"Mwo?!" Minho tidak habis pikir, mana mungkin seorang perempuan meminta oarang yang baru dikenalnya agar ia ikut. Apalagi ia seorang namja. 

"Jebal biarkan aku ikut bersamamu! Aku tidak mau ikut Appa Eomma ku yang overprotective itu. Boleh ya? Ya?" bujuk Soojung menunjukkan aegyeo nya. 

"Sshh aegyeo mu itu tidak akan mempengaruhiku! Tidak, pokoknya tidak!" ujar Minho lalu meninggalkan Soojung di depan pintu club itu.

"Arghh, hiks hiks malangnya nasibku! Masa namjachingu ku meninggalkanku pulang ke rumah sendirian... Hiks!" ujar Soojung berakting. Oh my god dasar yeoja jadi-jadian. Membuatku malu saja di hadapan orang-orang ini!

Orang-orang di sekitar mulai menyalahkan Minho.

"Yah, kasihan yeojachingu mu itu! Masa cantik-cantik ditinggal sendirian?"

"Dasar namja tidak punya hati"

"Ne, namja tidak berperikemanusiaan!"

Ucapan demi ucapan dilontarkan pada Minho yang menjadi korban akting Soojung itu.

"Oh my god, bahkan belum sehari pun aku mengenalnya! Dia bukan yeojachingu ku!" sangkal Minho putus asa.

"Bahkan ia sampai tidak mau mengakui yeojachingu nya itu! Aigoo malang sekali nasib yeoja itu!"

Dengan kasar, Minho menarik tangan Soojung dan menyeretnya ke mobil. 

"Yah, bisa lembut sedikit tidak?" tanya Soojung kesal.

"Yang seharusnya kesal itu aku bukan kau! Kenapa kau yang jadi kesal? Arraseo kalau kau mau ikut, ikutlah, tetapi jangan menyesal!" ancam Minho sambil menjalankan mobilnya. 

"Ne, namja jelek! Huahmm aku mengantuk dan capek karena berdebat terus denganmu." 

Tak lama terdengar dengkuran halus yeoja itu.

"Lama-lama aku bisa gila karena yeoja ini!"gerutu Minho. 

Akhirnya ia pun sampai di apartemen yang cukup luas, bukan cukup lagi tetapi sangat luas yang terletak di tempat yang elit pula. Untungnya, Apartemen Minho ada di lantai 1, jadi ia tidak terlalu capek menggendong Soojung yang masih tertidur.  Ketika menggendongnya, Minho celingak-celinguk untuk melihat apakah ada orang yang memergokinya. Jika ada, bisa-bisa ia dianggap namja mesum yang menculik gadis-gadis untuk diperkosa. Huhh...

Setelah menekan password apartemen nya, Soojung digendongnya ke ruang di mana Minho tidur. Ruang tidur di apartemen nya hanya 1 berukuran cukup luas, sedangkan ada 1 kamar tamu tadinya tetapi sekarang dipakai untuk meletakkan barang-barang nya yang banyak tidak terpakai. 

Minho meletakkan Soojung di tempat tidurnya dan menyelimuti tubuh gadis itu. Yah di mana aku bisa tidur malam ini? Aku kan tidak bisa tidur di sofa. Apa boleh buat, terpaksa tidur di sini saja. Karena lelah, Minho langsung terkapar tidur.

Keesokannya,

"Andweee!!!!" teriakan Soojung membangunkan Minho di pagi hari. 

"Yah! Wae?!" tanya Minho setengah mengantuk. Ia menarik kembali selimutnya untuk tidur kembali.

"Kau tidak macam-macam padaku kan? Aku masih suci kan?? Eomma maafkan anakmu ini hiks hiks..."rengek Soojung. 

"Untuk apa aku mengambil kesempatan pada yeoja berdada rata sepertimu hah! Lebih baik aku memegang dada yeoja lain yang bercup D tidak sepertimu yang rata itu!" teriak Minho membela diri. Enak saja ia dibilang macam-macam padanya.

"Dari mana kau tahu kalau aku berdada