Double Date

My 4 Years Boy

“haus?” Tanya Kris.

“sedikit” mendengar jawabanku Kris langsung berdiri dan menyebrang ke minimarket depan taman kota. Mataku sedikit bengkak karena tangisan tadi. Rasanya aku benar-benar terpuruk saat ini. Wajahku pasti terlihat sangat jelek dan berantakan. Tidak lama Kris kembali dan membawa 2 kaleng minuman bersoda. Dia mengeluarkan sapu tangan dari sakunya lalu mengelap pinggiran botol kaleng itu. Ia membukakan tutupnya dan memberikan minuman kaleng itu padaku. Anak ini perhatian juga ternyata. Dia bahkan mengelapkannya dulu sebelum memberikan kepadaku.

“terimakasih” aku meneguk minuman yang kris berikan. Kris hanya duduk diam disampingku tanpa banyak bicara.

“sudah lebih baik?”

“huft… sepertinya kau membantuku cepat merasa jauh lebih baik sekarang”

“syukurlah”

“aku akan melupakan Jongin mulai sekarang, sepertinya sudah cukup aku membuang waktuku sia-sia untuk mencintainya”

“Baguslah”

“terimakasih kris… “ aku mencoba tersenyum pada kris meski sebenarnya berat untuk tersenyum dalam suasan hati yang yang hancur lebur seperti ini. Kris hanya melirik ku tanpa menjawab apa pun. Orang ini benar-benar dingin.

“jika tadi kau tidak datang mugkin aku akan mati konyol disana”

“aku tidak akan membirkanmu mati”

“hehe iya, terimakasih, eum… soal perkataanmu tadi… itu benar-benar menyelamatkan harga diriku”

“itu serius” mendengar perkataan Kris aku sontak menoleh kearahnya.

“apa? Kau bilang apa? Maksutnya?” ku kerutkan dahiku karna aku sedikit ambigu mendengar jawaban Kris.

“mulai sekarang kau milikku, dan aku akan menjagamu” Kris menatapku tanpa ekspresi, namun matanya sangat serius menatapku yang sedang terbelalak karna kaget dan membeku. Aku menatap Kris dengan kaget dan tidak percaya. Apa dia sedang bercanda? Lagi lagi otakku mendadak berhenti bekerja dan tidak tau harus berkata apa.

“Jung Eunji, aku sedang memintamu menjadi pacarku” Kris menatapku lebih serius lagi. Matanya seolah berkata jika dia ingin menerkamku. Meskipun aku sering melihat Kris dengan wajah serius dan dingin tapi kali ini wajahnya terlihat ratusan kali lipat lebih serius.

Kalimat yang terlontar dari mulut kris kini tidak hanya mematikan kerja otakku tapi juga jantungku sekarang. Dia memintaku apa??? Menjadi pacarnya? Apa aku bermimpi? Apa aku mabuk? Minuman soda ini tidak mungkin membuatku mabuk dan salah dengar kan??

“E… ee… ee… Kris, aku… ee…” aku sungguh tidak tau harus menjawab apa!

“Aku anggap itu jawaban IYA”

***

Bau sup ayam membangunkan ku pagi ini. Sepertinya aku lupa jika sekarang aku sudah tidak tinggal sendiri lagi, ada Suho oppa yang sudah bangun sejak pagi untuk jogging dan kini ia sibuk di dapur memasak sarapan untuk kami. Mataku rasanya masik berat untuk di buka, badanku masih sangat lelah. Jika mengingat badai kehidupan yang menerpaku kemarin rasanya aku ingin tidur lagi dan berharap jika kejadian kemarin hanya lah sebuah mimpu buruk.

Tidak ada pesan dari Jongin lagi sekarang.  Ada sesuatu yang membuat hatiku jadi sakit tiap menyadari hal itu. Aku dan dia sekarng tidak akan saling berdekatan lagi.

“Selamat pagi oppa” Aku merangkul Suho oppa dari belakang dan mencium gemas pipinya. Suho oppa tersenyum dan mengelus kepalaku. Dia terlihat sangat tampan pagi ini sengan setelan kemeja merah muda yang ia kenakan.

“heemm… harumnya… Oppa ku ini benar-benar jago memasak” aku duduk di meja makan dan bersiap melahap sup ayam yang sudah disiapkan untukku.

“harusnya kau yang memasak untuk Oppa mu ini” Dia duduk di hadapanku dan meminum orange jus di gelasnya.

“iya… besok aku yang memasak sarapan, hari ini Oppa mau kemana? Pagi-pagi sudah rapi sekali”

“aku akan ke anak perusahaan yang di Busan, sekedar mengecek kondisi disana”

“Baru 2 hari di korea sudah sibuk ya” kulahap sup ku dengan girang. Sup ini enak sekali, apa lagi sekarang ada orang yang menemaniku sarapan.

“oh iya, semalam kau pulang jam berapa?” ah aku baru ingat jika semalam aku pulang cukup larut karna aku dan Kris menghabiskan waktu di taman.

“jam 8 malam, waktu aku pulang Oppa sudah tidur” setelah aku menghabisakn supku aku segera bersiap berangkat ke sekolah. Terlihat bunga edelweisee pemberian Jongin di vas kecil meja riasku. Hatiku sedikit sakit melihatnya. Tapi aku jidak ingin membuangnya. Aku hanya tersenyum sedih melihat bunga itu.

“Oppa aku berangkat dulu” Ku cium lagi pipi Suho oppa yang sedang berjalan dari arah ruang tamu.

“ah… untung kau sudah selesai, pacarmu sudah menjemput”

“pacar?!”

“iya… dia sudah aku suruh masuk, tapi katanya ingin meunggumu di luar saja” aku berlari menuju jendela dan melihat siapa yang Oppa sebut PACAR ku ini… ah! Dia menjemputku! Kris terlihat sedang bersender di pintu mobilnya sambil melihat sekitar. Kutepuk jidatku dan membuang nafas pelan.

“sana cepat, jangan membuatnya menunggu” oppa memukul kepalaku pelan. Sepertinya oppa berpikir jika Kris sudah lama berpacaran denganku. Padahal kami baru dekat akhir-akhir ini dan sejujurnya aku tidak tau setelah kejadian di taman kemarin itu apa aku ini benar-benar menjadi pacar Kris atau tidak.

“aku berangkat” aku sekali lagi berpamitan pada Oppa, dan berjalan keluar rumah. Kris yang menyadari kemunculanku langsung menegakkan badannya dan mentapku tanpa ekspresi, tapi beberapa detik kemudian ia tersenyum dan membungkukkan badannya memberi salam pada Suho Oppa yang berjalan mengikutiku dari belakang. Sesampainya di hadapan Kris aku hanya memandangnya heran, lalu ia mengangkat alisnya seolah berkata ‘apa?’

“Oh iya Eunji, nanti malam ku tunggu di restoran Conrad Seoul Hotel ya”

“untuk apa?”

“aku ingin mengenalkamu dengan gadis yang aku ceritakan waktu itu”

“Oh baiklah, nanti aku kesana”

“Ajak pacar mu ini juga” Suho oppa tersenyum pada Kris, dan Kris membalas senyumannya dengan akrab. Ya ampun Oppa!!! Aku bahkan tidak tau aku ini pacarnya atau bukan! Kenapa bisa kau benar-benar percaya dia ini pacarku. Kris tersenyum melihatku dan mengangkat kedua alisnya memberi kode jika nanti aku harus mengajaknya. Haduh…

 

“kenapa kau tidak bilang dulu jika akan menjemputku” aku melirik kearah Kris yang sedang asik menyetir.

“kenapa harus bilang?”

“setidaknya aku tidak kaget jika kau bilang dulu”

“kenapa kaget? Bukan kah sudah sewajarnya seorang namja menjemput pacarnya berangkat sekolah?” aku menoleh kearah Kris seketika itu juga, Jadi dia serius menganggapku pacarnya sekarang, bukan kah kemarin aku tidak menjawab ajak kan pacarannya?

“Oh… kau bilang pada Oppa jika kau pacarku?”

“tidak, kenapa?”

“tadi dia bilang pacarku datang menjemput, dari mana dia bisa mengira jika kita berpacaran? Aku kira kau mengatakkannya”

“mungkin dia bisa merasakan aura hubungan kita” Kris tersenyum geli dengan perkataanyanya sendiri.

“kalimatmu itu benar-benar aneh haha… mana ada aura hubungan” aku tertawa sambil memukul bahunya. Baru kali ini aku bisa tertawa bersama Kris. Meski kris tidak tertawa namun hanya tersenyum tapi percaya atau tidak ini pertama kalinya aku melihat ia tersenyum sebebas dan selepas ini. Ternyata anak ini bisa juga tersenyum dengan lepas, dan jika ia tersenyum seperti ini dia terlihat lebih manis. Kenapa tidak tersenyum seperti ini saja setiap hari.

“Nanti ku jemput jam 7 malam ya”

“hei, kau pikir aku akan benar- benar mengajakmu?”

“tentu kau harus mengajak ku”

“Jika aku tidak mau?”

“Oppa mu tidak mungkin membirkanmu datang sendiri, lagi pula sebelum kau keluar tadi oppa mu sudah memintaku untuk menemanimu malam ini”

“ya ya ya… baiklah, tapi jangan terlambat menjemputku” Sepertinya tidak masalah jika nanti malam aku mengajak Kris. Lagi pula nani Suho oppa mengajak yeojanya itu, jika aku datang sendirian pasti aku akan di abikan. Baiklah, sepertinya nanti malam kami akan double date, setidaknya hal ini membuatku sedikit terhibur dan tidak memikirkan masalah Jongin lagi.

 

Sehun tampak menghampiriku dengan tergesa-gesa begitu melihatku turun dari mobil bersama Kris. Wajahnya terlihat serius dan khawatir.

“kau tidak apa-apa?”sehun bertanya padaku begitu ia berada di hadapanku.

“kenapa kau ini?” tanyaku heran sambil mengerutkan dahiku.

Kris menutup pintu mobilnya tanpa menghiraukan aku dan sehun, lalu ia berjalan meninggalkan kami berdua di parkiran. Sepertinya Kris tau jika aku dan sehun butuh waktu bicara tanpa ada dia.

“MAAF!” Sehun sedikit berteriak di depanku dengan wajah penuh penyesalan. Ah, ini pasti karena permainan kemarin.

“sudahlah, tidak apa-apa, kenapa harus minta maaf, ini bukan salahmu” ku jitak kepala sehun dan mencoba tertawa agak dia percaya bahwa aku baik-baik saja.

“aku menyesal memberimu Dare itu” Sehun masih menekuk wajahnya yang manis itu dan menunduk lesu, sepertinya dia benar-benar menyesal karna membuatku melakukan Dare sialan itu.

“aku malah berterimakasih padamu, dengan begini aku tau Jongin tidak menyukaiku, jadi aku harus melupakannya” Ku angkat dagu Sehun dan tersenyum padanya. Dia metapku dengan wajah yang masih saja cemberut.

“benarkah?” sehun mulai tampak percaya jika aku baik-baik sja.

“Sungguh, kau tidak lihat aku tetap ceria seperti ini? Haha…” aku mencolek dagunya dan tertawa. Sehun mulai tersenyum dan menampakkan wajah usilnya lagi.

“hehe, semalaman aku tidak bisa tidur karna merasa bersalah padamu”

“wah kau bisa merasa bersalah juga ya ternyata? Haha…”

“kau menangis hebat kemarin, baru kali ini aku melihat gadis menangis akibat ulahku, aku benar-benar tertekan”

“besok lagi jika ingin mengusili seseorang pakai dulu ini” ku tunjuk kening Sehun dengan jariku.

“haha… iya maaf, oh iya, kalian pacaran?”

“apa?”

“kau dan Kris”

“terlihat seperti itu?”

“Tao yang mengatakkanya, lagi pula kemarin semua orang melihat Kris memelukmu di depan Jongin dalam situasi seperti itu, jadi dengan mudah semua orang bisa menebak jika kalian sekarang berpacaran”

“entahlah aku tidak tau, ah sudah, aku mau ke kelas” ku acak rambut Sehun dan berlari pergi meinggalkannya.

Jongin melintas melewati ruang kelasku, aku dapat melihatnya dari jendela kelas dan kami saling bertemu pandang. Aku langsung mengalihkan pandanganku dan ia sepertinya sedikit salah tingkah. Entah sejak kapan aku tidak grogi lagi jika melihatnya, tapi hatiku merasa sakit sehingga tidak ingin melihatnya lagi dan bergegas membuang muka. Sedikit saja memikirkan Jongin membuat ku ingin menangis. Aku benar-benar menyukai anak itu, meski aku tau dia sama sekali tidak menyukaiku.

Akhirnya malam dating juga…

Ku kenakan gaun yang sedikit formal dan indah malam ini mengingat kami akan makan di restoran mewah di sebuah Hotel bintang lima. Wajahku sedikit terlihat lebih cantik dari pada biasanya, mungkin karna aku sedikit menggunakan makeup malam ini. Kris sudah menungguku dibawah, dia benar-benar datang tepat waktu.

“Kajja” aku tersenyum pada Kris yang duduk di sofa rumahku. Dia menoleh padaku dan sedikit kaget. Apa aku terlalu menor sampai dia sekaget itu?? Hah!

“bisa berdandan juga ternyata” kata Kris tiba-tiba dan berdiri bersiap pergi.

“hei, aku ini seorang gadis, sudah pasti bisa berdandan, ck kau ini” ku ikuti langkahnya dan keluar dari rumah.

“silahkan masuk tuan putri” Kris membukakan pintu mobilnya untukku dan menunduk layaknya sopir istana yang melayani Ratunya. Aku tersenyum geli melihat tingkahnya, anak ini ternyata bisa lucu juga terkadang. Kami segera meluncur menuju Conrad Seoul Hotel karna Suho oppa sudah dating lebih dulu ternyata.

“wah, aku penasaran dengan yeoja yang akan Suho oppa kenalkan, dia cantik tidak ya?”

“memang kau belum pernah bertemu?”

“belum, aku hanya mendengar tentangnya dari oppa saja, lagi pula oppa dan yeoja ini belum berpacaran”

“Oppa mu itu sepertinya sangat dewasa, pasti yeoja pilihannya tipe yang feminine”

“aku pikir juga begitu, pasti gadis itu pediam, manis dan sedikit keibuan haha, bertolak belakang dengan kepribadianku ya” Kris melirikku dan sedikit mengamati dandananku.

“besok jangan berdandan seperti ini lagi”

“kenapa? Sejelek itu kah dandanan ku?”

“aku tidak suka kau terlihat cantik seperti ini, namja-namja pasti akan melirikmu jika kau berdandan seperti itu” dia bilang aku cantik? Pipiku sedikit memerah mendengar perkataannya. Ternyata dia ini bisa juga memuji seorang gadis walau tidak secara langsung mengatakannya. Aku terseyum mendengar perkataaannya dan sedikit salah tingkah.

Kami turun dari mobil dan berjalan masuk ke restaurant. Kris mengangkat sedikit lengan kirinya, aku bingung apa maksutnya. Aku hanya mengamati lengannya, apa lengannya sakit? Kris melirikku dan mendengus kesal melihatku malah mengamati lengannya dengan bodoh.

“kajja!” kris menari tangan kananku dan melingkarkannya di lengan kirinya lalu mengajakku berjalan masuk. Aku mengerti sekarang, ternyata dia memintaku mengandengnya. Sedikit kaget tapi aku tersenyum melihat sikap Kris yang seperti ini, dia terlihat benar-benar perhatian. Dengan setelan jas hitam yang rapi dan rambut yang ditata seperti itu membuatnya terlihat sangat mewah malam ini. Kris sangat tampan jika berdandan formal seperti ini, badannya terlihat bagus dan sangat cocok jika memakai jas.

Begitu memasuki restoran aku dan kris menengok mencari dimana Suho oppa duduk, dan segera terlihat dimana Suho oppa duduk karena dia melambaikan pelan tanganya kearah kami.  Kami berdua berjalan menghampirinya. Ada seorang gadis bersamanya, kulitnya terlihat putih dan bersih tapi saying wajahnya tidak jelas terlihat karna posisinya masih membelakangi kami. Sesampainya di meja barulah wajah gadis itu terlihat jelas. Dia gadis yang… aku mengenal gadis ini!! Kris pun sepertinya juga kaget melihat gadis yang bersama Suho oppa ternyata adalah Sulli!!

Sulli tidak jauh berbeda kagetnya dengan kami, kami bertiga saling pandang dan membeku tanpa ada yang bisa mengatakan apapun. Gadis ini??!!

“hei kalian kenapa? Ayo duduk” suara Suho oppa memecah ke kagetan kami, dan kami duduk di hadapan Suho oppa dan Sulli dengan canggung dan masih kaget setengah mati. Ini benar-benar sebuah kejutan!

“Oh iya, kenalkan namanya Sulli” Suho oppa memperkenalkan Sulli dengan senyum di wajahnya. Sepertinya Oppa tidak tau jika Sulli stu sekolahan dengan kami. Sulli sedikit membungkukkan badannya memberi salam pada kami dan aku hanya tersenyum kecut. Sulli sepertinya sekarang benar-benar mati gaya, dia pasti tidak menyangka aku ini adik Suho oppa.

“Dia teman sekolahku Oppa” aku tersenyum pada Sulli dan memberi kode mata jika tidak usah berpura-pura tidak kenal pada kami.

“Oh ya? Sungguh?” Suho oppa malah tersenyum girang, mungkin dia pikir aku dan Sulli memiliki hubungan yang harmonis di sekolah. Dia senang jika gadis yang disukainya ternyata satu sekolahan dengan adiknya ini.

“iya kami satu sekolah Oppa” sulli mencoba tersenyum pada ku dan Suho oppa.

“wah aku benar-benar tidak menyangka, ternyata dunia ini sempit, hehe” Suho oppa malah tersenyum makin lebar. Ya aku juga tidak menyangka jika kau menyukai gadis yang dicintai oleh Jongin selama ini!

“kalian berteman baik disekolah?” pertanyaan Suho oppa kali ini membuatku dan Sulli sontak menoleh memandang Suho dengan kaget. Sebenarnya aku dan Sulli tidak ada masalah, hanya saja Sulli membuatku sedikit merasa tidak suka padanya karna dia adalah wanita yang dicintai Jongin. Aku menunggu jawaban Sulli, tapi sepertinya dia pun kebingungan akan menjawab apa.

“mereka berbeda kelas, jadi hanya saling kenal tapi tidak berteman” Kris akhirnya yang mewakili jawaban kami berdua. Ia benar-benar pandai menyelamatkan ku dalam kondisi-kondisi seperti ini.

“Ah ya aku menegerti, mulai sekarang kalian berteman lah kalau begitu” Suho oppa terus tersenyum saat ini, sepertinya Suho oppa sangat bahagia. Kami mengobrol dan berusaha menghilangkan rasa canggung ini. Aku mecoba memaklumi situasi ini dan menganggap Sulli adalah teman sekolahku yang tidak memiliki masalah apa pun denganku.

Aku tidak ingin merusak kebahagiaan Suho oppa saat ini dengan mengatakan jika tentu saja aku mengenal Sulii, dia kan gadis yang berpacaran selama 6 tahun dengan orang yang aku suka. Bisa-bisanya semua menjadi serba kebetulan seperti ini, kenapa Oppa jatuh cinta dengan gadis ini?? Lalu aku teringat jika Sulli memutuskan Jongin karna dia menyukai Namja lain, Oh God ternyata namaja itu adalah kakak ku sendiri! Sempurna sudah!

Kris terus mengajak Suho oppa mengobrol agar tidak terlalu sepi, dia benar-benar tau jika aku dan Sulli ke sulitan untuk berbicara banyak saat ini. Aku mengepalkan tanganku kencang-kencang di bawah meja menahan semua perasaan di hatiku. Tiba-tiba tangan Kris mengenggam tanganku dan mengelusnya pelan dibwah meja. Aku melirik ke arah kris tapi dia seolah tidak peduli dan terus berbicang dengan Oppa. Dia ingin menenangkanku, melihat sikap Kris yang berusaha membuat dinner malam ini tetap berjalan baik membuatku merasa sedikit terharu.

Ku putuskan mulai tersenyum dan mengajak Sulli berbicara, Kris menoleh ke arah ku karna tidak menyangka aku akan dengan cepat berubah mood seperti ini. Ku tebar senyum dan mulai megajak bercanda Oppa dan Sulli, sepertinya Sulli pun mulai membuka diri dan bisa tersenyum lepas sambil menanggapi obrolan kami. Suasana jauh lebih baik sekarang, sedikit canggung memang tapi sudahlah. Kris masih saja menggenggam sebelah tanganku di bawah meja.

“Kalian sudah lama berpacaran?” pertanyaan Suho oppa membuat aku dan Kris terdiam dan mulai kebingungan. Sulli menatap kami dengan penuh penasaran. Mungkin karna selama ini Sulli tau aku menyukai Jongin dan heran kenapa malah dekat dengan Kris.

“sejak kamarin” Kris menjawab dengan cepat dengan wajah serius dan tersenyum.  Aku mencubit kecil tangan kris yang masih mengenggamku dibawah meja. Dia menoleh dan melihatku tanpa ekspresi. Anak ini benar-benar berpikir kami pacaran!!

“Jadi Oppa dan Sulli sekarang sudah berpacaran?” Tanya ku balik, pipi sulli segera memerah dan ia tersenyum memandang Suho Oppa. Sedikit banyak aku berharap mereka menjawab Tidak!!

“kami belum berpacaran, aku sudah mengatakan pada Sulli jika aku akan mengenalkannya pada adikku dulu dan meminta persetujaun mu dulu” Suho oppa tersenyum balik ke pada Sulli dan mengelus rambutnya. Oppa salah jika meminta persetujuanku! Tenu saja aku akan menjawab TIDAK!! Aku tidak mau memiliki kakak ipar seorang Sulli!! Tapi semuanya aku tahan dalam hati.

“iya, kami menunggumu memberi ijin Eunji” Sulli tersenyum padaku dengan wajah yang lembut. Matanya seperti memohon padaku agar aku memngijinkannya memiliki Oppa ku ini. Aku memang tidak menyukai Sulli, tapi entah kenapa rasanya Sulli benar-benar tulus menyukai Oppa, sangat terlihat dari matanya itu. Lagi pula mereka berdua terlihat cocok dan saling mencintai.

“hehe… aku pikirkan dulu ya, sepertinya aku masih tidak rela Oppa kesayanganku ini berpacaran… hehe…” aku tersenyum girang dengan wajah sedikit bercanda untuk menutupi suasana hati ku saat ini.

Kami melanjutkan makan malam kami hingga selesai dan pulang bersama pasangan masing-masing. Hari ini Kris menjagku dengan sangat baik, dia menyelamatkan ku lagi hari ini.

Selama makan malam berlangsung aku mengamati Sulli dengan seksama. Dan aku mau tidak mau harus mengakui jika dia sepertinya benar-benar menyukai Suho oppa. Aku, apa aku harus mengijinkannya? Tapi dia gadis yang dicintai Jongin, dan dia juga yang menjadi alasan kenapa Jongin kemarin menolakku. Harusnya aku bisa mengalahkan keegoisanku ini, bukankah Sulli sebenrnya tidak pernah berniat menyakitiku? Hanya keadaan saja yang membuatnya menjadi terlihat jahat karna dia adalah gadis yang di cintai Jongin. Padahal dulu Sulli membiarkan ku menyukai kekasihnya selama 4 tahun, sekarang apa giliranku membiarkan dia menyukai Oppa ku ni? Bahkan kenyataannya Sulli meninggalkan Jongin untuk Oppa ku ini. Haafftt… ku peluk erat guling ku dan berusaha melupakan sejenak permasalahan ini. Saatnya untuk tidur~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
effaeffa #1
Chapter 3: waaa, please kak. Tolong diupdatenya. Aku udh lama nunggu. Dan aku suka cerita nya. Please kak. update dong. Eun Ji nya sama Luhan aja. Atau Kris. Yaa kak.
anintadita02 #2
Chapter 10: Lanjutin dong!!! Please Please.... Greget ini author.... benerann.....
Theodore91 #3
Chapter 10: knp tdk d teruskan shj critanya.. jalan critanya sgt teratur.. eunji pilih yg mna? kris atau jongin..?
jungeunsi #4
Chapter 10: hyaaaa ff nya seru abis! sumpah, keren banget ngga boong. castnya juga aku suka! tapi sedih banget kenapa si Sulli mesti ama Suho T_T jangan sama Sulli. sama chorong aja :"D nyesek banget ya jadi Eunji.. Tapi envy juga sih dikelilingin cowok-cowok cakep gitu! haha, good job thor. Updatenya jangan lama2 yaaaaaa ditunggu kelanjutannya~ ><)b
EunjiApink #5
Chapter 10: Huaaa.... Udah lama nggak ngoment, kira kira eunji pilih siapa ya?? Jongin atau Kris?? Aku pilih Luhan aja, dari pada nyakitin salah satu dari mereka... Aku benci karakternya sulli di sini... Padahal dia salah satu bias aku...oh no. Please Update nya jangan lama lama :)
KoalaLand97 #6
Chapter 9: Aaaaa~ ini complicated bgt >< ditunggu kelanjutannya :)
Baby_Joohyun #7
Chapter 8: Diiihh ane kira bkl si Chorong yg jd yeoja chingu ny Suho. Ane gak demen bgt dah Sulli dsni. Min pkokny Sulli gak usah jdian ma sp2 dah, biar ntar Suho ma Chorong aje *maaf pembaca rempon*
Update soon!!
EunKris jjang!!
dewi_sari20 #8
Chapter 8: Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya. . . . . . Palli juseyo :)
EunjiApink #9
Chapter 8: Huuaaaa~ Thanks Update nya aku makin suka sama fanfic ini! Keren banget... Nggak nyangka ternyata yang di taksir ama Sulli itu suho Oppa~ aku kira Kris, di tunggu Chapter selanjutnya ^^
KoalaLand97 #10
Chapter 7: AAAAAAAA~ Kris si pahlawan kesiangan (?)