Yuja sebenarnya hanya ingin memberi kejutan untuk kedua lelaki yang disayanginya ini. Memberitahukan bahwa dia akan menghabiskan malamnya bersama Sehun dan Luhan. Bahkan kalau mereka menolak Yuja akan tetap pada pendiriannya untuk menghabiskan malam bersama mereka. Sebenarnya ada dua hal yang membuatnya memaksa ibu Sehun untuk membiarkannya menginap semalam saja. Pertama, tentu saja karena rahasia Sehun itu dan yang kedua adalah Luhan yang mungkin saja jatuh cinta dengan Sehun, mengingat Luhan adalah seorang Bi. Setelah mendapatkan persetujuan dari ibu Sehun, Yuja langsung melangkahkan kakinya memasuki kamar Sehun dan betapa terkejutnya dia melihat penampakan yang ada didepan matanya...

---

Luhan terdiam duduk disebelah Yuja sambil memegang tangan Yuja, berusaha meminta maaf. Sehun sendiri berlutut dihadapan Yuja, menangis. meski untuk alasan yang dia sendiri tidak mengerti.

"Yuja...." Luhan memanggil namanya. Namun yang dipanggil hanya bisa diam menatap Sehun dengan raut wajah yang sulit untuk ditebak. Yuja sendiri berpikir ini bukan kesalahan Sehun. tetapi terus saja kepalanya berkata itu adalah salah Sehun. Bagaimana dengan Luhan? dia mungkin tidak tahu kalau Sehun adalah seorang gay, namun kenapa dia mau menerima setiap perlakuan yang diberikan Sehun? apa dia lupa kalau dia punya Yuja? beribu pertanyaan terus mengalir dikepala Yuja.

"Sehun-ah..." Luhan membuka percakapan terlebih dahulu. "Yuja-ah..." tanpa menunggu mereka berdua menatapnya Luhan melanjutkan apa yang ingin diucapkannya. "Aku menyayangi kalian berdua...aku tidak bisa hidup tanpa kalian berdua...tetapi, sepertinya aku sudah melukai perasaan seseorang yang sedang mencoba untuk menerima segala kekuranganku..."

Sehun tertegun, siapa yang dimaksud oleh Luhan? apakah Luhan sudah memiliki kekasih? tetapi siapa dia? Sehun tidak pernah melihat Luhan dengan wanita lain selain....Yuja.... perlahan dia menatap kearah Yuja. "jangan-jangan..."

---

"Aku yang salah...harusnya aku tidak mengganggu kegiatan kalian tadi...mungkin aku harus pergi sekarang..." Yuja tiba-tiba bangkit dari ranjang Sehun dan bergegas keluar, Sehun dan Luhan memanggil namanya, berusaha menahannya untuk tetap berada di kamar Sehun. menuntaskan semua masalah yang sedang terjadi diantara mereka, namun Yuja berteriak. "BIARKAN AKU SENDIRI!!! ADA BEBERAPA HAL YANG HARUS AKU URUSI DENGAN KEPALA DINGIN! TIDAK DENGAN CARA SEPERTI INI! JANGAN CARI AKU!"

---

Habislah mereka...Kini hanya berdua berada dalam satu ruangan.

"Sehun-ah...kau tau kenapa Yuja begitu shock?"

"tidak...tetapi aku bingung..aku sudah pernah memberitahu sesuatu kepadanya...seharusnya dia tidak terkejut..."

"kau akan lebih terkejut ketika aku mengatakan sesuatu..."

Sehun menunggu perkataan Luhan dengan penuh tanda tanya...

"Aku dan Yuja berpacaran...seminggu setelah kami berkenalan..."

Sehun serasa dipukul oleh palu besar. Tidak!!! itu sehari sebelum dia mengatakan bahwa dirinya menyukai Luhan.

"j-j-jadi...kalian sudah berpacaran?" Luhan hanya mengangguk. "jadi ini alasan selama ini Yuja noona selalu menghabiskan waktu bersamamu?"

Sehun tidak merasa telah dibohongi oleh Yuja, dia malah merasa bersalah telah membuat pengakuan bodoh. Membuat Yuja terkadang terlihat bodoh ketika mereka bertiga tengah berjalan bersama, dan sehun tidak habis pikir Yuja tidak melarangnya menjauhi Luhan.

"Sehun-ah...aku ingin menikahinya..."

-----

hehe~^^v