Part 2 : First Mission, First Meeting

Destiny Beneath The Gun

Doojoon memandang tiga orang di belakang rekan kerjanya dari ujung kaki hingga kepala. Mereka sedang menunggu di depan sebuah pintu baja di bagian dokumen rahasia pusat kepolisian Korea Selatan.
Oh wasseo?” Kikwang tersenyum pada Doojoon dan ketiga orang di belakangnya. “Oh kau bahkan membawa adikmu” ucap Kikwang tersenyum sebelum beralih pada pintu besi itu. Seorang pria bertubuh tinggi dengan mata tajam dan hidung macungnya membawa beberapa kertas ditangannya.
Black Eagle?” tanya pria itu. “Kode?” tanyanya lagi.
“2-12-1-3-11” ucap Kikwang.
“Oh black?” Kikwang mengangguk. “Kau?”
“5-1-7-12-5” jawab Dooojoon.
Eagle… Oke kalian bisa mengikutiku” pria yang di panggil Dongwoon itu membuka pintu besi yang mereka tatap sedari tadi dengan name tag di lehernya. Di dalam ruangan itu cukup gelap dengan cahaya yang berasal dari layar monitor dan lubang udara pada salah satu dindingnya. “Yookyung-ah pria ini adalah orang yang akan berurusan denganmu. Black team… Hong Yookyung adalah orang yang bertanggung jawab terhadap segala urusan mata-mata” ucapnya.
“Lee Kikwang, saya akan bertugas sebagai ketua tim mata-mata. Jika suatu ketika saya tidak bisa menghubungi anda, satu dari tim ini yang akan menghubungi anda. Ini adalah Naeun, Taehyung, dan Hoseok” ucap Kikwang.
“Oh manyeo kau masuk tim ini?” Dongwoon sempat melirik satu-satunya gadis dalam tim itu sebelum dibalas dengan tatapan membunuh dari gadis itu. “Ah dan eagle… ini adalah Oh Hayoung, kalian akan sering bertemu dengannya saat menjalankan misi. Hayoung akan bertanggung jawab sebagai distributor dari segala informasi kalian” tambahnya mengalihkan pandangan mata gadis itu.
“Yoon Doojoon, saya  yang bertanggung jawab terhadap tim lapangan. Tim ini terdiri dari saya dan tiga rekan, Bomi, Jungkook, dan Seokjin” ucap Doojoon singkat dan tegas.
“Nah surat apa yang dimaksud oleh Yang sajang?” tanya Dongwoon duduk di tengah antara team Doojoon dan Kikwang setelah memperkenalkan dua rekannya. Doojoon mengeluarkan selembar kertas ber-background seekor anjing serigala hitam bergigi tajam atau biasa disebut grim, lambang kematian. Tertera sebuah tulisan dalam kertas itu.  Dongwoon mengambil kertas itu dan memberikannya pada Hayoung. Hayoung membacanya sekilas sebelum memberikannya pada Yookyung.
“Jelas ini adalah tantangan” ucap Dongwoon.
“Tapi kita tidak tahu ini adalah benar rencana mereka atau hanya jebakan” Hayoung memperingatkan.
“Ini adalah pernyataan perang! Aku 100% yakin, mereka benar akan melaksanakan ini” Yookyung meletakan kertas itu. Keenam orang yang belum pernah melihat kertas itu membaca dengan seksama tulisan yang tertera pada kertas itu.
“Aku bisa memecahkan waktu yang tertera dalam kertas itu, ‘Sebelum Cinderella kehilangan sepatu kacanya’, tengah malam?” Kikwang memandang ketua tim pengkodean itu.
“Ya, Tengah malam… mereka akan menanti kalian menangkap mereka hingga tengah malam tiba. Jika kalian tidak bisa menangkap mereka sebelum itu aku yakin mereka akan menjalankan apa yang mereka rencanakan” jelas Dongwoon.
“Pembunuhan” sahut Doojoon yang dijawab dengan anggukan. “Tempatnya, apa itu casino? ‘jika kau datang kau menghabiskan uang, jika kau tidak datang kau kehilangan uang’ tempat dimana orang akan kehilangan banyak uang adalah casino” tambahnya.
“Kurasa bukan itu yang mereka maksud… ‘RP for RP’” Yookyung mengangkat kertas itu dan memandangnya lagi dengan seksama. “Kertas yang mereka gunakan!!” Yookyung mengangkat kertas itu kearah cahaya dan menemukan sebuah gambar yang ditimpa tinta hitam. “Ini slogan! Rich Palace for Rich People… Slogan dari Richies Hotel! Lihat jika kau melihat dengan jelas kertas ini dengan jelas kau bisa melihat sebuah lambang yang ditutupi gambar grim” Yookyung menunjukkan apa yang dilihatnya.
“Logo Richies Hotel!” ucap mereka serentak. Yookyung mengangguk dan tersenyum.
“Lalu apa yang mereka maksud dengan ‘jika kau datang kau menghabiskan uang, jika kau tidak datang kau kehilangan uang’? Hotel itu… apa ada hubungannya?” tanya Hayoung.
“Kurasa itu sebuah ejekan. Jika kita datang kita akan menghabiskan uang karena misi ini pasti akan menggunakan uang, dan jika kita tidak datang….” Dongwoon menggantungkan kalimatnya.
“Mereka akan membunuh para pengusaha kaya pembayar pajak terbesar Negara” sahut Doojoon. “Malam ini akan ada pertemuan besar pengusaha swasta Korea Selatan di Richies Hotel” Doojoon memandangi rekan-rekannya. “Kita harus bergerak” ucapnya lagi.

 

***

 

Seorang wanita muda duduk di sebuah sofa panjang fokus pada bubuk-bubuk mesiu yang ada didepannya. Wanita bergaun merah ketat diatas lutut dengan sebuah mantel bulu tebal dan sepatu boots berhak 7 senti sebetisnya .
“Aku benar-benar gerah melihatmu princess” ucap seorang pria dengan rambut dicat putih berbicara padanya. Orang yang dipanggil princess itu menoleh dengan tatapan tajamnya merasa dirnya terganggu.
Joyounghe! Sebelum aku memasukan bubuk mesiu ini ke mulutmu dan meledekan isi perutmu” ucapnya dengan suara lembut namun sangat tajam.
“Galak sekali” ucap pria itu meninggalkan sang gadis tetap berada di sofa panjang dengan ukiran kayu itu.
Rumah bergaya inggris kuno dengan gaya interior sama, dinding diberi wallpaper merah marun dengan motif batik berwarna kuning gelap, furniture kayu dengan warna senada dengan dinding, namun terdapat sebuah gambar kepala anjing serigala hitam dengan gigi tajamnya menganga. Black Jackal. Tulisan di gambar itu di baca black jackal.
“Hey Joo! Paketmu sampai” pria berambut putih itu melemparkan peti yang diangkutnya keatas meja dengan kasar. Gadis berambut sebahu itu mendorong sang pria dengan kasar.
“Hati-hati dengan anak-anakku!” ucap gadis itu membuka peti yang di bawa pria berambut putih. Joo membuka peti itu dengan hati-hati dan mengeluarkan beberapa senjata api di dalamnya. “Oh bukan kan ini keren Rapmon?” tanya gadis itu dengan senyum lebar.
“Wow barreta (1)! Kenapa mainanmu terlihat kecil? Tokalev(2), revolver(3), derringers(4), huh? Kau penjahat atau polisi? Kau menyebut dirimu snipper? Jika kau snipper harusnya kau bermain dengan riffle(5)” pria dengan kaus tanpa lengan berwarna hitam itu menyentuh beberapa senjata dalam peti itu seraya menggenggam erat senjata miliknya.
“Apa kau snagat ingin mati? Jika memang iiya aku bersedia mengantarkanmu menuju pintu kematianmu” gadis yang dipanggil Joo itu mengacungkan baretta-nya ke kepala pria yang baru saja bergabung dengannya. Pria itu menepis tangan sang gadis dengan riffle-nya dan mengacungkan senjata ditangannya.

 

DORR

 

Suara tembakan menggema di ruangan itu. Terlihat sebuah lubang menembus plafond putih ruangan itu.
“Chim! Joo! Aku tak ingin mencium bau amis sebelum kita menjalankan misi!” seorang pria dengan karisma overflowing masuk ke ruangan itu dan mengacungkan senjatanya ke langit-langit.
“Kenapa kalian suka sekali dengan mainan Yang kalian sebut dengan senjata itu sih? Merepotkan” gadis yang dipanggil princess itu melipat tangannya didada dan memandangi orang-orang dalam ruangan itu.
“Malam ini Richies Hotel! Code : mouse in the farm!” pria itu menghempaskan sebuah kertas berisi profile beberapa orang. Ia tak begitu memperhatikan sikap princess yang terlihat sangat terganggu.
“Ini mouse?” Chim memperhatikan baik-baik setiap wajah yang ada dalam kertas itu.
“Mana Suga dan J?” pria itu memperhatikan rekan-rekannya dan mendapati ketidak hadiran dua orang.
“Bercinta? Haha” Chim membuka mulutnya dan sukses mendapat pukulan dari orang yang dianggap tidak ada. “Ouch! Jei sejak kapan kau disitu?” seorang gadis berwajah dingin tanpa senyum menghampiri kelompok itu.
“Aku mendengar tembakan, kupikir akhirnya satu diantara dua orang ini ada yang mati” J, gadis berwajah dingin dengan rahang tegas itu menunjuk Joo dan Chim. “Mereka berisik, selalu bertengkar aku ingin tahu apa yang akan terjadi jika satu diantara mereka mati” ucapnya lagi.
“Suga?” pria yang terlihat paling tua itu bertanya.
“Kurasa dia tidur, dia tidur selama 18 jam non-stop” ucap gadis itu. “Lanjutkan tanpa Suga… kau tahu dia lebih bisa diandalkan dalam misi meski tidak pernah mengikuti arahanmu dibanding dua orang ini kan?” Eunji melirik Joo dan Chim dengan tatapan men-gudge. Joo ingin membalasnya namun Chim menahan mulut gadis itu.
“Lanjutkan saja Joker” ucap Chim. Pria penuh karisma yang dipanggil Joker itu hanya membuang napas berat. Kelompok ini seakan tidak pernah selesai berkelahi satu sama lainnya.
“Jang Jaeyul, pengusaha real estate dan pemilik gedung terbanyak di Korea Selatan. Park Dong Joo, direktur rumah sakit sekaligus pemilik beberapa rumah sakit terkemuka tidak hanya di Korea tapi juga di negara-negara lain. Lee Min Suk, pemilik perusahan retail terbesar di Asia. Joo Jong Won, kalian pasti tau nama ini. Dia sering muncul dalam televise, pemilik pusat perbelanjaan termegah di Korea, Cina, dan Jepang. Mereka adalah pembayar pajak terbesar bagi negara ini, jika mereka hancur maka 20% pajak negara akan menurun” ucap Joker.
“Kau ingin kita membasmi tikus-tikus ini?” tanya Rapmon.
“Tidak hanya membasmi tapi membersihkan ladang dari tikus-tikus ini. Jangan biarkan tikus ini berkembang biak, mengerti?” tanya Joker. “Jika yang kumaksud dengan berkembang biak, keturunan dan sarangnya juga harus musnah” ucapnya lirih.
“Ini bukan sekedar pembasmian sederhana kan?” tanya J. Joker menatap gadis itu dan tersenyum licik.
“Aku tau pikiran licikmu selalu beguna! Kita akan bermain dengan waktu, siapa cepat dia menang” ucap Joker.
“Lawannya?” kali ini Chim yang mengutarakan rasa penasarannya.
“Tim khusus yang dibentuk polisi untuk menangkap kita” Joker tersenyum selagi memperhatikan kertas-kertas itu.
“Yang Yoseob? Dia keluar dari sarang?” tanya J.
“Hmm, tapi aku yakin dia tidak akan turun langsung. Setelah menangkap bos kita dan menghukum matinya dia menjadi kepala divisi bagian kejahatan kelompok, kurasa kali ini hanya anak-anak yang ikut bermain” jelas Joker. “Tak perlu permainan besar untuk menyambut orang baru… ledakan dan tembakan tidak diperlukan. Aku hanya butuh J bermain ekstra keras dalam misi ini, sisanya bermain dengan lembut. Dengan lembut artinya Chim dan Joo, satu diantara kalian tidak bisa ikut aku memutuskan Joo untuk tetap tinggal dan bermain dengan komputer dan sebagai  gantinya Chorong akan ikut dalam misi” ucap Joker.
“Ini tidak biasa… apa JS mengirimnya langsung? Princess terlalu berharga baginya, apa kau tidak akan dapat masalah jika dia terluka atau bahkan harus gugur?”  J melirik Chorong dengan tatapan tidak suka.
“Aku lebih pandai bertarung dibandingkan dirimu, kau hanya bermulut besar” Chorong membalas pernyataan J.
“Karena princess terlalu cantik dan terlalu berharga… kau tau tiap orang disini memiliki code name yang bisa dibilang sederhana atau malah misterius, tapi kau? Kau dapat code name yang begitu mewah, bukan kah ini pilih kasih?” J menantang.
“Hentikan! Kau juga tidak ikut dalam misi J! Misi ini hanya sederhana lawan kita hanya 4 orang. Aku hanya butuh Chim, Chorong, dan Suga. Rapmon dan kau, J, selesaikan pembasmian pada sarangnya! Joo akan bertugas menjaga keamanan misi ini. Lumpuhkan sistem keamanan hotel itu sebelum kami masuk, mengerti?” Joker memerintah rekan-rekannya. “J, siapkan racun tikus yang paling mumpuni” J mengangguk.
“Terobos sarang? Maksudnya kita yang melumpuhkan kekayaan mereka?” tanya Rapmon pada J.
“Kurasa maksudnya sudah jelas” J berlalu meninggalkan ruangan menuju lab-nya.

 

***

 

Tim black eagle berkumpul dalam sebuah ruangan khusus yang akan menjadi ruang kerja mereka. Tidak ada satu kata pun terucap dari delapan mulut yang berada dalam ruangan itu. Mereka hanya saling lirik dan terlihat cemas.
“Doojoon-ah, kau pikir ini tidak berlebihan?” tanya Kikwang. “Maksudku, apa kau begitu yakin kita harus memeriksa daftar tamu dan memperingati mereka? Siapa targetnya? Kita bahkan tidak tahu apa yang mereka incar” lanjutnya.
“Aku juga tidak paham, kurasa itu tugasmu untuk mencari tahu Kikwang-ah” ucap Doojoon. Pastikan kau bisa menyelinap dalam hotel dan mengenali sistem keamanan mereka. Aku yakin jika memang mereka adalah black jackal mereka akan membuat kerusuhan seperti pada kasus-kasus sebelumnya. Menyiapkan dinamit, granat, bahkan sniper handal, aku yakin mereka pasti bekerja seperti itu” jelasnya. Yoseob memasuki ruangan itu, seketika delapan orang itu berdiri dan membungkuk memberi hormat. Yoseob melabaikan tangannya meminta mereka kembali duduk.
“Aku sudah mendapatkan laporan dari bagian pemecah sandi, kurasa jalan pikiran dalam kasus ini akan berbeda dari kasus 15 tahun yang lalu. Bos mereka tertangkap dan dijatuhi hukuman mati, semua orang menaganggap mereka sudah bubar dan berhenti namun kasus-kasus mengenai mereka muncul kembali beberapa bulan terakhir. Mereka pasti punya kepala baru, otak baru, dan jalan pikiran yang baru” Yoseob membagi empat alat komunikasi pada tim Kikwang. “Spy team kalian bergerak sekarang menyusuri setiap inci hotel ini dan pelajari setiap sistem yang berlaku” Yoseob mengeluarkan beberapa kamera mini yang juga diserahkan pada Tim Kikwang. “Kamera ini, pasang di jalur pelarian. Kita harus menangkap wajah-wajah lain tim ini. Tiga orang dari tim ini sudah teridentifikasi wajah, namun kita masih abu-abu mengenai data mereka” Yoseob mengeluarkan tiga buah foto, seorang laki-laki dan dua orang perempuan. “Kenali wajah ini, mungkin kalian akan bertemu mereka lagi” Yoseob menyerahkan empat buah jam pelacak pada tim Doojoon. “Dan Doojoon, siapkan dua orang dari tim-mu di dalam dan dua orang di luar, jam ini akan memberikan posisi tiap orang dalam tim-mu dan bisa menjadi sos jika kalian dalam bahaya. Jika benar-benar terdesak, ledakan jam ini dan kabur” titah Yoseob. “Berhati-hatilah dalam misi” ucapnya
“Baik!” jawab mereka serentak

 

***

 

Kikwang mengumpulkan tiga orang timnya untuk persiapan.
“Kurasa kita butuh nama samaran, kau tau kan ketika FBI melakukan pengintaian mereka selalu punya nama keren agar tidak ketahuan identitasnya?” tanya pria berwajah ceria pada tim-nya.
“Kau benar dan itu yang akan kita lakukan! Namaku AJ, jangan pernah sebutkan nama lain dalam misi selain nama samaran ini. Hoseok, namamu Jhope. Naeun, witch. Dan Taehyung, V. Mengerti?” tanya Kikwang pada timnya.
“NE!” ucap mereka serentak. Kikwang membagi alat komunikasi dan kamera pengintai pada timnya sebelum berangkat menuju TKP.
Good Luck” Doojoon menepuk bahu Kikwang. Kikwang hanya tersenyum sebelum menghilang dari pandangan Doojoon.

 

***

 

“Tim ini punya dua orang petarung, dan dua orang penembak. Bomi dan Seokjin akan berjaga di luar sedangkan aku dan Jungkook akan masuk” ucap Doojoon.
“Apa kita tidak punya nama samaran seperti tim mata-mata? Kurasa nama itu sangat keren” ucap Jungkook.
“Tidak perlu, meskipun kita akan turun ke lapangan kita akan berperan sebagai polisi bukan mata-mata yang identitasnya tidak perlu diketahui” ucap Doojoon.
Oppa…kau terlalu kaku” ucap Bomi, satu-satunya gadis dalam tim itu.
“Terserah apa katamu, kita hanya agen lapangan bukan mata-mata. Siapkan senjata kalian dan alat komunikasi, kita akan terhubung dengan markas jika teradi sesuatu maka segera laporkan apa yang terjadi pada markas. Mengerti?” tanya Doojoon.
“NE!”

‘Perasaan ini…perasaan tidak nyaman ini aku harap tidak terjadi’

 

***

 

>>Pukul  8 pm

“Jangan sampai kau mati, princess” ucap J pada Chorong. Chorong tak memperdulikan ucapan gadis itu dan hanya fokus pada pakaiannya.
“Hey Joo! Aku sangat menyesal kau tidak bisa ikut berpesta, padahal banyak makanan enak disana” Chim menyeringai penuh kemenangan.
“Hey Chim! Kau harus ingat bahwa nyawamu ditanganku, aku yang mengendalikan berapa orang yang bisa keluar dari arena. Paham?” Joo membalas seringaian Chim dengan nada ejekan.
“Suga, kau mengerti apa tugasmu kan? Tidak ada perkelahian, tidak ada mencari perhatian, dan tidak ada tembakan, hanya memasukan TTDX pada targetmu. Paham?” tanya Rapmon.
“Kau mengguruiku? Kau tahu aku lebih senior kan? Jangan khawatirkan aku tapi khwatirkan tugasmu! Jika kau mengacau aku bisa pastikan J akan membunuhmu ditempat” ucap Suga tanpa ekspresi.
“Apa J semenyeramkan itu?” Suga hanya memberikan senyuman ejekan pada Rapm
“Joker! Pastikan princess tetap aman” ucap JS saat Joker memohon izinnya untuk berangkat dalam misi. JS masih tampak seperti orang sakit dengan tubuh kurus kering dan muka pucatnya.
“Aku pastikan dia baik-baik saja” ucap Joker. Joker, Chim, Suga, dan Chorong memasuki van hitam yang dikemudikan sendiri oleh joker. Chorong berada di kursi penumpang depan bersebelahan dengan Joker, sedangkan Chim dan Suga di kursi belakang menyiapkan persenjataan. “Nervous?” Joker melirik Chorong yang sedari tadi diam saja.
“Kau tidak perlu takut Princess, tugasmu mudah hanya memasukkan obat yang diberikan J pada empat target kita tepat pada waktunya, sisanya kami yang urus” ucap Chim.
Speak for yourself Chim! Aku harap tidak ada keributan” Joker sedikit tertawa dibalik kemudinya. “LET’S PARTY!!” Joker mengakselerasi van yang ia kendarai menuju jalan utama Kota Seoul.

 

***

 

Doojoon masih berada dalam van-nya bersama tiga orang timnya. Mereka memperhatikan setiap kamera pengawas yang dipasang oleh tim mata-mata. Mereka juga memeriksa hasil kiriman video secara live dari ruang keamanan hotel. Jalur-jalur rahasia sudah semua dipasang kamera pengawas hingga tim Doojoon bisa segera melihat siapa saja yang lewat dan mencurigakan.

 

BLAMM

 

Listrik hotel mati pukul 8.30 pm, tepat saat acara pesta dansa dimulai. Doojoon dan timnya tidak bisa melihat apapun dalam layarnya hanya sekelbat cahaya entah dari ponsel atau dari pantulan kaca yang Nampak pada layar.
!!” Doojoon mengumpat kesal dan mengambil alat komunikasinya yang terhubung dengan Kikwang. “Kikwang-ah mereka pasti masuk! Laporkan keadaan!” tak ada jawaban dari Kikwang. Setelah 3 menit listrik kembali hidup, aula cukup berantakan akibat kepanikan sebelumnya. “Kikwang-ah!” Doojoon kembali berteriak.
Hide…Hide…Hiding well. Your hair was showing. Hide...Hide…Hiding well. Your hair was showing”  Doojoon mendengar potongan lagu horror yang cukup populer dimasa ia masih sekolah dulu. Lagu itu menggema di seluruh alat komunikasi milik para polisi.
“KIKWANG-AH!!” Doojoon masih berteriak. Alat komunikasi mereka dikacaukan salurannya.
“Bersembunyilah sebelum tengah malam, atau hal buruk akan terjadi” suara seorang wanita terdengar dari alat komunikasi itu.
“SIAL!! SIAL!!” Doojoon memasuki hotel dengan berlari. Ketiga tim-nya mengikuti ketua mereka ikut berlari kedalam.
“Mereka sangat ceroboh” seseorang membuka pintu van dan melihat segala peralatan canggih milik para polisi itu. Ia mengambil sesuatu dari dalam mobil, sebuah jersey atas nama D. J. Yoon.
“Hei kau! Siapa kau!” Taehyung yang diperintahkan untuk menemui tim aksi oleh ketuanya memergoki sosok itu mengacak-acak isi van milik kepolisian. Sosok itu berlari tanpa Taehyung tau identitasnya. “Lee sajangyeoja! Satu dari tim misi black jackal seorang yeoja!” Taehyung mengirimkan pesan itu. “SIAL!!”

 

TBC

 

 (1)Barreta, pistol buatan Rusia dengan peluru berukuran 7,62 mm dan memiliki daya tembak sangat besar.

 (2)Tokalev, Senjata api(pistol) khas Italia.

 (3)Revolver, pistol yang menggunakan silinder berputar sebagai kamar peluru, biasanya memuat lima sampai sembilan peluru.

 (4)Derringers, pistol yang biasa digunakan para polisi tapi lebih kecil, hanya menyimpan satu peluru dan harus dipasang langsung sebelum digunakan, biasanya digunakan sebagai senjata tambahan saja.

 (5)Riffle, senjata laras panjang yang panjangnya lebih dari 18 inci dengan stock sebagai pegangan pada dada atau bahu untuk menahan hentakan yang tercipta ketika menembak.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
AZC124
#1
Chapter 7: Finally! Please update soon:) sukaa banget lah pokoknyaa
wufanneey
#2
Chapter 6: Baru dimulai romancenya ketika Bomi sudah tiada, huhuhu... Lanjutin plisss T.T
wufanneey
#3
Chapter 4: Makin keren ceritanya ada saya betul-betul luwes membayangkan pertarungan itu. Cool, cool banget ^^
wufanneey
#4
Chapter 2: Wow so cool. Fiksinya keren~ saya suka bagian teka-teki dalam surat yang musti dipecahkan itu, kerennya...
wufanneey
#5
Chapter 1: Yang Sajang? *Biarkan saya ngakak sejenak bikoz si imut berperan sebagai orang penting wkwkwk*

Next chap dua ~~~
wufanneey
#6
Uwaaah. Ada fanfiksi dujun b indo hihihi. Subcribe dulu ya entar saya baca ^^
stefaniwu #7
Chapter 6: update soon please
babyhoon #8
Chapter 6: doojoon x rongmama. .
johaaa.. update soon
KiwiPrincess #9
Chapter 6: huaaa...andwaeee, Bomi-ya...kenapa Bomi nya mati..huaaa aq ga rela...*peluk Doojoon*

This is amazing!! ditunggu update-an selanjutnya..Fighting \(^0^)/
AZC124
#10
Chapter 6: Akhirnyaaaaa yang ditunggutunggu telah tibaaaa><(?) Please update soon eon!! Pliss jangan lamalamaaaaa udh gak sabarr sama kelanjutannyaaaa:3