Chapter 6

This Is Our Destiny

“ sehun ada apa kau malam – malam datang ke kamarku? Kau membuatku takut saja. Ku pikir kau adalah pembunuh yang akan membunuhku malam ini.” Kataku

“ firasatmu benar Luhan hyung. Aku datang kesini untuk membunuhmu.”

“ MWOO JANGAN BERCANDA SEHUN.” Teriakku panik. Mataku membulat tak percaya saat ini. Sehun menodongkan senapan laras panjangnya ke arahku.

“ selamat tinggal Xi Luhan sebentar lagi kau akan segera menyusul kedua orangtuamu. Sampaikan salamku kepada mereka ya. Hahaha”

DORR

“ AAAAAKKKKHHHHHHH”

Aku terbangun dari tidurku dengan nafas yang terengah – engah. Sungguh tadi mimpi yang sangat buruk. Aku bermimpi sehun akan membunuhku dengan senapan laras panjangnya. Aku masih sibuk mengatur nafasku hingga aku tidak menyadari jika dari tadi ada yang mengetuk pintuku dengan tidak sabaran. Aku kaget karena pintu kamarku terdobrak dan tak lama kemudian muncullah sehun.

“ hyung gwenchana?” tanyanya. Wajahnya begitu panik saat ini. Mungkin dia tadi panik karena mendengar teriakkanku.

“ gwenchana sehun. Tadi aku hanya bermimpi buruk.”

“ jinja? Kalau begitu syukurlah. Kau membuatku khawatir hyung.”

“ mian sehun. Aku berjanji tidak akan membuatmu khawatir lagi.”

“ memangnya kenapa kau tadi berteriak hyung?”

“ oh aku hanya bermimpi buruk sehun. Kau tidak perlu khawatir lagi. Em sehun bolehkan aku minta bantuanmu?”

“ ne. memangnya apa yang bisa kubantu hyung?”

“ bisakah kau tidur di sebelahku? Aku agak takut tidur sendirian setelah mimpi burukku itu tadi.”

Aigoo Luhan apa yang kau katakan? Kenapa kau meminta hal yang seperti itu kepada Sehun? Lihatlah ekspresi Sehun saat ini, dia tampak sangat terkejut dengan permintaanku barusan. Pasti Sehun sekarang berfikir bahwa aku adalah namja yang sangat aneh karena memintanya tidur di sebelahku. Kenapa penyakit penakutku keluar pada saat seperti ini sih?

“ Baiklah hyung aku akan tidur di sampingmu.”

MWO? Dia mau melakukan permintaan konyolku tersebut. Seketika aku merasakan ada yang aneh dengan tubuhku. Kenapa aku merasakan wajahku memanas dan jantungku berdegup tidak normal. Dia menyibak selimutku kemudian berbaring tepat di sisiku. Dia menyamankan posisinya dan yang membuatku kaget adalah dia menarik tubuhku sehingga kini aku berada tepat di dekapannya. Aku bisa merasakan hangat dekapannya saat ini. Aku tak tau mengapa aku tidak protes saat dia memelukku seenakknya. Entahlah tapi yang pasti aku merasa sangat nyaman saat ini.

“ Sehun kenapa kau mau menuruti permintaanku?” tanyaku sambil mendongak menatap mata tajamnya

“ Memang kenapa hyung? Bukankah kau takut jika tidur sendirian?” tanyanya dengan kening yang berkerut menandakan bahwa dia sedang bingung saat ini.

“ memang aku takut jika tidur sendiri. Tapi tidakkah kau merasa aneh menuruti permintaan konyolku.”

“ hahaha kenapa kau berfikiran seperti itu hyung? Aku akan selalu berada di sampingmu dan menuruti semua permintaanmu karena itu sudah menjadi tugasku untuk mengabdi kepadamu hyung.”

Tuhan mataku semakin tidak berkedip melihat pemandangan di depanku. Sehun tertawa. Sehun hanya tertawa dan itu sukses membuat jantungku kembali berdetak tidak terkendali. Baru pertama kali ini aku melihat Sehun tertawa. Selama ini dia hanya memasang wajah super dingin. Aku bersumpah jika Sehun terlihat beribu kali lebih tampan pada saat dia tersenyum seperti tadi. Namun aku merasa tidak suka saat dia bilang sudah menjadi tugasnya jika dia memenuhi semua keinginanku. Entahlah aku akan jauh lebih suka jika dia melakukan semua keinginanku karena ingin membuatku bahagia bukan karena tuntutan pekerjaannya. Dan yang lebih membuatku tidak mengerti mengapa aku sekarang berharap jika Sehun bukan bodyguardku? Ya Tuhan ada apa denganku? Kenapa aku bersikap sangat aneh jika menyangkut Sehun?

“ Apa yang kau lamunkan hyung?” Tanya Sehun

“ ah anni aku tidak melamun.”

“ Jinja? Kalau begitu tidurlah aku akan menjagamu hyung jangan takut lagi ne”

Aku mengangguk dan menyamankan posisiku di pelukannya. Setiap kali berada di pelukan Sehun membuatku melupakan sejenak beban pikiranku. Tangannya mengelus punggungku lembut dan aku semakin nyaman berada di pelukannya sampai aku terlelap menuju ke dunia mimpi.

- This is Our Destiny  -

@ hospital

Author POV

Matahari telah menujukkan sinarnya menggantikan tugas rembulan yang harus kembali ke peraduannya. Dapat terlihat dua orang namja yang masih terlelap di atas ranjang rumah sakit dengan posisi yang saling memeluk satu sama lain. Sampai sinar matahari yang masuk melalui jendela rumah sakit menggangu tidur si namja yang lebih mungil daripada yang satunya. Dia mengerjapkan matanya berulang kali untuk membiasakan matanya dengan cahaya yang ada di ruang itu. Saat dia akan bergerak dia baru menyadari jika ada sebuah lengan kekar yang memeluknya sangat erat. Namja mungil itu tahu siapa yang memeluknya erat saat ini. Dia adalah bodyguardnya Kim Jongin. Kyungsoo tersenyum saat melihat jongin masih tertidur sangat lelap sambil memeluk tubuhnya erat. Dengan perlahan tangan kyungsoo mengarah ke wajah tampan namja yang tengah terlelap di depannya. Dengan sangat berhati – hati dia mengelus lembut pipi manja berkulit tan tersebut. Dia takut jika jongin akan terbangun karena pergerakan tangannya.

“ eunghh” terdengar suara erangan dari jongin, khas orang yang baru bangun tidur.

“ Pagi jongin.”

“ oh hyung kau sudah bangun? Kenapa kau tidak membangunkanku tadi?”

“ bagaimana aku tega membangunkanmu jika kau tidur begitu lelapnya. Mian karena aku selalu merepotkanmu selama ini.”

“ gwenchana hyung sudah menjadi tugasku untuk selalu melindungimu. Bahkan nyawamu lebih berharga dari nyawaku sekalipun.”

BLUSH

Setelah mendengar jawaban dari jongin seketika itu pula wajah kyungsoo berubah menjadi merah padam.

“ kau ini pintar sekali menggombal jongin. Bagaimana kalau kita berjalan – jalan di yang ada di rumah sakit ini. aku bosan jika terus berada di kamar rawat ini Jongin.”

“ baiklah hyung aku akan mengantarkanmu ke taman dekat rumah sakit setelah aku selesai membersihkan diriku.”

***

Kyungsoo POV

Aku dan Jongin sekarang tengah berada di taman dekat rumah sakit tempatku dirawat. Sungguh taman ini sangatlah indah, banyak tanaman hijau dan jangan lupa disini juga terdapat taman bunga dan juga air mancur di tengah – tengah taman bunga tersebut.

“ Ayo Jongin kita ke taman bunga di sebelah sana.” Kataku

“ ne hyung.” Jawabnya

Aku berlari menuju ke taman bunga tersebut. Disana terdapat banyak sekali bunga yang sangat indah dan beraneka warna. Aku memetik bunga mawar pink yang terdapat di taman itu dan menghirup bau dari mawar yang kupetik. Senyum terkembang di bibirku saat ini. Setidaknya dengan mengunjungi taman bunga ini aku dapat melupakan kesedihanku sejenak.

“ apa kau senang hyung?” Tanya jongin dan aku jawab dengan anggukan antusias.

“ Aku senang jika kau bahagia hyung. Mulai sekarang jangan bersedih lagi hyung aku sangat sakit melihatmu menderita. Teruslah tersenyum seperti itu hyung aku sangat menyukai senyum indahmu.”

BLUSH wajahku seketika memanas mendengar ucapan dari Jongin. Aigoo ada apa denganku kenapa aku tiba – tiba merasakan banyak kupu – kupu yang terbang di perutku. Lalu kenapa aku merasa sangat bahagia ketika mendengar perkataan dari Jongin tadi dan juga jantungku selalu berdetak tak terkendali saat melihat senyuman manisnya.

“ emm Jongin gomawo karenamu aku dapat sedikit melupakan kesedihanku.” Ucapku dengan senyum yang selalu mengembang di bibirku. Entah kenapa setiap aku berada di dekat Jongin aku selalu tersenyum dan aku merasa sangat nyaman bila berada di dekatnya.

“ Gwenchana hyung aku akan melakukan apapun jika itu dapat membuatmu bahagia hyung.”

DEG

Sial mengapa jantungku berdetak tak terkendali seperti ini saat dia berbicara seperti itu. tapi tidak dapat ku pungkiri bahwa aku sangat senang dia mengatakan hal itu padaku.

“ Jongin aku ingin bertanya sesuatu padamu.”

“ kau ingin bertanya apa hyung?”

“ kenapa aku tidak diizinkan oleh Luhan hyung untuk melihat jenazah orang tuaku untuk yang terakhir kalinya Jongin?”

“ emm mungkin Luhan hyung tidak ingin melihatmu bertambah sedih hyung.”

“ tapi aku sangat penasaran jongin? Apalagi waktu aku mendengar kabar jika kedua orangtuaku dibunuh dengan cara yang sangat sadis hiks hiks.” Lagi – lagi airmataku jatuh karena mengingat kejadian itu. mataku membulat sempurna dan jantungku berdetak tak normal lagi karena dengan tiba – tiba Jongin memelukku dengan sangat erat dan membisikkan sesuatu tepat di telingaku.

“ Luhan hyung tidak mengizinkanmu melihat jenazah tuan dan nyonya Xi itu semua demi kebaikanmu hyung. Percayalah Luhan hyung melakukan semua ini demi kebaikanmu hyung.” Ucap Jongin lirih di telingaku.

Aku menganggukkan kepalaku mengerti. Sungguh Jongin membuatku merasa sangat nyaman jika berada di sisinya. Aku saat ini sangat bergantung kepada Jongin. Dan anehnya aku sangat menyukai kenyataan itu. setelah kurasakan isakan ku mulai terhenti aku melepaskan pelukanku.

“ Jongin kira – kira kenapa pembunuh kejam itu membunuh kedua orangtuaku? Apa dosa kedua orangtuaku sampai – sampai mereka dengan kejamnya membunuh kedua orangtuaku.” Tanyaku sambil menatap mata hitam legamnya.

“ Hyung.”

“ Wae jongin? Kenapa mereka membunuh orangtuaku kenapa bukan aku saja yang mereka bunuh? Hiks hiks. Kenapa para pembunuh kejam itu tidak membunuhku saja. Jika mereka membunuhku aku tidak akan tersiksa seperti ini Jongin. Hiks hiks.”

“ ANDWE HYUNG AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKAN JIKA KAU SAMPAI TERBUNUH. TIDAK AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKAN ITU TERJADI. AKU AKAN SELALU MENJAGAMU DAN TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKAN KAU TERLUKA SEDIKITPUN HYUNG. TIDAK AKAN PERNAH”

Mataku membulat sempurna saat dia membentakku tadi. Sungguh baru pertama kali ini aku melihat Jongin sangat marah. Dan jika dia sedang marah dia terlihat sangat mengerikan. Namun aku sangat senang dengan perkataannya tadi. Dia akan menjagaku, dia akan selalu menjagaku. Aku serasa melayang saat dia mengucapkan itu.

GREP

“ Mianhae hyung aku tidak bermaksud membentakmu tadi. Jeongmal mianhae. Aku tidak dapat mengendalikan emosiku saat kau mengatakan itu hyung. Kumohon jangan pernah mengatakan itu lagi hyung aku sangat membencinya. Jebal hyung jangan pernah mengatakan itu lagi karena aku akan selalu menjagamu.”

Senyumanku semakin melebar saat dia mengatakan itu kepadaku. Aku mengeratkan pelukanku kepadanya dan mencium aroma tubuh Jongin, aroma yang sangat kusukai. Tuhan meskipun kau telah mengambil kedua orangtuaku tapi aku sangat bersyukur karena Engkau telah mengirimkan salah satu malaikatmu kepadaku.

- This is our destiny –

@ Xi House

Sehun POV

Aishh dimana cincinku berada? Seingatku waktu kejadian pembunuhan itu aku hanya melewati halaman depan dan langsung masuk ke dalam rumah ini tetapi mengapa sampai sekarang aku belum juga menemukan cincin itu. Aku mengacak rambutku frustasi bagaimana aku bisa seceroboh itu menghilangkan cincin pemberian ibuku yang sangat berharga. Aku harus secapatnya menemukan cincin itu agar identitasku dan Kai sebagai pembunuh bayaran tidak akan terbongkar.

“ Sehun apa yang sedang kau lakukan? Apakah kau sedang mencari sesuatu?” Tanya seseorang yang membuatku sangat kaget karena tiba – tiba Luhan hyung ada di belakangku.

“ hyung kau membuatku kaget saja. Sejak kapan kau ada disini hyung?”

“ Aishh kau ini serius sekali sampai – sampai kau tidak menyadari kehadiranku.” Ucap Luhan hyung sambil mepoutkan bibirnya imut. Tuhan kenapa jantung ini selalu saja berdetak dia atas normal saat aku berdekatan dengan Luhan hyung. Saat ini aku sekuat tenaga menahan hasratku agar tidak menyambar bibir mungil itu.

“ hehe mian hyung aku benar – benar tidak menyadari kehadiranmu.”

“ memang kau sedang mencari apa Sehun?”

“ aku sedang tidak mencari sesuatu hyung. Aku hanya melihat – lihat bunga mawar yang ditanam di sini karena aku terlalu serius jadi aku tidak sadar dengan kehadiranmu hyung.”

“ benarkah? Kupikir kau sedang mencari sesuatu. Emm Sehun maukah kau membantuku menyiram bunga yang ada di tanaman ini? bunga di sini hampir layu karena jarang disiram.”

“ Baiklah hyung.”

Saat ini aku sedang membantu Luhan hyung menyirami bunga mawar. Sejak tadi iris mataku tidak dapat berpaling dari sosok sempurna itu. Melihat dia yang tampak sangat bahagia ketika menyiram bunga dan dengan senyum yang selalu mengembang di wajah sempurnanya itu seakan – seakan waktu telah berhenti dan didunia ini hanya terdapat aku dan Luhan hyung. Aku merasa sedikit lega karena sepertinya dia bisa sedikit melupakan kesedihannya. Aku memegang erat dada kiriku yang didalamnya selalu saja ada benda yang bergerak tidak teratur saat aku dekat dengan Luhan hyung. Tuhan inikah hukuman yang kau berikan kepadaku atas dosa yang selama ini aku perbuat. Aku benar – benar bingung saat ini, aku harus membunuh Luhan hyung tapi di sisi lain aku tidak bisa jika harus membunuhnya. Membayangkan Luhan hyung harus mati di tanganku saja sudah cukup membuatku gila. Ya memang aku sekarang sudah gila karena mencintai namja yang seharusnya kubunuh. Aku gila karena pesona dari seorang Xi Luhan. Tuhan apa yang harus kulakukan?

“ Sehun apa yang kau pikirkan kenapa dari tadi kau melamun terus eoh? Kau bahkan tidak mendengarkan ceritaku.” Tanya Luhan hyung

“ ah mian hyung. Memang tadi kau bercerita apa?”

“ aku tadi bercerita tentang kenanganku bersama kedua orangtuaku. Dulu kami sering sekali menghabiskan waktu luang kami dengan menanam mawar di taman ini. namun sayang hal itu tidak akan mungkin dapat terulang kembali.” Ucap Luhan hyung dengan mata yang berkaca – kaca dengan sekali kedipan saja dapat kupastikan airmata akan terjun bebas dari mata rusanya. Melihat Luhan hyung yang akan menangis aku membawanya ke dalam dekapanku. Aku bersumpah hatiku sangat sakit melihat namja yang aku cintai mengeluarkan airmata. Apalagi akulah dalang yang menyebabkan Luhan hyung terluka.

“ aku bersumpah aku tidak akan pernah memaafkan para pembunuh itu. selamanya aku tidak akan pernah memaafkan mereka. Meskipun mereka bersimpuh di lututku dan mengucapkan beribu permintaan maaf padaku dan kyungsoo.”

DEGG

Aku membeku seketika mendengar ucapan dari Luhan hyung. Dadaku benar – benar sesak mendengar ucapannya. Aku benar – benar bodoh sekarang. Seharusnya aku menyadari hal ini lebih awal, tidak mungkin mereka akan memaafkanku dan Kai jika mereka mengetahui apa yang telah kami perbuat.

“ aku harus segera menemukan pembunuh dari kedua orangtuaku. Mereka juga harus merasakan penderitaan yang aku dan kyungsoo alami hiks hiks. Mereka harus merasakannya Sehun hiks.”

Air mata yang sekuat tenaga aku tahan akhirnya jatuh juga melalui mataku. Tunggu aku menagis? Ini kedua kalinya aku menangis dalam hidupku. Pertama kali aku menangis karena kematian dari ibuku, dan sekarang aku menangisi takdir yang diberikan Tuhan kepadaku. seberat inikah Tuhan menghukumku? Mungkin ini memang setimpal dengan dosa yang selama ini aku lakukan. Aku hanya bisa menangis dalam diam dan mengucapkan beribu kata maaf kepada Luhan hyung.

- This is our destiny –

Author POV

Hari ini Kyungsoo sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya. Maka dari itu sekarang Luhan dan Sehun akan menjemput Kyungsoo dari rumah sakit. luhan terlihat sangat bahagia sekali, dia begitu merindukan adik tersayangnya tersebut. Padahal hanya satu hari mereka berpisah tapi Luhan sudah sangat merindukan dongsaeng kesayangannya tersebut. Saat Luhan dan Sehun sampai di kamar rawat Kyungsoo tanpa mau buang waktu lagi Luhan mengambur memeluk Kyungsoo. Bahkan mereka sampai tidak menyadari kedua bodyguard mereka telah meninggalkan kamar rawat Kyungsoo karena tidak ingin menggangu momen adik kakak tersebut.

“ Kyungie bogoshippo. Hyung sangat merindukanmu kyungie.” Ucap Luhan sambil terus memeluk Kyungsoo dengan penuh rasa sayang.

“ Nado Hyung.” Jawab Kyungsoo sambil melepaskan pelukan dari hyungnya.

“ wah kenapa kau sangat bahagia sekali Kyungie. Apa yang membuatmu tersenyum setiap saat seperti ini.”

“ jinja? Entahlah hyung semenjak Jongin selalu di sampingku aku tidak dapat melepaskan senyumku ini.”

“ jinja? Berarti dongsaeng hyung ini sudah mulai merasakan jatuh cinta eohh? Jadi orang yang bisa menakhlukkan hatimu itu Jongin?”

“ Aishh hyung berhentilah menggodaku terus aku kan jadi malu. Tapi kulihat akhir – akhir ini kau juga sangat dekat dengan Sehun dan hyung juga selalu tampak bahagia jika bersamanya. Apakah kau juga menyukai Sehun?”

“ Entahlah tapi jantungku selalu berdetak tidak normal jika aku berada di dekatnya. Dan yang lebih aneh lagi aku sangat nyaman jika berada di dekapan Sehun. apa itu yang dinamakan cinta?”

“ Aigoo hyung kau sudah benar – benar jatuh cinta kepada Sehun? kurasa aku juga mulai jatuh cinta kepada Jongin.”

“ jadi sekarang kita berdua sama – sama jatuh cinta kepada bodyguard kita.”

“ Ne hyung dan aku akan mengatakan perasaanku ini kepada Jongin. Semoga dia juga memiliki perasaan yang sama kepadaku.”

“ aku juga akan mengatakan perasaanku kepada Sehun. kita sama – sama berjuang ne.” kata Luhan memberikan semangat untuk mereka berdua.

(TBC / END)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hahaahahahahahahaha #1
cASDFHASDCFBNM,.