Coincidence much?

Stranger in my head

 

A/N: OMAIGOS. Mianhae, author baru aja selesai UAN hari ini , otomatis baru update sekarang. Buat yang masih niat baca ini fic rada-rada... jeonmal gomawo ya! Author sangat menghargai niat kalian yang kuat negbaca ini fic rada-rada... next chappie is coming... not so long..

Enjoy! Mind to comment?


.

.

.

Author's POV

BBBAAAMMMMM!

Suara pintu yang terbanting dengan keras membuat Tao terbangun -sedikit- dari tidurnya. Entah mengapa, kepalanya super duper pusing kali ini.

"Hoi~ Panda... dangsin eodi issni~" Seorang namja -faced masuk ke dalam apartemennya sendiri sambil berjalan sempoyongan. Kelihatannya dia habis mabuk.

"Panda-ssi~ Panda-ssi~ eodi ga?" Namja itu terus-menerus mengulang-ulang panggilannya kepada Tao. Nada panggilannya seperti memanggil peliharaan yang hilang.

Tao yang merasa pendengarannya bisa tercemar bila ia terus-terusan mendengar suara panggilan dari sang pemilik 'oh-so-glorius--face' itu, memaksakan dirinya untuk bangun, dan menghampirinya dengan malas.

"Kenapa eoh? Aku di sini... Hoi!" Setelah melambai-lambaikan tangan di depan mata Kris, namja itu nampaknya masih belum sadar dari lamunannya.

"Aku di depan matamu bodoh..." Tao yang masih ngantuk dan sudah malas meladeni namja itu sudah malas mengeluarkan kata-kata sopan lagi.

"Ya~ Kau ini- Hik~ masih slave -Hik~ ku tau! Hik~ Jangan berbicara kasar pada mastermu nanti kau kuhu-" Kata-kata namja itu terpotong saat dirinya jatuh dan berakhir di lantai dengan posisi yang sangat 'indah' di mata Tao. Bibir mencium lantai dan bokong menghadap ke atas.

'What a masterpiece of nature,' pikir Tao.

"Ya! Namja gila! Kau mabuk-mabukkan sampai jam segini? sekarang sudah jam 1 pagi tahu! Makananmu sudah dingin, dan aku sama-sekali-tidakberniat untuk menghangatkannya untukmu. Terserah kau masih mau makan atau tidak. Cih, kau bau alkhohol, dan... bau parfum wanita. Pasti kau habis ke club.." Tao mengutarakan kata-kata umpatan lainnya kepada Kris selagi Kris masih tidak sadarkan diri.

'Sepertinya dia kena hangover, atau apapun itu namanya.' Pikir Tao

"Aisshhh... orang ini berat juga... mau kutaro dimana ya dia?" Tao melayangkan pandangannya pada sebuah pintu berwarna hitam di sebelah kanan televisi.

Tao cuman terpikirkan satu tempat untuk membaringkan namja yang kini tengah diseretnya. Tidak peduli lagi kalau dia tidak boleh masuk ke dalam kamar Kris. Karena, bila dipikir-pikir, memang laki-laki ini mau ditaruh di mana lagi? Kakinya yang super panjang dan tubuhnya yang terlalu tinggi ini tidak akan muat ditidurkan di sofa! Apalagi kalau dia hanya dibaringkan di lantai, salah-salah, badannya kram-kram lagi besoknya. Terus, dia pasti mengamuk pada Tao...

Ya itulah salah satu lagi keunikan dari seorang Kris Wu. Jika ia sedang bad mood, maka orang pertama yang ditemuinya setelah bangun pagi akan kena dampratnya.

"Aisshhh... molla!" Tao menggendong, lebih tepat lagi menyeret lagi namja setengah-sadar itu masuk ke dalam kamarnya, dan dengan susah payah membaringkannya di tempat tidurnya setelah melepaskan sepatunya, dan juga jaketnya.

Meninggalkan si namja dengan kaos warna putih yang melekat di tubuhnya yang agak basah karena keringat, dan juga celana jeans hitam yang melekat di kaki jenjangnya.

Kris yang sudah berada di tempat tidur, otomatis langsung meringkuk di dalam selimutnya seperti bayi yang kedinginan.

'Kyeopta' pikir Tao sambil tersenyum sedikit

'Aishh! Apa yang kupikirkan? pabbo...' Tao berbicara di dalam pikirannya sambil menampar pelan pipinya.

Tao tahu, setidaknya walaupun dia tidak pernah mengatakannya atau menunjukkannya, namja -face yang ada di depannya ini memang tampan. Figurnya yang sempurna, hidung tingginya, jangan lupa rambutnya yang lebih mirip warna emas daripada pirang itu.

Suara dengkuran lembut Kris membuat Tao tersadar dari lamunannya, dan segera keluar dari kamar Kris dan menjatuhkan dirinya di sofa tempat ia tidur tadi.

"Aigooo... Anniya. Aku tidak boleh berpikiran begitu, salah-salah entar aku suka sama si gila itu lagi... ih.. ogah dah..." Tao memeluk badannya sendiri sambil membayangkan image yang -menurutnya-menjijikan- mengenai Kris dan dirinya berdua. Entah sedang ngapain.

Rasa sakit di kepala Tao, tiba-tiba muncul lagi. "! Appo!" Tao menjambaki rambutnya pelan dan memijit pelipisnya.

"Jessica-ssi masukin obatku gak ya?" Tao menggumam pelan sambil membongkar seluruh isi tasnya sambil masih terus memegangi pelipisnya.

"Ehhmmm... ahh... nah ini dia!" Tao melihat obat anemianya yang berwarna merah yang berada di dalam botol obat dengan warna yang senada.

'Pluk'

Saat menuangkan obatnya, Tao sadar, kalau itu adalah kapsul terakhirnya.

"Yah... udah habis lagi! Aku harus beli dimana obat macam ini? Mana aku tidak tahu namanya lagi." Setelah menelan obatnya bulat-bulat, Tao merasa rasa sakit yang sedari tadi mengganggunya pelan-pelan hilang.

Setelah akhirnya merasa sedikit tenang, Tao memejamkan matanya dan semua pandangannya pun kabur.

.

.

.

Ketika sang surya baru saja bangun dari tidurnya, Tao sudah bangun. Namun sedari tadi dia hanya duduk bersila di atas sofa sambil melamun. Rambut hitam sebahunya masih agak berantakan, dan lingkaran hitam di bawah matanya membuatnya kelihatan seperti orang yang habis lembur kerja semalam.

Sebuah telapak tangan besar tiba-tiba menyentuh pundakknya dari belakang membuat sang empunya bahu tersadar dari lamunannya lalu membalikkan badannya untuk melihat siapa yang pagi-pagi begini sudah menggangunya.

Saat Tao membalikkan kepalanya, tanpa sadar ternyata si pemilik tangan tadi sudah memajukkan duluan kepalanya ke belakang kepala Tao yang kini digantikkan oleh jidat putih susu Tao.

Tao yang menyadari apa yang dihadapinya sekarang ini membelalakkan matanya sejadi-jadinya dan berteriak sepelan mungkin (?)

"YA! KAU INI! PAGI-PAGI BEGINI SUDAH BERTINGKAH MESUM!" teriakkan Tao lalu dilanjutkan dengan beberapa 'souvenir' jitakkan di kepala Kris oleh Tao.

"YA! Siapa yang mesum ha? Sakit tau! Aisshhh... Heh... ngomong-ngomong, kemarin kau masuk ke kamarku ya? Kok aku bisa dikamarku lagi? Perasaan kemarin... setelah aku pulang dari phoenix... Arrghhh.. aku tak ingat apa-apa lagi... memang apa sih yang terjadi?" Kris memegang kepalanya yang terasa pusing berkat hangover semalam itu langsung menjatuhkan dirinya di sofa yang berada di sebrang Tao.

"Hhhhh... Panda, ambilkan aku aspirin. Ada di kotak obat di atas cupboard hitam di dekat toilet di sana." Kris menunjuk ke arah ruangan yang dimaksudnya. Tao yang agak prihatin dengan keadaan hangover Kris hanya menuruti perkataan Kris untuk mengambil obat yang dimintanya.

"Nih obatnya. And, by the way, Ehm about yesterday... kemarin pokoknya habis kau pulang, kau langsung membuka sepatu dan jaketmu secara otomatis dan langsung masuk ke kamarmu, sepertinya kau sleep walking deh... Kau punya kebiasaan aneh ya..." Tao mengedarkan pandangan mencibirnya pada Kris dari ujung kepalanya hingga ke kakinya.

Tao yang sebenarnya membuat fake excuse itu ternyata sedang beruntung, Kris memang memiliki habitus yang aneh yaitu sleep walking, dan walaupun yang Tao katakan itu made-up alias bohong, Kris percaya saja, karena memang dia punya kebiasaan seperti itu. Tidak mungkin kan Tao bilang kalau dia menyeret tuannya itu ke kamarnya yang sebenarnya tidak boleh dimasukki olehnya. Sebenarnya Tao pun tidak memperhatikan secara detail kamar namja pirang di depannya itu, hanya saja bau kamarnya agak sedikit familiar.

"Kebiasaan itu tidak aneh tahu! Kebiasaan itu unik! Bayangkan saja betapa efisiennya kalau memiliki kebiasaan seperi itu... aku tidak perlu repot-repot membuka mata kalau aku mau minmu air di tengah malam. Kalau otakku memerintahkan aku untuk minum, maka otomatis, aku akan berjalan sendiri! Bagaimana itu aneh? Itu keren tau!" Kris membalas Tao dengan tatapan yang sama pedasnya, setelah lelah saling bertatap-tatapan tidak jelas.

Kris pergi ke kamarnya, dan saat keluar, dia sudah berstelan jas rapih. Tao yang tidak bisa menahan rasa penasarannya bertanya dengan polos kepada Kris

"Mau kemana kau? Sok berpakaian rapih gitu... Memangnya kau sudah bekerja?" Tao mengedipkan matanya beberapa kali yang dihadiahi sebuah smirk di wajah Kris

"Aku ini sudah 21, dan aku sudah tidak bisa lagi menjadi manusia tidak berguna sepertimu. Aku harus membiayai diriku sendiri, dan aku harus bertanggung jawab akan banyak hal." Saat Kris berbicara kepada Tao ia terus memperhatikkan dasinya yang sedang ia betulkan, namun sepertinya tidak betul betul. Tao yang melihat kalau masternya tidak becus dalam menyimpul dasi segera bertindak.

Tao berjalan malas ke arah Kris, dan menyingkirkan tangan Kris dari dasi yang sedari tadi diutak-utek olehnya. "Sini biar aku saja yang buat. Dasar tidak berbakat, masak menyimpul dasi saja tidak bisa?" Tao berkata dengan polosnya.

'1, 2, 3 done.' Ujar Tao dalam hati.

Yeoja panda itu tidak menyadari sedari tadi ada dua manik yang memperhatikannya dirinya dengan intens.

"Nah, selesai. Sudah sana bekerja. Biarlah si manusia tidak berguna ini membersihkan sarangmu naga bau~ wee~" Tao menjulurkan lidahnya singkat pada Kris dan langsung berlari pelan ke dapur. Meninggalkan Kris yang sukses dibuatnya bingung oleh tingkahnya barusan.

"Kenapa aku jadi merasa seperti pasangan yang baru menikah ya? Aisshh... mikir apa sih aku ini! Pabbo~" Tao berbisik kecil pada dirinya sendiri sesampainya dia di dapur.

Tanpa Tao sadari, namja yang masih bengong di depan pintu apartemennya itu menampakkan semburat merah di pipinya, yang tentunya segera dihilangkannya dengan tamparan kecil di pipinya sendiri. Harga diri, katanya.

'Tidak Kris. Yeoja itu aneh. Dia bermata panda, dan dia buronan Cina yang entah siapa nenek moyangnya. Come on, man, dia gak cantik, dan yang barusan itu hanya karena dia melihatku yang kesulitan setengah mati. Enough, aku harus melupakan yang barusan.' Kris berbicara sendiri di dalam pikirannya

Dasar namja aneh, tapi ganteng sih masalahnya *authordilemparsepatu*

.

.

.


A/N: Chappie depan... krisber army? *checked

(^人^) (^人^) (^人^)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
330nai #1
Chapter 8: please.... aku rayu. mahu tau sambungannya
ellin_kim #2
Chapter 8: Authornim~ gak ada lanjutannya kah?? Huwaaaa ㅠㅠ berharap ada lanjutannya,please....^^ditunggu next chap nya authornim, keren kok author...
qiuiie #3
Chapter 8: tak ada lagikh sambungannya???
Nakamio
#4
Chapter 6: Hiyaa ada KrisBer chap depan? O.o KrisBernya... cuma slight kan ya? Haha x.x Update soon authornim :)
amberkrisxoxo
#5
Chapter 5: Update thor~ krisbernya banyakin
._. Btw, ada typo yg menggangu._.
spygenl #6
Chapter 2: oh mai gad wat do yu do to mai xing xing xie?! oh salah, xing ge -_- wateper lah. kasian banget tao, sabat ye
masih sangsi apakah krisber akan ada di cerita ini atau pure taoris lol