Chapter 4

This Is Our Destiny

@ Kyungsoo’s Room

Kyungsoo POV

Hari ini adalah hari yang paling menyedihkan dalam hidupku. Tepat hari ini kedua orangtuaku akan di makamkan dan aku tidak akan bisa melihat senyum mereka lagi untuk selamanya. Sekarang aku tengah berada di dalam kamarku, tidak kupedulikan orang – orang yang banyak datang untuk mengucapkan bela sungkawa kepada kedua orang tuaku. Aku tetap terdiam di dalam kamar sambil menangis, ya aku kembali menangis seakan – akan airmata ini tidak akan pernah habis untuk menangisi takdir yang telah dibuat oleh Tuhan. Suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku, terdengar suara langkah kaki yang mendekat kearahku tetapi aku tetap pada posisiku dan tidak sekalipun menoleh kearah suara itu berasal.

“ Tuan muda Kyungsoo, anda telah ditunggu oleh tuan muda Luhan. Kita akan segara berangkat menuju pemakaman.”

Itu adalah suara bodyguardku yang bernama Jongin. Mendengar perkataan dari Jongin tersebut membuat airmataku kembali deras mengalir. Aku masih belum siap menerima kenyataan bahwa kedua orangtuaku telah pergi meninggalkanku untuk selamanya.

“ hiks, hiks jongin kenapa mereka hiks pergi secepat itu?” tanyaku dengan isakan yang tidak pernah berhenti. Kulihat Jongin berjalan menghampiriku kemudian memegang kedua pundakku dengan sangat erat.

“  ulijima tuan muda Kyungsoo. Orangtua anda sekarang sudanh tenang di surga sana, mereka akan sedih jika melihat anda disini sedang bersedih. Jadi jangan menangis lagi ne?” kata jongin. Aku mendongak menatap wajah Jongin, dapat kulihat dari sorot matanya bahwa dia sangat tulus dengan ucapannya tadi. Entah kenapa aku jadi merasa perasaan lega dan nyaman merambat di hatiku mendengar ucapan tulus darinya.

“ baiklah aku akan berusaha untuk berhenti menangis. Kajja kita turun, Lulu hyung pasti sudah menungguku dibawah.”

  •   This is Our Destiny -

@ Pemakaman

Sekarang aku telah ada di pemakaman, seperti janjiku kepada Jongin tadi aku sekuat tenaga menahan airmata yang akan keluar melalui mata bulatku. Aku tidak ingin menangis setidaknya aku tidak ingin kedua orangtuaku sedih jika melihat aku terus menangisi kepergian mereka. Aku sempat merasa aneh, kenapa aku tidak diijinkan melihat jenazah kedua orangtuaku. Jika aku bertanya hal ini kepada Luhan hyung, dia selalu berkata sebaiknya aku tidak melihat jenazah kedua orangtuaku. Aku sangat bingung dengan sikap Luhan hyung sepertinya dia sedang menyembunyikan sesuatu di belakangku. Tetapi kemudian aku berfikir bahwa luhan hyung sangat memikirkan kebaikanku, maka dengan tidak melihat jenazah kedua orangtuaku mungkin itu memang yang terbaik buatku. Banyak pelayat yang datang ke pemakaman untuk memberikan penghormatan terakhir kepada kedua orangtuaku. Dapat kulihat bahwa sekarang ini luhan hyung tengah sibuk menyalami para pelayat dengan didampingi oleh sehun, bodyguardnya. Aku iri dengan luhan hyung. Dia dapat menutupi rasa kesedihan karena telah kehilangan orang tua. Berbanding terbalik denganku yang hanya bisa menangisi takdir yang begitu kejam. Padahal aku sangat mengetahui bahwa Luhan hyung pasti sangat terpukul dengan kejadian ini, tetapi dia bisa menutupinya dengan sangat sempurna.

“ Kyungi kau yakin ingin mengikuti upacara pemakaman appa dan eomma?” Tanya Luhan hyung

“ Ne, aku ingin ikut hyung. Setidaknya aku harus melihat dengan mata kepalaku sendiri pada saat appa dan eomma dikebumikan.”

“ baiklah jika itu memang kemauanmu Kyungi hyung tidak akan memaksa.”

Dengan perlahan peti yang berisikan appa dan eomma mulai turun ke dalam liang kubur. Dadaku sangat sesak, jantungku berdetak tidak terkendali. Tangisan yang sekuat tenaga kutahan akhirnya tidak dapat terbendung lagi.

“ EOMMA, APPA HIKSS JEBALL GAJIMA HIKS GAJIMA”

“ ulijima kyungi, ulijima. Biarkan mereka pergi dengan tenang.”kata Luhan hyung

“TIDAK HYUNG, HIKS HIKS APPA EOMMA HIKS GAJIMA HIKSS JANGAN TINGGALKAN KAMI”

“ Tuan muda Kyungsoo tenangkanlah dirimu. Benar apa yang dikatakan tuan muda Luhan biarkanlah mereka pergi dengan tenang.” Kata Jongin. Tangisanku semakin menjadi ketika diatas peti itu diisi dengan tanah.

“ HENTIKANNN APA YANG HIKS KALIAN LAKUKAN? KUBILANG HIKS HENTIKAN HIKS. JONGIN TOLONG HENTIKAN HIKS MEREKA” Teriakku. Aku terus saja memberontak ketika Luhan dan Jongin memelukku sangat erat. Hatiku sangat sakit. Aku masih belum bisa menerima kenyataan ini. Tiba – tiba kakiku terasa sangat lemas, dan aku merasakan semua yang ada di sekelilingku berputar hebat. Suara yang terakhir kudengar adalah teriakan panik dari Luhan hyung setelah itu yang kurasakan hanya gelap.

- This is Our Destiny -

Luhan POV

Sekarang adalah saatnya aku dan Kyungsoo dapat melihat appa dan eomma untuk yang terakhir kalinya. Sebenarnya saat ini aku sanagt ingin menangis tetapi aku tidak ingin menunjukkannya di hadapan Kyungsoo. Aku harus tegar di hadapan Kyungsoo karena sekarang hanya aku yang dimiliki oleh kyungsoo. Aku tidak mau membuat kyungsoo semakin sedih karena melihat aku yang terpuruk. Tiba – tiba ada sebuah tangan yang menyeret lenganku menjauh dari area pemakaman. Setelah aku mendongakkan wajahku untuk menatap siapa yang telah menarikku ternyata dia adalah sehun. Kenapa sehun membawaku menjauh dari pemakaman?

“ sehun kenapa kau membawaku kesini?” tanyaku. Mataku langsung membulat ketika dengan tiba – tiba sehun memelukku dengan sangat erat. Kenapa tiba – tiba sehun memelukku?

“ menangislah. Menangislah jika itu membuatmu merasa lebih baik tuan muda Luhan. Sekarang kau bisa menangis sepuasnya disini karena tidak ada orang lain selain kita berdua disini. Aku tau selama ini kau selalu berusaha tegar di depan semua orang terlebih jika itu dihadapan tuan muda kyungsoo. Aku tau kau selama ini menahan sakit karena berusaha untuk tegar. Maka luapkanlah segala kesedihan yang selama ini kau pendam tuan.”

Mendengar ucapan dari sehun aku langsung menangis sekencang – kencangnya di dadanya. Memang benar apa yang dikatakan oleh sehun. Jika selama ini aku merasakan sakit yang luar bisa karena berusaha untuk tegar di hadapan Kyungsoo. Aku semakin terisak kala mengingat kenangan manis antara aku dan keluargaku. Aku semakin memeluk sehun erat saat mengingat bagaimana para pembunuh sadis itu membunuh kedua orangtuaku. Setelah sekian lama aku terisak akhirnya aku melepaskan pelukanku terhadap sehun.

“ gomawo sehun. Aku sekarang menjadi lega karena dapat mengeluarkan airmata yang selama ini sekuat tenaga kutahan.”

“ iya tuan muda Luhan. Saya hanya melakukan apa yang sepatutnya saya lakukan. Mulai sekarang jangan lagi pernah memendam perasaan apapun tuan. Aku akan selalu berada disampingmu jika kau membutuhkanku.”

BLUSH. Ada apa ini kenapa tiba – tiba aku merasakan wajahku memerah?

“ baiklah. Oh ya mulai sekarang jangan memanggilku dan kyungsoo dengan sebutan tuan muda karena kami sangat tidak menyukai hal itu.”

“ emm baiklah Luhan hyung.”

Acara pemakaman telah dimulai. Sejak tadi aku terus berada di samping kyungsoo, aku khawatir jika dia menangis lagi dan tiba – tiba pingsan. Aku melihat wajah kyungsoo saat ini sangat pucat. Ya Tuhan semoga kyungsoo baik – baik saja.

“ EOMMA, APPA HIKSS JEBALL GAJIMA HIKS GAJIMA”  Teriak kungsoo sambil menangis. Ya Tuhan sepertinya hal yang kutakutkan akan terjadi.

“ ulijima kyungi, ulijima. Biarkan mereka pergi dengan tenang.”kataku berusaha menenangkannya.

“ HENTIKANNN APA YANG HIKS KALIAN LAKUKAN? KUBILANG HIKS HENTIKAN HIKS. JONGIN TOLONG HENTIKAN HIKS MEREKA.” Teriak Kyungsoo. Dia terus saja memberontak ketika aku dan Jongin memeluknya sangat erat. Setelah itu aku menjadi sangat panik ketika tiba – tiba kyungsoo jatuh pingsan

“ KYUNGSOO. IRONA KYUNGSOO HIKSS IRONA” Teriakku panik.

@ hospital

Sehun POV

Dari tadi aku melihat 2 orang yang berada di hadapanku berjalan mondar – mandir di depan ruang perawatan. Dia adalah Luhan dan Kai, mereka tampak sangat khawatir dengan keadaan kyungsoo sekarang. Aku bisa mengerti kenapa luhan begitu panik ketika kyungsoo pingsan tadi karena luhan adalah kakak kyungsoo. Jadi tidak heran kenapa luhan begitu panik saat kyungso pingsan tadi. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah kenapa kai juga ikut panik saat kyungsoo pingsan? Aku masih mengingat dengan jelas betapa paniknya kai saat kyungsoo tiba – tiba pingsan di pemakaman. Dan tanpa membuang waktu dia membawa kyungsoo ke rumah sakit. Dan yang lebih anehnya saat aku berusaha menenangkan Luhan di bangku penumpang aku melihat dia menggenggam tangan kyungsoo erat sambil menyetir dengan kecepatan yang gila – gilaan. Dan ekspresinya terlihat bahwa dia sangat frustasi meliahat kyungsoo yang jatuh pingsan. Apakah kai menyukai kyungsoo? Aishh apa yang kau pikirkan sehun mana mungkin kai menyukai kyungsoo. Kyungsoo adalah target yang harus kita bunuh jadi tidak mungin jika kai menyukai kyungsoo. Tapi melihat ekspresi panik dan terluka yang diperlihatkan kai sekarang membuatku ragu. Apakah memang jika kai menyukai kyungsoo? Sepertinya aku harus menanyakannya sendiri pada kai.

“ jongin kita harus berbicara.”

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hahaahahahahahahaha #1
cASDFHASDCFBNM,.