CHAPTER 9 - Perangkap

Terungkap

Ryu Sujeong POV

HP ku berdering

“Ryu-ya kamu dimana?”-Myungeun unnie

“A….aku dirumah…”

“Disitu baik-baik saja kan?” -Myungeun unnie

“Ya…tentu saja”

“Baguslah, tetap hati-hati ya!” -Myungeun unnie

Lalu aku menutup telponnya.

“Bagus. Kalau kau tetap mengikuti perkataanku, kau tidak akan berakhir seperti Jisoo”-Jiyeon unnie

Aku menangis……..aku ingin sekali pergi dari tempat ini…….Myungeun unnie……tolong……..

Tangan dan kakiku diikat. Aku tidak dapat bergerak. Jiyeon unnie, ternyata memang dia pembunuhnya.

“Kenapa kau masih berhubungan dengannya?” -Jiyeon unnie

“Si…siapa yang kau maksud?”

“Yoo Jiae! Kenapa kau masih berhubungan dengannya?” -Jiyeon unnie

Nada bicaranya sudah naik, sepertinya dia sudah tidak sabar.

“Bukan aku yang menelpon duluan! Dia yang selalu menelponku! Aku bahkan tidak tahu kalau itu adalah nomornya!“

Memang benar, akhir-akhir ini aku mendapat telpon iseng namun aku selalu menutupnya. Namun aku tidak tahu kalau itu nomor Yoo Jiae. Aku kira dia sudah mati, lagipula di berita juga diberitahu kalau dia sudah mati.

“Apa kau mendapat bagiannya?” -Jiyeon unnie

Tangannya memainkan pisau sepertinya dia akan benar-benar membunuhku

“Ba….bagian apa?”

“Jangan bohong, atau kau ku bunuh!” -Jiyeon unnie

Lalu aku mendengar suara pintu yang di dobrak. Aku tidak dapat percaya dengan yang aku lihat.

Jiae unnie benar-benar masih hidup

u….unnie……”

“Sujeong-ah!”-Jiae unnie

“Kau datang juga akhirnya” -Jiyeon unnie

“Dia tidak ada hubungannya dengan kejadian itu, Jia-ya!” -Jiae unnie

“Oh, aku pikir kau tidak mau mengucapkan namaku” -Jiyeon unnie

Ji…..Jia unnie? Tapi itu Jiyeon unnie, apa maksudnya?

“Bunuh aku sekarang, lagipula tidak ada gunanya juga aku hidup seperti ini” -Jiae unnie

UNNIE! JANGAN!!!! JANGAN TINGGALKAN AKU!!!”

Yoo Jiae adalah kakak kandungku. Walaupun kami berbeda nama keluarga, itu karena kami diasuh oleh orang tua yang berbeda dari panti asuhan.

“JANGAN BERGERAK!”

Suara itu memecah ketegangan antara Jiae unnie dan Jiyeon-bukan-Jia unnie

Myungeun unnie dan detektif yang waktu itu menginterogasiku datang di saat yang tepat!

“Ah…kamu cepat juga” -Jiyeon unnie

Lee Mijoo POV

“Jiyeon- maksudku- Yoo Jia! Keluarlah dari tubuhnya!”

“Kamu, sudah tahu ya….”-Jia

Lalu ia menghempaskan Jiae ke dinding dan menghampiriku.

“Kalau bukan gara-gara kamu….dan…..temanmu….rencanaku pasti berhasil”-Jia

“Kedua temanmu itu……..kamu pikir setelah kejadian itu mereka hidup bahagia? Jung Yein bekerja sebagai relawan karena merasa bahwa dia tidak hidup bahagia dengan uang yang ia dapat dari hasil korupsi kegiatan akademi vocal, Seo Jisoo juga menjadi guru konseling agar dapat membimbing anak-anak agar tidak menjadi seperti dirinya.”

Jia pun berusaha membunuhku hingga ia menyadari sesuatu. Tidak hanya dia, namun saat aku menatap matanya aku dapat melihatnya. Melihat semuanya! Dialah yang membunuhku! Dan….alasan kenapa aku bisa masuk ke tubuh Soul unnie……..kenapa aku merasa sedih ketika tahu bahwa pembunuhnya adalah Yoo Jia…..semua sudah terungkap.

“Menarik, sekarang kita lihat, dendam siapa yang akan menang”-Jia

Aku tidak dapat membiarkan dia merusak tubuh Soul unnie! Aku pun berusaha untuk menghindarinya, sampai aku merasa rohku keluar dari tubuh Soul unnie dan aku mencoba untuk mencekik lehernya.

“Ka……kamu…..jangan……melukai Soul unnie

Soul unnie terbangun setelah beberapa saat pingsan setelah aku keluar dari tubuhnya.

“Mi……mijoo-ya!”-Soul unnie

u…unnie…..aku akan menolongmu

“YA! LEE MIJOO!”-Soul unnie

Jia melepaskan tanganku dari lehernya. Dia kuat sekali! Aku ingin sekali membunuhnya namun dia masih berada di tubuh Jiyeon.

“Kalau kamu tidak mau keluar dari tubuhnya, aku akan membunuh kalian berdua!”-Myungeun

“Ya! PARK MYUNGEUN!”

Saat Myungeun berlari untuk menusuk tubuh Jiyeon, arwah Jia keluar dari tubuhnya. Aku pun mencoba menghadang roh Jia.

“Sekarang aku dapat membunuhmu!”

Aku pun menyeret tubuhnya ke lingkaran perangkap hantu yang dibuat Myungeun beberapa waktu yang lalu. Jia sepertinya terperangkap dalam lingkaran itu.

Hingga ia memegang pergelangan kaki Soul unnie

“Ayo ikut aku ke neraka!”-Jia

“SOUL UNNIE JANGAN!!!!”

Aku pun mencoba melepas tangan Jia dari pergelangan kaki Soul unnie yang berakhir dengan diriku yang tertangkap oleh Yoo Jia

“Mijoo-ya! Jangan pergi!”-Soul unnie

Aku pun tersenyum. Setidaknya, Soul unnie dapat melihatku setelah aku tiada

Sesaat sebelum aku terperangkap, aku kembali mengingat semua kejadian yang aku alami bersama Soul unnie dan Myungeun.

“Myungeun-ah, terima kasih”

“Selamat tinggal, unnie

“MIJOO-YAAAAAA!!!!!!!!”-Soul unnie

Lalu aku terseret kedalam perangkap itu bersama dengan Yoo Jia dan kembali ke keabadian.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet