Chapter 6

Rain
Please Subscribe to read the full chapter

“S-Sehun?” Soojung membulatkan matanya sempurna saat Sehun sudah berdiri disampingnya, melindungi gadis yang masih terkejut itu dari hujan yang semakin deras.

“Aku bertanya, kenapa payung itu tak kau gunakan?” tanya Sehun sambil meraih bahu kiri Soojung dan merengkuhnya menjadi lebih dekat. Soojung masih belum bersuara. Ini masih membuatnya terkejut bagaimana bisa Sehun ada disini. Sehun yang merasa diacuhkan segera membawa Soojung untuk berteduh didepan toko yang beberapa detik lalu menyita perhatian Soojung. Toko yang juga menjadi tempat berteduh Soojung dan Jongin, dimasa lalu.

“Jadi apa yang dilakukan oleh seorang gadis ditempat ini?” Sehun menatap gadis yang masih menunduk disampingnya. Soojung masih menunduk. Ia tak pernah menyangka, kembali ditempat ini sangat membuat hatinya sangat sakit. Tadi siang Jongin masih membuatnya tertawa dan sekarang bayang-bayang Jongin membuat hatinya sangat sakit? Tidak. Berada disini dan mengingat Jongin takkan sesakit ini jika saja tadi pagi setelah berlari Seulgi tak menyadarkannya bahwa hati Jongin sudah ada pemiliknya.

“Soojung..” Sehun menyentuh lengan Soojung.

“Oh.. iya. Apa Sehun?”

“Kau sakit?” Soojung menggeleng pelan. “Lalu kenapa kau diam saja?” lanjut Sehun masih mendesak Soojung.

“Aku teringat Jongin.” hati Sehun mencelos saat bibir tipis Soojung menyebut nama Jongin.

“Soojung...” Sehun memegang kedua bahu Soojung membuat Soojung memiringkan tubuhnya dan menghadap Sehun. Sehun sedang menatap Soojung dalam. Sangat dalam. Dan ini adalah pertama kalinya Soojung ditatap seperti itu oleh Sehun.

“Bisakah kau melupakan Jongin dan mulai melihatku?” tanya Sehun dengan suara yang sangat rendah. Lagi-lagi Soojung dibuat melongo oleh Sehun. Dan sekarang yang bisa Soojung lakukan hanyalah menatap Sehun, berusaha mencari kebohongan dari wajah Sehun.

“Aku tidak tahu seberapa pentingnya Jongin bagimu. Aku juga tidak tahu seperti apa posisi Jongin dimasa lalu. Tapi melihatmu tadi membuat hatiku sangat sakit. Berhentilah memikirkan Jongin dan berikan aku kesempatan untuk menggantikan posisi Jongin, Soojung.” lanjut Sehun lalu menarik Soojung dalam pelukannya. Soojung menangis. Ia sangat ingin melupakan Jongin tapi membuka hatinya untuk Sehun pasti hanya akan menyakiti hati Sehun.

“Menangislah jika itu membuatmu puas. Tapi berjanjilah jika itu adalah air mata terakhirmu untuk Jongin.” sehun semakin mengeratkan pelukannya saat tangis Soojung semakin keras.

“Aku menyukaimu Soojung. Aku tidak tahu sejak kapan, yang kutahu aku benci saat kau tertawa karna Jongin.” kalimat bertubi-tubi Sehun malah membuat Soojung sesenggukan. Ia tersentuh.

Soojung melepaskan pelukan Sehun lalu menatap pemuda yang terlihat sangat putus asa itu.

“Sehun... aku.. ak...” Jari telunjuk Sehun mendarat dengan sempurna dibibir Soojung membuat kalimat Soojung terhenti.

“Aku tidak menerima penolakan Soojung. Percayalah, aku akan membuatmu bisa melupakan Jongin. Tolong hentikan aku dengan anggukan kepalamu Soojung. Hentikan aku.” Sehun tampak sangat putus asa. Ia ingin Soojung mengangguk karna hanya anggukan Soojung yang bisa membuatnya berhenti, hanya penerimaan Soojung yang bisa membuatnya untuk tak melanjutkan rencana jahatnya. Ya. Sehun jatuh cinta pada Soojung, gadis yang ingin ia hancurkan hidupnya untuk seseorang yang hidupnya telah hancur karna kakak Soojung.

Soojung menatap mata Sehun sebelum akhirnya gadis itu mengangguk. Sehun dengan gerakan yang sangat cepat kembali merengkuh Soojung dalam pelukannya.

“Terima kasih, Soojung. Terima kasih.” Soojung kembali mengangguk dalam pelukan Sehun. Soojung tidak tahu keputusannya ini benar atau tidak tapi ia sangat berharap bahwa kehadiran Sehun bisa menggeser posisi Jongin yang sudah bertahun-tahun hidup dihatinya.

“Hujannya sudah reda.” Sehun segera melepaskan pelukannya dan tersenyum pada Soojung yang juga tersenyum.

“Mulai besok kau harus berangkat sekolah bersamaku.” Ucap Sehun sambil memegang kedua pipi Soojung.

“Aku bisa dibunuh Jiyeon, Sehun.” Ucap Soojung sambil membayangkan Jiyeon akan menarik rambutnya.

“Takkan kubiarkan ini terjadi karna aku akan selalu berada disisimu.”

“Tapi..” soojung mencoba mencari alasan lain tapi Sehun kembali memotongnya, “Ayo kuantar pulang.”

Soojung menghela napasnya pelan, sepertinya besok akan menjadi hari yang sangat panjang.

.

.                      

                                                            ~~@@~~

 

.

Soojung tersenyum saat Sehun kembali menaiki motornya. Gadis itu masih setia berdiri didepan rumahnya menunggu sampai Sehun sudah benar-benar pergi.

“Sehun..” panggil Soojung membuat Sehun menurunkan kaca helmnya.

“Take care.” Ucap Soojung dengan senyum malu-malu. Hal itu membuat Sehun tersenyum dan enggan untuk menyalakan mesin motornya. Sehun ingin bersama Soojung lebih lama lagi.

“Besok kujemput jadi jangan berangkat dulu.” Soojung mengangguk dan sekarang saatnya Sehun untuk pergi sebelum senyum Soojung kembali membuatnya enggan untuk pergi.

Soojung memandang kepergian Sehun dengan tatapan masyghul. Hatinya masih merasa bersalah pada pemuda itu. Bagaimanapun juga, melupakan Jongin takkan semudah ia menerima Sehun.

“Maaf Sehun.”

.

.

                                                            ~~@@~~

.

.

.

soojung menjatuhkan tubuhnya pelan diranjang lalu kemudian mengambil ponsel yang tergeletak disampingnya. Jarinya dengan lincah mencari nama ibunya diantara banyak nama didaftar kontak. Tombol berwarna hijau ia sentuh dan beberapa seti kemudian suara tenang ibunya terdengar.

“Eomma...”

“Kau sudah pulang? Kudengar dari Appa tadi kau pergi bersama Seulgi dan Jinri.” Tanya ibunya dengan sangat lembut.

“Ahh, iya. Tadi kami harus mencari bahan untuk praktikum kimia.” Ya tuhan, ini membuat Soojung merasa sangat bersalah. Ia berbohong. Ia tak pergi bersama Seulgi dan Jinri melainkan pergi mencari Kris dan berujung pada pertemuanya dengan Sehun. Soojung menggigit bibir bawahnya menunggu kalimat lain dari Ibunya.

“Kondisi Eonni sudah membaik. Mungkin besok dokter sudah mengijinkan untuk pulang.” Soojung menghela nafas lega mendengar kabar itu.

“Syukurlah Eomma.”

“Istirahatlah Soojung.” ucap ibunya sebelum sambungan telepon itu terputus.

Soojung menutup matanya. Kini ia merasa seperti seorang adik yang sangat egois. Bagaimana bisa ia berkencan dengan Sehun sedangkan kakaknya kini terbaring dirumah sakit? Ya. Awalnya memang kebohongannya demi sang kakak tapi toko sialan itu membuatnya lupa apa yang menjadi tujuannya.

“Ini semua karna Kim Hitam itu.” soojung berteriak meluapkan kekesalannya.

Drrtt drrrttt

Soojung mendiamkan ponselnya yang bergetar karna sebuah pesan.

Drrt drrrt

Ponselnya bergetar lagi dan gadis itu segera membuka matanya lalu mengambil ponsel yang berada diatas dadanya.

“Istirahatlah, besok mungkin akan menjadi hari yang berat.” Soojung membaca pesan dari Sehun. Gadis itu membenarkan dalam hati apa yang dikatakan Sehun karna sejujurnya dirinya juga sudah menyadari hal itu pasti akan terjadi. Bukan berlebihan, Sehun merupakan siswa paling populer meskipun ia masih siswa tingkat pertama. Dan sifat dingin Sehun pada setiap wanita yang mendekatinya merupakan salah satu daya tarik yang paling menonjol. Dan besok Soojung akan duduk diatas motor Sehun? Bisa dibayangkan bagaimana reaksi para pemuja Sehun?

“Jangan khawatir. Aku adalah gadis yang sangat kuat dalam bergulat.” Soojung mengirimkan kalimat itu untuk Sehun. Setelah itu Soojung membuka satu pesan lagi yang belum ia buka.

“Aku tadi kehujanan Jung. Dan aku sekarang semakin membenci hujan karna itu semua membuatku sakit.” Jantung Soojung berdetak lebih kencang saat membaca pesan dari Jongin. Ia marah. Ia kesal. Ia merasa dipermainkan.

Soojung mengacak rambutnya frustasi. Kenapa Jongin harus mengiriminya pesan saat Soojung sedang ingin berusaha mencintai Sehun?

“APA YANG KAU INGINKAN DARIKU, BODOH? KAU MENCOBA UNTUK MEM

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
atik_han #1
Chapter 6: Knapa ini ga filanjut ? Syang sekali loh klo discontinued . Ditunggu next chapternya
emmaamshah #2
Chapter 9: Update!!! Aku kangen sama ff ini
emmaamshah #3
Chapter 9: Update dong
dhedho
#4
Chapter 9: Emg ya si chanyeol sm seulgi tuh jahil bgt hihi
Tp bagus jg sih biar jongin bisa dkt sm soojung .. sayang pas mereka mau ciuman eh seulginya dtng mlahan hahaha ^^

Itu sehun sbnrnya dendam gmn sih.. kok smpe gtu bgt.. semoga jongin selalu ngelindungin soojung deh hehe
lee-jungjung #5
Chapter 9: akhirnya update lagi.. ^^

o-oh... penasaran sama dendamnya Sehun.. segitunya sampai tega sama orang yang dia cintai.. Untung masih ada Jongin.. eciee.. kayaknya sekarang Jongin udah mulai berani menunjukkan perasannya.. ^^ seneng deeh... ditunggu lanjutannya ^^
meimeipai #6
Chapter 7: Arghhhh konflik nya complicated bgt. Pengen endingnya sestal deh thor
Noviasari20 #7
Chapter 7: Chapter 7: jonginn ayo dooong rebut lagi soojungnya jangan diem muluuuuu
dhedho
#8
Chapter 7: Jd cemas kalo soojung dkt sm sehun, abis dikit" kalo keinget kris jd kya' gtu sikapnya sehun.. jd serem mlah.. >o<
Ayo dong jongin rebut soojung cpt" biar ga jadi waswas gtu.. takut kalo sehun bisa berubah pikiran >_<¦¦
lee-jungjung #9
Chapter 7: Kasihan siih sama jongin.. tapi seulgi bener.. jongin tuuh keterlaluan... dan.. please jangan sampe sehun inget alesannya buat deketing soojung lagi gara2 nama kris di sebut...
Oh iya sedikit ralat 'kris hyung' maksudnya kris oppa kan.?^^
dhedho
#10
Chapter 6: Akhirnya sehun gajadi niat jahat ke soojung.. tp abis tu liat jongin duh.. kasian jg sih bnrnya.. jd gemes sndri sm kelakuannya jongin yg abu" gtu ke soojung.. pngennya lngsung aja blg ke soojung kalo dia cinta lbh dr sahabat ::>_<::