Chapter 5

Take My Hand
Please Subscribe to read the full chapter

Matahari sudah hampir terbenam di barat, tapi Mingyu dan Seokmin masih mengitari Hongdae. Terkadang mereka berhenti di beberapa toko. Masuk ke dalam lalu keluar tanpa membeli apa pun. Sudah tiga jam mereka berkeliling di sana dan belum mendapatkan apa-apa.

Setelah kelas terakhir selesai, Seokmin langsung menarik Mingyu keluar kelas tanpa menjelaskan apa pun. Karena ia tahu, apabila ia mengatakan alasannya, maka Mingyu akan menolak mentah-mentah. Tentu saja Mingyu akan menolak. Laki-laki itu meminta Mingyu untuk menemaninya mencari hadiah. Seokmin itu tipe orang yang teliti dan pemilih, sangat berkebalikan dengan Mingyu yang teledor dan masa bodoh. Berkali-kali Mingyu mencoba pergi dari sana, tapi Seokmin segera menahannya dan memasang wajah kasihan. Mingyu masa bodoh sebenarnya hanya saja sekarang Seokmin terus-terusan memegang tangannya agar ia tidak bisa lari.

“Ya Tuhan, kita sudah mondar-mandir di sini empat kali, Lee!” Mingyu akhirnya kehilangan kesabarannya. Ia sudah lelah mengikuti Seokmin yang masih tampak semnagat.

“Aku belum menemukan hadiah yang tepat, Kim!”

Ingin rasanya Mingyu memukul kepala Seokmin yang tidak bisa berpikir cepat. Seokmin bukan ingin memberi hadiah itu pada gadis yang disukainya, tapi ia sangat kebingungan. Mungkin sudah ada enam atau tujuh toko yang didatanginya sebanyak tiga kali. Mingyu kesal juga jadinya.

“Kita bahkan sudah dua—tidak—tiga kali masuk ke dalam toko ini! Beli apa sajalah yang menurutmu cocok untuknya. Dia juga tidak akan menolaknya.”

“Waktu ulang tahunku kemarin dia memberiku sepatu yang bagus sekali. Masa aku memberikannya yang jelek.”

Mingyu menghela napas lalu memukul kepala Seokmin pelan. “Maksudku carilah yang menurutmu cocok untuknya! Bukan yang jelek!”

Akhirnya Seokmin membeli sweater berwarna putih polos.

 

***

 

Mereka berteman sejak pertama kali masuk sekolah menengah atas. Waktu itu Mingyu sedang kebingungan mencari rombongan kelasnya dan kemudian ia bertemu Seokmin yang sedang berdiri di dalam barisan. Di sekelilingnya, para siswa sudah berbaris dengan rapi. Maka dengan beraninya ia bertanya pada Seokmin yang memang kebetulan sedang memerhatikannya.

“Maaf, kau tahu di mana barisan kelas 1-2?” Mingyu segera menghampiri Seokmin dan bertanya.

“Oh ini barisan kelas 1-2. Kau sekelas denganku,” ujar Seokmin semangat. Ia belum mempunyai kenalan dan akhirnya ia berhasil kenalan dengan Mingyu.

Keduanya baru berteman selama setahun lebih, tapi kelihatannya mereka sudah berteman lama. Atau bahkan bisa disebut bersahabat lama. Mingyu memang sejak awal memang merupakan anak yang lebih suka duduk sendiri sambil membaca buku atau mendengarkan musik di bangkunya daripada ikut mengobrol dengan teman-teman kelasnya. Tidak jauh berbeda dengan Seokmin. Hanya saja Seokmin lebih terbuka sedikit terhadap teman-teman kelasnya.

“Oh ya, kau tidak kerja hari ini?” Tanya Mingyu ketika mereka sudah sampai di halte bus. Beruntung rumah mereka searah, hanya berbeda halte. Rumah Seokmin lebih jauh sedikit.

“Aku izin hari ini.”

“Hanya untuk mencari hadiah?” Wajah Mingyu tampak terkejut.

Seokmin mengangguk bangga.

Melihat Seokmin yang malah menunjukkan wajah tidak bersalahnya itu membuat Mingyu ingin memukul wajahnya menggunakan buku yang baru saja dibelinya. Ia tidak habis pikir kalau Seokmin merelakan jatah libur kerjanya hanya untuk berkeliling mencari hadiah selama tiga jam lebih.

Sejujurnya Mingyu kagum pada Seokmin. Laki-laki itu sesungguhnya tidak perlu bekerja part time. Keluarga Seokmin dapat dibilang lumayan kaya. Ayahnya adalah seorang pengusaha dan ibunya adalah dokter. Namun Seokmin memutuskan untuk bekerja di sebuah restoran dekat rumahnya.

“Aku adalah anak satu-satunya di keluargaku. Ketika aku meminta sesuatu, ibuku akan langsung memberinya. Kalau seperti itu terus, kapan aku dewasanya? Aku ingin belajar tanggung jawab terhadap diriku sendiri. Memang sih tidak harus dengan cara seperti itu. Tapi kupikir ini cara yang paling mudah. Sekalian aku mengenal dunia kerja juga.”

Itu jawaban Seokmin ketika Mingyu bertanya alasan laki-laki itu bekerja part time. Dan sekali mendengarnya, Mingyu mengerti. Ia tidak bertanya lagi.

Sudah setengah jam di halte, tapi bus yang mereka tunggu belum juga datang. Tiba-tiba seseorang meludahi sepatu Mingyu, Mingyu dan Seokmin langsung melihat orang tersebut. Rambutnya cepak dengan beberapa tindik ditelinga kirinya dan masih mengenakan seragam sekolah. Mereka berdua yakin, orang tersebut adalah anggota dari sekelompok gang yang senang berkelahi. Terbukti dari beberapa lebam di wajahnya yang samar. Mingyu ingin segera memukul orang tersebut melihat sepatunya diludahi. Namun, Seokmin menahannya.

“Wah dia marah karena sepatunya kuludahi,” kata orang tersebut sambil menolehkan kepalanya ke samping.

Ternyata sudah ada beberapa orang berseragam yang sama dengan si rambut cepak. Mereka bertepuk tangan sambil tertawa mengejek.

“Serahkan uang kalian kalau ingin selamat.”

Setelah kalimat tersebut diucapkan si rambut cepak, perkelahian pun terjadi. Mingyu dan Seokmin melawan si rambut cepak dan teman-temannya yang berjumlah lima orang.

 

***

 

Wonwoo yang sedang asyik dengan buku bacaannya di kamar tiba-tiba terkejut karena suara barang pecah. Ia segera beranjak dari duduknya dan pergi keluar kamar. Dari depan pintu kamarnya ia bisa melihat Mingyu yang sedang bertengkar dengan Jongin. Matanya melebar kaget ketika pipi Mingyu ditampa

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nandaaulia #1
Chapter 9: Oh my—
Wooocie12 #2
Chapter 9: ????? next dong
annaswanluv5 #3
Chapter 9: Sedih banget sama nasib wonu dan gyu.. Mohon cepat lanjut update nya plisss
oohtea #4
Chapter 9: yaampun sedih banget ntar berarti tinggal berdua doang dong udah malah gaada yang bisa masak masa mau delivery terus kasian :"(
fikafiko11 #5
Chapter 9: mereka udah makin deket
fikafiko11 #6
Chapter 9: mereka udah makin deket
Bunnygirls #7
Chapter 9: Seneng karena meanie udah mulai deket satu sama lain :")
LifeisSushi #8
Wow big fan
gyujin
#9
Chapter 8: nemu ini diantara ratusan ff meanie berbahasa inggris :^) alurnya bagus, lambat tapi pasti/? plotnya jg beda dari yg lain dan ku suka! you got my subscribe!
btw author kepikiran buat ngepost di ffn ga? secara kalo disana pasti lbh banyak baca. hehe
keyhobbs
#10
Chapter 8: whahaha kan,kan,kan.... hubungan mingyu sama wonwoo udah mulai ada kemajuan ayolah ayolah jadi makin akrab ajj biar seru... by the way, soonyoung kenapa??? duuhh jngan sampe ada apa-apa deh..mudah2an cuma sakit biasa, kan kasian...-_-