"Kai"

Ah! Kesal. Aku tahu Amber hanya bercanda. Tapi tahukah bahwa gurauannya terlalu kekanak-kanakan? Saat melihat raut wajahku cemberut, Amber menyesal sungguhan. Ia mendekati tanganku dan menciumnya berkali-kali. Aku hanya bisa diam,  menyibak rambut pendeknya dan bergumam,

"Belakangan ini aku sulit menerima. Menerima kenyataan menjadi pacar orang di atas hitam dan putih benar2 membuatku tertekan. Nasib baik jika mereka tidak percaya. Bagaimana dengan ulah haters yang terus berusaha memojokkan ku? Bae, im so tired."

Kubenamkan wajahku di lehernya. Amber hanya manggut-manggut, seolah-olah ia mengerti ucapanku.

"Aku berharap ini segera berlalu, aku lelah."

Amber tidak merespon keluhanku. Kucium bau tubuhnya yang kusuka. Dingin dan menenangkan. Amber selalu bisa membuatku nyaman.

"Aku benci harus bersembunyi seperti ini. Membuatku lelah---"

"Hum? Kalau tidak sembunyi kau mau membuka semuanya di depan publik?"

"Kenapa tidak!?" Jawabku dengan suara meninggi,

"Setiap tingkah sepeleku selalu dapat sorotan. Hal-hal sepele selalu di besarkan oleh media.--kenapa hal yang real seperti ini, kau dan aku, tidak di publish?"

Aku sudah gila, pikirku. Mungkin karena kelelahan, aku meracau berantakan. Membuat Amber terkekeh, memelukku lebih erat dan lanjut mendengarkan.

"Aku gemas. Kita punya fans, kita punya pendukung. Aku sudah cukup menyakiti mereka, kadang aku ingin mereka tau yang sebenarnya--bahwa kau dan aku memang bersama."

Kuusap rambut Amber yang lembut, di balik mata lelahnya ia hanya manggut-manggut, setengah mengantuk.

"Kau juga dekat dengan banyak perempuan."

"Ish, kulakukan biar terlihat natural."

"Natural apanya, bodoh? Kau malah terlihat seperti player yang di kerumuni banyak wanita"

"Cemburu?"

Aku memalingkan wajahku dengan kesal, siapa yang tidak cemburu melihat banyak wanita bergelayut di pundaknya?

"Tidak, aku tidak cemburu!" Lagi-lagi aku berbohong.

"Ah, begitu. Lalu bagaimana denganmu? Statusmu sekarang adalah pacar orang. Ish."

Aku tersenyum kecut. Aku mengerti betapa tidak relanya Amber ketika tau aku menanda tangani drama dating dengan teman satu agensi. Tentu saja ini bukan tanpa alasan, Kai sedang menjalin hubungan dengan Taemin! Aku