Storm.
I Love You, Good Bye“300 gram gula, eh? Aigoo, aku bahkan belum mengeluarkan timbangannya,” Hyerin bergumam sambil menggelengkan kepala. Jong In hanya tersenyum melihat kelakuan gadisnya. Melihat gadis pujaannya itu menggunakan apron berwarna merah muda bermotif cute—yang sangat kontras dengan kesehariannya—merupakan kesenangan tersendiri bagi Jong In.
“Ya! Bantu aku dong, Oppa!”
Hyerin mendengus kesal, berusaha melepaskan diri dari Jong-In yang memeluk pinggangnya sangat erat. “Dan jangan seperti ini, berat…” gadis itu melotot ke arah Jong-In— yang dengan innocentnya masih meletakkan dagunya di pundak Hyerin.
“Eh? Naega?” Jong-In mengerutkan alis, menunjuk dirinya sendiri.
“Siapa lagi? Sudah jangan banyak komentar, tolong mixer adonan ini,” Hyerin menyerahkan semangkuk besar adonan ke tangan Jong In.
“Kasar sekali..” Jong In memanyunkan bibirnya sembari menerima mangkok dari Hyerin.
Hyerin mencubit pipi namja itu gemas, “Manjanya~ Mianhae, Oppa~”
Jong-In melirik sekilas ke arah mangkuk adonan. “Kumaafkan~” Secepat kilat ia mencolekkan tangannya pada mangkok lalu menempelkan jari telunjuknya pada pipi Hyerin, membuat coretan panjang disana.
“Omo, awas kau Kim Jong-In!!”
Hyerin mengejar Jong-In yang sudah terlebih dahulu berlari ke arah ruang keluarga. Mereka saling mencoret wajah satu sama lain, sambil sesekali terkikik.
“Annyeong~!! Eh? Maaf aku.. mengganggu ya?”
Sebuah suara sukses memecah perhatian mereka, keduanya langsung menoleh ke arah pintu. Seorang gadis cantik yang mengenakan dress putih sedang berdiri di sana, sebelah tangannya menggenggam kantong plastik hitam berisi beberapa bahan makanan.
Hyerin menepuk-nepuk lututny
Comments