Jepang

"Key goon, bisakah kau lebih serius lagi?" Ucap Onew. Ini sudah kesekian kalinya mereka terpaksa mengulang koreo yang sama karena Key terus-terusan melakukan kesalahan gerakan. Ada apa dengan membernya itu? Tak biasanya Key melakukan kesalahan, biasanya dia dan Taeminlah yang sering melakukan kesalahan. Jangankan untuk salah, Key biasanya malah menjadi member yang selalu mengingatkan member yang lain jika ada gerakan yang salah atau tidak kompak. Tapi kini? Kenapa Key terus-terusan melakukan kesalahan?

"Kau kenapa? Apa ada yang mengganggu pikiran mu?" Tanya Minho, menyerka keringat yang bercucuran deras diwajahnya.

Jonghyun dan Taemin memilih untuk beristirahat, duduk dilantai sambil menjulurkan kaki.

Sadar karena telah menyusahkan membernya, Key menatap membernya tak enak hati "Maaf, aku tidak fokus" Jawabnya.

Onew melipat kedua tangannya, memperhatikan Key lekat. "Kau benar tidak apa-apa? Jika ada masalah, kau bisa mendiskusikannya dengan kami" Ucapnya, menjalankan perannya sebagai seorang leader.

Key menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak apa-apa hyung" Ucapnya.

Meski bingung, keempat membernya memilih untuk tidak menanyainya lagi, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak, karena sudah hampir empat jam lebih mereka terus melatih koreografi untuk konser yang diadakan besok malam, mereka semua ingin menampilkan yang terbaik untuk para penggemar, SHINee World.

Setelah latihan selesai, Key memilih untuk kembali ke kamarnya, tidak menerima ajakan Onew, Jonghyun, Minho dan Taemin untuk jalan-jalan mengelilingi kota Tokyo. Hari ini, moodnya benar-benar sangat buruk, ia butuh untuk menenangkan dirinya.

Key mengusap frustasi wajahnya, sudah lebih dua jam ia menatap ponselnya, ingin menghubungi Amber tapi ditahannya. Sudah lebih sebulan ia berada di Jepang, selama itu juga ia tidak pernah berbicara langsung dengan Amber lagi. Bukan karena ia tak mau untuk menghubungi Amber, melainkan ia tidak bisa. Ada alasan kuat yang membuat ia tak bisa melakukannya. 

Besok adalah tour terakhirnya, karena SHINee sudah menyelesaikan semua tournya di Jepang. Besok adalah puncak dari tour SHINee, jadi dia harus menampilkan yang terbaik, tapi hingga selarut ini Key sama sekali belum bisa memejamkan matanya. Pikirannya benar-benar kacau, entah ia bisa menyelesaikan konser dengan baik entah enggak, dia sudah tidak begitu peduli. Pikirannya benar-benar tertuju pada Amber seorang, ingin sekali malam ini juga ia terbang ke Korea, menghampiri yeoja itu untuk memastikan bagaimana keadaannya. Tapi ia menahannya, karena jika ia melakukan itu, bukan hanya mengecewakan membernya, tapi juga mengecewakan ribuan orang yang datang untuk menontonnya diatas panggung.

Melepaskan bukan berarti menyerah. Tetapi lebih kepada memahami bahwa ada beberapa hal yang tak dapat dipaksakan. Itulah yang bisa diyakini Key saat ini, berharap suatu saat nanti Amber dapat mengerti dengan sikap yang dipilihnya ini.

Korea.

Lagi-lagi, malam ini Amber tidak bisa tidur, dan seperti biasa ia memilih untuk keluyuran keluar, karena ia tak sanggup jika hanya sendiri di rumahnya. Entah kemana tujuannya, ia sendiri tidak tahu, ia hanya mengikuti kemana kakinya melangkah.

Tak ada orang yang ingin dihubunginya malam ini, ia hanya ingin jalan-jalan sendiri.

Amber merogoh kantung jaketnya saat dirasakannya ponselnya bergetar. Ia menatap bingung pada nama yang tertera di screen, ada apa manager menelphonenya malam-malam begini.

"Ya oppa, waeyo?" Tanyanya saat mengangkat panggilan dari sang manager.

Diam, tak ada sahutan dari seberang sana. Amber menjauhkan ponselnya sejenak, panggilannya masih terhubung, tapi kenapa tak ada sahutan?

"Oppa, kau disana kan? Ada apa kau menelphone ku malam-malam begini?" Tanyanya lagi.

Lalu terdengar suara berisik