Stay

FATE
Please Subscribe to read the full chapter

maaf karena gak bisa menepati janji untuk update kamis kemarin :(

i'm exhausted and sleepy (lelah dan ngentuk banget) dan ketiduran saat itu. j-x meminta maaf yang sebesar-besarnya karena gak bisa menepati janji T^T)/

 

.

.

.

 

“Apa maksudmu? Kau hanya bercanda kan?”

 

Tiffany menatap taeyeon tidak percaya, mencoba mencari kebohongan didalam matanya karena sulit dipercaya dewa kematian benar-benar ada dan sekarang ia berdiri didepannya.

 

Tetapi,

Dari bagaimana taeyeon menyelamatkannya hal tersebut sangatlah masuk akal menurutnya.

 

“Aku tidak berbohong. Ini benar adanya” wajah datar tanpa ekspresi tetap menghiasi wajah taeyeon setiap kali kata demi kata terucap.

Mengetahui kebenaran tersebut hanya membuat tiffany semakin pusing karena otaknya memaksa untuk terus berfikir mengenai kemungkinan tersebut.

“Ini gila! Ini sungguh gila! Ini pasti mimpi” Tiffany memegangi kepalanya mencoba untuk menenangkan pikirannya yang semakin kacau.

Melihat tiffany yang seperti itu, taeyeonpun mendekatinya mencoba untuk menenangkannya. Tetapi tangannya ditepis oleh tiffany.

 

Taeyeon terkejut mendapat perlakuan seperti itu. Tiffanypun tanpa sadar juga ikut terkejut karena ia tidak bermaksud melakukannya.

 

‘inilah kenapa aku membenci manusia’ batin taeyeon.

 

Taeyeon berjalan mundur menjauhi tiffany dan keluar dari apartmentnya tanpa sepatah katapun. Meninggalkan Tiffany yang menatap sedih punggungnya yang menghilang dibalik pintu apartmentnya.

 

Tanpa disadari oleh tiffany, air matanya jatuh membasahi pipinya dan membuatnya tersungkur lemas.

 

 

 

Taeyeon berjalan menyusuri jalanan yang ia tidak tau akan menuju kemana. Pikirannya kacau dan berjalan kesana kemarin memikirkan kejadian yang sebelumnya terjadi.

‘Inilah kenapa aku membenci manusia. Mereka adalah makhluk egois yang tidak tau arti dari kata terima kasih’

Taeyeon duduk di bangku taman dengan wajah sedih. Entah kenapa bagaimana tiffany mengusirnya dan seperti membencinya membuat hatinya sakit. Dan pertanyaan apakah malaikat kematian masih mempunyai hati untuk hal itu terngiang dikepalanya.

‘Aku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Kenapa perasaan dimana hatiku merasa bahagia dan juga sakit muncul pertama kali saat aku bertemu dengannya?’ batin taeyeon.

Taeyeon mengacak rambutnya kesal memikirkan hal yang tidak berujung sama sekali.

“Ini sangatlah rumit” helaan nafas lelah keluar dari mulutnya.

 

 

“kau akan semakin tua apabila kau sering menghela nafas, taeyeon-ah” suara dingin muncul ditengah keheningan dan membuat taeyeon mendongakkan kepalanya, melihat jessica yang berada tepat didepannya dan menatapnya dingin.

“Jessica?”

“Aku pikir kau harus segera kembali ke kediamanmu, taeyeon-ah” taeyeon menatap jessica kebingungan dengan pernyataannya. Kenapa ia harus pulang? Dan hal itu tidak lepas dari penglihatan jessica.

“Kau bisa gila apabila kau terlalu lama berada disini, tae”

“Aku tidak tau apa maksudmu, Sica-ah” taeyeon menggelengkan kepalanya dengan kerutan yang menghiasi dahinya berpikir keras kenapa.

“Kau tidak tau?!” Jessica berteriak kesal di depannya membuat taeyeon berdiri kaget. karena ini pertama kalinya taeyeon mendengar jessica berteriak. Biasanya meskipun jessica marah ataupun kesal, ia tidak pernah berteriak seperti ini. Ia hanya akan bicara dingin dan tenang dengan mulut tajamnya tersebut.

 

“Pertama kau membahayakan dirimu dengan pergi ke dunia ini saat kau berada dalam masa hukumanmu hanya untuk mengejar seseorang yang kaupun tidak tau siapa dia dan tiba-tiba kau menyatakan cintamu padanya yang kaupun tidak tau alasan kenapa kau mengatakannya. Kemudian kau membahayakan dirimu untuk menyelamatkannya dan membongkar identitas aslimu! Apa kau gila?!” jessica mengatakannya dengan emosi dan air mata yang berlinang.

Melihat jessica yang tidak biasanya seperti itu, membuat taeyeon diam terpaku menatapnya.

Taeyeon memajukkan langkahnya mendekati jessica dan memeluknya menenangkan.

 

“Kau bukanlah tipe seseorang seperti itu, tae. Kau bahkan menolak cintaku dengan berdalih bahwa dewa kematian tidak memiliki perasaan tersebut dan hanya diciptakan untuk melakasanakan tugasnya. Tapi lihat dirimu, tae” jessica memukul punggung taeyeon melepaskan kekesalannya.

 

“Mian” taeyeon memeluk jessica semakin erat dan mengutarakan kata maaf dengan lemah.

“Aku tidak tau kenapa aku melakukan hal itu semua. Aku tau aku sudah gila, sica-ah. Mian” ia juga tidak tau mengenai hal itu semua. Ia pikir ia memang sudah gila.

 

Dan tiffanylah yang membuatnya gila seperti ini.

 

 

 

Flashback

Seminggu sebelumnya setelah kejadian dimana taeyeon menyatakan cintanya kepada tiffany. Taeyeon merasa bahwa ada sesuatu yang hilang dalam kepingan puzzlenya yang membuatnya tiba-tiba mengatakan cinta kepada tiffany, seolah alam bawah sadarnyalah yang mengambil alih dirinya.

Taeyeon memutuskan untuk kembali ke kediamannya sebagai dewa kematian di dunia sana dan mencari barang yang kemungkinan dapat membuat kepingan ingatan yang hilang saat menjadi manusia kembali lagi dan mungkin saja ia dapat menemukan siapa tiffany sebenarnya.

 

Setiap sudut dari kediamannya ia telusuri dan ia coba untuk mencari bukti kenapa ia bisa bertindak secara irrasional seperti itu saat dekat dengan tiffany.

Tetapi,

ia tidak menemukan apapun dan hal itu membuatnya semakin frustasi.

 

Taeyeon mendudukkan dirinya di kursinya yang berada di depan tungku perapian yang berada di ruang tengah kediamannya.

Nafas kasar ia keluarkan karena terlalu lelah baik itu fisik dan pikirannya akhir-akhir ini.

 

Dan hari itu habis dengan pencariannya yang tidak menghasilkan apapun.

 

 

Setiap hari ia mencoba untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang selalu berputar di kepalanya.

Siapa tiffany?

Tidak ada jawaban konkrit yang dapat memenuhi rasa penasarannya selama ini dan hanya berakhir tidak menemukan apapun tentang tiffany yang berhubungan dengannya.

Ia mencoba untuk mencari cara untuk mengembalikan ingatan masa lalunya dimana ia masih menjadi manusia dan belum diangkat menjadi dewa kematian tetapi hasilnya?

 

Gagal

 

 

 

Taeyeon duduk di kursi yang berada dipojokan kantin dengan makanan yang tersaji didepannya. Ia melahap suapan demi suapan sambil melihat punggung tiffany yang berada bersama kedua temannya.

Taeyeon sempat keheranan saat melihat tiffany yang tanpa disadari langsung berdiri dari tempat duduknya meninggalkan kedua temannya yang asik dengan dunianya sendiri. Tetapi ia hanya menghiraukannya dan melanjutkan sesi makannya dengan tenang.

Ditengah-tengah sesi makannya yang tenang ia merasakan teleponnya yang bergetar menandakan ada panggilan yang masuk. Ia mengambil telepon genggamnya dari saku celananya dan mengangkat telepon yang berasal dari mrs.park tersebut.

“Taeyeon? Dimana kau?” suara perempuan paruh baya yang terdengar jutek dan jahat terdengar dari seberang sana.

“aku sedang berada dikantin, Mrs. Park”

“Aku ingin kau pergi ke ruang dokumen dan arsip yang berada di lantai UG1 untuk mengambil beberapa arsip mengenai proyek yang berhubungan dengan proyek kita selanjutnya di rak 7A dan kemudian bawa arsip tersebut ketempatku”

“Baiklah, Mrs. Park” setelah menutup panggilan telepon tersebut, taeyeonpun menghela nafas kasar dan begerak menuju tempat dimana ruang dokumen dan arsip tersebut berada.

 

 

Taeyeon berjalan mengelilingi ruangan untuk mencari rak tujuannya “A7....A7....” setelah beberapa saat ia akhirnya menemukan rak tersebut dan mencari arsip yang berhubungan dengan proyek selanjutnya yang diinginkan Mrs. Park.

Ditengah-tengah pencariannya ia mendengar suara detakan jantung yang lumayan keras dan nafas yang terengah-engah seolah sang pemilik dari jantung tersebut sedang berlari dan ketakutan.

Dan seperti sebuah bom dalam kepalanya, suara tersebut membuat kepalanya sakit hingga ia harus memegang kepalanya karena rasa sakit yang luar biasa tersebut.

 

   

 

Aku sedang berlari dengan nafas yang terengah-engah serta jantung yang berdetak begitu cepat hingga membuat gendang telingaku seakan mau pecah. 

 

“hah...hah”

 

Berlari diantara pepohonan yang rindang serta matahari yang semakin tenggelam dari singgasananya.

 

 

Setelah sebuah gambaran tersebut muncul dikepalanya, taeyeon terdiam berpikir setelah pikirannya kembali tenang.

 

‘apa itu ingatan dimana aku masih hidup sebagai seorang manusia?’

 

Tetapi ia tidak bisa menghela nafas tenang karena rasa sakitnya kembali lagi dan ini semakin sakit hingga membuatnya duduk tersungkur memegangi kepalanya dan keringat dingin keluar membasahi tubuhnya.

 

Aku membuka mataku perlahan beradaptasi dengan cahaya yang memasuki mataku. Aku mengedarkan pandanganku mengelilingi ruangan dimana aku berada dan menemukan diriku yang berbaring di tempat tidur dengan selimut putih yang melindungi tubuhku dari dingin.

Aku merasakan sakit di bagian disekitar perutku dan bahuku.

 

“Kau sudah bangun?”

“Apa kau baik-baik saja?” suara lembut nan melodik memasuki gendang telingaku. Membuatku memusatkan seluruh perhatianku padanya.

 

Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena penerangan dalam ruangan ini yang terlalu redup dan karena ada lampu pijar yang terfokus padaku. Seperti saat aku berada di ruangan operasi.

“S-siapa kau?” aku memandangnya dengan penuh tanda tanya. Dan mencoba untuk bangun dari posisiku. Tetapi sakit yang luar biasa aku rasakan saat aku mencobanya.

“Yah! Jangan berdiri! Kau masih sakit!” suara kesal namun indah yang keluar dari mulutnya membuatku terdiam menatapnya.

“Tenanglah. Aku adalah dokter, aku tidak akan menyakitimu” ia memberikan senyuman lembutnya padaku seolah mengatakan bahwa aku berada di tangan yang tepat.

 

 

 

“Akhhh!!!” 

Taeyeon berteriak kesakitan dengan air mata yang berlinang membasahi wajahnya karena kepingan masa lalu dimana ia masih hidup sebagai manusia memaksa pikirannya untuk mengingatnya sehingga membuat kepalanya seakan ingin meledak.

 

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Taenggo2908 #1
Chapter 8: Salfok sama dasar malaikat kematian homoual wkwk
Taenggo2908 #2
Chapter 1: This is great story, imma new reader☺☺
ssh2129
#3
Chapter 6: Akhirnya diupdate juga setelah sekian lama gw menunggu.. thank you soo muchhh author-nim.. Ditunggu update-an berikutnya.. seperti biasa ceritanya susah ditebak..
Slowhands
#4
Chapter 6: Keren dan bikin penasaran :D
ssh2129
#5
Chapter 5: ini cerita complicated dan sangan menarik buat dibaca
anotherkpop
#6
Chapter 1: Wah wahhh gw banyangi itu pasti taee XD
dumbdumbaseul
#7
Chapter 2: Taeyeon si grim reaper wohoooo
anotherkpop
#8
Kayaknya bakal seru nihh, lanjut~