"Kau selalu saja marah." Ucap Amber sambil memutar bola basket. Matanya menatap ke arah kekasihnya yang terus cemberut.
"Kalau tahu aku akan begini, seharusnya turuti kata-kataku" balas Krystal dengan tangan terlipat. Wajahnya menekuk.

"Yah, aku hanya minum sedikit, Krys--"
"Minum soju, kan? Kau tahu bagaimana respon Vic eonnie melihatmu pesta soju dengan teman-temanmu?"
"Hanya soju, Krys. Begitu saja di permasalahkan--"

"Hanya soju kau bilang? Oke terserah!"

Krystal membalikkan badannya untuk pergi. Padahal ia sudah menyuruh Sulli dan Luna untuk pulang terlebih dahulu. Tidak sengaja ia mendengar dari temannya, Amber mentraktir teman-temannya minum soju.

"Krys-"

"Lepaskan!" Teriak Krystal sembari menarik paksa tangannya.
"Iya, iya. Aku salah--Krys, ayolah maafkan aku."

Lapangan basket mulai sepi. Hanya menyisakan beberapa murid yang masih melakukan kegiatan di kelas. Kebetulan Amber sedang bermain basket dengan teman-temannya. Tiba-tiba saja Krystal datang, raut wajahnya muram. Ia langsung memberondong pertanyaan untuk kekasihnya itu, sudah kubilang berhenti minum soju!

"Pulanglah denganku."

Amber masih setia mencengkeram lengan Krystal. Menahannya untuk tidak pergi.

"Oh, ya. Sewaktu pergi bersama teman-temanmu, kudengar kau juga menyewa perempuan untuk menemani kalian minum. Benar begitu?"

Amber menelan ludah. Setengah takut ia mengangguk, namun tetap menahan Krystal untuk bersamanya.

"Terus--"

Plak!

"Teruskan saja ! Lakukan semaumu!"

"Ah, ah! Sakit--sakiitt, Krys!" Teriak Amber sambil menunduk, menghindari serangan bertubi-tubi dari Krystal.

"Aku mau pulang--"

Belum selesai pergi dari situ, tiba-tiba gerimis da