-A-
The White LordGadis itu terbangun dari kehidupan semunya. Setengah bagian otak Juniel bahkan belum sepenuhnya bekerja. Ia masih menentukan yang mana mimpi dan kehidupan nyata. Perlahan salah satu tangannya memegang kepalanya seolah mengirimkan sinyal untuk berhenti membuatnya bingung. Juniel sangat sadar ada orang yang memanggilnya. Pun ia bisa melihat jelas dimana dirinya berada saat ini. Kamar sang calon raja Exosthopia.
"Aku.. sepertinya tertidur di sini" Jawaban yang konyol. Pikirannya berkata demikian. Ia tidak dapat menemukan alasan lain dan kenyataannya memang ia tertidur di sana sebelum pemuda berambut perak ini membangunkannya. "Kau tidur sambil berjalan lagi?" Kai bertanya dengan raut wajah serius dan hanya di respon Juniel dengan anggukan saja. Kai menghela nafasnya sebelum membantu gadis itu berdiri dan mengajaknya kembali ke kamarnya.
Dalam perjalanan kembali ke kamarnya, gadis berambut panjang itu tengah memikirkan apakah sebaiknya ia mengungkapkan isi mimpinya kepada Kai atau tetap menjadi bagian imajinya. "Kai, apakah aku harus memanggilmu dengan gelar seperti orang lainnya?" Kai menatapnya bingung namun kemudian tertawa pelan. "Kau sudah memanggilku dengan namaku, bukan? Kenapa harus repot dengan gelar?"
Juniel kembali terdiam dalam pikirannya. Jadi ia tidak perlu repot-repot dengan nama gelar yang aneh itu. Bahkan gelarnya yang ternyata ia punya sendiri, tidak dihafalnya dengan baik. Faden.. siapalah itu. "Danau Aleam.. tempat apa itu?" Tanyanya tiba-tiba. Pemuda yang disampingnya berhenti melangkahkan kakinya, begitu pula dengan Juniel. Ia melihat ada tatapan sekilas di mata Kai yang ia tidak bisa tafsirkan maknanya. Kemudian mereka kembali jalan dengan pandangan Kai yang terus melihat ke depan. Mungkin ia tidak mau menjawab pertanyaannya entah dengan alasan apa itu.
"Menikmati tenggelamnya matahari, huh?" Suara tak asing itu memecahkan keheningan. Sontak Juniel dan Kai membalikkan badannya dan memandang orang yang tak lain adalah kakak tertua, pangeran Baekhyun bersama pengawal setianya. "Lihat mereka berdua, Chanyeol. Exoshtopia jadi terlihat panas. Coba kau periksa aku, sepertinya tubuhku panas karena mahluk itu masih di sini" Pandangan Baekhyun jelas tertuju pada Juniel. Pengawal setianya yaitu Artze Chanyeol melihat Baekhyun sesaat dan memasang wajah datar.
"Sudahlah, abaikan saja dia" Ucap Kai kepada Juniel dan kembali melihat ke arah Chanyeol. "Apa kau sudah mengecek keadaan Seh
Comments