka bingung mau bicara apa.

“kita sudah sampai” ucap sehun. Tak membiarkan jessica membuka pintu taxi sendiri. Sebagai namja yang ingin bersikap gentle sehun mengantarkan jessica sampai ke dalam ruangan apartemennya. Melihat ke dalam ruangan membuat sehun merasakan rindu pada apartemen yang dulu sering disinggahinya itu. Apartemen ini meninggalkan banyak kenangan kebersamaanya dengan jessica.

“ruangan ini—kau merawatnya dengan baik rupanya”

Ini aneh. Tidak biasanya namja itu bersikap sentimentil. Prinsip yang selama ini dia anut adalah lupakan masa lalu let’s move, tapi kenyataannya ada sesuatu yang bergetar saat ia menatap ke sekeliling ruangan. Tiap sudut dalam apartemen jessica tak luput dari pengamatan sehun. Dia merasa terlalu sayang kalau harus melewatkan tiap inchi detil apartemen yang membawa kisah mereka selama dua tahun. Di apartemen ini mereka pernah melakukan banyak hal bersama. Makan bersama, nonton bersama, belajar bersama dan ehmm tidur bersama.

Sofa yang terletak di depan LCD TV masih sama seperti yang dulu. Meja makan itu juga masih sama. Bahkan noda di dinding ini masih sama. Tak ada yang berubah dari ruangan ini. Untung saja jessica tak berniat menata ulang semua lekuk apartemen.

“terima kasih,, kau boleh pulang. Aku sudah lebih baik sekarang”

Bukan maksud jessica untuk mengusir, jessica hanya berusaha kembali pada realita. Nampaknya bukan hanya sehun satu – satunya orang yang bernostalgia saat ini. Jessica pun selama beberapa saat membayangkan cerita mereka di masa lalu. Semua terjadi di apartemen ini.

“kalau begitu aku permisi. Kau baik – baik disini, kalau butuh apa pun jangan ragu untuk menghubungiku.”

sebelum pergi sehun masih sempat melakukan rutinitas yang dulu selalu mereka lakukan sebelum berpisah – mengecup kening jessica.

“Selamat malam— jessica”

.

Mati – matian jessica menahan agar  air matanya tak menetes. Sehun menciumnya, mencium keningnya seperti dulu saat mereka berpacaran. Seketika bermacam – macam kenangan entah itu manis atau pahit bersliweran di otak gadis itu. Bohong jika ia mengatakan tak merindukan momen ini. ‘jangan menangis,, jangan menangis’. Kalau sampai sehun tahu dia sedang bernostalgia dengan masa lalunya apa yang akan dia pikirkan?

.

Sehun memang telah kembali tapi tak sedetik pun jessica melupakan kejadian yang baru saja dialaminya. Sama seperti sehun jessica juga merasa terkejut. Tak pernah ia bayangkan kalau sehun akan mengetahui rahasia terbesarnya dengan cara seperti ini.

Drtt,, drtt ‘1 message receive’

“siapa yang sms malam – malam begini” tanya jessica lebih kepada dirinya sendiri. Ada tiga orang yang ia pikirkan pertama tifanny atau hyoyeon. Jika sms itu dari mereka berdua maka sudah bisa dipastikan sms itu berisi pesan atau kiat khusus ibu hamil. Sejak tahu jessica hamil, kedua sahabat jessica itu jauh lebih perhatian dan cenderung over protektif dari sebelumnya. Tapi jessica senang karna itu artinya mereka berdua perduli padanya.

Selain kedua sahabatnya, sosok lain yang sempat terpikir adalah kris. bukan bermaksud menutup nutupi tapi belakangan ini kris memang dekat kembali dengannya. Jessica bukannya tak tahu tapi dia lebih memilih untuk berpura – pura tidak tahu. kris sedang berusaha mendekatinya kembali. Urusan kehamilannya benar – benar menyita sebagian besar pikiran jessica. Mungkin kalau kalian bertanya apakah jessica mencintai kris jawabanya adalah mungkin. Kris adalah sosok namja yang baik, dia tampan dan perhatian ditambah lagi dia pernah menjadi love at first sightnya jessica. Tentu mudah saja bagi yeoja itu untuk merasakan kembali getaran cinta saat bersama kris bukan?

kau sedang apa?

~kris

Rupanya benar. Sms itu memang dari kris, sebuah sms basa basi yang isinya menanyakan apa yang yeoja itu lakukan. Jessica tersenyum, seperti biasanya kris memang selalu perhatian.

‘Baru saja ingin tidur, kau sendiri?’

Jarum pendek jam menunjuk angka 11, sudah cukup larut rupanya. tapi dia masih ingin berkirim pesan dengan kris. Seandainya jessica memilih tidur lebih awal, sudah seharusnya dia bilang pada kris dulu agar namja itu tidak menunggu balasan pesannya.

Drrtt,,drttt.. ponsel jessica bergetar untuk kedua kalinya, dan seperti tadi muncul notifikasi bahwa ada satu pesan masuk yang perlu dibaca. Kali ini bukan kris atau tifanny atau hyo yang mengiriminya pesan, sosok pengirim pesan itu adalah seseorang dari masa lalu aka Sehunnie.

‘sudah malam kau harus tidur. Tidak baik ibu hamil sepertimu tidur larut malam’

Sehun

Jessica mencelos membaca kata perkata dari sms namja itu. perlahan lahan hatinya menghangat. Jika seperti ini terus akan semakin sulit usahanya untuk menghapus segala memori tentang namja itu.

Oh Sehun. Apa yang harus aku lakukan padamu?

.

~JLWYHS~

Setelah mengantar jessica kembali ke apartemen sehun tidak pulang. Dia lebih memilih menginap ke apartemen jongin aka kai teman satu gengnya. Mungkin dia akan kembali ke apartemennya besok pagi, yang jelas untuk saat ini dia butuh seorang teman curhat. Alasan sehun memilih jongin sebagai tempat menumpahkan segala bebannya adalah karena jongin bisa dipercaya. Di samping itu namja tinggi berkulit gelap itu juga sedikit telmi alias telat mikir jadi sehun boleh merasa aman kalau – kalau jongin merasa curiga padanya.

“Jessica, yeoja chingu anda saat ini tengah hamil lima minggu”

“Jessica, yeoja chingu anda saat ini tengah hamil lima minggu”

“Jessica, yeoja chingu anda saat ini tengah hamil lima minggu”

Bagai potongan kaset yang rusak kata – kata dokter tadi terus berputar dalam memori ingatan Oh Sehun. Meskipun saat ini dia sudah kembali berada dalam apartemen sahabatnya namun pikirannya tetap saja tak mau beranjak dari kejadian tiga jam yang lalu. Jika saat itu sehun tidak memutuskan untuk mendatangi apartemen jessica tentu dia tak akan menemukan jessica dalam kondisi pingsan tak sadarkan diri. Dan tentu saja jika itu terjadi maka dirinya juga pasti tidak akan pernah mendengar kabar kehamilan jessica dari dokter. Kini sehun bingung bagaimana dia harus menghadapi kenyataan ini. Jessica sudah jelas menyatakan kalau dirinya akan melakukan aborsi. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah sehun akan menerima begitu saja keputusan sepihak jessica?

“kai”

Namja itu masih bertahan dengan posisinya yang saat ini tengah berbaring terlentang disofa ruang tengah apartemen jongin.

“hmm”

Hening

“aku punya seorang teman. Dan temanku itu sedang menghadapi sebuah masalah besar. Dia menghamili seorang gadis yang secara kebetulan adalah mantan kekasihnya. Jika kau jadi dia apa yang akan kau lakukan?”

Sahabatku, cihh pintar sekali sehun berbohong. Melalui ekor matanya sehun bisa melihat sedikit perubahan pada raut muka namja itu.

“kau ini bicara apa? Memang siapa yang menghamili siapa?”

“aku, anni,,ehmm maksudku temanku, dia baru saja mengetahui kalau mantan kekasihnya tengah mengandung anaknya”

“bagaimana ya, apa saat ini sahabatmu itu sudah memiliki seorang kekasih lagi?”

Tanpa banyak bicara sehun mengangguk

“kalau aku jadi dia yang pasti aku akan bersikap gentle seperti seorang lelaki sejati dan berani mempertanggung jawabkan apa yang aku perbuat. Kau menghamili seseorang?” tanya kai polos atau bodoh.

“ya kim Jongin sudah aku bilang dia temanku”

“ah maksudku temanmu itu menghamili siapa?”

Ralat. Kadang sikap jongin yang satu ini membuat sehun ingin sekali memukulnya. Bukan kah sudah jelas apa yang tadi sehun bilang kalau yang menghamili mantan kekasihnya itu adalah sahabatnya bukan dirinya. Bisa – bisanya namja itu dengan tepat sasaran bertanya ‘kau (sehun) menghamili seseorang?’. Tak tahu kah dia bahwa pertanyaan yang sebenarnya asal – asalan itu berhasil men-skak mat sehun.

.

Apartemen jongin letaknya sedikit lebih dekat dari apartemen jessica. Hal itu juga menjadi salah satu alasan yang menyebabkan sehun lebih memilih menginap di sini. Namun secara kebetulan ternyata yang menginap disini bukan hanya dirinya saja. Ada Baekhyun dan Chanyeol, sahabat kai dan tentu saja sahabatnya juga. Dua member EXO yang sudah terkenal jahil, ribut, dan tidak bisa diam. Mau apa mereka kemari?

“Sehuniee, mau apa kau kemari?” tanya baekhyun dengan nada mengejek. ‘Sehunie’ adalah panggilan sayang jessica untuknya, baekhyun dan bahkan nyaris semua teman satu gengnya tahu hal ini dan itulah sebabnya dia sebal karena selalu menjadi bahan godaan teman – temannya.

“hentikan baek, kau membuatku ingin muntah dengan panggilan itu”

Sebenarnya usia baekhyun lebih tua dan sudah seharusnya sehun memanggil baekhyun dengan embel – embel hyung. Tapi untuk sekarang dirinya terlalu malas, apa lagi menurutnya hyung satu ini mengganggu.

“hei aku hyungmu, panggil aku baekhyun hyungggg!!” ucap baekhyun kesal sambil mempoutkan bibirnya. “cih dasar kekanakan” balas sehun pelan.

Interaksi yang tidak wajar antara baekhyun dan sehun memang sudah tak asing lagi alias sudah biasa bagi anggota yang lain. Sebagian merasa maklum, sebagian terhibur, bahkan ada juga yang merasa terganggu dengan aksi ejek mengejek mereka. Kai termasuk anggota yang memaklumi interaksi keduanya, karena sudah biasa makanya saat ini dia lebih bersikap cuek dan memilih berkutat dengan layar LCDnya saja. Melanjutkan bermain game bersama chanyeol. Berbeda dengan kai chanyeol menanggapi celotehan kedua orang itu dengan pandangan terhibur. Dia yang dijuluki king of reaction di EXO mana bisa berdiam diri saja melihat interaksi sehun dan baekhyun yang kelewat lucu itu. Karena saat ini dia sedang tanding game dengan kai membuat chanyeol hanya bisa tertawa terbahak – bahak. Biasanya dia akan membantu soulmatenya aka baekhyun dan ikut menggoda maknae mereka.

Tiba – tiba saja sang maknae grup mengatakan sesuatu yang mengundang perhatian.

“bisakah kalian menyembunyikan aku di suatu tempat? Aku ingin menenangkan diri” Ucap sehun tiba – tiba, berhasil mengalihkan semua pasang mata di ruangan itu. Game Over bagi chanyeol. Kai memenangkan game kali ini.

“menenangkan diri dari apa? apakah kau melakukan suatu tindakan kriminal?” canda chanyeol

“tidak, hanya saja aku butuh ruang untuk berpikir”

“aneh sekali daripada temanmu, aku pikir kau yang lebih cocok menghamili seorang gadis. Wajahmu mengatakan semuanya sehunnie

kai kembali melanjutkan ucapannya

“aku ada vila di kawasan kangwondo, kalau kau mau kau bisa memakainya selama beberapa hari. Tapi sebelum itu kau harus cerita padaku apa yang sebenarnya terjadi” kata – kata kai membuat sehun tersudut. Kenapa mendadak kai bisa jadi sepintar ini sih? Sehun pikir dengan dia berpura – pura menceritakan kisah sahabatnya bisa mengelabuhi namja ini. Ternyata semua berjalan diluar prediksi.

Dengan berat hati sehun pun terpaksa menceritakan semuanya. Dari awal dia tahu kehamilan jessica sampai akhir sebelum sehun datang mengunjungi apartemen kai. Tak lupa namja itu juga menceritakan keputusan jessica yang ingin mengaborsi kandungannya. Sesuai dugaan semua yang berada dalam ruangan itu minus sehun nampaknya sedang mengalami kesulitan untuk menutup mata dan mulut mereka. Terbukti karena sampai beberapa menit setelah sehun selesai bercerita ketiga orang namja tadi masih melotot tak berkedip sedikit pun dan membuka mulutnya lebar – lebar. Berita yang dibawa sehun benar – benar mengejutkan ketiganya.

“kau bercanda. Janin itu anakmu juga, aku akan memanggilmu tolol jika kau menerima begitu saja keputusan jessica. Walau sedikit bodoh, kau itu tetap lelaki jadi bersikap jantanlah dan segera pikirkan cara untuk kalian bertiga”

“wah baekiee, aku tak tahu kalau ternyata kau sebijak ini”

“diam kau park chanyeol”

Baekhyun benar. Selama ini sehun hidup dengan melakukan banyak kesalahan. Mungkin menurut jessica, mengandung anaknya saat mereka sudah tak berpacaran adalah suatu kesalahan. Tapi dengan melakukan aborsi atau menggugurkan janin itu akan membuat mereka melakukan kesalahan yang lebih dalam.

“lalu apa yang akan kau lakukan?” tanya kai, baekhyun dan chanyeol bersamaan. Sedangkan yang ditanya lebih memilih mengubur dirinya dengan bantal sofa. Jangankan mereka bertiga sehun sendiri pun juga tak tahu apa yang musti dia lakukan.

~JLWYHS~

“Yesterday is history, tomorrow is a mystery, today is a gift of God, which is why we call it the present.”

―Bil Keane

Jessica ingat pernah mendengar kata – kata itu. mungkin saat dia sedang mengunjungi perpustakaan lalu tanpa sengaja menemukannya atau justru dia pernah mendengarnya dari mulut seseorang. Entahlah darimana dia tahu tidak begitu penting sekarang. Yang jelas kata – kata itu benar. Tak seharusnya ia terlalu memikirkan masa lalu atau terlalu memikirkan masa depan. Jika ia hanya memikirkan untuk menjalaninya saja mungkin ia tak akan sefrustasi ini. Yesterday is history – dan seperti halnya sejarah maka sekuat apapun ia mencoba ia tetap tak kan mampu mengubah apa yang pernah terjadi dalam hidupnya. Masa lalu bukan untuk dilupakan tapi untuk diingat dan dijadikan pelajaran. Tomorrow is a mystery – kita tak akan pernah tau apa yang akan terjadi esok sampai kita mengalaminya. Percuma jika kita mengandai andai segala kemungkinan yang akan terjadi besok because tomorrow is God biggest secret jadi biarlah hanya Tuhan yang tahu. Today is a gift of God, which is why we call it the present dan hal inilah yang saat ini akan jessica coba perjuangkan.

.

shinhwa senior high school sedang melakukan pertandingan persahabatan dengan sekolah tetangga. Ada banyak hal yang dilombakan mulai dari ajang seni sampai olah raga. Ada juga lomba fotografi, seperti yang saat ini diikuti oleh namja berkulit putih Oh Sehun. Melalui ajang ini ia ingin membuktikan prestasinya, eksistensinya kepada semua orang. Apapun yang terjadi dia harus menang. Dengan begitu mungkin image ‘tak pernah serius’ yang selalu melekat pada dirinya sedikit demi sedikit akan tergeser.

Sebenarnya ia hampir tak peduli pada anggapan orang lain tentang dirinya. Hanya ada satu orang, satu orang yang selalu dia anggap komentarnya dan dia adalah Jessica. Setelah memenangkan lomba ini sehun ingin anggapan jessica tentangnya berubah tak seperti dulu.

“Mohon perhatian kepada seluruh peserta fotografi diharap segera berkumpul ke aula”

Suara baritone dari microphone sekolah menyadarkan sehun dari jerat mimpi di siang bolong. Dengan rasa malas yang sepertinya masih enggan lepas dari dirinya sehun melangkah gontai sesuai instruksi menuju aula sekolah.

‘ternyata banyak juga pesertanya’ batin sehun. Saat ini di aula sudah berkumpul peserta dari perwakilan sekolah masing – masing yang akan mengikuti ajang fotografi. Kalau tak salah peserta fotografi tahun ini ada lima puluh orang lebih. Meningkat lima belas persen dari tahun kemarin. Bukannya segera masuk namja berkulit putih itu malah masih asyik bertengger di depan pintu. Sepertinya Daripada menjadi seorang fotografer namja itu lebih cocok menjadi seorang model untuk difoto saja. Pose namja itu di depan pintu aula sungguh menawan, mirip super model. Dengan pose  itu insting fotografer mana pun pasti langsung berdiri dibuatnya. Sangat menakjubkan.

“hei kau yang di depan pintu. Jangan berdiri saja dan cepat masuk” panggil salah seorang panitia berambut cepak. Jokwon, begitu biasanya dia akrab disapa. Seorang senior di acara ini. Akhirnya daripada memancing keributan sehun pun segera masuk dan duduk dengan angkuhnya.

Drrt drrt, satu pesan masuk dari seohyun untuk sehun kekasihnya. Sudah bisa ditebak pasti isi pesan yeoja itu adalah ucapan – ucapan memberi semangat agar sehun bisa menang. Namun meski pun begitu toh pada akhirnya ia tetap membuka ponselnya, menggeser layar sentuh smartphonenya ke arah kanan.

Semoga berhasil, doaku menyertaimu ^^

Tepat sesuai prediksi. Senang merasa diperhatikan seulas senyum terkembang di bibir namja itu. disusul oleh gerakan lincah jemari sehun di layar ponselnya ‘terimakasih chagi aku akan berusaha :*’ balasnya.

“... Peserta ajang fotografi tahun ini ada tujuh puluh lima orang dari sekitar dua puluh sekolahan. Saya ucapkan terima kasih bagi kalian yang sudah ikut berpartisipasi. Selanjutnya untuk tema kali ini, sesuai kesepakatan tema foto tahun ini adalah inspiration. Kalian bisa memotret objek apa pun yang menurut kalian menginspirasi. Terserah bisa orang, benda, tempat atau apa pun. Sampai disini paham?” tanya panitia setelah rentetan kalimat panjangnya selesai diucapkan.

“pahammmm” jawab seisi aula kompak.

“baik, saya lanjutkan. Disini waktu yang diberikan hanya tiga jam. Waktu sudah termasuk tahap pengeditan sehingga nanti kurang lebih tiga jam dari sekarang panitia yang bertugas mengumpulkan akan menerima hasil yang sudah fix dari peserta. Lebih rinci saya jelaskan bahwa nanti peserta diberi waktu sekitar dua jam untuk mencari objek untuk difoto, setelah itu semua peserta diharapkan segera masuk ke ruang multimedia lengkap dengan laptop masing – masing. Disana kita akan masuk tahap pengeditan”

“tanya kak” salah seorang peserta terlihat mengangkat tangannya. “masalah desain, background dan lain – lain apa ada ketentuan dari pihak panitia?” tanya peserta dengan nomor 03 itu. perwakilan panitia yang ditanya sedikit berunding dengan temannya sebelum pada akhirnya ia menjawab melalui pengeras suara.

“tidak, tidak ada ketentuan lain kalian bebas memilih desain gambar. Sudah jelas?”

Semua peserta menganggung dan mengatakan jelas. “kalau begitu—“ jeda sesaat. Panitia yang sedang berdiri di atas podium itu terlihat mengengok jam di tangan kirinya. “—acara ini saya nyatakan dimulai. Silakan mencari objek bidikan sampai pukul 11.00”

.

Secara kebetulan tema pengambilan gambar kali ini adalah Inspiration. Seketika bayangan jessica muncul sebagai the most inspiring person bagi oh sehun. Saat sedang mencari – cari objek yang tepat untuk di foto pikiran sehun tiba – tiba saja kembali melayang memikirkan seorang yeoja yang saat ini sedang mengandung anaknya. Anaknya? Apa kabar anak itu, apa dia baik – baik saja dalam perut jessica? takdir memang menggariskan mereka untuk bertemu sekali lagi pasca kejadian di rumah sakit. Sosok itu muncul bagai bidadari ditengah halaman sekolah. sehun melihat jessica duduk sendiri sambil membaca buku yang entah apa judulnya dan saat ini ia berani bersumpah kalau apa yang dilihatnya saat ini sungguh indah. tak salah lagi dengan feel yang kuat akhirnya sehun pun mulai mengarahkan lensa kamera SLRnya tepat ke arah jessica. Mengatur angle sedemikian rupa selama beberapa saat sebelum pada akhirnya...

Jepret,,jepret,,jepret

Dapat!!

Siluet seorang gadis jelita yang tengah duduk di bangku taman terlihat di layar kamera sehun. Di foto itu jessica tampak sedikit menundukkan kepalanya, dia sedang membaca dengan serius sebuah buku. Rambut yeoja itu berkibar bebas tertiup angin. Sedikit acak – acakan memang, namun justru itu lah seninya. Halaman Shinhwa Senior High School seolah menjadi saksi bisu betapa cantik dan indahnya ciptaan Tuhan ini. Gambar itu diambil dari belakang dan sedikit menyamping sehingga jessica pun tak tahu bahwa saat ini sesungguhnya dia tengah menjadi model dadakan sehun. Tinggal melalui fase editing dan dia yakin akan menang. Bukannya ingin bersikap sombong tapi memang begitu lah kenyataanya. Rencananya saat proses editing nanti sehun ingin menambah kesan dedaunan dan aksen warna coklat dalam gambarnya agar memberi kesan artistik. Seperti potongan film masa lalu.

~JLWYHS~

Di sisi lain kris juga ikut andil dalam event sekolah tahun ini. Sebagai kapten tim basket dia bertanggung jawab membawa nama timnya menuju kemenangan. selain itu kris juga sudah memiliki rencana tersendiri yang akan dia wujudkan ketika timnya berhasil menjadi pemenang dalam permainan basket. Score di papan score menunjukkan angka 26 lawan 27. Saat ini sekolah lawan sedang memimpin dan waktu tinggal tiga menit lagi, akan kah kris berhasil mencetak kemenangan untuk timnya? Dari arah tengah lapangan sosok kris dengan postur tinggi besarnya berlari mendribel bola. melihat waktu yang semakin memendek membuat namja itu langsung melakukan shooting, membidik bola basket yang beberapa saat lalu masih berada dalam genggamannya sebelum ia lempar tepat ke arah ring lawan. Bagai gerakan slow motion bola basket itu bergerak perlahan menciptakan kesan dramatis seperti yang biasa ditonton dalam anime anime jepang.

5              4              3              2              1

Prtitttt,

Waaaaaaaaaaa,,aaa

‘kita menang’

teriakan satu suara yang di berikan seisi stadion menutup kemenangan Shinhwa atas sekolah lawan dengan scor akhir 28 – 27. Ya mereka berhasil memenangkan pertandingan. Untung saja tembakan kris di menit – menit terakhir berhasil menjebol ring basket lawan sehingga pada akhirnya kris mampu menepati janjinya pada tim.

‘Berhasil, kini saatnya menjalankan rencana’ batin kris.

Masih dalam suasana kebahagiaan pasca menang kris meninggalkan lapangan basket. Ia tahu setelah ini teman – teman satu timnya pasti akan kelabakan mencari sang kapten yang tiba – tiba saja seperti hilang bagai ditelan bumi. Sudah menjadi tradisi kalau setelah timnya berhasil memenangkan pertandingan mereka akan melakukan pesta kemenangan. Bersenang – senang setelah merasakan sesi latihan yang berat. Namun tidak untuk sekarang. Saat ini ada hal lain yang menurut kris jauh lebih penting dari pesta apapun juga.. Walau pun kondisi lapangan masih sangat ramai, dipenuhi oleh ratusan siswa yang menonton,, kris rela membelah kerumunan. Apapun yang terjadi kris harus keluar dari lapangan basket ini. Tujuannya kali ini adalah menemukan gadis berambut eboni– Jessica. Seolah tak merasakan lelah namja itu terus saja berlari menyusuri tiap sudut dalam sekolah demi menemukan yeoja yang dimaksud.

Ketika kaki kris melangkah membawanya ke halaman sekolah, mata elangnya berhasil menangkap siluet yeoja yang selama ini selalu berhasil mencuri hatinya. “jessica” ucap kris begitu dia berhasil menemukan wanita yang sejak tadi dia cari – cari. Dengan napas yang masih berlomba kris mendekap erat gadis itu, mengusap pelan surai kecoklatan yang sangat ia sukai. Halus seperti biasanya. Diantara sekian banyak hal yang membuat yeoja itu kelihatan cantik, kris paling suka rambut jessica. Menurut kris rambut yeoja itu membuatnya terlihat seperti barbie hidup. Sementara itu sosok yeoja yang saat ini masih berada dalam dekapan namja itu merasa terkejut sekaligus bingung. Bukankah seharusnya kris masih berada di lapangan bersama teman - temannya? Lalu kenapa dia berada di sini?

Sadar akan posisi mereka saat ini membuat pipi gadis itu merona. Seorang laki – lagi dan perempuan berpelukan mesra di area sekolah, disaksikan oleh banyak pasang mata, bahkan ada beberapa diantaranya yang sudah bersiul menggoda. Siapa yang tak malu coba? “eumm kriiss’ ucapanya sedikit tak jelas, teredam oleh dada bidang namja di hadapannya.

Meski enggan kris pun pada akhirnya melepas tautan tubuh mereka. sadar sang yeoja mungkin merasa tak nyaman dengan hal itu. “ada sesuatu yang ingin aku tujukkan padamu” Hening beberapa saat sebelum pada akhirnya sang namja mulai berbicara kembali. “ayo ikut aku” ucapnya menarik tangan sang gadis.

Tangan yeoja itu bergerak sepanjang perjalanan. Berusaha melepas kaitan kuat yang diberikan namja yang menggandengnya. “kriss kita mau kemana?? Hentikan kris tidak enak dilihat banyak orang”

Kalimat itu lah yang senantiasa mengiringi langkah kedua insan itu. Dengan senyum yang masih terpatri dalam bibirnya, kris mengabaikan rengekan sang gadis yang minta di lepaskan. Kau bercanda bahkan sudah selama hampir dua minggu kris merencanakan untuk ini. Apapun yang terjadi kris tidak akan melepaskan tangan gadis yang sudah berhasil ia genggam sebelum sampai ke tempat tujuan – lapangan basket.

.

Dulu cinta bagi kris hanyalah perasaan abstrak yang merepotkan. Cinta hanya lah omong kosong, cinta adalah kebohohongan dan cinta itu adalah sebuah nafsu yang terselubung. Dua tahun yang lalu namja itu masih menganggap cinta yang agung dan suci hanya ada dalam fiksi romance belaka. Diciptakan oleh para penyair terkenal untuk sebuah karya sastra. kenyataanya tak ada cinta sejati di dunia ini.

Kris tidak sepenuhnya salah, sejujurnya dia hanyalah korban. Korban dari keegoisan kedua orang tuanya. Kedua orang tua kris, Mr. dan Mrs. Wu menikah bukan atas dasar cinta. Mereka terpaksa menikah karena semuanya telah tercantum dalam undang – undang yang sudah ditentukan oleh kedua belah pihak. Singkatnya mereka berdua menikah karena telah dijodohkan. Lantas apakah salah jika saat itu kris mempertanyakan keagungan cinta? Bahkan dua tahun yang lalu ia masih bisa mengejek jongin. bagaimana mungkin cinta bisa membuat jongin si namja berkulit gelap itu menangis tiada henti selama nyaris tiga hari hanya gara – gara kisah cintanya dan jinri kandas. Dua tahun, ya dua tahun yang lalu dia kris wu dengan tegas masih bisa mengatakan kalau dirinya tidak akan terjerumus dalam keambiguan cinta.

Lagi, kejadian yang terjadi lima tahun silam dalam keluarganya membuat kris semakin enggan mengenal perasaan ‘agung’ bernama cinta. Usia kris masih 14 tahun saat kakaknya Victoria terpaksa menikah dengan lelaki pilihan kedua orang tuanya. Saat itu kakaknya tidak mengeluarkan air mata setetes pun atau paling tidak berusaha menggagalkan pernikahan itu. Bukan karena kakaknya mencintai calon suaminya tapi karena ini lah takdir yang dibawa keturunan Wu. Tsk meski masih muda jangan dikira kris tak tahu. Pernikahan bagi mereka hanyalah kedok kedua belah keluarga untuk memperluas jajahan bisnis masing – masing. Sungguh ironis. Ia masih ingat betul kata – kata terakhir victoria sehari sebelum pernikahannya.

Flasback

“kakak” panggil kris dari luar sebuah kamar. Baru setelah namja itu mendengar sahutan dari dalam yang mempersilakannya masuk kris mulai menekan engsel pintu dan membukanya. Kamar ini adalah kamar milik kakaknya— victoria. Kamar yang telah disulap sedemikian rupa menjadi kamar pengantin walau sedikit berlebihan menurut pandangan namja itu.

Menurutnya kamar ini lebih mirip toko bunga atau toko lilin daripada kamar pengantin itu sendiri. Bagaimana tidak kalau hampir di setiap sudut kamar terpasang berbagai jenis bunga, ranjang yang biasa digunakan kakaknya untuk tidur pun tak luput dari taburan kelopak – kelopak mawar merah yang entah apa fungsinya. Orang iseng mana yang mau mencabuti petal mawar itu? batin kris. terus lagi kenapa di kamar ini banyak sekali lilin aroma terapi. Mereka kan hanya akan melakukan ritual malam pengantin, tidak melakukan pesta barbeque atau acara bakar – bakaran semacamnya. Masa bodoh lah mungkin saja kakak dan calon suami kakaknya memang berniat menambah kesan panas malam pengantin mereka dengan membakar kamar ini.

“kakak, aku mohon batalkan saja pernikahan ini. Feelingku sebagai seorang adik mengatakan kalau pria yang sebentar lagi akan menjadi suamimu itu tidak baik” ucap kris pada kakaknya.

“kris kau harus tahu kalau kebahagiaan kita sudah ditentukan sejak kita lahir. Hidup bagi keluarga Wu bukan lagi berisi pilihan – pilihan tapi semuanya sudah berubah menjadi aturan. Kau adalah keturunan lelaki dari keluarga Wu, orang tua kita berharap banyak pada mu” ucap victoria. Perempuan berwajah oriental itu saat ini sedang sibuk menyisir rambutnya di depan meja kaca.

Kris mengangguk.

Flashback end

Dulu ia begitu mengagumi sosok kakaknya. Dalam pandangan anak berusia 14 tahun saat itu kris merasa victoria sungguh hebat. Sang kakak perempuan itu bisa menekan rasa cintanya, mengaturnya sedemikian rupa agar tak terasa menyakitkan.Tapi sekarang jika mengingat memori lima tahun yang lalu kris merasa kalau kakak perempuannya justru orang paling bodoh. Bagaimana mungkin dia rela menggadaikan cinta untuk sebuah citra? Seharusnya saat itu dia berani menolak keputusan kedua orang tuanya. Sekarang lihat apa yang terjadi, Vic tidak bahagia.

.

Entah sejak kapan emosi namja itu mulai berubah. Ideologi yang selama 19 tahun ia pertahankan mulai luluh, terkikis oleh suatu rasa yang justru bernama cinta. Siapa sangka Tuhan ternyata berencana memperkenalkan Kris pada rasa yang mati – matian dijauhinya dulu. Kepada perasaan agung yang menyatukan adam dan hawa bersama. Sesuatu yang bernama cinta itu perlahan tapi pasti berhasil menggeser ego kris, jelas sekali terlihat bahwa seorang Kris Wu namja yang dulunya hanya perduli pada kekuasaan dan rasionalitas mulai bisa mengerti perasaan orang lain. Kini kris mulai mengerti perasaan jongin satu tahun yang lalu. Saat itu jongin mengangis bukan menangisi jinri tapi lebih dari itu jongin menangis karena dia merasa gagal mempertahankan keutuhan cinta yang dibangunnya.

Kenapa kris bisa tahu?

Tentu saja jawabannya adalah karena namja rupawan itu tengah merasakan hal yang sama. Namun tidak seperti jongin perasaan kris sedikit berbeda. Sebagai namja kris merasa gagal membuat jessica yeoja yang dicintainya bahagia. Belakangan ini namja itu sering mendapati ekspresi kesedihan terpancar di wajah ayu gadisnya. Hal itu membuat batin kris terganggu. Ia merasakan sakit yang teramat sangat, kecewa, dan menyesal.

.

Hari ini kris ingin seisi lapangan menjadi saksi kesungguhan cintanya pada jessica. Dengan disaksikan oleh ratusan orang kris ingin meminta jessica menjadi kekasihnya. Masa bodoh lah orang mau bilang apa. Boleh jadi setelah ini spekulasi bahwa dirinya adalah penyebab kandasnya hubungan jessica sehun kembali menyeruak. Sekali lagi mau percaya atau tidak itu urusan mereka, hak mereka, yang tahu masalah sebenarnya adalah jessica dan sehun sendiri. Lagi pula bukan kah saat ini jessica adalah seorang yeoja single, sudah tidak berstatus sebagai kekasih siapapun. Itu artinya jessica berhak mencari kebahagiaan baru yang mungkin saja bersamanya.

“Kris, untuk apa kau membawaku ke sini?” tanya jessica bingung. Sudah berulang kali dia berusaha melepaskan genggaman kris tapi gagal. Namja itu terus saja menarik tangannya sampai mereka kini berada di tengah lapangan. “kris –“. Ucapan jessica yang masih satu kata terpaksa terpotong saat suara tegas kris yang masuk ke gendang telinganya.

“diam dan dengarkan”. Mata namja itu mulai bergerak mengamati sekeliling. Sesuai rencana awal suasana lapangan yang semula ramai mendadak hening seperti tak ada orang lain di sana.

KLEKK KLEKK KLEKK. tiga buah lampu yang biasa menjadi penerang malam hari dinyalakan. Menyeoroti dua orang pemeran utama berbeda gender yang saat ini menjadi pusat perhatian seisi lapangan. Rasanya seperti hanya tinggal mereka berdua saja yang berada di lapangan ini.

Jessica terkejut saat tanpa aba – aba kris berlutut, mengambil posisi seperti seorang pangeran dalam cerita fairy tale. “jessica—“ panggil kris pada yeoja di depannya. Sedangkan sang yeoja bernama jessica memandang kris malu. Kris menyebut namanya begitu lembut, membuat hati yeoja itu dan yeoja manapun juga meleleh seketika. “—jadilah kekasihku”.

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sehapark #1
Chapter 7: Thor cpetan update lgi yah, aku pngin bca klnjutan ksahnya niihh, rsany pikiranku srta sluruh tbuhku ikut hnyut di ff ini. fighting thor!!
Cherra24
#2
Next dong eon. Please *puppy eyes. Jessica-nya sama Sehun aja, jangan sama Kris. Kris buat Uri Baby Seohyunie aja. Ya, ya, ya? Dan fast update dong eon. Pengen tau kelanjutan ceritanya. Please~~! *puppy eyes (again)
iingorjess #3
Chapter 6: Kenapa sama kris? Maunya sehun sama jessica. Thor, perjuangin sehun sama jessica dongg. Hunsica hunsica hunsica!!!
jessicafivele #4
Chapter 7: ini masih lanjut kan? tolong ttep di lanjutin yah, thor. udah penasaran banget endingnya nnti jessica sama siapa.
monicawang12 #5
Chapter 6: Kris emang super gentle daripada Sehun!! Aku makin cintaaaaa!
Sehun ini tipe orang cinta tapi gengsi(?)
Semoga Kris beneran bisa menyayangi Sica dan bayinya, janagn sampe setengah ditinggalin gitu aja :(
Dan Sica cepat dong cinta juga sama Kris, jangan mikirin Sehun ajaa
monicawang12 #6
Chapter 5: Thorrr.. Aku melting pas baca!! Ahhh.. Di part Kris nembak Sica ini uhh banget!!
Aku juga ngerasa Sehun kurang gentle, kalo dia emang mau mempertahankan anak mereka, seharusnya dia bisa meyakinkan Sica dan baik-baik ngomong sama Seohyun. Kalo Kris tau Sica sekarang lagi hamil, gimana ya reaksi dia :(
Aku takut orangtua Kris juga berniat menjodohkan Kris TT