Royal Couple - 1
Oneshoot Kryber Tepistalll"Putra mahkota!"
Lelaki muda dengan tegapnya mendongak. Ia melihat beberapa suruhan ayahnya, Raja Liu, tengah menghampiri dirinya.
Ia masih belajar di ruang perpustakaan bersama guru. Namun melihat suruhan Raja datang tergesa-gesa sepertinya ada yang penting.
"Ne? Ada apa?"
Putra mahkota berdiri, baju kebesaran berwarna biru perak melingkupi tubuh tegapnya.
"Putra Mahkota, hamba menyampaikan pesan dari Raja."
Putra mahkota mengangguk, memberi ijin.
"Putra Mahkota di perkenankan untuk menemui Raja, sekarang."
"Sekarang?"
"Ne, Putra Mahkota."
Putra Mahkota menghela tipis, bergegas keluar dari perpustakaan untuk menemui sang Raja.
Di tengah kepungan rasa cemas, ia bertanya-tanya, mengapa Abamama (ayahanda) mencariku? Apa karena beliau mengetahui hobiku yg suka berkeliaran di luar kerajaan? Ah, itu hal biasa.
"Putra Mahkota?"
Putra Mahkota mendadak berhenti, begitu juga dengan para kasim (pelayan) dan prajurit di belakangnya. Semu kompak menundukkan kepala.
"Amber."
Lanjut gadis di depannya itu.
Putra Mahkota menyadari siapa yang memanggilnya, buru-buru ia menunduk, memberi hormat.
"Ne, gongju-mama. (Tuan Putri)"
Gadis yang ia sebut adalah anak pertama dari Raja Liu, tapi karena ia perempuan, warisan kekuasaan tetap di lanjutkan oleh putra laki-laki, Amber.
"Mau kemana kau? Nampak tergesa-gesa. Sibuk kah? Kau tak pernah mengunjungiku. Aku dan Eomma-mama (Ibunda) masih setia belajar merajut di taman tengah."
Putra Mahkota mendongak, memberi senyuman manisnya kepada kakak perempuannya itu.
"Nara-noona, maafkan hamba sudah mengabaikan kalian berdua. Hamba tengah di panggil Raja untuk menghadap---"
"Abamama menyuruhmu datang?"
"Ne, Gongju-Nara. (Putri Nara)"
Nara nampak mengernyitkan dahi. Ia satu-satunya Putri Mahkota yang di segani rakyat Joseon. Kearifan dan kebijaksaan yang ia warisi dari Raja Liu nampak kuat di matanya. Ia menyanyangi adik-adiknya, termasuk Amber, dan keempat adik lainnya yang perempuan.
Itu artinya, dari keenam anak Raja dari selir dan permaisuri, Amber satu-satunya anak lelaki Raja.
"Amber."
"Ne, noona?"
"Kesehatan Abamama memburuk. Usahakan jangan menolak permintaan beliau. Mengerti?"
Putra Mahkota mengangguk pelan. Meski dirinya sendiri tak mengerti, permintaan macam apa yang Raja inginkan darinya?
Akhirnya ia tiba di ruangan Raja. Betapa kagetnya Putra Mahkota, di dalam ruangan Raja berdiri para pejabat dan menteri. Itu membuatnya gugup dan takut, kenapa ada banyak pejabat di sini? Apa ada hal yg benar-benar penting menyangkut kehidupanku?
"Yang Mulai, Putra Mahkota sudah hadir!"
Teriak ajudan Raja memberi tahu.<
Comments