First Date

My 4 Years Boy

 

“Luhan… bangun” Ku guncang pundak Luhan pelan-pelan, dia hanya bergerak sedit lalu tidur lagi.

“Luhan… ini sudah pagi, kau tidak pulang? Kau tidak ke sekolah?” ku guncang pundaknya lebih kencang dan agak memaksa, akhirnya dia membuka matanya dan mengusap wajahnya.

“aku tidak ke sekolah ya hari ini, aku tidur disini saja” Luhan menarik selimut dan kembali tidur.

“ya sudah, aku berangkat kesekolah dulu”

“hem…”

“ah iya sarapannya ada di meja, dan nanti jika kau pulang tolong kunci rumahku kau taruh di bawah pot seperti biasa”

“hem…” jawabnya lagi tanpa mau membuka mata.

Sepertinya aku melupakan sesuatu, apa ya? Apa yang belum aku bawa? Emm…. Handphone! Ku cari handphone dikasur…

“Bisakah kau minggir sebentar? Sepertinya kau meniduri handphone ku” ku dorong tubuh Luhan

“Handphone mu ada di meja” jawab Luhan sambil melirikku kesal karna mengganggu tidurnya lagi.

“iya iya,,, mukanya tidak usah segalak itu” ku manyunkan bibir lalu mengambil HP ku. Ada 5 Pesan masuk, dari eomma, dari naeun, dari operator? -_-“ dari kyungsoo dan dari Jongin!!!!

Jongin mengirim pesan? Ahh aku sampai lupa jika malam ini dia akan mengirim pesan! Ku tepuk jidatku lalu bergegas membukanya, rasanya sangat berdebar dan tidak sabar.

- Hy Eunji…

aku bingung harus mengirimi mu pesan apa

Tapi selamat malam ya

KYAAAAA~~

Aku melompat kehirangan, ku peluk-peluk handphone ku dan terus tersenyum bahagia. Ya Tuhan,,,, Dia mengirimi ku pesan!! Ini pertama kalinya setelah 4 tahun aku menunggunya, akhirnya dia mengirimi ku pesan!! Aku tidak bisa berhenti tersenyum, Hati ku sangat bahagia.

-pagi jongin, maaf semalam aku sudah tidur

Aku kira kau tidak akan mengirim pesan ^ ^

Maaf ya kemarin pak Hyun Bin mengerjaimu

 

- tidak apa Eunji, have a nice day ya

Jangan lupa sarapan

 

- ah…ne… kau juga Jongin,

jangan sampai telat kesekolah hari ini

kau sudah mengerjakan tugas pak hyun bin?

 

-Iya aku sudah mengerjakannya,

nanti aku akan mengumpulkannya, hehe

 

-haha,,, semoga dapat nilai A ^ ^

Ini sudah siang, cepatlah bergegas ke sekolah”

Ah ini seperti mimpi, aku benar-benar bersyukur. Sepanjang hari ini aku tidak berhenti tersenyum, di dalam kelaspun aku terus tersenyum sampai-sampai chanyeol kyungsoo dan chen memandangiku heran.

Chanyeol tiba-tiba memegang keningku

“Dia tidak demam” kata chanyeol pada Kyungsoo dan chen

“mungkin dia sedang sakit perut” sahut chen sambil mengamatiku

“bukan bukan… kalian salah” aku tersenyum genit pada mereka dan mengedip ngedip kan mataku

“aku rasa dia gila” Kyungsoo melihatku dengan keheranan.

“apa terjadi sesuatu padamu yang menguncang batinmu?” kata chanyeol

“Jongin…”

“Jongin? Apa hubungannya dengan Jongin?” tanya Chen

“Jongin mengirimi ku pesan”

“JINJA?!” tanya mereka bertiga serempak dengan nada kaget dan wajah yang super tidak percaya.

“Hei kalian tidak usah sekaget itu” aku tertawa terbahak-bahak melihat wajah mereka yang sangat lucu. Aku ceritakan kejadian di ruang pak Hyun Bin kemarin pada mereka.

“Akhirnya setelah 4 tahun, haha harus nya kau menraktir kami” Chen mencolekku

“lalu dia sudah membalas lagi?” tanya Kyungsoo penasaran

“belum… mungkin nanti saat pulang sekolah dia akan membalas”

“Jika ternyata dia tidak membalas lagi?” pertanyaan chanyeol membuat ku terdiam, Kyungsoo dan chen pun terdiam menunggu jawabanku.

“em… tidak apa, aku sudah cukup senang jongin mau mengirimi ku pesan, aku tidak ingin berharap berlebihan dia akan membalas lagi pesan ku”

“kau akan diam saja jika dia tidak membalas?” Chen kembali bertanya

“bagiku pesan dari Jongin kali ini adalah bonus penantianku selama 4 tahun, dan dengan begini saja aku sudah sangat bahagia, dan aku mensyukurinya”

“membuatmu bahagia sangat mudah ya” Kyungsoo mencubit pipiku

“kau sangat menyukainya ya” Tanya Chanyeol

“Aku sangat menyukainya tapi aku tidak ingin memaksanya menyukaiku”

Sepulangnya dirumah Luhan sudah tidak ada. Kurebahkan badanku di tempat tidur, hemmm… tepat tidur masih berbau Luhan… wangi… Dia juga sudah menghabiskan sarapan yang ku buatkan tadi. Jongin tidak membalas pesanku… sedikit kecewa tapi aku bisa apa. Bagaimana jika aku mengiriminya pesan terlebih dahulu? Tapi jika nanti dia merasa risih? Tapi aku tidak mau kesempatan 4 tahun ini terbuang sia-sia, ah… sudahlah sekali ini saja aku akan mengiriminya pesan, jika dia tidak membalas ya sudah, setidaknya aku sudah mencoba.

- sore….

APA?? Aku benar benar mengiriminya pesan?!! Aku panik sendiri setelah mengirim pesan itu. Sepertinya aku sedikit berlebihan

- Sore juga… haha… eh temani aku makan yuk

KYAAAAAAAAAAAA!!!!~~~~~

APA?? APA DIA TIDAK SALAH KETIK ATAU SALAH KIRIM???? JONGIN MENGAJAK KU MAKAN?!!!!!

Kutepuk-tepuk pipiku meyakinkan ini bukan mimpi…. Aku tidak sedang bermimpi!! Tubuhku bergemetar hebat, aku tersenyum sangat lebar dan wajahku memerah. Tuhan aku sangat bahagia!!TERIMAKASIH!!

-boleh… mau makan dimana? Kau belum makan?

Aku mengiyakan ajakan jongin dan lalu aku heboh sendiri. Aku akan keluar dengan Jongin? Jongin yang hanya aku lihat dari jauh selama ini? Ah… aku harus pakai baju apa? Aku harus bagaimana nanti? Aku pasti nanti sangat canggung, bagaimana ini?? Aku pasti tidak berani menatap matanya… Aku sangat panik.

-kita makan di tempat makan depan taman saja bagaimana?”

 

- Ah baiklah ^ ^ kita bertemu dimana?”

 

- aku tunggu di air mancur taman ya eunji

Aku bergegas membuka lemari baju, mencari-cari apa yang harus aku pakai. Ku obrak-abrik lemariku,, aahh… apa? Aku tidak ada ide harus memakai baju apa…. Akhirnya aku kenakan Dress simple dank u tumpuk dengan sweeter yang manis

Ku tatap cermin di meja riasku, Aku perlu berdandan? Ah wajah ku jelek sekali, bagaimana jika nanti jongin tidak menyukai wajahku?? Tapi jika aku berdadan maka jongin tidak akan melihat wajah asliku,,, sudah lah hanya ku oleskan BB Cream dan sedikit eyeliner disudut mata agar telihat tidak terlalu pucat.

Sepanjang perjalanan ke taman aku memikirkan apa saja nanti yang akan ku lakukan saat bertemu jongin. Aku tidak berhenti tersenyum, wajahku sangat merah… dan aku sangat cemas, banyak kecemasan yang membuat perutku sedik menjadi aneh.

Itu dia,,, Jongin sudah duduk di depan air mancur, dengan “sok” PD aku mendekatinya, kaki ku bergetar sangat hebat… dan Jantung hampir copot

“sudah lama?” tanyaku pada jongin dan ia menenggok ke arah ku,,, Oh Tuhan,,, tampannya dia. Dia berdandan sangat santai, hanya menggunakan kaos dan jaket simpel, celana pendek dan sepatu convers.

“Ah tidak, baru saja kok, kau jalan kaki?” tanya nya… Jongin tidak tersenyum sama sekali dia bahkan tidak menatap mataku

“Iya jalan kaki, kau juga?” Tanyaku sambil mencoba meredan jantunggku yang sedang melompat-lompat tak beraturan

“Iya, ayo kita jalan” Jongin berdiri dan memakai jaketnya, Dia masih tidak menatap mataku. Aku rasa dia grogi. Dia terus mengigit bibir bawahnya.

“ah ne… kau belum makan?” aku mencoba memecah kecanggungan ini

“sebenarnya sudah, tapi aku masih lapar” Kami mulai berjalan ke arah tempat makan

“eh.. Bagaimana tugas pak hyun bin tadi?”

“sudahku kumpulkan tadi”

“dia menggodamu lagi? Mianhae dia mengerjaimu”

“haha… tidak apa, dia lucu malahan”

Kami terus berjalan, sesekali kami saling diam saat sama-sama bingung ingin membiacarakan apa lagi, kami sangat canggung, terutama Jongin, Dia sangat Canggung,padahal Jongin dikenal anak yang rame dan sangat suka bercanda, tapi kali ini hanya diam dan binggung tidak berani metap mataku.

Aku sesekali melirik kearah jongin, dan dalam hati berkata ah ini kah lelaki yang 4 tahun aku tunggu? Yang selama ini aku suka? Kini dia sedekat ini denganku… Tuhan aku sungguh berterimakasih. Ini mimpi yang menjadi nyata.

Sesampainya di tempat makan kami memilih duduk di pojok dekat jendela sambil menunggu pesanan kami datang. Sepertinya kami kehabisan bahan pembicaraan. Tapi aku suka Jongin sama sekali tidak mengotak-atik Handphonenya selama bersamaku, itu artinya dia menghargai ku. Aku pun mensilent Handphoneku dan mengabaikkannya.

Dia hanya melihat keluar jendela sambil menjawab pertanyaanku sambil sesekali mengigit gigit bibir bawahnya. Dia benar-benar tidak berani melihat wajahku. Sampai pesanan kami datang dan kami menghabiskannya pun Jongin tidak banyak bicara. Tapi dia sesekali membuat lelucon dan bertanya tentang kehidupanku. Lalu kami berjalan pulang bersama tapi akan berpisah di perempatan jalan karena rumah kami berbeda arah.

“Jadi kau tinggal sendirian?” Tanya Jongin

“ne, karena eomma dan appa tidak tinggal bersaa lagi dan berada di luar kota”

“Oh, mianhae aku tidak tau”

“ah gwenchana Jongin, tumben kau tidak bersama kris dan tao”

“tadi seharian aku bersama mereka”

“Kemarin aku bertemu Kris dan Tao di dekat taman”

“Oh ya? mereka tidak bercerita”

“Apa tidak apa-apa jika mereka nantinya tau kita keluar makan berdua?” tanyaku ragu-ragu

“haha… tidak apa, memangnya kenapa?”

“aku pikir kau akan malu jika mereka tau”

“tidak apa-apa, tenanglah”

Kami sampai di perempatan jalan, saatnya pulang masing-masing.

“kau langsung pulang kerumah?” tanya jongin sambil menggaruk kepalanya

“iya, aku langsung pulang”

“makasih ya sudah menemaniku makan”

“sama-sama, hehe… sudah aku pulang ya”

“iya hati-hati” Jongin melambaikan tangannya tapi masih tidak mau metap mataku. Ku lambaikan tangannku juga dan berjalan pulang. Seperti ribuan kupu-kupu terbang diperutmu, jutaan bunga mekar dihatimu dan milyaran kembang api meletus di jantungmu. Aku sangat bahagia. Berjalan pulang pun rasanya aku masih tidak percaya. Aku tidak pernah sebahagia ini sebelumnya, bahkan untuk berhenti tersenyumpun aku tidak mampu.

Dari ujung jalan aku melihat Luhan duduk di depan rumahku, Luhan? Aku mempercepat langkahku dan segera menghampirinya. Dia meringkukkan badannya,membuat wajahnya tidak bisa ku lihat.

“Luhan…” panggilku… Dia tidak bergera, tidak menjawab. Ku jongkokkan badanku di depannya dan mengelus kepalanya. Lalu kuambil Handphone ku melihat apa dia sebelumnya mengirim pesan. Iya… ada 17 panggilan tidak terjawab darinya, dan 24 pesan masuk darinya. Dia mencariku sedari tadi tenyata.

“mian aku baru pulang, aku tidak tau kau akan kemari” kataku lagi sambil terus mengelus kepalanya. Dia tetap diam, apa dia tidur? Atau dia marah? Ku peluk tubuhnya dalam keadan dia tetap meringkuk.

“Mian…” bisikku sambil mempererat pelukan ku. Aku bisa merasakan tubuhnya bergetar,entah mehan emosi atau tangis. Luhan maaf aku benar-benar tidak tau kau akan kemari mala mini, aku kira masalahmu sudah selesai maka kau kembali ke rumah. Aku benar-benar tidak tau.

-to be continued-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
effaeffa #1
Chapter 3: waaa, please kak. Tolong diupdatenya. Aku udh lama nunggu. Dan aku suka cerita nya. Please kak. update dong. Eun Ji nya sama Luhan aja. Atau Kris. Yaa kak.
anintadita02 #2
Chapter 10: Lanjutin dong!!! Please Please.... Greget ini author.... benerann.....
Theodore91 #3
Chapter 10: knp tdk d teruskan shj critanya.. jalan critanya sgt teratur.. eunji pilih yg mna? kris atau jongin..?
jungeunsi #4
Chapter 10: hyaaaa ff nya seru abis! sumpah, keren banget ngga boong. castnya juga aku suka! tapi sedih banget kenapa si Sulli mesti ama Suho T_T jangan sama Sulli. sama chorong aja :"D nyesek banget ya jadi Eunji.. Tapi envy juga sih dikelilingin cowok-cowok cakep gitu! haha, good job thor. Updatenya jangan lama2 yaaaaaa ditunggu kelanjutannya~ ><)b
EunjiApink #5
Chapter 10: Huaaa.... Udah lama nggak ngoment, kira kira eunji pilih siapa ya?? Jongin atau Kris?? Aku pilih Luhan aja, dari pada nyakitin salah satu dari mereka... Aku benci karakternya sulli di sini... Padahal dia salah satu bias aku...oh no. Please Update nya jangan lama lama :)
KoalaLand97 #6
Chapter 9: Aaaaa~ ini complicated bgt >< ditunggu kelanjutannya :)
Baby_Joohyun #7
Chapter 8: Diiihh ane kira bkl si Chorong yg jd yeoja chingu ny Suho. Ane gak demen bgt dah Sulli dsni. Min pkokny Sulli gak usah jdian ma sp2 dah, biar ntar Suho ma Chorong aje *maaf pembaca rempon*
Update soon!!
EunKris jjang!!
dewi_sari20 #8
Chapter 8: Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya. . . . . . Palli juseyo :)
EunjiApink #9
Chapter 8: Huuaaaa~ Thanks Update nya aku makin suka sama fanfic ini! Keren banget... Nggak nyangka ternyata yang di taksir ama Sulli itu suho Oppa~ aku kira Kris, di tunggu Chapter selanjutnya ^^
KoalaLand97 #10
Chapter 7: AAAAAAAA~ Kris si pahlawan kesiangan (?)