Sulli?

My 4 Years Boy

Aku dan luhan duduk di ruang makan, kami saling berhadapan tapi tidak bicara. Tangannya memegang secangkir susu diatas meja dan dia hanya diam melamun menatap cangkir itu. Aku hanya diam memandanginnya.

“mian…” ku ambil nafas panjang lalu menundukkan kepalaku, aku sungguh merasa bersalah, dan air mata menetes dipangkuanku.

“tidak usah menangis” jawab Luhan tanpa melihat ku, ia masih pada posisi semula, memandangi cangkirnya dengan pandangan kosong. Aku tidak menjawab nya, susah untuk berbicara saat menangis seperti ini karna tangisanku semakin kencang.

“bukan salahmu, aku yang tiba-tiba datang” Luhan kali ini metapku tanpa ekspresi. Lalu ia berjalan ke arahku. Aku masih menangis dan megepalkan tanganku sangat kencang untuk melampiaskan perasaanku. Luhan memelukku dari belakang dan membenamkan kepalanya dibahuku.

“Gwencana, berhentilah menangis” bisik luhan, air mataku semakin deras mengalir.

Kami berdua duduk di taman belakang rumah sambil meminum chocolat hangat. Luhan menceritakan apa yang dialaminya tadi, keluarganya kembali bertengkar tapi kali ini semakin parah. Ibu Luhan pergi dari rumah. Kasihan… aku tidak tega melihatnya seperti ini terus menerus.

“Jadi tadi kau kemana?” tanya Luhan sambil melirikku dan tersenyum.

“aku… aku… aku pergi makan dengan Jongin” jawabku sambil menyeruput chocolat ku dan melirik takut ke arah Luhan. Luhan langsung menengok kearahku dan tersenyum kecut.

“akhirnya setelah 4 tahun kau bisa dekat dengannya ya” ia kembali menatap langit.

“kau tau aku sangat menyukainya, kau tidak cemburu?” godaku sambil meliriknya. Luhan tertawa seketika. Syukurlah ia sudah bisa tertawa.

“memang kenapa jika aku cemburu?”

“salahmu sendiri tidak pernah mau mengatakau cinta kepadaku” ku manyunkan bibirku

“mwo? Haha… rasanya aneh jika aku mengatakan cinta pada sahabat ku sendiri”

“Ah kau benar-benar bodoh, padahal dulu aku menunggu mu”

“Haha… Tapi kau tidak pernah mengatakan jika kau menunggu ku, kali ini jangan seperti itu lagi”

“kali ini?” Tanyaku, Luhan mengangguk dan menatapku.

“Jangan buat Jongin tidak pernah tau jika kau menunggunya” lalu ia tersenyum kepadaku

“iya aku tau, aku tidak akan menyia-nyiakan kesemapatan ini”

“baguslah, kau harus mendapatkannya”

“kau tidak cemburu?” tanyaku lagi sambil mengerutkan keningku dan memanyukan bibir

“Hei,,, kenapa kau menanyakan itu terus?” Luhan tertawa lagi

“karna aku tau kau cemburu melihatku menyukainya, haha… iya kan?” ku cubit pinggang Luhan dan menggodanya.

“haha… iya aku sangat cemburu sampai mau mati” jawabnya bercanda.

“jika kau menyukai seorang gadis kau harus mengatakan nya meski pun itu sahabatmu”

“haha… kita berteman sejak kecil bagaimana bisa aku tiba-tiba mengatakan aku mencintaimu, itu terasa aneh”

“alasan, haha… bilang saja kau tidak berani mengatakannya”

”aku mencintaimu” kata Luhan tiba-tiba dengan nada serius, aku menoleh ke arahnya. Luhan menatapku dengan serius.

“mwo?” tanyaku kaget dan heran

“aku mencintaimu” Luhan mengatakannya sekali lagi dengan lebih serius. Kali ini ia sangat serius… Dia akhirnya mengatakannya… lalu aku harus bagaimana? Aku harus menjawab apa? Luhan tetap menatap mataku dengan serius dan aku hanya membeku melihatnya, sedikit bengong dan tidak sepatah katapun bisa keluar dari mulutku. Aku benar-benar kaget dan hanya diam nenatapnya dengan sangat heran.

“Sudah ku bilang, sangat aneh jika aku mengatakan cinta padamu” ekspresi Luhan langsung berubah menjadi menyebalkan. Dia mengerjaiku!!!

“haiiishhhh kau ini” ku jitak kepalanya dan kupukul-pukul bahunya

“hahaha…. “ Luhan tertawa sambil berusaha melindungi diri dari seranganku. Anak ini benar-benar membuatku jantungan. Sepertinya memang dia tidak akan pernah bisa mengatakan cintanya kepadaku. Agak aneh ketika aku menunggu Jongin sedangkan Luhan masih menggu ku juga… saling menunggu…

 

 

Sekolah masih sangat sepi pagi ini, ah iya… semalam aku berkirim pesan dengan Jongin lagi, kami membicarakan banyak hal-hal seru dan bercerita macam-macam. Dia sangat berbeda ketika bertemu langsung dan ketika berkirim pesan.

Aku duduk di pinggir lapangan sekolah sambil memakan es cream kesukaan ku, tiba-tiba Tao dan sehun muncul lalu duduk di samping kanan dan kiri ku.  Aku menoleh bingung ke arah mereka berdua.

“kalian dari mana? Kris?”

“Kris masih di kantin” jawab sehun sambil membuka sebungkus lollipop lalu memakannya

“hei pangeran, kenapa kau duduk di sebelah ku? Lihat, yeoja-yeoja itu pasti akan membunuh ku” kata ku pada sehun sambil melirik ke arah gerombolan yeoja pencinta sehun yang sedang mangamati ku sambil berbisik-bisik. Sehun menoleh ke arah yeoja-yeoja itu.

“kalu seperti ini baru mereka akan membunuh mu” Sehun tiba2 menyenderkan kepalanya di bahu ku dan megenggam tanganku

“heiii hentikan, aku masih ingin hidup” ku singkirkan tangan sehun dan menjauhkan kepalanya, ia hanya tertawa dan mengacak rambut ku. Tiba-tiba terlihat dari sebrang lapangan Jongin lewat, tapi ia bersama sulli, mantannya. Aku hanya menunduk dan pura-pura tidak melihat. Aku tidak mau melihatnya, rasanya sakit.

“Mereka memang seperti itu, tidak perlu cemburu” Kata Tao tiba-tiba. Sepertinya tao membaca tingkah ku.

“kenapa mereka tidak berpacaran lagi saja kalau begitu?”

“Sulli tidak mau kembali pada Jongin”

“kenapa?”

“Sulli menyukai namja lain, kadang aku kasihan melihat Jongin yang masih mengharapkan Sulli kembali”

“Jongin masih sangat mencintai Sulli?”

“Tentu saja, mereka berpacaran selama 6 tahun, pasti sangat sulit bagi Jongin untuk melupakan Sulli” Tambah Sehun

“Kalau begitu aku menyerah saja” aku menghela nafas panjang

“Jangan, Jongin sudah mengajak mu keluarkan?” Tanya tao

“Tau dari mana? Dia bercerita padamu?”

“tidak, aku dan Kris melihat kalian keluar dari tempat makan kemarin”

“selain Sulli, Jongin tidak pernah mengajak Yeoja lain keluar berdua saja, itu tandanya Jongin memberimu lampu hijau” kata sehun

“benarkah?” tanya ku heran

“iya benar, kau harusnya bersyukur Jongin mau menanggapi mu, kau harus membuatnya benar-benar melupakan Sulli” jawab tao sambil mencubit pipi ku.

“tapi Jongin memang masih sering bersama Sulli, Sulli masih sangat bergantung pada nya, kau tau sendiri Sulli tidak mempunyai banyak teman disini” tambah tao.

Sulli memang dikenal sebagai anak orang kaya dan sangat dingin, hanya mau berteman dengan yang sederajat dengannya. Dia tidak memiliki banyak teman dan sangat bergantung pada Jongin dalam segala urusan bahkan setelah mereka putus sekalipun.

“Eunji lihat aku” Sehun menarik dagu ku secara tiba-tiba dan membuat ku menatap wajahnya.

“mwo? Wae?” aku bingung, sehun menatapku dengan serius.

“apa aku kurang tampan?” tanya sehun dengan wajah tetap serius.

“kau ini kenapa?” Ku singkirkan tangan sehun dari daguku tapi ia masih tetap memeganginya

“semua gadis di sekolah ini menyukaiku, hanya kau saja yang tidak tertarik pada ku, aku heran, hahaha… makanya aku bertanya pada mu”

“Hahaha… Dimata Eunji hanya ada Jongin, dia sudah buta” sahut Tao.

“Iya Jongin itu paling tampan bagiku, sudah singkirkan tanganmu” aku menjulurkan lidahku lalu berusaha menyingkirkan lagi tangan sehun tapi ia masih tetap memeganginya.

“aku tidak mau melepasnya, biar yeoja-yeoja lain cemburu”

“heeiii aku tidak mau bermasalah dengan para sehun lovers mu, lepas”

“Hahaha…. Biar biar”

“Lepaskan” kris tiba-tiba muncul dan menjitak sehun, sehun melepas daguku dan mengelus-elus kepalanya dengan wajah cemberut. Sungguh wajahnya sangat lucu seperti anak kecil. Haha…

Kami berempat bercanda dipinggir lapangan tapi seperti biasa, Kris hanya diam dan mengamati sekitar. Tidak banyak bicara tapi aku dengar hari ini mereka akan mengobrak abrik salah satu “gang” yang sok di sekolah ini. Yah… maklum lah, Kris tidak suka ada yang sok-sokan di sini. Lagi pula anak buah kris sangat banyak dan ia tidak perlu turun tangan sendiri untuk menhajar musuh-musuhnya, cukup memerintah anak buahnya dan masalah selesai.

 

                Aku berjalan pulang sendirian sambil menendangi batu kerikil yang aku temui sepanjang jalan. Ake memikirkan Jongin… sepertinya sudah tidak ada hal lain lagi yang ada di otakku selain anak itu. Apa aku bisa mangambil hati jongin? Aku tidak sekaya Sulli… Aku tidak cantik… aku tidak…

“Sendirian lagi?” suara seorang namja memecah lamunan ku, aku menengok dan ternyata Jongin sudah berjalan disamping ku. Sejak kapan dia di disampingku??

“Ah iya, hehe… kau tidak bersama Kris dan Tao?” jawabku canggung karena aku tiba-tiba salah tingkah.

“mereka sudah pulang duluan”

“Oh…. Hehe” Kami mengobrol seadanya, Jongin kali ini tidak secanggung kemarin meski ia masih tidak menatap mataku ketika berbicara. Aku sangat senang, aku dan jongin bisa bertemu dan bebicara berdua seperti ini lagi.

“kau mau?” Jongin menghetikan langkahnya dan menatap kedai es cream yang kami lewati.

“kau suka es cream kan?” tanya jongin lagi

“iya aku sangat suka es cream,hehe…”

“ayo kita beli” Jongin berjalan menghampiri kedai es cream itu dan aku mengikutinya dari belakang.

“kau suka yang apa?” kali ini Jongin bertanya sambil tidak sengaja menatap mataku, dan aku hampir pingsan saat bertatap mata dengannya, seketika jantungku berdetak sangat kencang. Kami berdua langsung mengalihkan pandangan kami masing-masing.

“Caramel… aku suka caramel” jawab ku cepat dengan salah tingkah untuk mencairkan kecanggungan akibat kejadian barusan.

“caramel satu coklat satu” Jongin memesan pada penjualnya dan tak lama es cream pesanan kami jadi. Kami melanjutkan perjalanan sambil memakan es cream.

“Tau dari mana aku suka es cream?”

“aku sering melihat mu membeli es cream di sekolah”

“oh… hehe iya aku sangat menyukai es cream sejak kecil” ternyata Jongin mengamati ku di sekolah.

“kalau begitu aku akan sering-sering membelikan mu es cream” perkataan jongin membuatku spontan menengok ke arahnya, aku tidak salah dengar? Aku sedikit kaget tapi senang

“haha,,, iya  kau harus menraktir ku es cream setiap hari”

“jangan…” jawab jongin sambil memakan es creamnya

“jangan? Kenpa jangan?”

“kau tidak boleh minum es cream setiap hari”

“kau pelit ternyata” godaku

“Bukan pelit, jika setiap hari kau makan es cream kau akan batuk, kau tidak boleh sakit” sekali lagi aku dengan spontan menengok kearah jongin mendengar ucapannya, anak ini apa kah sadar? Dia sangat perhatian ternyata.

Tiba-tiba Handphone Jongin berbunyi dan ia menghentikan langkah untuk mengangkatnya. Jongin sedikit menjauh dari ku saat berbicara di telephone. Dan aku menunggu sambil melahap es cream ku. Samar-samar aku mendengar Jongin menyebut nama Sulli. Ah itu telephone dari Sulli sepertinya. Aku langsung sedikit tidak enak hati, aku cemburu… Selesai mengangkat telephone Jongin menghampiriku sambil menggaruk kepalanya.

“Em… Aku harus kembali ke sekolah”

“mwo?” tanya ku sedikit kecewa

“kau pulanglah duluan Eunji, aku harus menjemput temanku”

“Oh… baiklah” aku tersenyum pada Jongin solah aku baik-baik saja.

“Aku pergi dulu ya”

“iya hati-hati”

“kau juga berhati-hati lah, aku duluan” Jongin tersenyum pada ku lalu membalik badanya dan berlari ke arah sekolah meninggalkanku. Aku hanya diam menatapnya sambil memegangi es cream yang tadi ku beli bersamanya.

Es creamnya sudah tidak enak… sudah tidak seenak tadi.

Kata ku dalam hati sambil mengaduk-aduh cup es cream yang masih aku pegang. Jongin aku tau kau kembali untuk menjemput Sulli kan? Kau meninggalkan ku untuk menjempuntnya kan? Aku sedikit cemburu…ah Tidak, aku sangat cemburu lebih tepatnya. Tapi aku tidak bisa apa-apa, lagi pula tadi kita juga bertemu karna tidak sengaja dan seharusnya aku tidak kecewa jika kau tiba-tiba meninggalkanku. Sulli jauh lebih pentng bagimu.

Sesampainya di rumah aku langsung melemparkan tubuhku ke atas tempat tidur tanpa melepas baju seragamku dulu dan lalu tidur. Menjelng malam hari aku baru terbangun, sebuah pesan masuk di handphone ku. Dan Jongin yang mengirim pesan!

-Apa kau sudah sampai rumah?

-to be continued-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
effaeffa #1
Chapter 3: waaa, please kak. Tolong diupdatenya. Aku udh lama nunggu. Dan aku suka cerita nya. Please kak. update dong. Eun Ji nya sama Luhan aja. Atau Kris. Yaa kak.
anintadita02 #2
Chapter 10: Lanjutin dong!!! Please Please.... Greget ini author.... benerann.....
Theodore91 #3
Chapter 10: knp tdk d teruskan shj critanya.. jalan critanya sgt teratur.. eunji pilih yg mna? kris atau jongin..?
jungeunsi #4
Chapter 10: hyaaaa ff nya seru abis! sumpah, keren banget ngga boong. castnya juga aku suka! tapi sedih banget kenapa si Sulli mesti ama Suho T_T jangan sama Sulli. sama chorong aja :"D nyesek banget ya jadi Eunji.. Tapi envy juga sih dikelilingin cowok-cowok cakep gitu! haha, good job thor. Updatenya jangan lama2 yaaaaaa ditunggu kelanjutannya~ ><)b
EunjiApink #5
Chapter 10: Huaaa.... Udah lama nggak ngoment, kira kira eunji pilih siapa ya?? Jongin atau Kris?? Aku pilih Luhan aja, dari pada nyakitin salah satu dari mereka... Aku benci karakternya sulli di sini... Padahal dia salah satu bias aku...oh no. Please Update nya jangan lama lama :)
KoalaLand97 #6
Chapter 9: Aaaaa~ ini complicated bgt >< ditunggu kelanjutannya :)
Baby_Joohyun #7
Chapter 8: Diiihh ane kira bkl si Chorong yg jd yeoja chingu ny Suho. Ane gak demen bgt dah Sulli dsni. Min pkokny Sulli gak usah jdian ma sp2 dah, biar ntar Suho ma Chorong aje *maaf pembaca rempon*
Update soon!!
EunKris jjang!!
dewi_sari20 #8
Chapter 8: Gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya. . . . . . Palli juseyo :)
EunjiApink #9
Chapter 8: Huuaaaa~ Thanks Update nya aku makin suka sama fanfic ini! Keren banget... Nggak nyangka ternyata yang di taksir ama Sulli itu suho Oppa~ aku kira Kris, di tunggu Chapter selanjutnya ^^
KoalaLand97 #10
Chapter 7: AAAAAAAA~ Kris si pahlawan kesiangan (?)