Sehun dan Luhan

Sehun's Secret

Sehun menatap Luhan yang sedang membaca buku di meja belajarnya. Malam ini Luhan menginap di kamar Sehun menghabiskan malamnya bersama adik tersayangnya. Setidaknya itu yang dipikirkan Luhan, namun tidak dengan Sehun. Luhan berada dikamarnya semalaman, tidur bersebelahan dengannya. Apa yang lebih membuatnya lebih berbahagia lagi? tidak ada! hanya Luhan yang ada dalam pikirannya saat ini.

 

 

Memandangi punggung Luhan membuat Sehun tergoda ingin memeluknya, mendekapnya dalam pelukannya. Sehun menutup matanya membayangkan Luhan dalam pelukannya tertidur lelap.

 

"Kau baik-baik saja?"

 

Sehun membuka mata dan betapa terkejutnya dia melihat Luhan sudah berada didepannya, ditepi ranjangnya. Menatapnya penuh tanda tanya. Sehun gelagapan.

 

"ti..tidak ge...aku hanya memikirkan sesuatu..." Wajah Sehun memerah, Luhan tersenyum kemudian berdiri sambil mengacak rambut Sehun. "Aku mau mandi, mau ikut?" tanya Luhan. "eh?" Sehun terkejut. "ayo..bantu aku menggosok punggungku..." Luhan menarik Sehun kedalam kamar mandi. 'Ya Tuhan!! godaan apa lagi yang kau limpahkan padaku? bagaimana mungkin aku bisa bertahan melihatnya tanpa sehelai benangpun?!' Sehun berdoa semoga dia tidak pingsan berada dalam kamar mandi yang sama dengan...orang yang disukainya.

 

---

Luhan mulai melepas kaosnya dan menaruhnya di keranjang baju kotor, Tangannya mulai menurunkan celana panjangnya membuatnya tidak mengenakan apapun dihadapan Sehun. Sedangkan Sehun, dia berdiri mematung menatap tubuh polos Luhan, tubuh indah itu dengan bangganya memamerkan setiap lekuk tubuh Luhan, ototnya yang terbentuk sempurna hanya bisa menjadi hiasan yang ingin sekali disentuh oleh Sehun. Sehun menelan ludahnya, 'ini benar-benar godaan' pikirnya.

 

"ya! apa yang kau tunggu? cepat masuk kesini!!!" teriak Luhan. Sehun mengangguk, buru-buru melepas pakaiannya dan masuk kedalam kamar mandi, tetapi masih dengan boxernya.

 

"hahahhaha....apa-apa kau ini? hei... aku juga punya! jangan pura-pura malu! cepat lepaskan boxermu atau aku yang akan melepaskannya?" masih dengan tertawa Luhan menurunkan boxer Sehun. Muka Sehun merah padam. antara malu bercampur takut. Takut bila dia kehilangan akal sehatnya dan menyerang Luhan.

 

"wow~! besar juga punyamu..." goda Luhan. Sehun serasa mati ditempat.

 

 

---

 

Sehun tengah menggosok punggung Luhan dalam keadaan diam. Benar-benar diam sampai-sampai hanya terdengar bunyi gosokan sabun yang bersentuhan dengan punggung Luhan, sampai akhirnya Luhan memulai percakapan terlebih dahulu.

 

"Sehun-ah..."

 

"iya,hyung???"

 

"Aku merasa sudah menjadi pria paling beruntung yang ada didunia ini"

 

"kenapa begitu?"

 

"iya...aku bertemu denganmu, yang sangat baik kepadaku, yang selalu bisa aku percaya, yang bisa aku jaga, yang sangat aku sayang, yang kadang aku pikir bahwa kau adalah Adik kandungku"

 

Luhan benar-benar bahagia ketika mengucapkan hal-hal itu, begitu pula Sehun yang serasa melayang mendengar ucapan Luhan sampai akhirnya Luhan menyatakan bahwa dirinya menganggap Sehun adalah adiknya sendiri. Gerakan di punggung Luhan tiba-tiba berhenti. Sehun terlihat muram, "Sehun-ah...kau baik-baik saja?" tanya Luhan sambil membalikkan badannya menatap Sehun. "Iya, hyung! aku hanya sangat bahagia sampai-sampai aku tidak tahu harus berbuat apa.." kata Sehun berbohong.

 

"ah..kau ini membuatku panik saja..." Luhan kembali membalikan badannya menyuruh Sehun melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai. "Gosok punggungku lagi...dan..." belum selesai Luhan menyelesaikan kalimatnya Sehun menyerang Luhan dengan pelukan. Menenggelamkan wajahnya dalam rambut Luhan yang basah terkena air. Luhan panik, Apa yang sedang diperbuat Sehun? apa dia sudah gila?

 

Luhan bangkit di ikuti Sehun yang masih memeluknya erat. "Sehun-ah..apa yang kau lakukan?!" tanya Luhan sedikit marah, atau... entahlah...dia tidak merasa berhak untuk marah, tetapi Luhan benar-benar bingung dengan apa yang sedang terjadi dengan Sehun. Sehun mendorongnya sampai mereka berdiri dibawah Shower, menyalakan air dan membiarkan badan mereka berdua yang penuh sabun tersiram oleh air. "Hyung...maafkan aku..tapi kali ini saja...kali ini...yang pertama dan terakhir..." Sehun menarik Luhan keluar dari kamar mandi dan membawanya kembali ke tempat tidurnya. Tubuh Luhan memang lebih kecil dari Sehun tetapi, dia percaya dia bisa melawan Sehun tetapi hatinya berkata lain. Dia ingin sentuhan Sehun.

 

Sehun menaruh Luhan diatas ranjangnya, memandangi setiap tubuh Luhan yang terlihat sangat menggoda lalu memeluknya. "Sehun-ah..." panggil Luhan lemah. "maaf hyung...kali ini saja..." kata Sehun sambil menciumi badan Luhan. "...kenapa??? kenapa kau melakukan ini??" tanya Luhan sambil menutup matanya menikmati setiap sentuhan Sehun. "karena kau yang menggodaku lebih dahulu..." kata Sehun sambil menatap mata Luhan yang tertutup, diciuminya mata indah itu. "bukan.... itu..." Luhan sudah tidak bisa berpikir jernih, Dia hanya bisa menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh Sehun. "Hyung...Tharanghaeyo...."

 

 

Mata Luhan terbuka seketika menyadari sesuatu...

 

---

 

"BRAAK!!!"

 

Pintu kamar Sehun yang lupa dikunci dibuka oleh seseorang.

 

Luhan yang masih berada di bawah Sehun merasakan bahwa hidupnya akan segera berakhir...Hidupnya benar-benar berakhir... Semua hening... sampai Sehun memanggil namanya...

 

"Yuja Noona..."

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
LittlePhantom #1
Chapter 5: ANDWAE!!! Lulu ngak boleh nikah sama si yuja itu argghh..pokoknya ngak boleh... authornim Lulu am a sehun aja ya ya plezzz...T-T
C_a_r_o_LL
#2
wow i like this!! (Y)
lovelifehappy
#3
Chapter 5: thor kenapa harus straight sih??buat ending hunhan thor
lovelifehappy
#4
Chapter 1: ni cerita gak bisa dibikin bxb ya?gak rela luhan pacaran sama yuja=<
caroline_jansen #5
hwaaiiiting
cit___
#6
Thor, lanjutin ceritanya dong.. aku penasaran sama kelanjutannya