Chapter 2

Just Listen What Your Heart Saying

Flashback~~~

“Fanny-ah, sica-ah coba lihat ini tidakkah kalian merasa kalung ini  benar benar indah??” ucap hyo sembari memamerkan sebuah kalung perak dengan bandul berbentuk setengah hati itu. “kalian tahu hyukjae oppa yang memberikannya untukku sebagai kado aniversary seratus hari jadian kami, hehe”

Ketiga yeoja cantik bernama jessica Jung, Tifanny Hwang dan Kim Hyoyeon saat ini sedang berada di salah satu cafe pusat perbelanjaan di seoul. Memang sudah lama mereka tidak hang-out bersama, terakhir kali mungkin sudah lewat 3 bulan lalu saat pusat perbelanjaan ini mengadakan discount besar – besaran. Dan sekarang saat kesempatan untuk hangout itu datang kembali, tak disia – siakan oleh mereka untuk berlama – lama mengobrol seperti saat ini

“wahh kau sungguh beruntung hyo hyukjae oppa sangat perhatian dan romantis padamu, - aku sungguh iri, kalau begini aku jadi ingin secepatnya memiliki seorang namja chingu.. kalau kau bagaimana jessi apa yang pernah sehun berikan padamu?”

“hmhhh, tidak ada” jawab gadis itu lesu.

Kenyataanya namja chingu jessica memang bukan tipe orang yang seperti hyukjae oppa. Sepertinya tak sedetikpun terbesit dalam pikiran Oh Sehun untuk memberikan perhatian atau melakukan hal yang berbau romantisme meski pun pada yeoja chingunya sendiri. Mungkin sehun pikir hanya dengan kata I Love You atau aku mencintaimu saja sudah cukup untuk menunjukkan affeksi pada kekasihnya. Hal itu mau tak mau membuat jessica sebal juga, melihat sahabatnya yang baru jadian seratus hari saja sudah diberi kalung oleh namja chingunya sementara sehun bahkan selama dua tahun berpacaran ia tak pernah memberikan apapun.

“eeh ----“ ucap fanny dan hyo berbarengan. Mereka tak habis pikir bagaimana mungkin namja chingu jessica tidak pernah memberikannya hadiah. Bukannya Oh Sehun itu termasuk salah satu namja terkaya di sekolahnya, tentu tidak masalah bukan mengeluarkan sedikit saja isi dompetnya untuk membelikan kekasihnya hadiah?

“sungguh terlalu sehun itu, masak sih kau tak pernah mendapat hadiah darinya jess?” tanya fanny memastikan. Ia masih sedikit tak percaya akan apa yang ia dengar barusan.

“Emm” jawab jessica sambil mengangguk anggukan kepalanya.

“yah kenyataanya memang sehun itu orang yang cuek, tapi kalau seperti ini keadaanya perlu diragukan juga kesungguhan cintanya padamu sica” ucap hyo menimpali

Jujur jessica sebal bila namja chingunya dibanding bandingkan dengan namja lain, apalagi kalau menyangkut urusan perhatian. Hei biar bagaimanapun sifatnya sehun itu tetap pacarnya, dan yeoja mana yang rela kalau pacarnya dikatai inilah itulah. Ia tahu pada akhirnya ia akan disudutkan oleh kedua sahabatnya ini.

“lalu menurut kalian aku harus bagaimana? Apa harus aku memaksa sehun membelikanku hadiah, ya – bisa bisa dia menganggapku yeoja matre” jawab jessica sedikit emosi

“okay mungkin tidak dengan hadiah, tapi bisakah kau meminta sehun menunjukkan sedikit saja afeksinya padamu jes. Kalian bahkan jarang terlihat berduaan ketika di sekolah” ujar Fanny

“kau ini benar – benar yeoja yang sabar atau bodoh? Kalau aku jadi kau, hmm mungkin aku akan melanglang buana mencari namja chingu lagi, yang lebih baik dari sehun tentunya” canda Hyo

Diam – diam jessica mulai memikirkan ucapan kedua sahabatnya. Mereka benar, ia pantas untuk meragukan kesungguhan cinta sehun. Selama ini satu – satunya afeksi yang pernah sehun berikan adalah saat mereka bercinta. Tapi kehidupan berpacaran tidak hanya sebatas melakukan saja bukan?

‘Apakah aki akan mengikuti saran hyo untuk mencari namja yang lebih baik dari sehun?’ Pikir jessica dalam hati.

Flashback End

oooOOOOOOOOOooo

Pagi itu suasana ruang kelas III-b sangat ramai, pasalnya seharian ini kelas dibebaskan karena ada rapat dadakan untuk guru dan staf karyawan. Ditengah keramaian itu seorang gadis cantik dengan rambut coklatnya bernama jessica jung justru lebih memilih menidurkan kepalanya diatas meja mengabaikan suasana kelas yang tak ubahnya seperti pasar – ramai sekali. Lelah, itulah yang saat ini yeoja itu rasakan walaupun sepertinya ia tidak sedang melakukan aktivitas fisik yang berat, namun masalah yang dihadapi yeoja itu sukses membuat psikisnya terguncang. Kenyataan bahwa delapan bulan lagi dirinya akan menjadi seorang ibu membuat tenaganya terkuras untuk menangis dan berpikir – siapkah dirinya memiliki seorang anak dan menjadi seorang ibu??

“Jessiee—Sicaaa” teriakan tifanny dan hyoyeon berhasil membangunkan jessica dari lamunannya. Penampilan jessica sungguh berantakan. Dengan mata yang membengkak karena terlalu banyak menangis, serta semangat yang entah menguap kemana membuat penampilan jessica tak ubahnya seperti seorang yeoja yang ditinggal pacarnya berselingkuh. Well, walaupun pengibaratan itu tak sepenuhnya salah. Sampai saat ini dirinya belum memberitahu siapa pun, kehamilannya itu hingga kini masih tersimpan sebagai rahasia yang belum ingin ia bagi dengan siapapun.

“ada apa?” jawab jessica malas namun ada sedikit bentakan dalam nada bicaranya, sebenarnya ia merasa tak enak juga karena telah membentak mereka tapi mau bagaimana lagi suasana hatinya saat ini benar – benar sedang tidak baik. Sementara itu Hyo dan fanny yang sadar betul kalau suasana hati jessica sedang buruk mulai ragu, sepertinya keadaanya sedang tidak tepat kedatangan mereka yang awalnya ingin menanyakan sesuatu pun urung dilakukan. Mereka hanya duduk menatap jessica, menunggu hingga yeoja itu siap berbicara.

“mianhaeyo fanny-ah, hyo-ah aku akan menceritakan semuanya pada kalian tapi tidak sekarang ne? Kalian bisa melihatnya sendiri, saat ini aku benar – benar kacau” ujar jessica sambil menyunggingkan sebuah senyuman palsu. Ia dapat membaca arti tatapan kedua sahabatnya itu yang seolah berkata ‘kau tampak buruk, ada apa denganmu?’

“hmm, kami mengerti kami hanya mengkhawatirkan keadaanmu” sahut hyoyeon menenangkan

“mau ikut ke kantin atau mau aku belikan sesuatu jes?” kali ini giliran tifanny yang menimpali.

“tidak aku hanya ingin menyendiri di sini, kumohon tinggalkan aku” balas jessica

“Okay but just remember that you have me and hyo on your side ne” ucap tifanny mengakhiri pembicaraan. Setelah itu kedua yeoja itupun pergi meninggalkan sahabatnya dalam ruang kelas yang kini hanya terisi beberapa siswa saja.

oooOOOOOOOOOooo

Flashback

Duk..duk..duk,, terdengar suara bola yang memantul dari lantai lapangan basket. Seorang namja dengan wajah bule super tampan dan tubuh atletis yang pastinya sanggup membuat yeoja manapun berfantasi hanya dengan memandangnya tengah berusaha mendribel bola basket, menggiringnya ke kiri, kekanan, maju, dan mundur untuk menghindari hadangan siswa lain yang menjadi lawan bermainnya. Butiran – butiran peluh kini terlihat membanjiri dahi bahkan sampai menetes membasahi pelipisnya menandakan bahwa ia benar – benar sedang serius bermain.

Brughhh. Sepertinya seseorang dari team lawan berhasil menabrak namja penuh kharisma tadi hingga terjatuh tepat di tengah lapangan. Bola yang tadi ia mainkan itupun sontak menggelinding begitu saja menuju pintu gedung olah raga Shinhwa High School.

“kyaaa, kris sunbae terjatuh”

“bahkan dalam posisi jatuh sekalipun ia masih tetap terlihat tampan” teriak para fans girl yang ternyata sejak tadi mengawasi aksi kris dan chanyeol dari tepi lapangan basket. Cuci mata di siang hari begini tidak masalah bukan, apalagi setelah tadi pagi mata para siswi itu seperti teracuni oleh materi pelajaran yang susahnya minta ampun, tentu saja melihat kris dan chanyeol beraksi di lapangan basket seolah menjadi obat mata bagi mereka.

“hei big bro Kris kau tak apa?” tanya chanyeol berusaha memastikan keadaan lawan tanding yang tadi sempat disenggolnya itu

“hmm, aku baik – baik saja” jawab kris itu dingin

“Ini Cuma perasaanku saja atau memang kau tak fokus selama latihan siang ini kris?” tanya chanyeol sekali lagi

“sudah aku bilang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan Park Chanyeol-shi” jawab kris setengah jengkel. Ia paling tidak suka kalau ada orang yang terus bertanya tentang keadaanya, menurutnya hal itu sangat mengganggu. Apakah tidak cukup mereka hanya mendengar dan percaya kata – katanya, kenapa mesti bertanya lagi? pikir namja itu

“ya sudahlah”

“Latihan kali ini kita sudahi saja sampai disini setelah ini silakan kalian pulang dan beristirahat terimakasih untuk kerjasama kalian kalian semua, jangan lupa besok kita latihan lagi di waktu dan tempat yang sama”

“satu lagi, aku tidak menerima keterlambatan, istilah ‘lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali’ tidak berlaku untukku. Atau kalian ingin melihat kehebatan seorang Kris Wu saat menghukum kalian??” ucap kris menyudahi sesi latihan basket. Siswa – siswa lain yang tergabung dalam team basket sekolah mengangguk patuh. Sebagian bahkan sudah bergidik ngeri mendengar ultimatum kapten tim basket mereka yang terkenal sangat tegas itu. Yang perlu digaris bawahi, Kris bukan seorang yang omong doang, mereka tidak akan sebegini takutnya kalaiu tidak pernah melihat aksi hukum menghukum seorang kris bukan? ‘Turuti kata – kataku jika kalian masih sayang dengan jiwa kalian dan tidak ingin berakhir dengan trauma kejiwaan seperti Young do’ begitulah kurang lebih makna tersirat dibalik ucapan kris tadi. Sesaat setelah kris menutup latihan, para anggota team basket itu pun langsung membubarkan diri masing – masing pergi entah kemana

“terimakasih sudah menonton jessica-shi, kau belum pulang?” ucap kris pada seorang yeoja yang tengah membawa bola basket di lipatan tangan kirinya (ingat tadi bolanya menggelinding :D)

“kau masih melihatku disini bukan?” Jawaban jessica sarkastik sukses membuat namja di hadapannya terkekeh geli. Sambil menyodorkan bola basket yang sedari tadi dipegangnya yeoja itu menjawab “tadi aku ada tambahan pelajaran kris, saat keluar kelas aku mendengar para fans girlmu yang terus saja berteriak mengelu elukan seorang kris yang bersinar di lapangan basket”

“sudahlah, kalau kedatanganmu kemari untuk mencari keberadaan sehun lebih baik sekarang kau pulang saja, dia tak ada disini”

“ah jinja? Bagaimana kalau aku kesini untuk mencarimu?” balas jessica sedikit menggoda.

Mendengar hal itu kris tersenyum. Sungguh ia tak tahu mengapa setiap kali dia berhadapan dengan yeoja ini ia seperti bertransformasi menjadi orang lain. Dia tahu ucapan jessica barusan hanya untuk menggodanya, untuk apa lagi jessica datang ke lapangan basket kalau tidak untuk bertemu kekasihnya yang tak lain adalah teman satu gengnya Oh Sehun. Ingin sekali ia mengelak dari semua sensasi yang berhasil yeoja ini berikan dalam setiap senyumannya namun ia gagal. Setiap senyuman yeoja ini berhasil memaksa jantungnya untuk berdetak lebih cepat, merasakan sensasi aneh namun sungguh nyaman. Mungkinkah seorang Kris Wu telah tengah merasakan jatuh cinta?

Seandainya saja waktu dapat diputar kembali, tentu ia akan dengan sangat senang hati kembali ke saat dimana jessica belum sah menjadi milik sehun. Dan seandainya juga ia lebih cepat menyadari perasaannya terhadap jessica, mungkin saat ini dirinya lah yang akan jessica cari saat pulang sekolah bukannya sehun. Menyesal? Tentu saja, dulu ia pernah punya kesempatan – kesempatan yang bahkan jauh lebih besar untuk mendapatkan jessica dibanding siapapun juga sekarang dia kalah – kalah karena sifat pengecutnya. Sekarang yang dapat ia lakukan hanyalah menunggu, menunggu sampai Tuhan memainkan permainan takdirnya, jika saja Sehun bukanlah sahabatnya mungkin dia tak akan ragu lagi merebut status kepemilikan atas jessica. Terdengar jahat memang, tapi begitulah yang sebenarnya kris rasakan.

“tadi sehun bilang dia tidak bisa ikut latihan basket karena ada pertemuan dengan anggota klub fotografi, mungkin kau bisa menemukan pangeranmu disana”

“hahaha gomawo kris kau benar – benar pengertian, aku pergi dulu ne bye Kris”

Flashback End

oooOOOOOOOOOooo

“pagi hyung” sapa seorang namja pada kesebelas temannya

“pagi sunbaenim” kali ini giliran yeoja cantik yang menyapa kesebelas sunbaenya. Yeoja itu berdiri tepat disebelah namja chingunya. Terlihat namja itu menggenggam tangan yeojanya protektif memberi kesan bahwa namja itu sangat mencintai yeoja yang saat ini menjadi kekasihnya. Pasangan yang tengah berbahagia itu tak lain adalah sehun dan yeoja chingu barunya – Seohyun yang merupakan juniornya di Shinhwa High School. Yeoja itu sangat cantik, dengan kulit yang putih, hidung mancung dan bibir yang kissable tiada cela untuk penampilannya, peranggainya juga benar – benar anggun menunjukkan bahwa dia bukan yeoja sembarangan.

“omoo, coba kita lihat siapa gadis cantik ini???” goda baekhyun sambil mengerling nakal ke arah yeoja itu. Meskipun ia tahu dengan jelas bahwa yeoja itu adalah seohyun kekasih baru sahabatnya namun entah kenapa dia ingin sekali menggoda pasangan baru ini.

“hentikan hyung, kau hanya akan menakuti yeojaku saja” balas sehun sengit menganggapi kelakuan hyun satunya ini. Ia bergerak menjauhkan seohyun dari hyungnya yang terkenal jahil itu.

“aigoo kau benar – benar tidak asyik sehunnie” ucap baekhyun sambil memasang muka memelas yang jelas sekali dibuat – buat untuk lebih menggoda sahabatnya itu.

“ahh ya, hyung kenalkan yeoja cantik di sebelahku ini adalah Seo joohyun yeoja chingu baruku”

“Annyeong, sunbae senang bertemu kalian” sapa seohyun sopan kepada kesebelas sunbaenya

“Ck, aku rasa perkenalan ini hanya formalitas belaka jika mengingat kelakuan kalian yang pasti sudah mencari info tentang kami. Benar begitu kan hyung? Huh kalian benar – benar harus menghilangkan kebiasaan kalian yang satu itu” tambah sehun sambil menggelengkan kepalanya dan menggoyangkan jari telunjuknya kekiri dan ke kanan mirip anak kecil.

“emhh, hihihik” seohyun tertawa pelan karena tingkah kekasihnya yang lucu

“hei jangan salahkan kami, silakan salahkan saja para fansgirlmu yang selalu membicarakanmu dimana saja. Kita hanya mencari tau lebih lanjut apa yang kita dengar, itu saja” kali ini giliran suho yang menimpali.

Memang benar berita kandasnya hubungan sehun dan jessica serta berita sehun yang punya kekasih baru sedang menjadi trending topik di hampir semua penjuru Shinhwa High School. Kedengarannya mungkin berlebihan, namun sepertinya tidak juga mengingat berita ini tidak hanya menyebar di kalangan siswa saja tetapi juga di kalangan guru. Sudah banyak guru yang mengetahui hubungan sehun dan jessica sebelumnya dan sekarang mereka pun tahu hubungan sehun dan seohyun. Yang saat ini masih menjadi misteri adalah alasan sehun dan jessica memutuskan untuk berpisah. Banyak spekulasi – spekulasi yang terdengar seperti kabar adanya orang ketiga dalam hubungan mereka atau ketidak cocokan akan sifat masing – masing.

“bukannya itu sama saja, nah chagiya silakan duduk” ucap sehun mempersilahkan kekasihnya duduk. Kai yang duduk paling dekat dengan pasangan itu pun menggeser posisi duduknya agar sehun dan seohyun dapat duduk. Diam – diam semua member exo minus sehun tentu saja, telihat mengamati seohyun mencoba membanding – bandingkan yeoja itu dengan jessica yang selama dua tahun belakangan menjabat sebagai kekasih sehun.

“kau mau makan sesuatu, biar aku belikan sebentar” tawar sehun pada kekasihnya

“ah tidak perlu sehun-ah terlalu merepotkanmu, nanti aku pesan sendiri saja, gomawo atas tawarannya”

“Ya – aku itu namja chingumu seo joohyun, sudah sepantasnya aku direpotkan oleh kekasih sendiri”

Di lain sisi member exo yang lainnya benar – benar seperti melihat sehun yang lain. Bagaimana bisa sehun yang terkenal cuek dan tidak perhatian dengan kekasihnya bisa memperlakukan seohyun dengan semanis ini? Ataukah cinta sehun yang teramat besar untuk seohyun berhasil mengubah kepribadiannya seekstrim itu? Suasana di sekitar mereka mendadak menjadi tegang saat secara tiba – tiba sang leader kris berdiri dari tempat duduknya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun namja itu pergi meninggalkan gerombolan. Kris memang terkenal sebagai namja yang dingin dan misterius, namun meskipun begitu ia memiliki karisma yang kuat sehingga tak salah ia dipilih menjadi leader grup mereka. Dan kini tak seorang pun dari mereka yang berani berkomentar atau sekedar bertanya pada kris tentang kepergiannya yang mendadak. Hanya aksi saling pandang antar member yang mengiringi kepergian kris yang entah mau kemana.

Sedangkan seohyun yang baru pertama berkumpul dengan exo menatap kepergian kris dalam kebingungan. Ia lantas memandang sehun seolah ingin minta penjelasan. Namun yang ditatap hanya mengendikkan bahunya pertanda ia tak tahu. Entahlah namun aura Kris yang tiba – tiba saja pergi meninggalkan gengnya tadi benar – benar menyeramkan. Apakah kris tidak bisa menerima kehadirannya ditengah mereka? Begitulah yang saat ini dipikirkan seohyun

“sudahlah jangan terlalu dipikirkan, kris ge memang begitu tapi dia baik kok” bela tao, anggota exo yang paling dekat dengan kris

“umm, ne” balas seohyun

“Pengumunan saudara - saudara, hadirin sekalian mari kita sambut pasangan baru yang sedang berbahagia ini teterettetetetet Oh Sehun dan Seohyun. Silahkan pesan makanan sesuka kalian karena kali ini semua makanan yang kalian pesan akan dibayar seluruhnya oleh Oh Sehun” ujar namja jangkung bernama Park Chanyeol.

“eh beneran subae, kyaaaaa”

“hlo bukannya sehun sunbae itu pacarnya jessica sunbae kenapa sekarang dia dengan si seohyun itu?? Ucap salah seorang siswa

“sudahlah tak usah kau pikirkan, cepat pesan makanan yang banyak mumpung kita dibayari sehun sunbaenim” balas siswa lainnya

“sunbae aku mau nambah boleh”

“exo memang the best”

Ucapan tak terprediksi chanyeol membuat sehun kaget, bisa – bisanya chanyeol menyuruhnya mentraktir semua anak yang ada di kampus. Namun ia tahu, chanyeol melakukan hal itu hanya untuk mencairkan suasana yang sempat menegang tadi. Ia cukup berterima kasih atas usaha chanyeol karena suasana yang sempat menegang tadi sekarang berubah menjadi riuh oleh teriakan para penghuni kantin. Bukan masalah juga mentraktir semua siswa di kantin mengingat kekayaan sehun, tentu saja mengeluarkan beberapa ratus ribu won tidak akan memumbuatnya miskin bukan?

oooOOOOOOOOOooo

“hey tiff coba lihat itu” ucap hyoyoen pada tifanny. Tangan yeoja itu bergerak menunjuk ke satu arah. Di sana tepat seperti yang ditunjuk hyoyeon terlihat seorang namja yang sudah tidak asing lagi bagi mereka tengah merangkul seorang yeoja yang mereka ketahui bernama Seohyun. Mereka berdua – seohyun dan namja itu – terlihat seperti pasangan yang berbahagia.

“bahagia diatas penderitaan sahabatku eh – Oh sehun” batin hyoyeon dan tifanny. 

TBC

Hello reader I'm done with 2 Chapters. Sebenarnya draft fanfic ini sudah lama bersarang di laptopku tapi terpaksa terbengkalai karena tugas kuliah yang banyak. Dan beberapa hari ini akhirnya aku punya kesempatan lagi menjamah draft itu sehingga jadilah 2 chapter Just Listen What Your Heart Saying. Awalnya aku pengen buat subscrib only tapi karena aku pikir tujuan ff ini aku publish kan untuk konsumsi publik dan aku pikir ffnya masih banyak kekurangan jadi aku putuskan g jadi buat subscriber only deh. Semoga fanfic ini bisa diterima ya... Mind to review? ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sehapark #1
Chapter 7: Thor cpetan update lgi yah, aku pngin bca klnjutan ksahnya niihh, rsany pikiranku srta sluruh tbuhku ikut hnyut di ff ini. fighting thor!!
Cherra24
#2
Next dong eon. Please *puppy eyes. Jessica-nya sama Sehun aja, jangan sama Kris. Kris buat Uri Baby Seohyunie aja. Ya, ya, ya? Dan fast update dong eon. Pengen tau kelanjutan ceritanya. Please~~! *puppy eyes (again)
iingorjess #3
Chapter 6: Kenapa sama kris? Maunya sehun sama jessica. Thor, perjuangin sehun sama jessica dongg. Hunsica hunsica hunsica!!!
jessicafivele #4
Chapter 7: ini masih lanjut kan? tolong ttep di lanjutin yah, thor. udah penasaran banget endingnya nnti jessica sama siapa.
monicawang12 #5
Chapter 6: Kris emang super gentle daripada Sehun!! Aku makin cintaaaaa!
Sehun ini tipe orang cinta tapi gengsi(?)
Semoga Kris beneran bisa menyayangi Sica dan bayinya, janagn sampe setengah ditinggalin gitu aja :(
Dan Sica cepat dong cinta juga sama Kris, jangan mikirin Sehun ajaa
monicawang12 #6
Chapter 5: Thorrr.. Aku melting pas baca!! Ahhh.. Di part Kris nembak Sica ini uhh banget!!
Aku juga ngerasa Sehun kurang gentle, kalo dia emang mau mempertahankan anak mereka, seharusnya dia bisa meyakinkan Sica dan baik-baik ngomong sama Seohyun. Kalo Kris tau Sica sekarang lagi hamil, gimana ya reaksi dia :(
Aku takut orangtua Kris juga berniat menjodohkan Kris TT