Deal

FATE
Please Subscribe to read the full chapter

j-x meminta maaf karena lama updatenya. karena butuh waktu untuk nentuin gimana kelanjutannya dan bolak balik hapus tulis, wkwkwk XD 

 

inikah yang dinamakan writer's block? '-'). dan maaf untuk yang menunggu fanfic regret, kasusnya juga sama. tapi, akan j-x usahain untuk cepet selesai dan update kok :3

.

.

.

.

“Kau ingin menginap disini?” tanya taeyeon yang menatap tiffany dengan tatapan dinginnya

“Apakah boleh?”

“Bukannya kau takut padaku?” Tiffany hanya terdiam melihat taeyeon yang terlihat sedih saat mengatakannya. Namun, kesedihan itu hilang seketika dan terganti dengan wajah dingin tanpa ekspresi yang selalu ia tunjukkan padanya.

 

“Mian ... aku hanya terkejut saat itu”

 

Tiffany menyesal karena merespon kebaikan taeyeon seperti itu. Tetapi, bukannya itu adalah respon yang normal? Untuk seseorang apabila ada seseorang yang tidak begitu ia kenal yang mengatakan bahwa mereka adalah malaikat kematian?

 

“Kau tau? Aku bisa mencabut nyawamu apabila aku mau” kata taeyeon dingin.

 

Hening menyelimuti mereka berdua. Tiffany hanya menatap wajah dingin tanpa ekspresi milik taeyeon dengan bingung.

“Lalu ... kenapa kau tidak mencabut nyawaku saat ini ataupun sebelumnya. kenapa kau malah menolongku?” tanya tiffany memastikan kepada taeyeon yang sekarang terlihat terkejut.

 

“Apa karena kau menyukaiku?"

 

 

Tidak ada sepatah kata apapun yang keluar dari bibir taeyeon saat mendengar pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh tiffany.

 

Taeyeon memajukkan langkahnya mendekati tiffany sambil terus menerus menatap mata kecoklatan milik tiffany dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. Membuat tiffany memundurkan langkahnya ketakutan akan tingkah laku taeyeon saat ini.

 

“Siapa kau?”

 

Tiffany hanya terdiam mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir taeyeon dengan dinginnya. Harus ia jawab apa pertanyaan tersebut? sudah jelas-jelas bahwa ia adalah Tiffany Hwang. Kenapa taeyeon tetap mempertanyakannya?

“A-aku tiffany hwang. K-kenapa kau menanyakannya?” jawab tiffany gugup karena taeyeon terus menerus mendekatinya dan memaksanya untuk terus bergerak mundur agar jarak yang ada tidak terlalu dekat.

 

“Siapa kau?”

 

Sekali lagi taeyeon menanyakan hal yang sama hingga ia membuat tiffany tidak dapat bergerak lagi karena terhalang oleh tembok yang ada dibelakangnya.

Jarak mereka hanya beberapa senti saat ini. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir mereka. Hanya saling menatap dengan ditemani ritme detakan jantung yang hanya bisa mereka dengar di ruangan yang sunyi ini dengan ditemani suara rintik hujan yang mulai reda di luar.

“K-kenapa kau menanyakan hal yang sudah jelas jawabannya? Aku tiffany hwang” taeyeon mulai aneh saat ini dan membuat tiffany kebingungan karena ia menitihkan air mata hingga membasahi permukaan pipinya yang mulus. Menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat ia artikan sedikitpun.

“Kenapa kau membuatku seperti ini?” air mata semakin deras membasahi pipinya. tiffany hanya menatapnya dengan tatapan bertanya dan sedih pada saat yang bersamaan. Melihat taeyeon yang begitu terlihat hancur dan kebingungan pada saat yang bersamaan.

 

“Kenapa kau membuatku merasakan apa yang sebelumnya tidak kurasakan?”

 

“Kenapa kau membuat jantungku berdegup kencang dan merasakan rindu pada saat yang bersamaan saat melihatmu?”

 

Saat melihat tiffany, selalu ada rasa sakit di hatinya. Selalu ada sesuatu yang mendorongnya untuk langsung memeluknya dan mengeluarkan segala rindu yang ada didalam dirinya.

 

Malaikat kematian tidak diciptakan untuk mencintai seorang manusia meskipun mereka pada dasarnya adalah manusia dikehidupan sebelumnya. Malaikat kematian di ciptakan kembali untuk melaksanakan tugasnya. Tidak ada emosi yang mereka miliki seperti perasaan cinta terhadap sesama malaikat kematian ataupun manusia. Semua yang ia lakukan hanyalah melaksanakan tugasnya tanpa terpengaruh oleh hal-hal yang tidak penting seperti simpati, empati dan perasaan cinta yang lainnya.

Lalu kenapa saat ia bertemu dengan tiffany, ia dapat merasakan perasaan yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan?

 

Tiffany membuatnya bingung dengan segala perasaan ini.

 

 

“Siapa kau, tiffany?!” teriak taeyeon dengan lantang hingga membuat tiffany yang berada tepat didepannya terkejut melihat perilaku taeyeon saat ini.

“Siapa kau! Siapa kau! Siapa kau! ...” kata kata tersebut selalu terulang dari bibir taeyeon. Ia merasa kesal dengan perasaan yang membingungkan seperti ini hingga ia memukul-mukul tembok yang ada dibelakang tiffany sampai tangannya berdarah.

Tiffany yang melihat taeyeon yang kacau dan hancur saat ini langsung memeluknya dengan erat mencoba untuk menghentikan taeyeon dari menyakiti dirinya sendiri. membiarkan taeyeon menangis di dalam pelukannya.

 

 

Selang beberapa waktu, taeyeon mulai tenang di dalam dekapan tiffany. Suara isak tangis sudah tidak terdengar lagi karena taeyeon sudah terlelap dalam dekapan tiffany.

Hanya suara dengkuran kecil yang terdengar memenuhi ruangan ini. Mungkin taeyeon sedang memiliki banyak pikiran saat ini, itulah kenapa ia merasa seperti itu. yang ia butuhkan saat ini hanyalah tidur dan mengistirahatkan pikiran serta raga nya.

Tiffany hanya dapat menghela nafas pelan karena melihat perilaku taeyeon yang tidak biasa seperti ini, dan yang menjadi penyebab atas perilaku taeyeon barusan adalah tiffany sendiri.

Sekali lagi ia menghela nafas karena ia juga tidak tau kenapa ia dapat membuat taeyeon merasakan hal seperti itu.

 

Tiffany membawa taeyeon ke kasur yang berada tidak jauh dari tempatnya berada. Menidurkannya dan menyelimutinya untuk menghindarkannya dari dingin. Mengelap keringat dingin yang membasahi dahi taeyeon.

Ia ambil air hangat dan beberapa peralatan untuk membersihkan dan mengobati luka pada tangan taeyeon.

Membersihkan luka taeyeon dengan hati-hati sambil sesekali mengamati fitur wajahnya yang sekarang terlihat begitu tenang dan damai.

 

Ia tidak tau kenapa ia merasakan hal seperti ini kepada taeyeon, seolah saat ini pemandangan yang selalu ingin ia lihat adalah taeyeon seorang. Seolah taeyeon adalah pemandangan terindah yang pernah ia lihat hingga membuat jantungnya berdegup dengan kencang.

Tetapi, ia adalah manusia normal yang tidak mungkin menyukai seorang malaikat kematian yang terlihat dari fisiknya adalah seorang perempuan.

Setelah sudah selesai dengan semuanya. Tiffanypun mengembalikan semua peralatan tersebut ke tempatnya semula.

 

Ia berjalan melewati barang-barang berserakan yang akan taeyeon kemas sebelumnya. Dan tanpa sengaja kakinya mendendang sesuatu yang membuatnya bergerak hingga menuju ke bawah meja.

Ia mencoba mencarinya dan mengambilnya, mencari dengan tangannya di dalam gelap. Hingga ia merasakan sesuatu yang bersentuhan langsung dengan permukaan kulit telapak tangannya. Ia kemudian mengambilnya dan menyadari bahwa yang tidak sengaja ia tendang tadi adalah sebuah kalung lama yang terl

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Taenggo2908 #1
Chapter 8: Salfok sama dasar malaikat kematian homoual wkwk
Taenggo2908 #2
Chapter 1: This is great story, imma new reader☺☺
ssh2129
#3
Chapter 6: Akhirnya diupdate juga setelah sekian lama gw menunggu.. thank you soo muchhh author-nim.. Ditunggu update-an berikutnya.. seperti biasa ceritanya susah ditebak..
Slowhands
#4
Chapter 6: Keren dan bikin penasaran :D
ssh2129
#5
Chapter 5: ini cerita complicated dan sangan menarik buat dibaca
anotherkpop
#6
Chapter 1: Wah wahhh gw banyangi itu pasti taee XD
dumbdumbaseul
#7
Chapter 2: Taeyeon si grim reaper wohoooo
anotherkpop
#8
Kayaknya bakal seru nihh, lanjut~