love high 4
Love high...Mian jika hujan typos membasahi karya saya *_^
“aku… Aku hamil anak jr hyung usianya sudah 4 minggu “ aku mulai menangis entahlah rasa nyesek tiba tiba menyerang ku “ mwoo..?? kk kau hamil??” aku yakin dia pasti sangat terkejut mendengar penuturanku . aku tak menjawab hanya semakin terisak .
“ kau pasti tidak percaya padaku hyung , bahkan dia tidak mengakuinya hiks hiks..?” aku kembali bersuara dan tangan hangatnya kini membawa ku kedalam pelukannya . “ aku percaya padamu “ katanya menenangkan ku “ tenanglah sekarang kau tidak sendiri .. ada aku yang akan mendukung mu” aku balas memeluknya erat . “ aku akan membantumu agar jr mau mengakui nya .. sekarang tenanglah ne..??” hatiku sedikit tenang mendengar perkataannya , semoga saja dia akan benar benar membantuku . “ gomawo .. hyung” kata ku dan melepas pelukannya .
“ tapi.. apa hyung benar benar akan membantuku..??” tanyaku ragu memastikan .
“ tentu demi anak dalam perutmu… eoh “ dia menjawab dan tersenyum . drett… drettt.. drettt… ponsel ku bergetar . dengan malas aku meraihnya , mataku melebar melihat siapa yang menelponku..” nuguya??” Tanya wooyoung hyung pada ku , aku menatapnya dan menyodorkan layar ponselku padanya . “kau ingin megangkatnya ??” tanyanya lagi dan aku menggeleng ragu jujur saja aku ingin mengangkatnya tapi aku tidak mungkin mengangkatnya.
Bisa kulihat wooyoung hyung tersenyum “ angkat saja .. aku tak papa asal kau katakan kau tidak bersamaku . “ katanya dan kembali melanjutkan kegiatan melahap eskrimnya yang sudah mulai mencair karna curhatanku . “ anii hyung” jawab ku.
***
Jr. pov
Badai tak kunjung berhenti , aku terus menghubungi jb namun masih tak di angkatnya kali ini aku benar benar khawatir , puluhan kali sudah aku menelponya .. dia benar benar membuatku marah. “ biar ayah saja yang menelponya “ ucap ayahku yang terlihat sama frustasinya dengan ku . “ kalian tenanglah aku yakin mereka baik baik saja “ ucap eomma ku menenangkan . setelah ayah ku menerima no ponsel jb dia langsung keluar dari kamar ku . bisa ku tebak pasti dia langsung menelpon jb. Dan aku berharap jb mau mengangkatnya.
Wooyoung pov.
Haha.. ini benar benar gila .. aku tak menyangka bocah nakal itu berani berbuat hal segila ini . kasian jb tak seharusnya kan jr tak mengakui perbuatannya bahkan tak mengakui anaknya sendiri . dasar anak manja !! tak berani bertanggung jawab kenapa berani melakukannya .
“Jb-ah… rumah mu dimana ??” tanyaku menatapnya yang kini tengah berbaring di samping ku duduk . “ tidak jauh dari sini “ jawabnya sederhana . “ dimana??” tuntutku . “ tepat didepan rumah ini hyung..” jawabnya lagi “ mwoo?? Makzudmu rumah besar yang berada tepat didepan rumah ini??” tanyaku tak percaya dan dia hanya mengangguk .
“emm… bagaimana kalau kau tinggal bersama kami ??”ucap ku sepontan karna aku yakin orang tuanya pasti sangat sibuk dengan bisnis mereka. “ ah.. ani.. ani..” katanya menolak . “ wae??”
“ jr …pasti tidak akan suka ..” ucapnya sedih .” emm lagi pula orang tuaku pasti tidak mengizinkan ku “ lanjutnya masih dengan nada sedih . “ kau tenang saja biar aku yang mengaturnya “
“ tapi hyung “ protesnya bangun dari posisinya dan langsung menatapku masam. “ tidak ada tapi tapian lagi pula aku mengenal nyonya di rumah besar itu “ tunjukku kearah rumah didepan rumah ini yang sudah pasti terhalang tembok. “kau mengenal eomma ku ??”
“ emmh..” aku rasa ibunya salah satu pelanggan di butik ku , aku kembali melahap eskrim kesayanganku. Drett dretttt… aku rasa ponselnya kembali bergetar . “nomor siapa ini ??” gumamnya “ coba kulihat “ aku rasa itu telpon dari khun dan ternyata benar “ itu nomor nickhun “ jb menatapku horror .” kau angkat saja ,, dan bilang kau sudah aku antar pulang dan kini kau tak sedang dengan ku “
“yeobseo”… loudspeaker
“ jb-ah .. kenapa kau baru mengangkatnya oehh??” khun menyahut tak sabar . “ mian ..nuguseo??” aku tersenyum geli melihat acting jb “ aku khun ayah jr .. kau bisa berikan telpon mu pada wooyoung!” aku bisa mendengar suara kacau dari suamiku “ wooyoung hyung?? Bukannya sudah kembali ??”
‘” mwoo!! Apa makzudmu??” khun terdengar semakin panic .
“ sebelum badai datang ,, wooyoung hyung mengantarku pulang dan dia langsung pergi . “ acting jb kurasa lumayan sempurna .
“ jadi wooyoung tidak bersamamu??” dari suaranya tersirat beribu kekhawatiran . aku memberi isyarat kepada jb ‘bilang aku masih mengenakan baju rumah ‘ dengan ucapan tanpa suara . “ ne ajjussi .. bahkan saat aku memintanya untuk mampir kerumahku dan mengganti pakaiannya dia tidak mau dan langsung pergi begitu saja . “ ucap jb sedih ‘sungguh pintar beracting bocah itu ‘ batin ku .
aku semakin tersenyum geli melihatnya . namun sejujurnya aku tak tega mendengar suara khun yang begitu panic . “ mwoo!! Kenapa kau tak lebih membujuknya “ sungguh tak tega rasanya aku .” mian ajjussi ..” jb menjulurkan lidahnya kearah ku tak suka . dan aku hanya mengedikan kedua bahuku . “ baiklah jika kau mendapat kabar darinya ,, segera beri tau aku “
“ ne.. ajjussi pasti..!!” sambungan telepon terputus “ ck.. kau tega sekali hyung !!”
“ biar saja .. biar dia tau rasa .. ini akibatnya kalau berani membuat ku marah “
Nickhun pov.
Ini benar benar hukuman buat ku . aku kembali memijat pelipisku aku mulai putus asa . aku berhasil menghubungi jb dan dia bilang wooyoung tidak bersamanya . “ kau terlihat sangat kacau …. Bahkan saat anak mu sakit kau tak sepanik dan sekacau sekarang” aku benar benar tak percaya dengan sikapnya yang sekarang “ bagaimana bisa seorang ayah lebih mengkhawatirkan istri barunya dan memilih mengabaikan anak satu satunya “
“ yach..!! lee junho !! tutup mulut mu ! kau pikir siapa yang menimbulkan semua ini eoh !?? ini semua karna mu !” aku berdiri dan menyuarakan amarah ku padanya dia sungguh membuatku marah . dia pikir dia siapa ?? beraninya ikut campur dalam rumah tangga ku . . aku beranjak meninggalkan junho yang menatap ku sinis . aku yakin jika aku masih berhadapan dengannya pasti aku akan melempar pukulanku kearah tubuhnya .
***
Dua hari berlalu wooyoung belum juga pulang . setelah badai berhenti kemarin khun mencari wooyoung , tapi di semua tempat yang di datanginya semuanya nihil . wooyoung tidak ada di butik , apartemen yang dulu di tinggalinya dan bahkan di rumah minjun pun khun tak berhasil menemukan wooyoung .
Khun pov.
Comments