CHAPTER 8 - Dia Sudah Bergerak

Terungkap

Lee Sujeong POV

Setelah memborgol Myungeun, tiba-tiba pandanganku gelap. Saat itu mimpi burukku muncul kembali.

 Aku memberikan hadiah jaket hitam kesukaannya.

“Karena sekarang musim dingin, jadi-“

“KOK KEGEDEAN?”-Lee Mijoo

“Ya sudahlah masih bagus aku membelikan buatmu”

Beberapa jam setelah Mijoo pergi aku mendapat telpon

u…unnie……akh…..”-Mijoo

“YA! LEE MIJOO KAMU KENAPA?” suaranya seperti orang yang sekarat dan hampir mati

“ma…maaf…..harusnya aku mengatakannya kepadamu- akh…..”-Mijoo

Aku mendengar suara berisik dari telepon. Sepertinya dia sedang bergelut dengan maut. Tanganku bergetar

“Mi…..mijoo-ya……”

Aku dan beberapa anggota tim pun datang ke tempatnya setelah melacak sinyal teleponnya. Saat aku datang, orang yang menggunakan hoodie dan masker hitam itu sedang mencoba membunuh seseorang.

“DIAM!” kataku sambil mengarahkan pistol kearahnya

Walaupun aku tidak dapat melihatnya namun aku dapat mendengar suara tawa kecilnya. Setelah itu dia melempar orang itu ke arah dinding. Aku menghampirinya dan mencari indentitasnya, namanya Yoo Jiae.

“Kamu…..tunggu saja giliranmu”

Setelah itu dia kabur. Aku pun mencoba mengejarnya, namun dia menghilang bak dibawa angin.

“Sial!”

Akupun terdiam sejenak

“Lee Mijoo!”

Sosok Lee Mijoo yang ceria tidak pernah sepucat ini sebelumnya. Badannya bersimbah darah. Tubuhnya sudah tidak bernyawa. Namun aku melihat tangannya memegang sesuatu.

Itu buku catatannya. Semuanya halamannya bersimbah darah.

“Bodoh…..harusnya aku yang mati, bukan kamu”

“Mijoo-ya, bangun”

Dia tidak merespon apa-apa

“Bangun bodoh! YA LEE MIJOO KALAU AKU BILANG BANGUN YA BANGUN!!!”

Aku pun memeluk mayatnya.

“Unnie…..”-Lee Mijoo

“Mijoo-ya!”

Aku pun terbangun. Kepalaku sakit. Sepertinya akhir-akhir ini aku kebanyakan tidur.

Myungeun POV

Aku menghampiri Soul unnie di kamar. Mijoo sudah sampai duluan, ya, karena dia hantu

“Unnie…”

“Dia lucu sekali,saat aku sampai aku mencoba membangunkannya dengan memanggil ‘unnie’ berkali-kali lalu kau tahu apa? Dia tiba-tiba bangun dan berteriak ‘Mijoo-ya!’ seolah-olah dia benar-benar mendengarkanku. Tapi aku kan bukan Lee Mijoo”-Agassi

Aku hanya terdiam.

“Ryu Sujeong dalam bahaya!”

Aku pun menceritakan semuanya kepadanya. Bagaimana aku mencoba mencari petunjuk dari tempat kerja Jung Yein dan hubungan antara Jiyeon unnie dengan kasus tersebut

“Lalu bagaimana kamu bisa lepas dari borgol itu?”-Soul unnie

“Eh….soal itu……”

“Jang Dongwoo! Memang sialan anak itu!”-Soul unnie

“Yasudah jangan dipikirkan, yang penting aku, bukan, kita tidak akan menyerah pada kasus itu. Sebenarnya aku bisa saja langsung membunuh Jia, tapi-“

“tapi?”-Soul unnie

“Tapi akan sangat berbahaya. Ingat Kim Jiyeon itu dirasuki oleh Yoo Jia. Kalau tidak berhati-hati bisa saja kita bukannya membunuh Yoo Jia, namun membunuh Jiyeon unnie. Lagipula Ryu Sujeong juga dalam bahaya. Tapi aku sudah menghubungi Ryu katanya dia sudah dirumah”

“Lalu apa rencana kita?”-Soul unnie

Soul mendapat telpon

“Yoo Jiae kabur” -Soul unnie

Sial, dia sudah bergerak. HP ku pun berdering

“Ya?”

“Kamu……kenapa menjaga Ryu Sujeong saja tidak bisa”

“Ini siapa?”

“Dia……sekarang dalam bahaya……Yoo Jia…….benar-benar akan membunuhnya!”

“Yoo Jiae? Sekarang kamu dimana?”

“Kapan kamu pertama kali bertemu dengannya?”

Aku pun bergegas ke sekolah.

“Myungeun-ah! Aku ikut!”-Agassi

“Jangan!”

“Aku berjanji ini yang terakhir!” -Agassi

“Ya! Jangan membahayakan dia!”

Lee Mijoo berlari menuju Soul unnie dan memegang gelang yang menjadi perantaraan antara dia dan Soul unnie.

Myungeun-ah! Ayo cepat selamatkan temanmu!” katanya setelah masuk ke dalam tubuh Soul unnie.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet