Hening...

...

...

Semua yang ada di ruangan itu diam, tak ada satupun yang berani membuka mulut. Baik Vic, Luna, Sulli maupun Krystal, keempatnya tampak tak tahu harus berkata apalagi, mata keempatnya sudah sangat sembab karena sedari tadi menangis. Amber, sosok yang membuat keempat gadis cantik itu menangis. Ia menatap satu persatu bandmates nya itu, Vic dengan sengaja membuang muka saat mereka beradu pandang, apa pemberitahuannya barusan begitu mengageti leadernya itu? Ani.. lebih tepatnya mengageti semua membernya??

"Guys.. Mian.." Ucap Amber dengan suaranya yang bergetar, tak sanggup rasanya di diami terus-terusan oleh membernya. Meski awalnya ia sudah menebak akan seperti apa reaksi membernya nanti, tapi tetap saja rasanya sakit saat melihat member yang sudah seperti keluarga baginya tersakiti karena keputusannya.

Krystal yang sedari tadi duduk di pojok dinding tiba-tiba bangkit, tampa menoleh sedikitpun pada Amber ia berlalu keluar dan sengaja menutup pintu dengan kasar hingga menimbulkan suara dentuman yang cukup keras.

***

"KEY!! Kau sudah dengar?? Kau sudah mendengarnya kah??" Tanya Jonghyun yang baru saja masuk ke ruang latihan dan langsung menghampiri ketiga membernya yang duduk bersandar ke dinding, nafasnya tak berarturan karena sedari tadi terus-terusan berlari.

Key, Minho dan Onew yang sedang istirahat menatap heran pada Jonghyun. "Dengar apa?" Tanya Key, ia menaruh botol mineral yang tadi di pegangnya ke lantai.

Baru saja Jonghyun hendak menjelaskan berita yang baru saja di dengarnya, tiba-tiba suara cempreng Taemin mengalihkan perhatian mereka berempat. "HYUNG!! Amber hyung!! Amber!!" Teriaknya

"Ada apa dengan Amber??" Tanya Onew dan Minho serempak.

Key bangkit dari duduknya, berjalan pincang menghampiri Jonghyun dan Taemin yang kini saling melirik satu sama lain. "Hyung juga sudah tahu?" Tanya Taemin pada Jonghyun, tak menyangka hyungnya itu telah mendengar berita itu.

Jonghyun menganggukkan kepala, sama-sama tak menyangka Taemin juga mengetahuinya.

"Ada apa? Tolong cepat katakan pada ku" Desak Key yang kini sudah berdiri di depan Jonghyun dan Taemin, menatap kedua membernya itu bergantian.

Taemin menatap pada Jonghyun. seolah meminta agar Jonghyun saja yang menjelaskannya pada Key. Jonghyun menghela nafas sejenak. "Aku dengar.. Amber mengakhiri kontraknya Key, dia tidak member f(x) lagi"

Semua kaget, Minho dan Onew serentak bangkit menghampiri Jonghyun, memastikan jika mereka tidak salah mendengar. Jonghyun dengan yakin mengatakan bahwa yang baru saja dibilangnya adalah benar, menager Amber sendiri yang mengatakannya padanya. Mereka semua tampak shock, terlebih Key. Sama sekali tak menyangka ini semua akan terjadi, kenapa Amber harus keluar dari f(x)? Apa alasannya? Banyak pertanyaan yang menggeoroti otaknya.

"Amber noona akan pulang ke LA hari ini, hyung..." Taemin tak melanjutkan kata-katanya saat Key tiba-tiba berlari meninggalkan mereka semua. Tak dipedulikannya member-membernya yang terus meneriaki namanya, tak peduli dengan kondisi kaki pincangnya, dipikirannya sekarang adalah bagaimana caranya ia bisa bertemu dengan Amber secepatnya. Ya Tuhan, tolong beri dia sedikit waktu lagi agar bisa bertemu gadis itu, bagaimanapun banyak hal yang belum disampaikannya pada Amber.

3 Years Later.

Kakinya terus melangkah hingga membawanya sampai ke titik tertinggi dari puncak Mount Hollywood, ini merupakan titik tertinggi di Griffith Park yang menyajikan pemandangan alam nan indah di Los Angeles, sekaligus menjadi sarana olahraga bagi para pendaki. Dari tempatnya berdiri, bagunan megah Observatory & Planetarium terpampang jelas di depan mata, memanjakan setiap mata yang melihatnya, ditambah tiupan udara aircon yang dingin, membuat perjuangannya yang cukup keras untuk sampai ke titik ini tidaklah sia-sia.

"Am, kami mau kesana, kau mau ikut?" Tanya Jackie yang kini sudah berdiri di arah utara, menunjuk kearah Bronson Cave, yaitu sebuah bekas daerah tambang dan gua, letaknya terpencil di sudut Griffith Park dan harus mendaki lagi untuk sampai kesana.

Amber menoleh kearah tunjuk kakaknya itu, siapa yang tidak tahu tempat itu. Bronson Cave adalah tempat yang sering dijadikan lokasi syuting film-film ternama seperti Batman, Bonanza dan masih banyak lagi. "Aku disini saja, tidak apa-apakan kalau aku tidak ikut?"

Jackie memperhatikan Amber, sepertinya adiknya itu butuh waktu untuk sendiri. "Ya sudah, kau tunggu disini saja, ingat jangan kemana-mana!" Ucapnya yang langsung diberi anggukan kepala oleh Amber.

Sepeninggalan Jackie dan kawan-kawan, Amber memilih untuk berdiri di paling pojok. Tangannya memegangi pagar pembatas, kedua matanya menelusuri pemandangan alam yang terbentang luas di depan mata, dari tempatya berdiri ia dapat melihat seluruh pelosok Los Angeles.

Rambut-rambutnya yang kini sudah mulai memanjang tampak sedikit berantakan karena tiupan angin, untung saja tadi ia tak lupa membawa jacket, setidaknya ia tidak akan kedinginan jika berlama-lama diatas sini.

Diliriknya kearah sekelilingnya, karena ini hari libur jadi taman ini cukup banyak di datangi pengunjung dari berbagai negara. Kebanyakan adalah rombongan keluarga yang pergi liburan bersama anak-anaknya. Seolah tak mau kalah dengan pengunjung lainnya, Amber ikut mengeluarkan ponselnya lalu mengambil beberapa foto.

Setelah puas huntinhg-hunting foto Amber memutuskan untuk duduk di bangku-bangku yang disediakan, untung saja ada satu bangku kosong yang terletak paling sudut. Ia duduk bersandar lalu asik melihat foto-fotonya, andai saja membernya ada disini pasti akan terasa lebih menyenangkan.

Tak terasa sudah 3 tahun ia disini dan memilih untuk hiatus panjang dari kegiatan f(x), sebenarnya ia ingin berhenti tapi pihak management tidak mengizinkannya dan membiarkan ia menghabiskan waktu selama yang ia mau. Entah kapan ia berniat kembali, rasanya ia tidak sanggup lagi jika harus kembali ke Seoul.

Bohong jika ia berkata tidak merindukan member serta rekan-rekan agensinya yang lain, ia merindukan mereka semua, sangat. Tapi sampai saat ini Amber masih belum cukup kuat untuk kembali melanjutkan rutinitasnya sebagai Amber f(x), dia ingin menikmati hidupnya sebagai Amber Josephine Liu. Dan waktu 3 tahunnya ini dihabiskannya dengan menikmati kebersamaan dengan keluarganya, kebersamaan yang dulu sangat susah di dapatkannya.

Di tengah kebahagiannya karena bisa menikmati hidup sebagai orang biasa dan dapat berkumpul dengan keluarga dan teman-temannya, tapi tetap saja ada saat dimana ia merasa sepi. Ia merindukan Seoul, aniyo, lebih tepatnya ia merindukan satu sosok yang saat ini berada di Seoul.

Amber POV.

Hari ini jackie sengaja mengajak ku datang jauh-jauh kesini, meski katanya ingin mendaki tapi aku tahu sebenarnya Jackie mengkhawatirkan keadaan ku karena beberapa hari ini aku sering terlihat melamun. Sejujurnya aku tak ingin membuat orang-orang disekitar ku mengkhawatirkan ku, tapi entah kenapa mood ku benar-benar down,  mau ngapa-ngapain rasanya malas.

Beberapa hari terkahir ini aku selalu terfikirkan Seoul, Mama dan Papa tak melarangku jika aku ingin kembali ke Seoul, tapi rasanya aku masih belum sanggup. Aku belum sanggup untuk menghadapi kenyataan, dan terlebih aku belum sanggup untuk bertemu dengannya.

Ya, 3 tahun lalu, setelah aku melihat Key oppa dan Nicole berpelukkan, aku memutuskan untuk menyerah. Malam itu juga aku menghadap sajangnim dan mengajukan