Jong-In : My Greatest Egoism
I Love You, Good ByeRupanya Eun Mun bukanlah perempuan yang menyerah begitu saja. Ia sangat gigih mengunjungi rumah Jong-In, sekedar menitipkan pesan atau membuatkan makan siang untuk keluarga pria itu. Ia sungguh-sungguh ingin meminta maaf dan menjelaskan agar semuanya menjadi jelas. Namun Jong-In tidak pernah menggubrisnya—bahkan untuk sekedar mengucapkan salam.
“Hyung, kau benar-benar keterlaluan!! Tidak bisakah kau menggunakan perasaanmu sedikit? Di luar sana Eun-Mun-noona pasti sendirian menunggumu, tapi kau….kau malah duduk-duduk santai seperti ini!”
Jong-In tetap menyibukkan diri di depan laptopnya—bersikap seakan telinganya tuli dan tak mendengar ucapan Dongho.
“Ya sudah, biar aku saja yang menjemputnya! Dasar hyung babo!” umpat Dongho sebelum akhirnya ia mengambil mantel dan pergi keluar. Pintu depan pun ditutup dengan keras.
Jong-In menurunkan kacamatanya sedikit. Sejak kapan ia jadi se-kurang ajar itu?, batin Jong-In lalu menghela nafas.
2 hari yang lalu, Eun Mun mengirimkan sepucuk surat yang dititipkan pada Eomma.
“Jong-In-aa, apa kabarmu?
Aku benar-benar merindukanmu. Sudah berapa tahun ya, kita tidak berjumpa?”
Hah. Gadis ini sok berbasa-basi segala rupanya.
“Mungkin kau masih sangat marah padaku karena kejadian waktu itu. Aku memang bersalah karena kepergianku benar-benar mendadak dan aku tidak sempat memberi tahumu. Tapi yang perlu kau ketahui, aku benar benar, benar-benar ingin minta maaf.”
Jong-In berjalan ke arah jendela kamarnya yang terbuka, lalu meneruskan membaca lagi.
“Banyak sekali yang ingin aku bicarakan denganmu. Aku tidak mau hubungan kita terus-terusan seperti ini. Kalau kau bersedia, temui aku di COEX Aquarium, hari Sabtu jam 7 malam.”
Itulah akhir surat Eun-Mun. Walaupun Jong-In sedikit terketuk untuk pergi menemui gadis itu, namun pada akhirnya, egonya tetap mengalahkan semua.
Darrr!
Terdengar suara petir, setelah itu diiringi dengan t
Comments