Rahasia

Sehun's Secret

Luhan terlihat bingung sekaligus khawatir dengan keadaan Sehun hari ini, bibirnya terluka dan pelipisnya terlihat memar. “kau berantem lagi?” tanya Luhan sambil melihat wajah Sehun dari dekat, “sudah diobati?” tanya Luhan ketika Yuja tiba-tiba datang dengan membawa nampan berisi makan siangnya. Luhan dan Sehun memilih untuk mengisi perut mereka denga Yogurt sedangkan Yuja memilih makanan berat. Kantin siang ini terlihat ramai, maklum jam makan siang dimulai dari jam 1.

“Dia tidak bertengkar dengan siapapun, aku memberinya sedikit pelajaran karena sudah menakutiku” kata Yuja. Sehun menunduk malu, sedangkan Luhan menatap Yuja tidak percaya. “Kamu yang melakukannya? Heol...aku tidak bisa percaya...”

“coba saja membuatku kesal, mungkin kamu juga akan bernasib sama dengannya”

 

 

---

 

 

 

Semalam,begitu Yuja mendengar pengakuan Sehun, Yuja tidak bisa menahan amarahnya, Sehun sendiri bingung dengan apa yang terjadi dengan temannya yang satu ini, dia terus memukul tangannya kearah dinding dan hampir saja memecahkan kaca kalau saja Sehun tidak menahannya. Yuja tipikal orang kalem yang terlihat 180 derajat berbeda ketika dia marah atau merasa tertekan, dan malam itu secara tidak sengaja Yuja memukul pelipis Sehun dan membuatnya terjatuh kelantai dengan wajah mendarat terlebih dahulu.

Membayangkan kejadian semalam selalu membuat Sehun dan Yuja bergidik ngeri. Setelah merasa tenang Yuja lalu membiarkan Sehun bercerita tentang apa yang membuatnya menyukai Luhan, kenapa dia bisa jatuh cinta kepada Luhan, dan Senyuman Luhan yang selalu membuatnya tenang. Sampai akhirnya Handphone Yuja berbunyi dan mereka berpisah kerumah mereka masing-masing.

“Aku akan pegang rahasiamu...” Kata Yuja sebelum mengangkat telepon dan meninggalkan Sehun.“Yoboseyo...”

“Jagiya!!!” Suara dari telepon seberang, “Baru saja kita berpisah...aku sudah kangen”

“Ya..aku juga kangen kamu....Luhan Oppa...”

 

 

---

 

 

 

Yuja mendengar semuanya, perkataan Sehun yang mengagungkan Luhan, semua terdengar aneh, semua terdengar salah. Kenapa Sehun memberitahunya sehari setelah mereka jadian? Kenapa Sehun harus memberitahunya? Kenapa Sehun harus menjadi teman yang paling Yuja sayangi? Kenapa?

Itulah yang membuat Yuja tidak bisa berbuat apa-apa selain melampiaskan kekesalannya ke dinding dan wajah Sehun.

Luhan dan Yuja berjanji untuk mulai saling berucap janji bahwa mereka akan mencoba saling menyayangi dan membuat Luhan hanya melihat kearah Yuja, bukan wanita maupun lelaki lain. Luhan terlahir dengan keluarga yang hampir separuhnya adalah perempuan, membuatnya melihat lelaki dari sisi lain, dan wanita dari sisi yang dia rasakan selama ini. Bukan, Luhan bukan gay, tapi Bi. Dia selalu ingin merasakan ketenangan setiap kali ada laki-laki yang berada didekatnya. Karena Luhan jarang mendapatkan kasih sayang dari ayahnya.

Dan ini yang membuat Yuja tambah takut, begitu Sehun mengatakan ia menyukai Luhan apa yang akan terjadi? Apakah Luhan akan meninggalkannya? Berpaling ke Sehun?

Tapi mereka baru saja jadian? Tidak akan mungkin Yuja merasa begitu sedih bila Luhan meninggalkannya, karena diapun belum begitu menyukai Luhan? Mereka berjanji karena mereka akan berusaha saling mencintai, tapi...terlalu berat masalah yang dipikul Yuja untuk saat ini, hingga ia hanya bisa diam dan menerima semuanya.

 

 

 

 

---

 

 

 

 

 

Yuja menghabiskan makan siangnya dengan diam, sementara Luhan dan Sehun saling bercengkrama. Yuja melihat hal ini biasa saja, Sehun masih seperti anak kecil yang sedang berbincang dengan kakak laki-lakinya, dan Luhan, dengan senang hati bercanda dengan Sehun. Sederhana. Kalau saja Yuja bukan kekasih Luhan.

“Selesai makan siang ini aku mau menculik Yuja!” kata Luhan sambil menyendok yogurt terakhir miliknya. “culik saja! Aku ada latihan basket sore ini” kata sehun tenang. Yuja menatap Sehun, yang dibalas dengan anggukan kecil dan senyuman yang terlihat jelas dari matanya.

 

 

 

“Kau tidak boleh cemburu kalau akhir-akhir ini aku bersama Yuja” goda Luhan.

 

 

 

“Lagipula siapa yang cemburu kalau kau terus bersama Yuja Nuna..”

 

 

“heeeii...maksud aku apa kau tidak cemburu kalau nunamu ini aku culik???”

 

 

“...ha..ha..ha...” Yuja dan Sehun hanya bisa tertawa awkward.

 

 

 

“sudahlah...kamu juga sudah selesai makan siangnyakan? Ayo kita pergi” kata Luhan sambil membawa nampan bekas makan Yuja dan menariknya pergi. “kami pergi duluan ya!!” kata Luhan, sehun membalasnya dengan lambaian tangan. “Yuja-ya! Kapan kita memberitahukan sehun kalau kita pacaran?” tanya Luhan. Yuja tidak bisa menjawab.”entahlah...”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LittlePhantom #1
Chapter 5: ANDWAE!!! Lulu ngak boleh nikah sama si yuja itu argghh..pokoknya ngak boleh... authornim Lulu am a sehun aja ya ya plezzz...T-T
C_a_r_o_LL
#2
wow i like this!! (Y)
lovelifehappy
#3
Chapter 5: thor kenapa harus straight sih??buat ending hunhan thor
lovelifehappy
#4
Chapter 1: ni cerita gak bisa dibikin bxb ya?gak rela luhan pacaran sama yuja=<
caroline_jansen #5
hwaaiiiting
cit___
#6
Thor, lanjutin ceritanya dong.. aku penasaran sama kelanjutannya