Chapter 5

This Is Our Destiny

Sehun POV

Aku dan kai sekarang tengah berada di kantin yang ada di rumah sakit ini. Aku mengajak kai kesini karena aku ingin menanyakan hal yang selama ini mengganjal pikiranku. Dan yang membuatku semakin tidak mengarti dengan sikap kai adalah kenapa raut wajahnya tidak berubah sama sekali. Sangat jelas terlihat jika dia sekarang sedang frustasi.

“ Kai aku ingin menanyakan sesuatu padamu.” Kataku, tapi kulihat dia sama sekali tidak memperhatikanku

“ yak kammjong kau dengar tidak apa yang barusan aku katakan?” teriakku karena kesal

“ Ne? ah mian albino kau tadi bilang apa? Aku tadi tidak mendengarmu.”

“ aishh kau kenapa sih kammjong? Sikapmu hari ini sangat aneh.”

“ apanya yang aneh albino? Aku baik – baik saja.”

“ sikapmu hari ini sangat aneh kai. Dapat kulihat tadi saat kyungsoo jatuh pingsan kau begitu panik dan itu cukup membuktikan bahwa kau menyukai kyungsoo. Benar kan apa yang ku katakan kai?”

“ MWO? Aku menyukai kyungsoo? Kau jangan gila sehun bahkan anak dari keluara Xi itu adalah target kita sekarang jadi mana mungkin aku menyukainya.”

“ jinja? Lalu kenapa kau tadi sangat panik saat melihat Kyungsoo pingsan? Orang – orang pasti mengira bahwa kyungsoo adalah kekasih yang sangat kau cintai karena melihat ekspresi panikmu saat dia tadi pingsan.”

Belum sempat Kai menjawab pertanyaanku sebuah suara dering dari ponselku menginterupsi perbincangan kami. Keningku berkerut saat kulihat Luhan hyung meneleponku. Kenapa dia meneleponku? Apakah terjadi sesuatu yang buruk kepadanya? Tanpa buang waktu lagi aku segera mengangkat telepon darinya aku takut terjadi sesuatu kepada luhan hyung.

“ yoboseyo ada apa luhan hyung. Kenapa kau meneleponku?” tanyaku panik

“ ah aku hanya ingin mengabarkan kepadamu kalau kyungsoo sekarang baik – baik saja, kata dokter dia hanya mengalami shock ringan dan mungkin sebentar lagi dia akan siuman.” Kata Luhan

“ ahh syukurkah kalau begitu. Sebentar lagi kami akan kesana.” Jawabku dan setelah itu aku menutup sambungan telepon

“ siapa tadi yang menelepon?” Tanya Kai

“ Luhan hyung. Dia bilang bahwa kyungsoo baik – baik saja.”

“ jinja? Syukurlah”

“ lihatlah sekarang kau terlihat lega karena kyungsoo baik – baik saja. Berbeda sekali dengan ekspresimu tadi.”

“ kau juga tadi kelihatan panik ketika Luhan tiba – tiba meneleponmu. Apakah kau merasa khawatir dengan keadaan Luhan? Ah apa kau juga mulai menyukai luhan? Tebakanku benar kan tuan Oh Sehun?”

DEG

Kenapa jantugnku berdetak tidak normal pada saat kai mengatakan pemikiran bodohnya jika aku mulai menyukai Luhan Hyung? Sial rupanya dia membalas perkataanku beberapa saat lalu.
“ aishh apa yang kau bicarkan? Ayo kita kembali ke kamar rawat Kyungsoo. Kau pasti saat ini sangat ingin bertemu dengannya kan?”

- This is Our Destiny  -

Kai POV

Sepanjang perjalanan dari kantin rumah sakit menuju ke kamar rawat Kyungsoo tadi aku terus memikirkan pertanyaan sehun. Apakah aku mulai menyukai Kyungsoo hyung? Ah tidak mungkin, aku pasti sudah sangat gila jika aku sampai mencintai namja yang harus kubunuh. Tapi jika aku tidak menyukainya kenapa aku bisa sangat panik saat dia jatuh pingsan tadi? Terlebih lagi aku sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada Kyungsoo Hyung. Aku akui aku tadi benar – benar kalut saat dia pingsan tadi. Dan sekarang aku merasa sangat lega ketika dia terlihat tidur dengan sangat tenang. Sangat persis seperti bayi. Yak apa yang kau pikirkan Kim Jongin? Apa benar aku menyukai Kyungsoo Hyung? Aishh kau sekarang pasti sudah gila Kai.

“ oh ternyata kalian sudah datang. Kalian darimana saja tadi?” Tanya Luhan Hyung

“ mianhamnida, kami keluar tidak memberitahumu hyung. Kami tadi makan siang di kantin rumah sakit ini.” Jawab Sehun

“ sehun sebaiknya kau bawa Luhan Hyung pulang. Sepertinya Luhan hyung sangat lelah hari ini. Istirahatlah di rumah hyung. Biar aku di sini yang akan menjaga Kyungsoo hyung. Jika dia siuman aku akan segera menghubungimu.” Kataku

“ benar apa yang dikatakan kai tadi hyung. Sebaiknya kau istirahat di rumah dan biarkan kai yang menjaga kyungsoo hyung disini.” Jawab sehun

“ emm baiklah. Ingat Kai jika kyungie siuman segera kau menghubungiku.” Kata Luhan

“ ne. aku akan menghubungimu hyung.”

Setelah memastikan mereka telah pergi aku dengan perlahan menggenggam tangan kyungsoo hyung. Ini sungguh sangat gila, padahal aku hanya menggenggam tangannya saja tapi itu sudah mampu membuat jantungku berdetak tak normal. Apakah benar aku menyukai Kyungsoo hyung? Dengan sangat hati – hati aku menyibak poni yang menutupi wajah indahnya. Seketika itu pula jantungku semakin berdetak tak terkendali. Mataku terus menelusuri lekuk indah wajahnya. Mulai dari matanya, hidung mancungnya, pipi chubynya dan berakhir pada bibir kissable miliknya. Oh Tuhan kau telah memberikan kesempurnaan kepada sosok Do Kyungsoo.

“ sebenarnya aku sekarang bisa saja membunuhmu jika aku mau. Tinggal menancapkan pisau itu tepat di daerah jantungmu seketika itu juga kau akan menyusul kedua orangtuamu hyung.” Kataku bermonolog

“ tapi entah kenapa aku sangat tidak ingin itu terjadi. Mungkin kau bisa menyebutku gila jika kau mendengar alasanku tidak membunuhmu. Aku merasa jika kau terbunuh maka aku tidak akan sanggup untuk hidup di dunia ini lagi. Aku tidak menyangka bahkan kita belum lama bertemu dan kau sudah sukses membuatku gila. Seorang Kim Jongin bisa gila hanya karena seorang Do Kyungsoo.”

“ appa, eomma. Jebal jangan tinggalkan aku dan luhan hyung sendirian. Hiks hiks gajima gajima.”

Kyungsoo mengigau sambil terus menangis, aku tercengang. Tanpa berpikir panjang aku mengelus surai rambutnya lembut.

“ sesakit itukah rasanya hyung? Bagaimana jika kau mengetahui bahwa orang yang membunuh kedua orangtuamu selama ini berada di dekatmu. Bahkan sangat dekat denganmu.”

“ APPA, EOMMA GAJIMA HOSH HOSH.”

Aku kaget ketika kyungsoo bangun dari tidurnya sambil berteriak memanggil kedua orangtuanya.

“ gwenchanayo hyung?” tanyaku dan selanjutnya dia langsung memelukku sangat erat. DEG DEG DEG. Lagi – lagi jantungku berdetak tak normal saat dia memelukku. Dia kembali menangis di pelukanku. Aku hanya bisa mengeratkan pelukanku padanya berusaha memberikannya kekuatan. Dan di dalam hati aku hanya bisa mengucapkan beribu kata maaf kepadanya. Karena dia seperti ini semua karena salahku.

@ Xi House

Luhan POV

Aku memasuki kamarku dan langsung merebahkan tubuhku pada kasur king size milikku. Hari ini sungguh sangat menguras emosi serta staminaku. Setelah puas bermalas – malasan di kasur aku segera mengambil handuk dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum aku tidur. Setelah sekitar 15 menit aku berkutat di kamar mandi aku keluar dan segera mengganti bajuku dengan piyama tidurku. Aku menyandarkan tubuhku pada kepala ranjang untuk merilekskan tubuhku yang sangat lelah ini. Aku menghembuskan nafasku berat. Aku kembali mengingat memori indah yang ku lalui bersama appa dan eomma. Tak terasa airmataku kembali mengalir di mataku. Aku menghapus airmataku kasar. Aku tidak boleh lemah dan mulai sekarang aku harus melindungi kyungsoo dan perusahaan milik appa. Aku jadi ingat pada saat sehun memelukku di pemakaman tadi.

DEG DEG DEG

Ada apa denganku? Kenapa jantungku berdetak tidak normal pada saat aku mengingat kejadian itu?

“ iya tuan muda Luhan. Saya hanya melakukan apa yang sepatutnya saya lakukan. Mulai sekarang jangan lagi pernah memendam perasaan apapun tuan. Aku akan selalu berada disampingmu jika kau membutuhkanku.”

Blush. Aishh lagi – lagi aku berblushing ria saat mengingat ucapan Sehun tadi. Apakah aku mulai menyukai sehun? Memang aku akui bahwa sehun sangatlah tampan.

“ aigoo apa yang kau pikirkan luhan? Sebaiknya sekarang aku tidur agar tidak memikirkan hal yang aneh – aneh lagi.” Kataku bermonolog

Langsung kurebahkan tubuhku ke kasur dan mulai memejamkan mataku. Tapi tak lama setelah aku ku tmemejamkan mataku dan mencoba untuk tertidur ada suara derap langkah yang mendekati kamarku. Aku takut, apakah dia perampok yang ingin merampok rumah ini atau yang lebih parah dia adalah pembunuh kedua orangtuaku dan dia datang lagi kemari untuk membunuhku. Aku sangat takut dan yang bisa kulakukan adalah meringkuk di kasurku ini. Tapi setelah melihat siapa yang masuk ke kamarku ketakutanku berubah menjadi perasaan lega.

“ sehun ada apa kau malam – malam datang ke kamarku? Kau membuatku takut saja. Ku pikir kau adalah pembunuh yang akan membunuhku malam ini.” Kataku

“ firasatmu benar Luhan hyung. Aku datang kesini untuk membunuhmu.”

“ MWOO JANGAN BERCANDA SEHUN.” Teriakku panik. Mataku membulat tak percaya saat ini. Sehun menodongkan senapan laras panjangnya ke arahku.

“ selamat tinggal Xi Luhan sebentar lagi kau akan segera menyusul kedua orangtuamu. Sampaikan salamku kepada mereka ya. Hahaha”

DORR

“ AAAAAKKKKHHHHHHH”

 

(TBC/END) #ketawanista

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hahaahahahahahahaha #1
cASDFHASDCFBNM,.