CHAPTER 3 - Terlibat dalam Penyelidikan

Terungkap

Soul POV

Aku sedang membuat laporan saat HPku berdering

“Soul unnie, ini aku….”-Myungeun

Eh?

“Myung….myungeun-ah….ada apa?”

“Aku…butuh bantuanmu”-Myungeun

Myungeun menceritakan semuanya. Dari penemuan mayat Jisoo hingga melihat arwahnya. Setelah sekian lama, myungeun menghubungiku. Perasaan yang campur aduk merasuki pikiranku. Aku seharusnya senang, tapi kenapa tidak bisa senang?

NO POV

Seorang wanita muda yang menggunakan jaket hitam yang terlihat agak kebesaran berkeliaran disekitar ruang kerja Soul.

“Sunggyu-ya, kamu lihat file kasus pencurian supermarket kemarin tidak?”-Polisi1

“Eh? Coba aku cari dulu”-Sunggyu

“Ada di loker nomor 3, oppa!” jawab wanita tersebut

Pemuda yang dipanggil Sunggyu itu pun mencari file tersebut.

“Itu….ada disitu! File nomor 612!”

“Ah! Disitu rupanya!”-Sunggyu

“Ah, Sunggyu oppa memang keren!” kata wanita itu sambil tersipu-sipu

Hyung kamu lihat kunci mobil tidak? Aku mau patroli tapi aku lupa menaruh kuncinya dimana”-Polisi2

“Kuncinya hilang lagi? Aduh Dongwoo-oppa kamu bodoh sekali! Pasti kuncinya ada di loker meja kerjamu seperti biasanya!”

wanita itu sepertinya sudah tahu kebiasaan orang-orang di kepolisian.

“Ah! Aku coba lihat loker meja dulu ya!”-Dongwoo

“hei, mau jadi apa kota ini kalau polisinya saja tingkah lakunya seperti itu, ck ck.” Kata wanita itu sambil melipat tangannya.

Wanita berambut panjang itu kembali berkeliling kantor, dia pun melihat Soul yang berjalan lesu setelah mengangkat telpon dari Myungeun

“Oh, Sujeong-unnie! Kamu habis dari mana? Sepertinya lesu sekali, kamu gagal menangkap penjahatnya? Tapi hari ini kan tidak ada kasus, kamu ke kantor hanya untuk membuat laporan kan?”

Wanita itu berjalan mengikuti Soul yang berjalan kearah luar kantor polisi. Soul pun melangkah menuju pintu keluar

“Unnie jangan keluar! Unnie!!! Ahh”

Badan wanita tersebut terpental seolah-olah dia tidak bisa, atau tidak boleh meninggalkan kantor polisi.

“Ah! Kenapa aku harus terperangkap disini!”

Ya, memang dia tidak dapat dilihat kasat mata, namun kehadirannya memang secara tidak langsung dapat dirasakan oleh bebeapa polisi seperti saat dia menjahili Dongwoo yang ketiduran saat membuat laporan atau saat dia mencoba mengganggu Sunggyu saat sedang rapat kepolisian hingga membuat Sunggyu hampir mengambil cuti kerja. Namun diantara semua anggota polisi yang diganggu, hanya Soul yang tidak pernah, atau tidak bisa, ia ganggu. Walaupun dia sudah mati, namun dia menganggap Soul adalah ‘unnie’ yang sangat dia sayangi.

Soul berjalan keluar kantor untuk mencari udara segar. Beberapa saat yang lalu Myungeun menelpon dia untuk pertama kalinya setelah mereka berpisah.

“Unnie, dengarkan aku. Sekarang, dihadapanku ada kasus yang- mungkin saja- sulit diselidiki oleh polisi. Bahkan sekarang kejadian ini dianggap sebagai kecelakaan. Tapi aku melihat arwah korban itu. Hanya kamu yang dapat mempercayaiku unnie.”

Soul menghela nafas panjang. Dia pun tersenyum tawar.

“Kenapa sekarang? Rasanya ingin kubunuh kamu Myungeun-ah”-Soul

Soul pun melihat jam tangannya. 3:15 PM. Seharusnya sebentar lagi Myungeun datang kesini setelah pulang sekolah.

Setelah beberapa lama akhirnya Myungeun pun datang.

“Soul unnie!!!!”-Myungeun

Myungeun pun memberikan pelukan ke Soul yang berakhir dengan pukulan keras ke kepalanya

“Ah! Sakit!”-Myungeun

“Bodoh, kenapa baru sekarang kamu menghubungiku?”-Soul

“Ah…hahahaha aku memang kangen sama Soul unnie kok”-Myungeun

“Tapi kenapa harus ada kasus dulu baru kangen? Dasar bodoh”-Soul

Kali ini Soul yang memberikan pelukan ke Myungeun. Myungeun secara tidak sengaja melihat ke arah pintu kantor polisi.

“Eh sepertinya ada seseorang disana?” batinnya

Disisi lain, wanita yang didepan pintu itu melihat Myungeun

“Siapa orang itu? Sepertinya dia teman dekat Sujeong unnie”

Lalu dia merasa bahwa orang itu melakukan kontak mata dengannya

“Eh? Dia, melihatku?”

Myungeun POV

Setelah pulang sekolah aku bergegas ke kantor polisi untuk bertemu dengan Soul. Karena aku tahu aku akan dihajar olehnya, maka aku membeli beberapa makanan untuknya agar suasana hatinya tidak terlalu buruk karena aku baru menghubunginya ketika ada kasus. Ya, aku memang dongsaeng yang tidak baik. Setelah sampai di kantor polisi aku pun melihat sosok Soul. Dia terlihat berkarisma sekali saat memakai jaket coklat yang terlihat agak kebesaran di badannya yang kecil.

“Soul unnie!!!!”

Aku pun dipukul oleh Soul unnie. Sial, sudah kuduga

“Ah! Sakit!”

“Bodoh, kenapa baru sekarang kamu menghubungiku?”-Soul unnie

“Ah…hahahaha aku memang kangen sama Soul unnie kok”

“Tapi kenapa harus ada kasus dulu baru kangen? Dasar bodoh”-Soul unnie

Kali ini Soul yang memberikan pelukan kepadaku. Secara tidak sengaja aku melihat ke arah pintu kantor polisi.

“Eh sepertinya ada seseorang disana?” batinnya

Setelah aku perhatikan baik-baik ternyata dia ‘bukan orang’. Sial kenapa masih saja ada hantu di kantor polisi.

“Myungeun-ah, kita bicara di dalam saja ya”-Soul unnie

“Ah..i…iya”

Aku pun dibawa ke atas atap. Pemandangan disini bagus juga untuk ukuran tempat yang mencekam ini.

“Oh ya aku bawa beberapa makanan untuk unnie!”

Aku pun mengeluarkan beberapa makanan yang kubawa. Soul unnie mengambil kursi yang ada diatap. Sudah lama sekali kami tidak makan bersama

“Wuaaaa banyak sekali makanannya”

Aku pun menatap wanita itu. Kenapa ada saja yang mengganggu kami.

Tapi sepertinya wanita itu merasa kaget.

“Kamu…..kamu bisa melihatku?”

Aku tidak menjawab pertanyaannya

“Myungeun-ah, aku ambil beberapa gelas dulu ya dibawah”-Soul unnie

“Oh….iya”

Soul unnie pun pergi meninggalkan aku dan wanita ini. Aku pun berpura-pura mengalihkan pandanganku ke arahnya. Dia berusaha untuk menghalangiku tapi namanya juga hantu saat aku berjalan melewatinya tentu saja aku dapat ‘melewatinya’ tanpa harus tertabrak. Aku pun berjalan-jalan disekitar atap

“Ya! Jawab pertanyaanku! Kamu pasti bisa melihatku kan!”

Berisik sekali dia, pasti dia kerjaannya mengomeli semua pekerja disini dan mengganggu mereka.

“Oh, makanannya dimakan burung!”

Aku pun mengalihkan pandanganku ke arah makananku. Namun yang aku lihat hanya sosok wanita itu yang memasang tampang menyebalkan. Dia menjulurkan lidahnya kearahku

“Hueee, bohong! Ketahuan kan kamu bisa melihatku”

Sial…..kenapa aku bisa percaya sama hantu. Aku pun melihat ke matanya. Oh, sepertinya dia lebih takut padaku sekarang

“Sekarang…….kamu……melihat kearah mataku……”

“Kamu….benar-benar dapat melihatku?”

“IYA! AKU DAPAT MELIHATMU, PERGILAH SEBELUM KU BUNUH!”

“Myungeun-ah kamu bicara sama siapa?”-Soul unnie

“Eh….tidak….”

“Disini, ada ‘itu’ ya?”-Soul unnie

“Ah, jangan bercanda. Tidak mungkin, semua hantu pasti musnah dikantor polisi”

Wanita itu memasang wajah cemberut.

“Dasar pembohong! Sujeong unnie! Dia bohong! Disini ada aku!!!!”

“oh, Sujeong unnie tahu kalau kamu bisa melihat hantu?”

Aku tidak menjawab pertanyaannya.

“Ayo kita makan!”-Soul unnie

Sambil aku makan, aku pun menceritakan kasus yang terjadi sekolah. Wanita itu juga ikut mendengarkan percakapan kami. Sungguh menyebalkan.

“Jadi kamu meminta kami untuk menyelidiki ulang kasusnya karena kamu merasa ini bukan kasus pembunuhan biasa, begitu?”-Soul unnie

“Iya, bagaimana? Apa bisa?”

“Hm….kasusnya sudah ditutup, hampir tidak mungkin untuk melakukan olah TKP lagi, namun kalau hanya menyelidiki bahwa kasus ini bukan kecelakaan sepertinya bisa dengan menyelidiki latar belakang Jisoo dan…”-Soul unnie

“Dan?”

“Dan mencari tambahan petunjuk dengan ‘bantuanmu’”-Soul unnie

“Oh ya, aku mendapat file kasus Seo Jisoo dan ada yang menarik disini”-Soul unnie

“Apa itu?”

“Kalau dilihat, memang dia memiliki luka di leher yang cukup parah, namun itu bukan penyebab kematiannya”-Soul unnie

“Lalu?”

“Penyebab kematiannya adalah patah tulang leher, jadi sebelum dijerat dengan pisau dia sudah meninggal terlebih dahulu”-Soul unnie

“Aneh sekali, padahal dengan menjerat pisau kearah leher juga sudah cukup untuk membunuhnya”

“dan kau tahu apa bagian teraneh dari kasus ini?”-Soul unnie

“tidak ada sidik jari dalam kasus ini, bahkan sidik jari Ryu Sujeong yang menjadi saksi mata pun tidak ada, semua kesaksian yang diberikannya benar. Dan kau tahu sidik jari siapa yang ditemukan di leher Seo Jisoo?”-Soul unnie

“Siapa?”

“Seo Jisoo sendiri, aneh bukan. Masak ada orang yang bunuh diri dengan mencekiki dirinya sendiri lalu setelah meninggal, siapa yang menjerat lehernya dengan pisau?”-Soul unnie

“Seolah-olah dia dikendalikan untuk membunuh dirinya sendiri”-Soul unnie

Hanya ada satu pikiranku saat Soul unnie menceritakan hal itu. Dia tidak dibunuh oleh manusia. Pandanganku pun menuju ke arah wanita itu. Wajah wanita itu pucat, sepertinya dia memikirkan hal yang sama denganku.

Unnie, aku mohon untuk menyelidiki ulang kasus ini, walaupun secara diam-diam.”

Aku pun melihat jam tanganku. Waktu sudah menunjukkan pukul 5:00 PM. Aku ada janji bertemu Joy untuk mengerjakan tugas kelompok.

“Aku pergi dulu ya! Terima kasih sudah mau membantuku!”

“Ya, kamu mau pergi? Ah padahal aku ingin sekali bicara denganmu T_T”

NO POV

Soul melihat file kasus Seo Jisoo keesokan paginya.

“Mirip, terlalu mirip”-Soul

“Unnie? Kau mendapat sesuatu???”

Wanita itu tetap menghantui Soul walaupun Soul tidak merasakan kehadirannya.

Soul pun membuka buku kepolisiannya. Namun sepertinya itu bukan buku kepolisian yang sering ia pakai karena terlihat usang. Saat ia membuka buku tersebut ada beberapa bercak darah didalamnya. Catatan kasus terakhir yang diselidiki oleh partner terbaiknya.

“Kamu, baik-baik saja kan disana?”-Soul

“Hm? Sujeong unnie sedang membicarakan siapa?”

Soul pun mengeluarkan gelang yang terselip di dalam buku tersebut

“Belum satu tahun sejak kejadian itu, aku hampir melupakanmu”-Soul

“Wah gelang itu bagus sekali”

Wanita itu mencoba memegang gelang itu hingga dia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya………

“Sujeong unnie! Kamu dimana??????”

“Ah…kepalaku pusing sekali……”

Saat ia berjalan menuju ke kantor dia melihat sebuah cermin

“Oh Sujeong unnie?”

“Tunggu”

“Aku……”

“Aku……ada di tubuh Sujeong unnie?”

Wanita itu tidak percaya dengan yang terjadi.

“Ha…..ha…..ti…..tidak mungkin”

Tiba-tiba Sunggyu datang menghampirinya

“Oh Sujeong-ah! Katanya kamu mau ke SMA Seoul hari ini?”-Sunggyu

“Oh Sunggyu op-

“Ha?”-Sunggyu

“Ah iya….aku segera kesana!” dia pun bergegas pergi

“Sekolahnya dimana ya?”

Sepertinya wanita itu akan terlibat dalam penyelidikan

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet