Berlahan mata hitam yang tajam itu sedikit kehilangan pancaran indahnya. Entahlah!! Lingkaran panda itu pun berlahan semakin menebal. Kasihan!!! Bahkan kini lesung pipi itu pun jarang lagi terlihat seminggu ini. Semenjak ya.. semenjak gadis itu menghilang dari rumahnya ada yang kurang. Sejak kejadian itu, siwon tak lagi menemukan sosok cantik itu di rumahnya. Sepi. Padahal sebulan ini dia sudah terbiasa dengan rengean manja dari gadis aneh itu. Sitt!! Siwon galau.

 

"Hai, kau ini kenapa?" tanya Hae penuh hati-hati.

 

Namun pemuda itu hanya diam mengaduk-aduk makam siangnya.

 

"Won, kau ini sebenarnya kenapa?"

 

"Choi Siwon kalau ada orang bicara di jawab. " Hae sudah mulai kesal dengan kebungkaman temannya itu. Sontak semua orang di kantin menatap penuh tanya.

 

" Hae, jangan buat malu aku. Hentikan wajah ikanmu itu membuatku muak."

 

" Kau merindukan Kyu...?"

 

Uhuk!!!

 

Tersedak. Ya Siwon tersedak dengan air ludahnya sendiri ketika telinganya menangkap ucapan teman baiknya itu.

 

" Kenapa aku harus merindukanya. Hahah.. semenjak di tak ada hidupku nyaman tenang dan ketika pulang ke rumah aku bisa merasakan kasurku lagi dengan tenang." jawabnya.

 

" Cukup. Aku sudah mendapatkan jawabnya. Kau terlihat menyedihkan Choi Siwon." ledek Donghae.

 

" Kau.."

 

" Apa kau sudah mencarinya ?"

 

" Kenapa aku harus mencarinya? Dia bukan siapa-siapaku."

 

"Wah...wah egoismu mulai lagi. Kau tak takut bila dia kembali ke orang tuanya dan kemudian dia menikah dengan..."

 

BRAK!!!

 

" TIDAK...."teriak Siwon.

 

Hae tertawa puas melihat ruwat wajah marah temannya. Pikiranya mulai berkecamuk membayangkan wanita itu akan menikah dengan laki-laki tua. Siwon mengelengkan kepalanya.

 

********

 

 

 

 

" Wah... ini pasti nikmat. Kau memang pandai memasak." puji gadis cantik berambut panjang itu.

 

" Hhaha Kyu kau terlalu memuji. Ya.. aku hanya ingin menyalurkan hobby saja." jawab Eunhyuk.

 

Tiba-tiba gadis itu menunduk sedih. " Kau kenapa?"

 

" Tidak." Kyu mengeleng cepat.

 

" Jangan bohong. Kau memikirkan apa? Keluarga... kekasihmu.. atau Choi Siwon..."

 

Ucapan Enuhyuk yang terakhir mampu membuatnya membulatkan lelehan caramel itu dengan sempurna.

 

" Apa itu benar?"

 

" Ha... yang mana kak?" Kyu terlihat gelagapan.

 

Eunhyuk tersenyum simpul ketika Kyu kembali melamun.

 

********

 

 

08.00

Pagi ini kafe Eunhyuk cukup ramai. Mungkin tak seperti hari pertama. Gadis cantik ini sering membuat kesalahan dan tak jarang gelas atau piring pecah karna ulahnya. Eunhyuk tersenyum melihat gadis itu sudah mulai lihai dengan pekerjaanya.

 

10.00

 

"Kau lelah, Kyu..." tanya Eunhyuk yang melihat wajahnya penuh dengan keringat.

 

" Tidak. Ini sungguh menyenangkan." jawab Kyu.

 

"Wah, ada pelanggan lagi..."

 

" Baik aku sege...ra..." ucapan Kyu terhenti ketika menatap siapa yang datang.

 

" Kyu..kau..."

 

GLEK!!!

 

Segera gadia itu menyeret pemuda itu keluar. Eunhyuk sempat memperhatikan namun dia mengurungkan niatnya untuk ikut campur.

 

 

" Kau kemana saja. Paman dan bibi mencarimu ?"

" Diam kau Henry. Aku bosan dan mau mencari suasana baru."

 

" Kyu..." kini pemuda manis dan imut itu mengengam kedua bahu sepupunya, " Bibi sakit... kau tak kasihan...?"

 

" Ahh.. kau seperti tak tahu mama saja. Pasti hanya berpura-pura agar aku mau pulang. Herny... sekali-kali ayah biarkan jera dan tidak menjodohkanku dengan semaunya."

 

" Ussstt... sudah aku sedang banyak kerjaan. Jadi jangan bertahu siapa pun aku disini. Dan... hmm aku sedang drama tak mengatakan posisi aku yang sebenarnya. Jadi..."

 

" Aku tahu... aku tahu... sekarang pegang ponselku. Bagaimana pun biar aku mudah menghubungimu.., okey?"

 

Kyuhyun mengangguk manis.

 

 

*******

 

 

 

Siwon merebahkan tubuh lemahnya di ranjang putih nan lembut itu. Perutnya tiba-tiba lapar karna seharian dia belum menyentuh apa pun padahal Donghae dengan baik hati memberikan bekal makan siang buatan kekasihnya untuknya. Namun... ahh dasar Siwon dia menolaknya.

 

 

Kini pemuda tampan itu duduk di sudut kafe. Memutar-mutar benda plastik itu dengan malas. Dia tak tahu apa yang terjadi padanya. Ada yang hilqng dalam hidupnya. Sesuatu itu membuat hatinya nelangsa. Dia pun kembali menengguk minumannya dan melihat sekiar yang tak pernah berubah.

 

GLEG!!!

 

Seakan terhipnotis atau mungkin orang itu memiliki ilmu hitam. Hingga detik ini mata hitam itu masih menatap lekat seseorang yanh ada di sekitarnya. Ya Tuhan!!! pemuda itu seakan terpaku dengan rahang yang menadah. Ada sebuah cahaya yang masuk dalam tubuhnya yang membuatnya berdiri dengan sigap.

" Kau..."

Seseorang itu hendak lari namun di tahan olehnya.

" Kemana saja kau? kenapa kau meninggalkanku?? Aku punya salah?"

Gadis itu memutar mata malas dan melepaskan gengaman tangan Siwon dengan kasar.

" Bukan uruasanmu..." jawabnya.

" Kyunnie...";

" Jangan memanggilku seperti itu..."

" Kenapa? sekarang kau tinggal dimana? Aku mencarimu." Siwon tertunduk. " Aku mengkhawatirkanmu... ku kira...kau..."

" Kenapa? Kau takut aku tak membayar semua kerugianmu ketika menampungku. Mana nomer rekeningmu aku akan tranfer segera."

" Bukan... bukan itu... hanya saja... aku..."

"Sudah buat apa kamu mencari orang yang merepotkan, bawel dan tak tahu diri ini. "

" Kenapa tak ada satu pun dari mereka yang memberi tahuku bila kau disini kau ta..."

" Untuk apa mereka harus memberitahumu. Kita bukan siapa-siapa?,"

" Kau tanggung jawabku..." ucapnya dengan lantang membuat lelehan karamel itu membulat sempurna.

" Apa?"

" Sudah aku bilang kau tanggung jawabku. Sejak kau tinggal disana kau adalah tanggung jawabku...karna juga ..aku ci..."

" Kyu, ada apa ? Apa pria ini menganggumu...?" manik hitam itu menatap tajam. Seakan tak suka dengan kehadiran pria disamping gadis itu.

"Kenapa kau kemari bodoh..kau menggangguku..' bisik Kyu tepat di telinga pria yang baru saja mengagalkan pernyataan Cinta pemuda berlesung pipi itu.

" Aku hanya ingin menyelamatkanmu. Lihat om..om itu menatapmu seperti ingin menerkamu.."

" Benarkah?' girangnya namun dengan nada suara lirih. " Kau tak bohong.."

Henry hanya menghela nafas, " Kau ini..bagimana mungkin kau memasang wajah centil ketika dalam bahaya." cerca sepupunya itu.

Kyu memplout bibirnya, " Bodoh. Asal kau tahu yang ku tunggu adalah ketika dia berani menerkamku." ucapan vulgar itu sontak membuat sepupunya membulatkan mata tak percaya. Bagimana  bisa anak gadis mengucapkan kata itu? Dia gadis terhormat.

Siwon merasa kesal dengan pemandangan itu memutuskan untuk bangkit dan meninggalkan tempatnya nyamannya. Menghantam punggung Henry dengan sedikit kasar. Sorot mata tajam itu seakan siapa saja melubangi siapa pun yang akan menghalangi langkahnya. Kyuhyun terbangun dari pesona pemuda itu dan berlari mengejarnya namun terlambat dia tak menemukan jejaknya.

********

 

 

1 minggu setelah kejadian itu Siwon menghilang. Bahkan rumahnya terlihat sepi tak berpenghuni. Donghae berusaha menghubungnya namun nihil selalu mail book. Sahabatnya itu benar-benar marah padanya. Entah kenapa hari ini Kyu tak berniat bekerja hingga dia meminta libur sehari. Kakinya menyusuru jalan setapak taman. Dia tak perduli lagi bila ayahnya atau pengawal suruan ayahnya akan menangkapnya. Dia hanya ingin menghirup kebebasannya. Ini pertama kalinya dia merasakan rindu pada seseorang kecuali keluarganya.

" Apa yang kau lakukan disini?"

Gadis itu tersadar dari lamunannya dan menatap tajam ke arah suara itu. Terdiam dengan tatapan kosong.

" BIsakah kita bicara?"

" He..." gadis itu masih terdiam dalam lamunannya.

 

TBC

Maaf pendek, cerita nggak nyambung dan pastinya typo berterbaran.

Berikan cinta kalian dengan sebuah komentar