Chapter 1

Just Listen What Your Heart Saying

Genre : Romance, School life

Rating : PG 17

Disclaimer : These characters belong to God and their parents I just love all of them as my biased. The story is completely mine

Author note ~

FF ini muncul dari rasa penasaranku setelah baca comik jepang yang judulnya ‘Kami-sama no Orgel’ cuman ide ceritanya aja yang sama,, alur cerita, cast, dan lain – lain aku buat beda.. Ohya ada yang udah baca comik ini sebelumnya?? Karakter jessica disini aku buat hamil hehe,, karena aku suka banget sama cerita tentang teen pregnancy,, bukan karena otak yang yadong -yah walaupun dikit sih tapi aku lebih penasaran sama konflik yang dialami sama mereka yang mengalami teen pregnancy.. So Let’s begin the story ^^

~~~~00~~~~

BRUKKK,,

Pagi yang indah dan cerah di Shinhwa high School terpaksa terusik oleh teriakan siswa kelas III-b. pasalnya saat ini salah satu siswi dari kelas itu jatuh pingsan tak sadarkan diri.

“engghh–”

“huh dimana ini?? kenapa kepalaku terasa pusing, sebenarnya apa yang terjadi padaku??” batin Jessica Jung – yeoja cantik yang saat ini tengah terbaring lemah diatas tempat tidur ruang kesehatan. Matanya yang baru saja terbuka terlihat bergerak mengamati sekeliling. Kenapa ia bisa berada di sini? seingatnya ia tadi masih berada di ruang kelas, belajar matematika bersama teman – temannya, dan kemudiann—-gelap. Well, sepertinya kali ini dia sudah bisa mengingat semuanya – ia ingat saat itu diminta maju mengerjakan soal yang diberikan ilhoon songsaengnim dan berakhir dengan kepingsanannya.

Kriekk,,

Lamunan jessica terpaksa berhenti saat ia mendengar pintu ruang kesehatan terbuka. Seketika senyumnya terkembang melihat dua orang yeoja yang kini tengah berjalan ke arah jessica.

“ya sica akhirnya kau bangun juga, kami sempat berniat membawamu ke rumah sakit kalau sampai 10 menit lagi kau tak bangun – bangun” ucap Hyeoyeon

“hyo benar jessie kau membuat kami khawatir, apa kau baik – baik saja? aku perhatikan akhir – akhir ini kau tampak kurang sehat?” sambung tiffany

“hyeo-ah, fanny-ah aku baik baik saja, mungkin  aku hanya kecapekan. Ah – terima kasih kalian sudah mengkhawatirkanku,, hehehe” jawab jessica disertai cengiran khasnya. Hyeoyeon dan tifanny mereka berdua adalah teman baik jessica, hubungan pertemanan mereka sudah terjalin sejak mereka di Junior High school. Saat masa orientasi siswa mereka bertiga tak sengaja bertemu kemudian saling berkenalan sampai akhirnya menjadi akrab seperti sekarang ini.

“syukurlah kalau begitu, sebaiknya kau pulang saja jess setelah ini kan kita ada PE biar aku ijinkan”

“gomawo, kalian memang sahabat yang….” ucapan jessica terpaksa terhenti, refleks tangan yeoja itu segera bergerak menutup kedua bibirnya. Entah kenapa tiba – tiba saja perutnya terasa diaduk aduk, seperti ada gaya tak kasat mata yang seolah memaksa isi perutnya keluar – benar benar mual. Dengan kedua tangan yang masih menutup bibir tipisnya jessica langsung berlari, tak mempedulikan  tatapan kebingungan dan kekhawatiran yang diberikan hyoyeon dan tifanny. Baginya yang penting saat ini adalah bagaimana ia bisa cepat sampai toilet dan segera memuntahkan isi perutnya.

“hoeek,, hoekk,, hahh hahh hoeekkk,, trrr”

“sicaaaa” teriak hyeoyeon dan tifanny bersamaan. Yang ada dihadapan mereka saat ini adalah jessica. Mukanya pucat benar – benar pucat, bibirnya yang biasanya merah alami kini tampak memutih bak orang mati. Saat ini ia terduduk lemas di pinggir toilet dengan tangan kiri yang masih memegangi perutnya, meremasnya perlahan dan tangan kanan yang bertumpu pada lantai kamar mandi yang dingin. Bagaimana mereka tak berteriak melihat sahabatnya seperti ini??

Jessica POV

“kyaa, kalian memang sahabat yang….” kalimatku terpaksa terhenti saat rasa mual yang teramat sangat ini datang lagi. Tanpa pikir panjang aku langsung berlari, melewati kedua sahabatku yang saat ini menatapku bingung sekaligus cemas. Belakangan rasa ini memang sudah familiar, karena hal inilah aku terbangun di pagi hari dengan rasa lemas di sekujur tubuh.

“Sicaa kau tak apa??” tanya fanny, bisa ku lihat gurat – gurat kecemasan yang saat ini terpancar dari wajah cantiknya. Disebelah Tifanny berdiri seorang yeoja tomboy bernama hyoyeon, dia juga tampak sangat khawatir. Hyoyeon dan Tifanny, mereka adalah sahabatku sejak Junior High School. Aku senang dapat berteman akrab dengan mereka karena mereka adalah pribadi yang hangat.

“Sica ya, kali ini kau harus menurut,, segeralah pergi menemui dokter ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisimu”

“benar, lihatlah mukamu pucat sekali.. apa kau mau kami samakan dengan mayat hidup huh??”

Huh terkadang aku sebal juga dengan tingkah mereka yang sudah mulai over seperti saat ini. Oh ayolah bukankah mual itu suatu hal yang biasa dialami orang____ Oh my God sepertinya aku memang harus check up ke dokter

“Ya Tuhan semoga apa yang aku takutkan tidak terjadi” batin jessica

oooOOOOOOOOOooo

“Do,, dokter sebenarnya saya sakit apa??” tanya jessica waswas. Saat ini jessica sedang berada di rumah sakit. Entah kenapa kejadian di sekolah pagi tadi seperti menyadarkannya akan sesuatu, perasaannya mendadak tidak enak. Melihat raut muka serius yang diperlihatkan dokter itu membuat jantung jessica berdetak dengan cepat, ia merasa takut kalau kalau ketakutannya selama ini benar – benar terjadi.

“apakah ada kerabat yang menemani anda kemari?”

“tidak, saya datang kesini sendiri.. apapun yang terjadi sampaikan langsung pada saya saja dok”

“baiklah aku mengerti, aku tidak tau apakah berita ini baik atau buruk bagimu tapi selamat kau positif hamil 5 minggu,,”

Satu pernyataan yang keluar dari mulut dokter itu sukses membuat Jessica mematung, selama beberapa detik gadis itu seolah lupa bernapas, dadanya terasa sangat sesak dan kepalanya mendadak berputar -putar. Hamil?? Bukankah itu sama saja artinya dengan dirinya akan menjadi seorang ibu? Tapi bagaimana bisa.. “aku tak boleh hamil, bagaimana nanti dengan nasib sekolahku? Oh tidak yang terpenting lagi bagaimana aku memberitahu orang tuaku dan ‘namja’ itu?’

Please someone, just tell me that it’s no other than just a dream

“Ung, Jung, noona jung anda tak apa??” tepukan pada bahunya menyadarkan jessica dari pikirannya yang melayang. Entah benar atau tidak yeoja itu merasakan aura sekitarnya mulai serius

“aku tahu ini pasti akan sulit, kau terlihat masih sangat muda,, apa pacarmu sudah mengetahui hal ini??” lanjut dokter itu

“hmhh belum, saya berencana menyimpan berita ini dulu dok” ucap jessica pasrah

“aku mengerti tapi dia dan orang tuamu harus tahu karena ini ada hubungannya dengan langkah apa yang akan kau ambil. Kau punya pilihan nona kehamilanmu ini mau kau pertahankan atau tidak cobalah hubungi orang tua atau pacarmu dan diskusikan dengan mereka” jawab dokter itu memberi nasehat

“dokter benar, sebelumnya boleh saya menanyakan sesuatu ? sebagai seorang dokter apa yang akan dokter lakukan jika saudara anda mengalami hal yang sama denganku?” tanya jessica frustasi. Entahlah pikirannya terlalu kacau saat ini sampai dia menanyakan hal seperti itu pada dokter yang bahkan tidak dikenalnya.

“tentu saja aku akan menyuruh saudaraku mempertahankannya,, akan sangat egois jika dia memutuskan aborsi demi kebaikannya.. saat ini pihak yang paling terluka bukanlah saudaraku atau siapapun tapi bayi yang berada dalam rahimnya lah paling terluka.. tapi itu hanya pandanganku, kau tetaplah orang yang berhak memtuskannya nona” jawab dokter itu sambil tersenyum

“hhhh”

“ssshh, tenanglah kau gadis yang kuat aku yakin pacarmu akan mengerti”

Mungkin dokter itu berniat baik memberikan dukungan namun entah mengapa mendengar nasehat dokter tadi membuat hati jessica semakin sakit. Kata – kata dokter barusan berubah menjadi tamparan yang menyadarkan jessica akan satu fakta lagi

“ pacar ya”

oooOOOOOOOOOooo

Kacau, mungkin kata itulah yang bisa menggambarkan kondisi jessica sekarang. Memikirkan kenyataan bahwa dirinya tengah mengandung dan kenyataan bahwa dirinya saat ini sudah tak lagi memiliki hubungan dengan namja itu berhasil memukul jessica. Kenapa justru ia harus mengetahui kebenaran – bahwa dirinya tengah mengandung anak namja itu ketika dia dan sang namja sudah tak lagi terikat dalam suatu hubungan?? Kenapa Tuhan harus memberi kesempatan padanya yang notabene masih anak sekolahan untuk menjadi seorang ibu?? Oh ayolah diluar sana banyak wanita mapan dengan kehidupan rumah tangganya yang bahagia sangat menginginkan seorang anak. Lantas apakah ini adil?? Apa rencanamu Tuhan…

Flashback

Kedua orang berbeda jenis kelamin itu sedang berdiri didepan pintu apartemen sang yeoja, sepertinya yeoja itu mau mengantar kepulangan sang namja sampai ke depan pintu. Kalau kalian bertanya apa yang dilakukan namja itu jawabannya adalah namja itu barusaja berkunjung ke apartemen yeojanya setelah seharian mereka berkencan.

“jess, sepertinya malam ini aku akan menginap di apartemenmu saja.. It’s kinda late, boleh kan??” Ucap seorang namja

“ehmmm, miann lain kali ne besok aku ada ulangan”

Oh sehun, namja yang sudah selama 2 tahun ini menjadi kekasih jessica jung. Siapa pun tak akan menyangka kalau sehun ini bisa menjalin hubungan dengan seorang wanita selama itu, walaupun memiliki wajah yang bisa dibilang tampan dan cool sehun itu tipikal namja yang angin anginan. Banyak orang yang mengatakan mereka tidak cocok karena sifat mereka yang bertolak belakang sehun yang orangnya cuek sedangkan jessica yang suka diperhatikan. Tapi yanh kembali lagi kenyataan bahwa cinta itu tak seperti rumus matematika yang pasti, ketika berbicara soal cinta semua bisa jadi pengecualian bukan??

“tapi ini sudah malam jess, kau tau kereta terakhir menuju bunsan sudah berangkat” ucap namja itu sambil terus melangkah maju mendekati jessica berusaha mempersempit jarak antara dirinya dan yeoja itu. Sementara jessica yang kaget karena sehun terus berjalan mendekatinya hanya bisa melangkah mundur. Brukk, dorongan sehun memang tidak cukup kuat untuk membuat jessica kesakitan namun cukup untuk membuat jessica tersudut. Saat ini posisi mereka begitu dekat, sebelah tangan sehun sudah melingkar indah di pinggang S-line jessica sedangkan tangan yang satunya lagi menyandar ke pintu apartemen. Jessica yang sadar bahwa dirinya sekarang terkurung oleh lengan Oh Sehun namja chingunya berusaha mendorong sehun, kedua tangannya memegang dada sehun, mencegah agar namja itu tidak bergerak lebih dekat lagi.

“Sehun-ah ap—appa yang kau lakukan?” ujar jessica

“jess, tidakkah kau merasa malam ini begitu dingin hmm?” sehun berkata sambil menyeringgai memandang jessica mesum. Jessica balas memandang sehun sambil bergidik ngeri. Menurut jessica tatapan sehun kali ini tak ubahnya seperti Cheetah kelaparan yang menginginkan Antelop sebagai makanannya.

“hei, apa maksud seringgaianmu itu Oh Se–” balas jessica

Cup—

Ciuman itu terjadi begitu cepat. Walaupun kaget menerima ciuman sehun yang tanpa aba-aba akhirnya toh jessica menerima ciuman itu dengan lapang dada (?). Lagi – lagi ciuman itu semakin dalam dan panas, lidah sehun pun kini sudah sibuk bertarung dengan lidah jessica, suara desahan dan erangan tertahan yang terdengar, disertai tetesan saliva yang mengalir melalui sudut bibir mereka benar benar membakar hormon siapa saja. Rasanya semua anggota tubuh kedua insan itu ikut bergerak – bibir, tangan, kaki, dan jemari jemari mereka – semuanya bergerak erotis menciptakan alur percintaan yang indah.

“enghhh, seh-sehun akuuuhh— emmmppphh”

“hnn, emmph” gumam jessica tak jelas sambil berusaha mendorong tubuh sehun

Aksi saling berpagutan, menghisap bibir satu sama lain itupun terhenti. Seolah mengerti apa yang ingin dikatakan kekasihnya kini sehun beralih menghisap leher jenjang nan putih milik jessica  memberi kesempatan ia dan kekasihnya untuk mengambil nafas sebanyak banyaknya sebelum kemudian kembali menghisap bibir satu sama lain. Lama bereka berpagutan hingga tautan pada bibir mereka pun akhirnya terlepas menyisakan bibir merah dan basah milik keduanya.

“jadi bagaimana, kau apa kau menerima ‘selimut’ dariku??” ucap sehun sambil menyeringgai mesum. Tangan namja itu tak diam, dengan sorot mata yang memancarkan hasrat namja itu mengelus pipi jessica pelan memberi sensasi sendiri yang  bagi jessica justru terkesan seksi. Akhirnya yeoja itu hanya bisa mendesah pasrah tanda bahwa dirinya menyerah, ia tak mau melawan kata hatinya yang memang menginginkan namja itu. Masa bodoh lah dengan ulangannya besok, yang paling ia inginkan saat ini adalah menikmati malam berdua dengan kekasihnya – Oh Sehun.

“kau ini selalu saja seenaknya, awas saja kalau ulangan besok sampai gagal”

“hahaha, kau tak bisa mengelaknya I’m irresistable babe”

—Cup—

Ciuman itu kembali terjadi hanya saja di tempat yang berbeda. Mereka sudah tak lagi berciuman di depan pintu apartemen seperti tadi karena kini mereka sudah sibuk bergulat di atas tempat tidur quin size milik jessica.

“ahhh, sehunnnhhhh—hh”

“Jessicaa, arggghhh—-rr“

Hanya suara desahan dan cahaya bulan yang sedikit mengintip masuk melalui celah jendela apartemen jessica yang menemani aktivitas panjang mereka. Tampaknya malam ini akan menjadi malam yang sangat melelahkan

Enghhh

Kedua bola mata nan indah itu pun akhirnya terbuka, sebelah tangannya bergerak meraba sebelah kasurnya yang ternyata sudah kosong.. namja itu sudah bangun duluan rupanya.

Krieekk—“kau sudah bangun, cepat siap – siap kalau tak mau telat ke sekolah”

Jessica menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Sehun – namja dengan kulit putih bak porselain itu kini tengah berdiri di depan pintu kamar mandi menampilkan pose yang menurut jessica err-y. Dengan santainya ia berjalan kearah wardrop untuk mengambil pakaian –tak perlu ditanyakan lagi bukan kenapa ada pakaian sehun di lemari jessica? bahkan namja itu sudah menganggap apartemen jessica sebagai rumah keduanya. Lihat saja bagaimana namja itu berjalan melewati jessica yang notabene tidak sedang memakai apapun, okey mungkin tidak sepenuhnya polos yeoja itu masih mengenakan selimut tipis untuk menutupi tubuhnya yang polos. Sementara itu jessica juga merasa biasa saja melihat sehun yang topless dan hanya menutup tubuh bagian bawahnya dengan handuk putih. Ah – mungkin karena situasi seperti ini sudah biasa mereka alami, well mereka berpacaran selama 2 tahun kan.

“ya jessica, sepertinya kamar ini perlu kau bersihkan dan sepertinya kau perlu selimut baru” perintah sehun setelah ia menangkap pemandangan mengerikan di sekitar kamar jessica. Yups tempat tidur yang berantakan, pakaian yang berceceran di penjuru kamar serta selimut yang bahkan sudah tak utuh lagi – ia bahkan yakin selimut iitu penuh dengan noda cairan percintaan mereka.

“dasar, memang kau pikir ini ulah siapa huh?” balas jessica tak terima sehun menyuruhnya seenaknya.

“sudahlah, kau juga menikmatinya kemarin.. Cepat mandi 30 menit lagi kita berangkat sekolah” lanjut namja itu. Beginilah keadaan pagi hari setelah malam panjang yang mereka habiskan bersama, tidak ada ucapan selamat pagi dari pasangannya, tidak ada pelukan mesra, tidak ada morning kiss seperti yang biasa ditonton dalam drama percintaan,, selalu dan selalu perdebatan yang mengisi pagi mereka entah itu jessica atau sehun yang memulainya. Kadang jessica jenuh juga menghadapi keadaan yang seperti ini tapi ia memilih bersabar demi hubungan yang sudah mereka jalani selama 2 tahun ini walaupun ia tahu hubungannya dan sehun sudah terasa hambar.

“baiklah, tunggu sebentar aku mau mandi dan siap – siap dulu”

Flasback end

“Hikss,, hikss sehun-ah”

Jessica menangis mengingat kejadian sebulan yang lalu. Malam itu adalah malam terakhir yang ia habiskan bersama kekasihnya karena seminggu setelah malam itu mereka putus. Jangan salah sangka terlebih dahulu, jessica menangis bukan menyesali hubungannya yang kandas tapi lebih karena memikirkan nasibnya ke depan. Ia juga bingung bagaimana dia harus memberi tahu sehun, apakah sehun mau menerima kehamilannya walaupun dengan status mereka yang sudah tak berpacaran lagi?? Yang pasti saat ini jessica butuh sandaran, apapun yang bisa menguatkannya menghadapi hal ini.

oooOOOOOOOOOooo

Pagi ini kantin Shinhwa High school tampak sangat ramai, diantara keramaian itu terdapat 11 orang namja yang saat ini tengah bercakap – cakap dengan santainya tanpa mempedulikan tatapan siswa lain yang tengah menatap mereka dengan tatapan memuja. Kesebelas namja tampan plus sehun itu boleh dibilang adalah penguasa Shinhwa karena latar belakang dan karisma mereka disini. Histeria yang diciptakan fansgirl seperti saat ini sudah seperti makanan sehari – hari, mereka bahkan seperti sudah kebal dengan semua ini toh itu juga resiko menjadi orang ganteng bukan??

“tidak bisakah kita mendapat ketenangan?? Apa mereka tidak sayang dengan pita suara mereka kalau sering digunakan untuk berteriak begitu” ujar seorang namja bername tag kyungsoo atau lebih akrab disapa D.O oleh teman – temannya.

“dan kau, tidak bisakah kau berhenti mengeluh.. kau ini seperti ahjumma tua yang kehilangan gigi palsunya saja?” timpal Baekhyun yang segerea mendapat pelototan dari D.O. Sedangkan 11 namja itu minus D.O dan baekhyun cuma tertawa geli menanggapi interaksi mereka berdua yang tak ada bedanya dengan Tom and jerry.

“Lagi – lagi aku tak melihat sehun, kemana sebenarnya dia??” sambung baekhyun lagi

“Kau ini bagaimana sih, bukankah sudah jelas, kemana lagi dia berada kalau tidak sedang bersama dengan pacar barunya – seo joo hyun – itu.” Kali ini giliran namja berkulit paling gelap diantara mereka – Kim Jongin a.k.a Kai Kim – yang mendapat kehormatan menjawab pertanyaan dari si bacon. Dan jawaban dari kai mendapat anggukan persetujuan dari kesepuluh nama lain.

“Menurutku sepertinya sehun sangat menyukai yeoja itu, dia sekarang berubah jadi namja yang sangat perhatian, bahkan kemarin aku lihat dia mengantarkan yeoja itu pulang. Kalian tahu sendiri kan bagaimana sehun saat dia masih berpacaran dengan Jessica dulu?? Huh sangat tidak perhatian, aku paham kalau akhirnya mereka putus” komentar seorang laki – laki tinggi bernama Park Chanyeol

“Benarkah begitu? Bahkan sampai saat ini aku masih tak menyangka kalau sehun dan jessica akan putus setelah 2 tahun mereka berpacaran” kali ini giliran luhan – namja imut ‘cantik’ blasteran China-Korea yang berbicara. Diantara kesebelas namja lainnya mungkin Luhan inilah yang bisa dibilang paling dekat dengan sehun.

“Kau benar ge, aku juga tak menyangka,, padahal mereka sudah terlihat sangat ‘intim’ bahkan sehun sudah cukup sering menginap di apartemen jessica setelah mereka pergi kencan” tambah namja China-Korea lainnya yang bernama Zhang Yi Xing a.k.a Lay.

Tanpa mereka sadari ada salah satu diantara mereka yang memandang Lay dengan pandangan tak suka. Sepertinya masalahnya bukan ada pada lay tapi lebih ke apa yang telah lay ucapkan barusan. Ya namja itu tak suka mendengar kabar bahwa hubungan Jessica-Sehun yang pernah intim, kalau boleh jujur namja itu ‘sedikit’ senang mengetahui Jessica putus dengan sehun karena dirinya seperti mendapatkan kembali kesempatan yang pernah ia buang dulu.

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sehapark #1
Chapter 7: Thor cpetan update lgi yah, aku pngin bca klnjutan ksahnya niihh, rsany pikiranku srta sluruh tbuhku ikut hnyut di ff ini. fighting thor!!
Cherra24
#2
Next dong eon. Please *puppy eyes. Jessica-nya sama Sehun aja, jangan sama Kris. Kris buat Uri Baby Seohyunie aja. Ya, ya, ya? Dan fast update dong eon. Pengen tau kelanjutan ceritanya. Please~~! *puppy eyes (again)
iingorjess #3
Chapter 6: Kenapa sama kris? Maunya sehun sama jessica. Thor, perjuangin sehun sama jessica dongg. Hunsica hunsica hunsica!!!
jessicafivele #4
Chapter 7: ini masih lanjut kan? tolong ttep di lanjutin yah, thor. udah penasaran banget endingnya nnti jessica sama siapa.
monicawang12 #5
Chapter 6: Kris emang super gentle daripada Sehun!! Aku makin cintaaaaa!
Sehun ini tipe orang cinta tapi gengsi(?)
Semoga Kris beneran bisa menyayangi Sica dan bayinya, janagn sampe setengah ditinggalin gitu aja :(
Dan Sica cepat dong cinta juga sama Kris, jangan mikirin Sehun ajaa
monicawang12 #6
Chapter 5: Thorrr.. Aku melting pas baca!! Ahhh.. Di part Kris nembak Sica ini uhh banget!!
Aku juga ngerasa Sehun kurang gentle, kalo dia emang mau mempertahankan anak mereka, seharusnya dia bisa meyakinkan Sica dan baik-baik ngomong sama Seohyun. Kalo Kris tau Sica sekarang lagi hamil, gimana ya reaksi dia :(
Aku takut orangtua Kris juga berniat menjodohkan Kris TT