Chapter 7

This Is Our Destiny

Seorang namja berkulit putih tampak keluar dari kedatangan luar negeri yang terdapat di bandara Incheon. Dengan segera dia mengangkat kopernya dan bergegas keluar dari bandara tersebut untuk mencari taksi. Tidak dia pedulikan tatapan dari para yeoja yang mengagumi ketampanannya dan dia hanya bisa tersenyum membalas sapaan dari para yeoja itu dan sukses membuat para yeoja tersebut berteriak histeris. Yang di pikirannya saat ini adalah segera bertemu dengan seseorang yang sangat dirindukannya.

“ Kyungie bogoshippo. Kau pasti sangat terkejut melihat aku telah kembali ke Korea. Aku sangat tidak sabar ingin bertemu denganmu dan melampiaskan kerinduanku kepadamu.” Ucap namja itu bermonolog ria. Selanjutnya namja itu naik taksi dan pergi menuju ke tempat dimana namja yang dirindukannya berada. Dalam perjalanan pria itu tidak berhenti mengulas angelic smile di wajah tampannya. Dan senyumanpun semakin mengembang di wajah angelicnya saat dia telah sampai di tempat tujuannya. Dengan langkah perlahan namja itu memasuki rumah mewah tersebut. Alisnya sedikit bertaut saat melihat pemandangan yang ganjal di rumah mewah tersebut. Di rumah mewah tersebut terdapat garis kuning dari kepolisian yang mengitari rumah itu. Rasa was – was pun tidak bisa namja itu bending lagi. Dia merasakan telah terjadi sesuatu yang tidak beres yang terjadi kepada pemilik rumah ini. Namja itu berlari sekuat tenaga menuju ke dalam rumah mewah tersebut karena jarak dari pagar dan rumah tersebut memang cukup jauh. Pikirannya sungguh kalut sekarang dia benar – benar khawatir sesuatu yang buruk telah terjadi kepada namja yang sangat dirindukannya. Hingga langkah kakinya telah sampai di depan pintu rumah mewah itu dengan segera dia membuka pintunya dan meneriakkan nama pemilik rumah mewah itu.

“ KYUNGSOO” teriak namja itu memecah keheningan di rumah mewah tersebut.

“ Nuguseyo? Kenapa kau berteriak di rumah orang?” tanya namja tan tersebut dengan wajah dingin

“ Kyungsoo dimana? Aku ingin bertemu dengannya.”

“ Kau belum menjawab pertanyaanku. Kau sebenarnya siapa? Kenapa kau ingin bertemu dengan Kyungsoo hyung?” tanya Jongin dengan nada penuh dengan selidik.

“ KYUNGSOO, KYUNGIE INI AKU KAU DIMANA?”

“Siapa Jongin mengapa ada yang berteriak memanggil namaku?” tanya Kyungsoo kepada Jongin. Dia masih belum mengetahui siapa yang meneriakkan namanya karena posisi namja itu yang membelakangi dirinya. Mata bulat Kyungsoo terbelalak saat mengetahui siapa yang meneriakkan namanya. Dia sangat terkejut mendapati namja itu sekarang telah berada di depannya. Seketika itu pula airmata tanpa dia suruh jatuh dari kedua mata bulatnya.

“ Suho hyung hiks hiks.”

GREP

Namja yang dipanggil Suho tadi membawa Kyungsoo ke dalam dekapannya saat melihat namja yang dirindukannya mengeluarkan airmata. Sungguh Suho merasa sangat sakit saat dia melihat namja di dekapannya menangis.

“ Ulijima kyungie kenapa kau menangis? Apa terjadi sesuatu kepadamu?” tanya Suho sambil menenangkan Kyungsoo yang masih terisak di dalam dekapannya.

“ Hiks hiks appa dan eomma sudah meninggal hyung”

“ MWO?” ucap Suho kaget dan seketika itu dia melepaskan pelukannya kepada Kyungsoo. Kyungsoo tidak menjawab namun dia semakin menangis terisak dan itu cukup menjelaskan apa yang terjadi kepada Kyungsoo. Lagi, Suho membawa tubuh rapuh itu ke dalam pelukannya. Memeluknya dengan sangat erat membagi kesedihan yang selama ini di rasakan oleh Kyungsoo.

“ Mian kyungie, aku tidak berada di sampingmu saat kau sedang menimpa musibah seberat ini. jeongmal mianhae kyungie mian.” Ucap Suho dengan airmata yang juga mengalir bagai anak sungai di wajah angelicnya. Dia merasa manusia paling bodoh di dunia. Dia tidak ada di samping Kyungsoo pada saat Kyungsoo sangat membutuhkan support darinya. Namun yang mereka tidak ketahui jika ada seseorang yang melihat mereka dengan tatapan miris dan dengan mata yang berusaha menahan air mata yang akan keluar.

“ ada apa denganmu Kim Jongin? Kenapa kau bersikap sangat aneh? Kenapa dada ini terasa sangat sesak melihat Kyungsoo hyung menangis di dekapan namja itu. kenapa kau tidak menangis di dekapanku saja Hyung? Kenapa kau harus menangis di dekapannya?” ucap Jongin lirih kemudian dia meninggalkan kedua namja itu.

- This is Our Destiny -

Dua orang namja terlihat sedang duduk di sofa ruang tamu sambil mengobrol ringan dan sesekali diselingi dengan candaan yang terlontar dari keduanya sangat akrab. Mereka adalah Suho dan Kyungsoo yang  menceritakan masa lalu mereka dan sesekali tertawa mengingat momen lucu yang pernah mereka lewati. Mereka terlalu asyik mengobrol sampai tidak menyadari jika ada 3 orang namja yang mengamati mereka dengan tatapan yang berbeda – beda. Luhan menatap mereka dengan raut wajah yang sangat bahagia karena dia bisa melihat Kyungsoo tertawa kembali semenjak kematian kedua orangtua mereka. Jongin memandang mereka dengan tatapan penuh luka dan kemarahan dan Sehun hanya bisa bingung melihat perubahan raut wajah Jongin saat melihat Suho dan Kyungsoo yang tampak sangat akrab.

“ Aku senang Kyungsoo dapat tertawa kembali semanjak kematian appa dan eomma.” Kata Luhan

“ siapa namja yang bersama dengan Kyungsoo hyung? Mengapa mereka terlihat sangat akrab?” tanya Jongin dengan tatapan yang sama, menahan kemarahan yang bisa membludak kapan saja jika dia tidak mengontrol emosinya. Entahlah dia juga bingung dengan dirinya sendiri tapi satu hal yang pasti dia membenci namja yang sekarang sedang mengobrol akrab dengan Kyungsoo.

“ Namanya Kim Joonmyun tapi kami memanggilnya Suho. Dia adalah mantan pacar Kyungsoo. Mereka berhubungan selama 5 tahun tetapi harus putus karena hubungan jarak jauh. Suho harus menjalankan perusahaan milik keluarganya di Rusia. Sayang sekali mereka harus putus setelah 5 tahun menjalin hubungan padahal mereka masih saling mencintai.” Jawab Luhan

DEG DEG DEG

Jantung Kim Jongin berdetak tak terkendali saat mendengar ucapan dari Luhan mengenai namja itu. dia mematung seketika sambil memegang dadanya yang terasa sangat sakit. Jadi namja itu mantan pacar Kyungsoo. Dan kenyataan yang membuat Jongin semakin merasakan sakit di dadanya adalah Kyungsoo dan Suho masih saling mencintai. Kemungkinan mereka menjalin hubungan kembali sangat terbuka lebar.

“ aku sangat mengenal Kyungsoo. Dia termasuk pribadi yang tertutup dan hanya dengan keluarganya dan Suho dia bisa mencurahkan seluruh isi hatinya. Dan hanya Suho yang bisa membuat Kyungie tertawa lepas dan melupakan sejenak masalah yang dihadapinya. Seperti sekarang ini dia baru bisa tertawa jika Suho yang berada di sampingnya. Suho sangat berarti bagi Kyungsoo begitu pula sebaliknya.” Kata Luhan

“ benar apa yang dikatakan oleh Luhan hyung. Kyungsoo hyung tampak sangat bahagia jika bersama dengan namja itu. Berbanding terbalik denganku yang hanya bisa membuat Kyungsoo hyung terluka. Tuhan tidak bisakah aku bersikap egois kali ini aku hanya meminta satu hal kepadamu. Aku hanya ingin Kyungsoo hyung menjadi milikku dan tidak ada yang boleh merebut kyungsoo hyung dariku karena Kyungsoo hanya milik seorang Kim Jongin bukan Kim Joonmyeon dan namja manapun di dunia ini.” ucap Jongin di dalam hati sambil mengepalkan kedua tangannya sampai kuku jari tangannya memutih. Sehun yang melihat hal itu berbisik lirih di telinga Jongin.

“ Kendalikan emosimu Kai. Jangan bertindak gegabah. Kau bisa saja membuat kita terancam jika kau bertindak gegabah.” Ucap Sehun. Mendengar ucapan dari Sehun Jonginpun bisa lebih meredam emosinya. Betul apa yang dikatakan oleh Sehun, jika dia gegabah maka itu dapat mengancam keselamatan mereka berdua

Bersyukurlah kepada Tuhan Suho karena kau masih selamat. Aku tidak akan membunuhmu untuk saat ini. Aku akan menunggu waktu yang tepat untuk melenyapkan nyawamu. Aku bersumpah kau akan mati di tanganku Kim Joonmyeon. Nikmatilah kehidupan ini selagi kau masih bisa bernafas. Karena aku tidak yakin kau dapat hidup di dunia yang kejam  ini lebih lama.” Ucap jongin di dalam hati sambil mengeluarkan seringaian mematikannya.

TING TONG

Terdengar suara bel rumah tersebut berbunyi dan Sehun segera membuka pintu rumah tersebut.

“ Selamat siang. Benarkah ini kediaman keluarga Xi?” ucap seorang namja dengan berpakaian rapi dan dengan pipi yang sedikit tembam menambah kesan imut pada namja itu

“ Benar ini kediaman keluarga Xi. Siapa kau?” tanya Sehun dengan Poker Face andalannya

“ Perkenalkan saya adalah Kim Minseok, detektif yang akan menyelidiki kasus pembunuhan Tuan dan nyonya Xi. Apakah kedua anak Tuan Xi berada di rumah?”

Mata Sehun membulat saat mendengar bahwa namja mungil di depannya adalah seorang detektif yang akan menyelidiki kasus pembunuhan tuan dan nyonya Xi. Namun Sehun dengan cepat menyembunyikan keterkejutannya agar tidak membuat detektif itu curiga kepadanya. Lalu Sehun mempersilahkan detektif itu masuk dan mengobrol dengan Luhan, Kyungsoo dan Suho. Sedangkan Sehun sendiri memilih membawa Jongin ke taman belakang rumah mewah tersebut. Ada hal yang sangat penting yang harus dia bicarakan dengan Jongin.

“ Kenapa kau membawaku kesini albino.” Tanya Jongin

“ Kai sekarang keberadaan kita mulai terancam.” Kata Sehun dengan raut wajah yang sangat serius

“ Apa maksudmu?”

“ Kau lihat namja yang bertamu tadi dia adalah Kim Minseok.”

“ MWO? Dia Kim Minseok? Minseok si detektif brengsek yang selalu mempersulit kita.”

“ Ya dia Minseok satu – satunya detektif yang mampu mencurigai keberadaan kita. Bisa dibilang kita beruntung karena identitas kita belum ketahuan oleh Minseok. Kurasa hanya tinggal menunggu waktu sampai dia menyadari bahwa kita adalah buronan yang paling di cari di Korea Selatan.”

kenapa dia bisa berada di sini. Dari kabar yang ku dengar dia adalah detektif terhebat di Korea Selatan. Sehun kita harus segera menemukan cincinmu dan menyelesaikan tugas kita. Sebelum detektif sialan itu mencurigai keberadaan kita. Jika itu sampai terjadi maka nyawa kita benar – benar akan terancam. Dan kita harus berhati – hati kepada Minseok. Akhirnya setelah sekian lama kita mendapatkan lawan yang sepadan dengan kita.”

“ Baiklah aku akan mencari cincin tersebut di halaman depan dan kau Kai cari di kamar tuan dan nyonya Xi dan cari juga di halaman belakang. Kerena waktu pembuhuhan itu terjadi kita hanya melewati ketiga tempat tersebut.” Ucap Sehuan yang dibalas anggukan mengerti dari Jongin dan kini mereka telah sibuk mencari keberadaan cincin tersebut.

- This Is Our Destiny –

Minseok POV

Sudah seminggu ini aku menyelidiki kasus pembunuhan yang menimpa keluarga Xi. Dari data yang kuperoleh dari penyelidikan, pembunuh tersebut hampir tidak meninggalkan jejak sedikitpun. Sangat menarik bagiku. Bagaimana bisa pembunuh tersebut tidak meninggalkan jejak satupun? Aku jadi mengingat beberapa kasus yang tengah kuselidiki beberapa waktu yang lalu. Kasus pembunuhan yang sangat keji dan pembunuhnya membuat polisi sangat bingung karena pembunuh tersebut tidak meninggalkan jejak. Tunggu bukankah kasus itu sama dengan kasus ini? Lalu Tuan dan nyonya Xi ditemukan telah tewas tanpa ada kepala di tubuh mereka. Lalu kasus sebelumnya korban ditemukan tewas tanpa tangan. Mutilasi, kedua kasus tersebut sama – sama memutilasi korbannya. Mungkinkah jika kasus – kasus tersebut dilakukan oleh pembunuh yang sama? Lamunanku buyar saat melihat seperti ada seseorang yang sedang memperhatikanku. Aku berjalan menuju ke arahnya bermaksud untuk mengejarnya sampai sebuah suara menghentikan niatku.

“ Hyung apakah sudah ada perkembangan dalam kasus pembunuhan appa dan eomma?” itu suara Luhan yang berjalan menghampiriku dan menyerahkan secangkir coklat hangat kepadaku.

“ Gomawo Luhan- ah. Aku belum menemukan bukti yang kuat tapi aku mencurigai seseorang.”

“ Siapa itu?”

“ aku tidak yakin dengan dugaanku karena aku belum memiliki bukti yang cukup kuat. Namun kusarankan kau harus berhati – hati kepada siapapun Luhan – ah. Karena nyawamu dan Kyungsoo bisa saja terancam.”

“ Hiks hiks hiks aku takut hyung. Aku takut jika pembunuh itu membunuhku dan juga Kyungsoo hiks.”

GREP

Aku memeluk Luhan dengan erat. Aku bisa mengerti dengan perasaannya saat ini. dia pasti sangat ketakutan karena pembunuh itu bisa kapan saja menghilangkan nyawanya dan juga adik kesayangannya.

“ Tenanglah itu tidak akan terjadi. Aku akan melindungimu Luhan – ah. Jangan takut aku ada disisimu.” Ucapku menenangkannya sambil mengecup keningnya lembut memberikan ketenangan bagi Luhan. Dan sepertinya usahaku cukup berhasil. Aku mengerutkan keningku bingung saat kurasaakan lagi – lagi ada seseorang yang sedang memperhatikanku. Tapi ketika aku menajamkan penglihatanku sepertinya orang itu sudah tidak berada di sana.

“ Gomawo hyung.”

“ Gwenchana. Oh iya Luhan – ah ada sesuatu yang ingin ku tanyakan kepadamu.”

“ Apa itu hyung?”

“ Apakah keluargamu mempunyai seorang musuh?”

“ kurasa tidak Hyung. Appa dan eomma setahuku tidak memiliki musuh karena beliau orang yang baik dan sangat di segani oleh orang – orang.”

“ Bagaimana jika musuh dalam berbisnis? Kemungkinan itu bisa saja terjadikan?”

“ Appa dan eomma pernah bercerita kepadaku jika mereka membatalkan kontrak dengan sebuah perusahaan karena mereka merasa dirugikan.”

“ Benarkah? Apa nama perusahaan itu?”

“ Mian hyung aku lupa. Memang apa hunbungannya denga pembunuhan kedua orangtuaku?”

“ ini hanya dugaanku saja Luhan – ah. Mungkinkah jika kedua orangtuamu dibunuh karena ada yang ingin balas dendam kepada keluargamu kerena perusahaan keluargamu membatalkan sebuah kontrak kerjasama.”

“ benar juga apa katamu hyung kemungkinan itu bisa saja terjadi. Aku akan mencari nama perusahaan tersebut.”

“ Gomawo Luhan – ah kau sudah membantu dalam penyelidikan ini.” ucapku

- This Is Our Destiny –

Sehun POV

Sial kemana sih cincinku itu? Sudah 1 bulan aku berada di rumah ini dan aku dan Kai belum juga menemukan cincin itu. aku samakin frustasi saat ini karena aku merasa Minseok sudah mulai mencurigaiku dan Kai. Memang benar apa kata Kai, dia memang detektif yang sangat cerdas. Saat ini saat aku sedang sibuk mencari cincinku aku tidak sengaja melihat Minseok di dekat jendela ruang tamu sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu? Saat aku sedang memperhatikannya dia sadar akan keberadaanku yang memperhatikannya sedari tadi. Aku langsung bersembunyi agar dia tidak menyadari keberadaanku. Ketika aku akan meninggalkan tempatku bersembunyi kulihat Luhan hyung menghampiri detektif itu. aku mengurungkan niatku dan memperhatikan gerak gerik mereka. Apa sih yang mereka bicarakan? Apa detektif itu mulai mencurigaiku? Mataku membulat ketika melihat Minseok memeluk Luhan hyung kemudian dia mencium Luhan hyung. Aku menggretakkan rahangku menahan amarah yang mencapai ubun – ubun saat melihat apa yang dilakukan detektif brengsek itu kepada Luhan. Luhan hyung hanya milikku dan kau berani – baraninya menyentuhnya di hadapanku? Berhati – hatilah Minseok nyawamu akan terancam.

***

Author POV

Malam yang dingin dan suhu yang menusuk kulit tidak menghentikan langkah seorang namja tan tersebut untuk memasuki sebuah bangunan tua yang sudah tidak terawat. Suasana menyeramkan langsung tersaji saat namja tan itu memasuki kawasan tersebut. Namun itu tidak mengalangi langkahnya untuk semakin memasuki kawasan tersebut karena dia malam ini akan mendapatkan “mainan baru”. Jongin tampak begitu semangat kali ini karena dia sudah lama tidak mendapatkan mainan baru. Dia telah sampai di tempat tujuan dan disana terlihat mainan barunya dan Sehun yang sibuk mengikat mainan barunya ke kursi yang tersedia di bangunan tua tersebut.

“ kau selesaikan dia Kai. Aku akan kembali ke rumah itu mencari cincinku.” Ucap Sehun dan dibalas anggukan oleh Jongin. Tanpa mau membuang banyak waktu lagi dia segera mengeluarkan samurai kesayangannya dan bermain – main dengan mainan barunya. Dia mulai mengarahkan samurai itu ke kaki mainannya dan dengan sekali tebas satu kaki tersebut telah terlepas dari tubuh mainannya. Suara teriakan kesakitan dari korbannya seakan menjadi hiburan tersendiri bagi Jongin. Karena sudah bosan dengan mainannya dia langsung menebaskan samurai tajamnya itu ke dada korbannya dan seketika itu pula korbanya itu meregang nyawa. Tampak seorang namja sangat terkejut dengan kejadian yang baru saja dilihatnya. Dia berniat akan pergi dari tempat itu namun naas karena dia menabrak sesuatu yang menimbulkan bunyi yang sangat keras dan mengundang perhatian dari Jongin. Jongin pun menyadari jika ada orang lain yang berada di sini dan dengan sekuat tenaga dia berlari mengejar namja tersebut. Dan ketika dia mendapatkan pergelangan tangan namja itu dia membalikkan tubuhnya sehingga berhadapan dengannya. Tubuhnya membeku menyadari siapa namja yang sekarang ini berada di depannya.

“ Kau?”

(TBC/END)

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hahaahahahahahahaha #1
cASDFHASDCFBNM,.