21 June 2014,

Incheon International airport

Soojung POV

Seorang yeoja berkacamata hitam menarik koper yang sudah ia ambil dari bagasi. Kedatangannya dari New York membuatnya jetlag. Sebenarnya, ia pulang karena Appa nya mendesak ia untuk kembali ke Seoul. Dan ia tahu untuk apa ia disuruh pulang. Pasti antara menyuruhnya melanjutkan perusahaan Appa nya itu, atau untuk menjodohkannya pada anak rekan-rekan bisnis Appa nya. Sudah menjadi makanannya sehari-hari sampai ia memutuskan untuk mengambil kuliah di New York, tempat Eonni nya juga kuliah. Dengan berat hati Appa nya mengizinkan Soojung yang sudah merengek-rengek itu.

Drttt..

"Eomma, ne aku sudah sampai airport." gadis itu menjawab telepon dari Eomma nya.

"Ne... Soojung-ahAppa mu sudah menyuruh orang-orang suruhannya untuk menjemputmu."

 "Mwo?!Andweyo! Aku bisa sendiri jalan ke rumah Eomma, aku tidak mau ikut dengan bodyguard-bodyguard itu!"

"Siapa yang bisa melarang ayahmu? Sudahlah ikut saja ya.. Mungkin ia takut kau kabur-kabur lagi darinya seperti dulu"

"Huh!" 

Langsung saja ia matikan sambungan telepon dengan Eomma nya itu. Kalau Appa nya memang sudah mengirim orang-orang itu, pasti mereka sudah ada di depan airport ini. Segera ia memakai coat nya untuk menutupi kepalanya agar tidak dikenali. 

Ahh itu dia orang-orang suruhan ayahnya. Tenang Soojung! Kau hanya perlu dengan tenang melewati orang-orang bodoh itu!

Dengan berdebar-debar, ia melangkah melewati bodyguard yang biasanya memang disuruh Appa nya untuk menjaganya. 

Entah bagaimana caranya akhirnya ia sudah melewati orang-orang itu.

"Yes... Akhirnya hahahaha.." baru saja Soojung hendak naik taksi untuk melarikan diri... Seseorang menepuk pundak Soojung.

DEGG

"Jung Soo Jung-ssi? Apakah anda Jung Soo Jung? Mianhae saya menemukan dompet ini tertinggal di kursi tunggu airport terminal 1." seorang petugas berbaik hati mengembalikan dompet nya yang tertinggal saat ia duduk tadi. Entah ia harus berterimakasih karena dompetnya dikembalikan, atau meninju petugas yang memanggilnya dengan suara yang cukup kencang sehingga menarik perhatian orang-orang suruhan Appa nya.

"Oh my god, kamshamnida Ahjussi" setelah mengambil dompetnya, ia cepat-cepat melarikan diri dengan naik taksi yang sudah ada di depannya.

"HEY cepat itu Soojung Aggashi!!!!" teriak salah satu bodyguard yang Soojung ingat namanya Kim Dong Jun. Dia adalah bodyguard yang paling menyebalkan diantara mereka semua. Dan ia adalah orang kepercayaan Appa. 

"    Ahjussi ppali antarkan aku ke mana saja! Pppalii!" 

" Ne Aggashi" jawab supir taksi itu.

Soojung yang sudah melarikan diri segera dikejar oleh Kim Dong Jun dan anak buahnya.

"Ikuti taksi warna hitam itu! Cepat kalau tidak mau dimarahi oleh Sajangnim!"

Beberapa mobil mewah meluncur cepat mengikuti dari belakang.

"Ahjussi antarkan aku ke hotel mana saja! Kamshamnida!" perintah Soojung lega setelah ia menganggap sudah tidak diikuti lagi.

15 menit kemudian

"Ini uangnya."

"Ne kamshamnida aggashi" 

Soojung segera turun memasuki hotel itu. 

"Soojung Aggashi!! Berhenti di situ!" suara yang sudah sangat dikenalnya itu terdengar lagi. Rupanya mereka berhasil mengikutinya. !

Dengan cekatan Soojung melarikan diri lagi. Untung ia sudah biasa seperti ini. Meskipun ia yeoja, tetapi larinya cepat sehingga sulit untuk mengejarnya. 

"Aku harus cepat sembunyi! Eotteoke mereka sudah semakin dekat!" gumam nya panik. Ia pun lari ke club yang menurutnya jika ada banyak orang, ia bisa menyembunyikan diri di sana. 

"Tunggu Aggashi!" Soojung dan bodyguard-bodyguard itu sudah seperti main kucing dan tikus.

BRUAKK

Di suatu club di kawasan elite di Seoul...

Minho POV

"Choi Minho!" 

Seorang namja yang dipanggil "Minho" itu menoleh. Lalu ia pun tersenyum dan duduk di samping meja bar yang diduduki lelaki berkacamata hitam itu, yang tampangnya acak-acakan karena suatu hal dan lainnya.

"Aku pesan Vodka seperti biasa Jong Suk-ssi" kata Minho pada bartender yang sudah menjadi langganannya.

"Arraseo Minho-ssi" Jong Suk dengan sigap menyerahkan segelas vodka lengkap dengan es batunya.

"Hyung, tumben sekali kau mengajakku bertemu di sini. Biasanya kan kau paling anti dengan tempat-tempat seperti ini?" tanya Minho. 

"Ya, sekali-sekali aku juga perlu ke club Minho-ah. Lagipula belakangan ini aku perlu asupan alkohol di tubuhku." keluh Siwon, lelaki yang memakai kacamata hitam itu.

Yah, Minho tahu mengapa Siwon bisa menjadi seperti orang yang kehilangan arti hidup. Karena perempuan yang dicintainya, Tiffany, sedang berkencan dengan salah satu rekan bisnis me