love high 9
Love high...Mian jika hujan typos membasahi karya saya ^.^
Peringatan : “Love High” semoga anda masih mengingat jalan cerita dari fic ini . jika anda tidak berkenan silahkan tinggalkan page .
Terimakasih,
-------------------------------------------
*
First night ,
Ya, first night atau malam pengantin di sebutnya. Malam yang identik dengan kata WowW..! malam yang seharusnya di isi dengan permainan dan eksperiment yang membuat dua jantung berdebar secara tak beraturan .
kalian bisa mengambil contoh malam pengantin khun Woo misalnya . mereka bermain sampai pagi . bahkan sampai tak mengenal lingkungan bukan? . tapi suasana berbeda terjadi di kamar hotel yang di tempati JB dan juga JR. mereka sama sekali tak berinteraksi sedikit pun. Terlihat JB yang terlentang di atas sofa dengan ponselnya dan JB yang berdiri menatap kota seoul di bibir balkon.
Saat ini sudah pukul satu dini hari lebih , setidaknya jika mereka lelah dan memilih menunda eksperimentnya . seharusnya jam segini mereka sudah terlelap diatas ranjang bukannya malah bercerai berai seperti ini .
Mereka memang terlihat saling tak memperdulikan dan terkesan bermusuhan , namun tanpa sepengetahuan JB diam diam JR sering melirik kearah ranjang yang kosong dan pintu balkon yang terbuka . salju memang sudah tidak turun tapi udara masih sangat dingin – ingat kalau JB tengah mengandung anakya . JR semakin khawatir . kalau JB tidak segera masuk pasti dia akan sakit .
Lima menit…
Sepuluh menit,masih sama JB tak kunjung masuk ke dalam . Rasa khawatir terus saja mendesaknya. Membuat JR bangun dan keluar menyambangi JB . Dari pintu balkon sudah bisa terlihat oleh JR , JB yang tengah membungkuk menumpukan dagunya diatas pagar balkon. Dengan perlahan JR mendekati JB dan berdiri di sampingnya .
“memangnya ada yang menarik disini ?” ujarnya mengganggu lamunan JB . Dengan sedikit mengubah posisinya JB melirik kearah JR.
“udara sangat dingin masuklah dan tidur” ujarnya lagi lembut. Sebenarnya Kalimat ini yang sedari tadi JB tunggu dan akhirnya terlontar juga dari mulut JR. bukannya menjawab JB malah manyun .
“wae??” Tanya JR yang terlihat heran .
“ kau tak menginginkan semua ini kan. “ kata JB sedih .
“…” JR terdiam , belum paham kearah mana pembicaraan JB .
“ ndo…. Tak menginginkan pernikahan ini bukan …!” katanya lagi memperjelas .
“ na.. na…” kini JR mengerti kearah mana pembicaraan JB . dia merasa tercekik mendengar kalimat itu dan sulit untuk menjawabnya .
“ aku sudah tau, kau juga tak menginginkan baby dalam perut ku kan ?” nadanya begitu sedih dan berhasil membuat JR merasakan sesak pada dadanya . kali ini JB kembali meletakan dagunya ke atas pagar berusaha menahan laju airmatanya.
“na..na… kek.. kata siapa aku tak menginginkan baby dalam perut mu ? aku… aku menginginkannya .. sungguh “ terdiam cukup lama hingga akhirnya gagapan JR keluar dari mulutnya . gagapan itu tak sepenuhnya kebohongan , setidaknya dia menikahi JB karna tidak ingin membunuh anaknya .
“ kau bohong…!!” tuduh JB tajam dan berlari meninggalkannya . JR hanya bisa mematung sedang JB melemparkan tubuhnya ke atas ranjang.
*
“ rasanya aku iri pada mereka “ keluh wooyoung saat memasuki kamar mereka . khun terlihat kebingungan saat setelah mendengar keluhan wooyoung barusan.
“ wae??” sahutnya hati hati.
“ aku iri , mereka menikah dihadiri kedua orang tua nya dengan restu dan kebahagiaan . sungguh membuat ku iri . sangat berbeda dengan pernikahan kita yang hanya kita lakukan secara diam diam tanpa sepengetahuan kedua orang tuaku –sungguh menyedihkan .” jawabnya dan kembali mengeluh. Khun sedikit terdiam . semua yang wooyoung katakan benar . mungkin bagi khun pernikahan tanpa pesta tak masalah karna dia sudah pernah merasakan pernikahan yang sangat mewah dulu ketika bersama Junho di pernikahan pertamanya . tapi pernikahan tanpa pesta bagi wooyoung adalah hal yang sangat menyedihkan karna itu adalah pernikahannya yang pertama dan untuk selamanya .
“ mianhae…. Ini salah ku “ kata khun sangat menyesal dan sedikit takut .
“ aniyah… ini bukan salah mu , tapi salah orang tua ku . hanya memberi restu dan hadir di pernikahan kita saja mereka tidak mau . padahal apa susahnya sih mengucap kalimat – kami merestui kalian - ? sungguh kejam mereka . bahkan jika di hitung hitung sekali pun tak ada ruginya buat mereka. Bukan ? .” jawab woo kemudian menjatuhkan tubuhnya keatas kasur .
“ tapi tetap saja ini salah ku woo, kalau saja aku ..
“sudahlah khun , jangan di pikirkan lagi . lagi pula aku bahagia sekarang “ selanya menghentikan kalimat yang tengah khun sampaikan lalu membenamkan wajahnya keatas bantal .
“gomawo..” ucap khun dan mengikuti woo berbaring di samping nya.
*
JR pov.
Malam pengantin , kamar hotel , tidur satu ranjang dibawah selimut yang sama terdengar tidak terlalu buruk memang . Ini sudah hampir pagi tapi aku masih saja belum bisa tidur. Bukan karna kegiatan malam pertama yang seharusnya kita lakukan melainkan karna aku merasa bersalah padanya .
Kali ini aku benar benar merasa bersalah padanya .seharusnya aku tak bersifat kekanakan seperti yang selama ini aku lakukan padanya , tak berani bertanggung jawab , menuduhnya dan malah membuatnya sakit hati .
Aku berbaring menyamping menatap tubuhnya yang tertutup rapat oleh selimut. Entah dia sudah tidur atau belum aku tak tau. Dia terlihat sangat kecewa pada ku . aku sungguh sangat berdosa . dia kecewa padaku karna dia merasa aku tak menginginkan pernikahan ini dan juga mengira aku tak menginginkan baby dalam perutnya .
Sebenarnya bukan aku tak menginginkan pernikahan ini atau pun tak menginginkan baby dalam kandungannya . hanya saja aku merasa belum siap dengan semua kenyataan ini . aku beranggapan bahwa aku ini masih muda dan masih memiliki jalan yang panjang untuk menikmati masa remaja ku . bermain dan berbuat banyak hal yang menyenangkan adalah yang ku ingin kan . bukannya menikah dan memiliki anak seperti sekarang ini . walau alasan ku ini terdengar seperti seorang bajingan , tapi wajarkan jika aku menginginkan masa remaja yang normal , seperti yang dilakukan anak remaja lain . mereka bermain , kencan , seks dan lain sebagainya . hamil? Mereka akan menggugurkannya dan semua masalah selesai. Tapi itu berbeda dengan ku . saat aku mendengar pengakuan bahwa JB hamil aku tak menyuruhnya menggugurkan k
Comments