Part 7 : Princess Decission 1

Destiny Beneath The Gun

“Aku akan kembali! Tentu saja aku akan kembali” tanpa berpikir panjang Chorong mengambil keputusannya.

Good decision princess” Joker mengamit lengan Chorong dan membawanya pergi dari tempat itu masih dengan pakaian rumah sakitnya.

 

***

Doojoon membuka matanya menatap langit-langit putih, ia berada di sebuah kamar rumah sakit. Ia mengelus pelipisnya, kepalanya masih terasa pusing akibat hantaman hebat sebelumnya.

Gwenchani?” seorang pria menatap Doojoon yang terbangun. Doojoon memperhatikan pria itu dan mengenalinya sebagai Lee Gikwang, rekannya.

“Oh.. kau! Apa yang terjadi padaku?” ucapnya masih memegangi kepalanya. Ia mengingat-ingat kejadian terakhir yang dialaminya sebelum akhirnya tak sadarkan diri. “Ah! Chorong!” ia teringat dengan gadis yang ia temui malam itu sebelum dirinya pingsan akibat hantaman keras dikepalanya.

Missing” ucap Gikwang. “Gadis itu menghilang, aku berencana membawanya ke kantor polisi untuk dimintai keterangan namun dia menghilang. Kau ditemukan terkapar, kupikir kau sudah mati” ucapnya santai.

“Chorong menghilang?!” Doojoon tampak terkejut dan berusaha berdiri namun keseimbangannya hancur dan ia kembali jatuh, Gikwang membantunya untuk kembali duduk. “Kita harus menemukannya, ia bisa mati! Aku yakin anggota black jackal pelakunya” ucapnya.

“Kurasa kita harus membiarkannya” ucap Gikwang. Doojoon menatapnya dengan pandangan tidak setuju. “Kurasa Yookyung benar, gadis itu cukup aneh untuk ukuran gadis biasa. Jika ia memang hanya saksi mata black jackal akan langsung membunuhnya ditempat, namun mereka membawanya pergi ini sungguh tidak biasa. Aku tidak percaya pada gadis itu, kurasa ia adalah satu dari mereka” Gikwang mengakhiri penjelasannya.

Mwo?!” Doojoon sungguh tidak ingin mempercayainya, bagaimana bisa seseorang seperti Chorong menjadi salah satu dari anggota Black Jackal? Namun apa yang dikatakan Gikwang masuk akal, organisasi itu bukan orang yang berhati lembut. Jika Chorong bukan siapa-siapa mereka tidak akan menculiknya. ‘Chorong-ah… siapa sebenarnya dirimu?’

 

****

PLAKK

 

Chorong kembali ke kediamannya disambut dengan tamparan keras dari kakaknya. Chorong tidak berbicara apapun karena ia tahu apa kesalahannya, ia menghancurkan misi kelompoknya sekaligus rencana besar sang kakak. Hyunseung tidak berbicara sepatah kata pun ia hanya memandang Chorong dengan tatapan kesal, namun Chorong tidak bergeming. Hyunseung tahu bahwa adiknya tidak menyesal dengan apa yang ia lakukan kemarin.

“Misi baru” ucap Hyunseung. “Aku akan mengirim Chorong ke Macau, kita akan menjemput barang baru. Aku hanya akan mengirim orang yang belum terlihat oleh musuh dalam bertransaksi karena identitasnya belum ketahuan maka dia yang akan menukar barang. J siapkan passpormu kau akan menemani Chorong dan ingat ucapanku ini selama di Macau jangan memanggilnya dengan code name, paham?” ucap Hyunseung melemparkan sebuah dokumen ke wajah Chorong sebelum meninggalkan tempatnya.

“Wow, perjalanan menyenangkan bukan Park Chorong-ssi? Kau dan aku, ke Macau” ucap J. Joker mengejar Hyunseung ke ruangannya dan membuka mulutnya.

“Kurasa aku harus ikut” ucap Joker.

“Tidak! Hanya mereka” sahut Hyunseung.

“Kau tau J sangat membenci Chorong, dia bisa dalam bahaya jika kau membiarkan mereka hanya berdua” balasnya.

“Itu tujuanku” Hyunseung tersenyum skeptis memandangi foto dirinya dan Chorong yang sama sekali tidak tersenyum. “Ini akan menjadi akhir atau awal, bukan begitu princess?”

 

****

Ruang pertemuan terlihat cukup suram, tidak ada kata ataupun gerakan sedikit pun hal ini menggambarkan betapa tegangnya orang-orang yang berkumpul disana.

“Tidak ada petunjuk apapun mengenai kejadian kemarin dan kurasa Black Jackal akan diam untuk sementara waktu, apa yang harus kita lakukan?” tanya satu diantara mereka.

“Kalian harus ke Macau” seseorang memasuki ruang pertemuan.

“Yang Sajang!” mereka berdiri bermaksud memberikan hormat namun Yoseob hanya melambaikan tangannya menyuruh mereka untuk kembali duduk. “Akan ada pesta para petinggi negara yang digelar di Hotel Golden Bay, Macau. Hwang Seokman, Duta besar Korea Selatan di China akan datang ke acara tersebut. Menurut sadapan intelijen, ia akan mengadakan suatu transaksi rahasia yang tidak kita ketahui apa itu. Sumber hanya mengetahui bahwa Hwang Seokman mengatakan jangan sampai Black Jackal atau Negara kita tahu soal transaksi mereka. Lawan transaksinya adalah seorang kurir berkebangsaan Mongol . Ah... Black Jackal tidak akan mengirimkan seorang ahli, kudengar orang yang mereka kirimkan ini hanyalah sandera untuk mengenali keaslian isi barang tersebut. Dan kalian tahu apa yang kutemukan? Kurir tersebut adalah gadis yang kalian cari, Park Chorong” ucapnya mengakhiri penjelasan panjanganya.

“Jadi maksud anda Chorong yang kita curigai sebagai salah satu dari mereka adalah sandera?” tanya Gikwang.

“Aku tidak bilang ia benar-benar sandera, aku hanya menemukan bahwa pagi ini gadis itu dibawa oleh dua orang yang kita kenali sebagai penyerang kasus kemarin dan mereka akan pergi ke Macau” jawabnya.

“Tunggu! Jadi maksud anda tersangka meninggalkan negara dan kita membiarkannya begitu saja?” Dongwoon ikut bertanya.

“Kita belum punya cukup bukti untuk melakukan larangan penerbangan tapi kurasa ini akan menjadi lebih baik. Kita bisa menangkap mereka sekaligus mengamankan barang transaksi. Aku sudah menghubungi Interpol dan pihak kepolisian China untuk bantuan maka…” Yoseob belum selesai menjelaskan namun Doojoon menginterupsi.

“Chorong… adalah sandera? Dia dikirim oleh Black Jackal untuk mengetahui keaslian barang transaksi? Namun menurut info NIS, Hwang Seokman ingin merahasiakan transaksi ini dari Black Jackal. Aku tidak mengerti… apakah maksud anda bahwa….” Doojoon tidak melanjutkan ucapannya. Dia tahu, dia tahu apa yang sebenarnya direncanakan oleh Black Jackal.

“Ya, sepertinya kau bisa menganalisis keadaan dengan baik. Kau benar, ini akan menjadi akhir bagi Chorong kecuali ia memilih pilihan lain!”

****
 

--flashback--

“Apa maksudmu dengan awal atau akhir?” tanya joker. “apa kau berencana untuk membunuh Chorong?” tanyanya lagi.
“Tidak! Ia tidak akan mati jika ia memilih opsi kedua” ucap Hyunseung.
“Apa yang sebenarnya kau rencanakan?” Joker menjadi lebih tidak sabaran ia benar-benar mati penasaran sekaligus kesal. Ia tidak tahu apa yang ada dipikiran Hyunseung saat ini, yang ia tahu hanyalah bahwa Chorong dalam bahaya. “S
oelma… kau berencana untuk membuat Chorong memilih? Mati atau….” Hyunseung tidak menjawab pertanyaannya, ia hanya menyalakan rokoknya dan menghisap tembakau kering itu sambil meminum wisky digelasnya.

--flashback end---

“Chorong-ah” Joker memasuki ruangan Chorong, gadis itu sedang mengemasi barangnya. Ia tidak membawa salah satu mainannya yang berbahaya, ia hanya memasukan baju dan buku kedalam kopernya. “Kau tidak ingin membawa bubuk mesiu atau apapun? Kau akan bosan disana” ucap Joker.

“Kau tau pasti apa yang akan kutemui disana, jika dia mengirimku sudah pasti barang yang akan kubawa adalah sejenis mesiu” ucap Chorong datar.

“NTB, yang akan kau bawa adalah NTB” ucap Joker. Chorong menyunggingkan senyum skeptisnya. “Kau akan mengalami kesulitan besar di Macau kecuali kau keluar dari zona amanmu” ucap Joker. Chorong hanya terus mengepak barang-barangnya tanpa mendengarkan Joker. “Chorong-ah, sejak awal kau tidak pernah menjadi bagian dari kami… ini adalah pilihan terakhirmu pikirkan baik baik” Joker keluar dari ruangan Chorong. Chorong menghela napasnya, ia membuka laci meja riasnya dan mengambil sebuah pistol.

“Haruskah aku menggunakannya?”

 

***

“Ehem” Dongwoon membuat suara setelah Yang Sajang meninggalkan ruang pertemuan. “Sebenarnya apa yang kau ketahui Doojoon? Aku sungguh tidak mengerti ucapan YangSajang” ucapnya.

“Kurasa Yookyung sudah paham maksudnya” ucap Dojoon. Semua mata beralih menuju Yookyung.

“Ah!” Yookyung membuka sebuah amplop cokelat besar dan mengedarkan lembaran kertas di dalamnya. “Kematian dari Kepala Ketentaraan Korea Selatan kemarin diakibatkan oleh…” Yookyung belum melanjutkan ucapannya namun Hoseok menyelanya

“Mwo ? Serangan jantung normal ?? Bagaimana bisa ?” ucapnya setengah berteriak. “Tapi pembunuh itu… Mereka membawa pistol, kan ? Lalu kepalanya, kau melihat lubang dikepalanya kan?” Hoseok tidka bisa berhenti terheran.

“Lubang itu bukan alasan utama dia meninggal, lubang itu muncul setelah ia meninggal” jelas Hayoung.

“Bagaimana bisa?” tanya Naeun kali ini.

“NTB” Ucap Yookyung. “Non-ivansive Traumatic Bullet. Peluru traumatis non-ivansif, Merupakan hasil teknologi canggih yang membuat peluru tabung karet yang nyaris menimbulkan bekas seperti kejadian alami. Sifatnya menyebar dan bersih. Cara kerjanya menimbulkan efek yang rasanya seperti saat kau dihantam oleh tangan yang sangat kuat yang dapat membuat jantungmu berhenti dalam sekali tonjok” jelas Yookyung.

“Maksudnya? Itu sejenis racun atau…” Gikwang menaikan alisnya.

“Tidak! Itu bukan racun namun sejenis mesiu. Peluru yang ditembakan tidak akan tertanam pada tubuh melainkan pecah, dan hanya menimbulkan bekas lebam keunguan pada tempat yang diserangnya” sahut Doojoon. “Menurutmu darimana NTB bisa didapatkan?” tanyanya.

“Black Market” ucap beberapa orang.

“Macau memiliki black market terbesar di dunia, Jika mereka mengirim Chorong sebagai saksi dipastikan Chorong ahli dalam bidang tersebut. Maka…” Gikwang tidak melanjutkan ucapannya.

“Black Jackal, mereka tidak akan kepertemuan atau setidaknya orang yang tertangkap kamera itu tidak akan kesana. Mereka hanya mengirim Chorong, kita tidak tahu apa yang mereka katakan pada Chorong tapi menurutku mereka akan meminta Chorong mengambil NTB itu dan selanjutnya adalah pilihan Chorong. Mengawali karirnya sebagai anggota Black Jackal atau Mengakhiri hidupnya ditangan pemerintah Korea Selatan” jelas Doojoon.

“Maksudmu?” tanya Dongwoon.

“Jika Hwang Seokman tahu soal Chorong maka hidupnya akan berakhir” jawab Gikwang.

“Kita akan menyelamatkannya! Harus!” ucap Doojoon. ‘Chorong-ah… tunggulah sebentar’

 

****

‘Transaksi itu akan dilakukan oleh J, ia akan menyamar sebagai kurir berkebangsaan Mongolia dan mengambil NTB itu. Sesuai dengan sifat J, ia tidak akan membiarkan semuanya berjalan tidak rapi. Dia akan menyingkirkan lawan transaksinya dengan racun dan NTB itu… ia pasti akan mengetesnya padaku, dia akan membiarkanku mati karena selama ini itulah yang dia inginkan. Maka pilihanku saat ini adalah membunuh J dan melanjutkan hidupku atau dibunuh J dan mengakhiri hidupku’

“Jika aku membunuhnya maka aku akan benar-benar jadi musuhmu Doojoon-ssiottokhae?

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
AZC124
#1
Chapter 7: Finally! Please update soon:) sukaa banget lah pokoknyaa
wufanneey
#2
Chapter 6: Baru dimulai romancenya ketika Bomi sudah tiada, huhuhu... Lanjutin plisss T.T
wufanneey
#3
Chapter 4: Makin keren ceritanya ada saya betul-betul luwes membayangkan pertarungan itu. Cool, cool banget ^^
wufanneey
#4
Chapter 2: Wow so cool. Fiksinya keren~ saya suka bagian teka-teki dalam surat yang musti dipecahkan itu, kerennya...
wufanneey
#5
Chapter 1: Yang Sajang? *Biarkan saya ngakak sejenak bikoz si imut berperan sebagai orang penting wkwkwk*

Next chap dua ~~~
wufanneey
#6
Uwaaah. Ada fanfiksi dujun b indo hihihi. Subcribe dulu ya entar saya baca ^^
stefaniwu #7
Chapter 6: update soon please
babyhoon #8
Chapter 6: doojoon x rongmama. .
johaaa.. update soon
KiwiPrincess #9
Chapter 6: huaaa...andwaeee, Bomi-ya...kenapa Bomi nya mati..huaaa aq ga rela...*peluk Doojoon*

This is amazing!! ditunggu update-an selanjutnya..Fighting \(^0^)/
AZC124
#10
Chapter 6: Akhirnyaaaaa yang ditunggutunggu telah tibaaaa><(?) Please update soon eon!! Pliss jangan lamalamaaaaa udh gak sabarr sama kelanjutannyaaaa:3