Teddy Bear
My 4 Years Boy-Iya, aku sudah dirumah, miahae aku ketiduran dan baru membaca pesanmu
Aku tetap merasa senang mendapat pesan dari Jongin, meski jika aku mengingat kejadian tadi rasanya lumayan jengkel. Tapi sudahlah, harusnya aku bersyukur ia masih mau memperhatikanku .
-haha, gwenchana… hari ini badanku sangat lelah rasanya
-Istirahat lah kalau begitu, Jang lupa makan malam Jongin
-Iya aku juga sedang tiduan ini, Eunji apa kau bisa memasak?
-Ne, aku bisa memasak, tapi tidak terlalu jago.
-Kapan-kapan masakkan utuk ku ya
Jongi memitaku memasak untuknya? Tentu saja aku akan memasakannya setiap hari jika dia mau. Aku tersenyum bahagia hanya karna Jongin memintaku untuk memasak untuknya.
-Baiklah, aku akan memasak untukmu suatu saat nanti,
Oh ya Jongin apa kau pernah ke Museum Teddy Bear?
-Belum, ada apa?
-Ah tidak, aku hanya penasaran saja apa isinya
Sejak kecil aku ingin kesana dengan orang tua ku
Tapi orang tua ku saja tidak pernah akur
-oh… Ya sudah besok kita ke sana ya
Besok? Ia mengajakku ke Museum Teddy bear? Hatiku tiba-tiba ditumbuhi bunga-bunga lagi seketika itu juga. Senyum lebar mengembang dibibirku dan aku berguling-guling bahagia di atas kasur sambil memeluk handphoneku dan menciuminya, haha… aku sangat konyol saking bahagianya.
-Besok? Kau tidak sibuk?
Kau mau menemaniku kesana?
-Iya besok sepulang sekolah ya :)
Tidak sabar menunggu besok. Sejak kecil aku sangat ingin ke Museum teddy bear, tapi sebenarnya aku ingin ke sana bersama orang tua ku, sayangnya orang tuaku sendiri bercerai sejak aku kecil. Tapi setidaknya besok aku kesana dengan orang yang aku suka selama ini.
Entah perasaanku saja atau memang aku dan Jongin semakin dekat, meski saat saling bertemu kami masih sedikit canggung. Tapi aku syukuri semua yang terjadi saat ini antara aku dan Jongin. Menunggunya 4 tahun dan kini bisa dekat dengannya itu rasanya sudah cukup membahagiakan.
*keesokan harinya*
“menunggu siapa?” Tanya kris saat ia melihatku berdiri di samping gerbang sekolah sendirian menunggu Jongin sepulang sekolah. Seperti biasa nada bicara Kris sangat dingin
“ah.. aku… menunggu Jongin” ku jawab pertanyaan Kris dengan sedikit ragu-ragu megingat Kris dan Jongin adalah teman dekat. Aku agak malu jika Kris tau aku dan jogin akan pergi bersama.
“Dia masih di kelas”
“oh… iya, aku akan menuggunya”
“Sudah sampai mana kau dan Jongin?”
“He?... mm…mwo? Ini tidak seperti yang kau pikirkan kris kami hanya berteman saja” Aku agak kebingungan menjawab pertanyaan Kris.
“Santai saja, tidak usah salah tingkah seperti itu” Kris melirik ku tanpa ekspresi, sepertinya orang ini benar-benar dingin, bicara pun irit dan ekspresi wajah pun sangat datar.
“kau tidak pulang?” tanyaku pada kris
“Aku menunggu Tao”
“memangnya tao dimana?” Kris tidak menjawab pertanyanku, Dia terus memandang kearah parkiran sekolah dan mengamati sesuatu. Aku menengok melihat apa yang dia amati. Kris mengamati Jongin dan sulli yang sedang berjalan berdua ke arah parkiran sambil mengobrol. Ah mereka berdua lagi…. Ku Tarik nafas panjang dan wajah ku sedikit cemberut sekarang.
Sesampainya di parkiran Sulli masuk ke mobilnya, Jongin hanya menunggui Sulli dari samping luar mobil sampai akhirnya Sulli berlalu pulang dan melambai kearah Jongin, Mobil sulli melewati aku dan kris, sedangkan Jongin kemudian berjalan kearah gerbang sekolah. Aku hanya memandang kosong ketika mobil Sulli berlalu. Aku tidak punya mobil seperti itu… Aku tidak sebanding deng Sulli…
“cemburu?” tanya Kris tib-tiba sambil melihatku
“ah tidak” jawabku cepat
“matamu tidak bisa bohong”
“aku hanya minder, aku tidak sekaya sulli, Jongin bukannya menyukai gadis yang kaya?”
“tenang saja, mereka tidak mungkin berpacaran lagi”
“benarkah?”
“keluarga Sulli tidak menyukai Jongin”
“Aku kira mereka putus karna Sulli menyukai namja lain”
“itu juga salah satu alasannya, lagi pula Jongin sudah menyerah mendapatkan Sulli lagi”
“Sulli benar-benar sudah tidak menyukai Jongin ya?”
“jangan dibahas lagi, Jongin sudah semakin dekat ke sini” Aku dan Kris lalu menghentikan pembicaraan. Kami berdua pura-pura tidak melihat kejadian tadi.
“Kajja” Jongin menghampiri kami berdua dan berdiri disamping ku
“ah ne” jawabku
“kalian mau kemana?” kris bertanya dan aku tida berani menjawab jika kami berdua akan pergi ke museum teddy bear, aku takut Jongin malu jika Kris tau kami akan pergi ketempat yang seperti itu.
“Kencan” Jawab Jongin cepat tanpa ekspresi, aku sedikit kaget dengan jawaban Jogin. Dia berani mejawab seperti itu? Kencan? Jadi ini kencan?
“Kajja berangkat” Jongin menarik tangan ku sambil berjalan meninggalkan Kris. Aku tidak sempat berpamitan dengan Kris, Ku lambaikan tanganku dan Kris mengangguk tanpa ekspresi.
Kami menaiki Bus menuju Museum Teddy Bear, Sepertinya Jongin hari ini sedang sangat bersemangat, sepanjang perjalanan ia tidak berhenti menceritakan tentang latihan dancenya beberapa minggu ini. Aku senang dia bisa mulai nyaman menceritakan sesuatu hal pada ku. Meski sampai saat ini Jongin tetap tidak metap mataku, Kami berdua sudah tidak canggung lagi. Dia sangat lucu. Aku sangat menyukainya, apa lagi saat dia tertawa.
Sesampainya di depan museum Teddy Bear Jongin bergegas membeli tiket dan kami berdua masuk. Begitu masuk aku hanya bengong terkagum-kagum melihat kesekeliling, sangat banyak boneka Teddy bear disini… sungguh ini sangat lucu… Aku tidak berhenti berlari kesana-sini mengamati satu persatu boneka-boneka itu, Jongin hanya tersenyum melihat kelakuan ku yang sangat kekanakan ini.
“Lihat lihat ini sangat manis” Aku Tarik tangan Jongin dan ku tunjuk sekumpulan teddy bear menggunakan handbook sedang minum teh. Jongin hanya tersenyum
Comments